PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan dimulai pada saat masa konsepsi hingga lahirnya janin, dan lamanya
kehamilan dimulai dari ovulasi hingga partus yang diperkirakan sekitar 40 minggu dan tidak
melebihi 43 minggu (Kuswanti, 2014). Jumlah ibu hamil di Indonesia pada tahun 2017 tercatat
sekitar 5.324.562 jiwa. Sedangkan di Jawa Tengah, jumlah ibu hamil mencapai 590.984 jiwa
(Kemenkes RI, 2018).
Kondisi kesehatan calon ibu pada masa awal kehamilan akan mempengaruhi tingkat
keberhasilan kehamilan serta kondisi status kesehatan calon bayi yang masih didalam rahim
maupun yang sudah lahir, sehingga disarankan agar calon ibu dapat menjaga perilaku hidup
sehat dan menghindari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kondisi calon ibu pada masa
kehamilan (Johnson, 2016).
Perubahan terjadi kepada ibu hamil seperti perubahan hormon, bentuk tubuh, maupun
kondisi emosional wanita. Selain perubahan fisik, terjadi juga perubahan psikologis, yang
dipengaruhi oleh perubahan hormon. Perubahan ini berinteraksi dengan faktor interna dan
mepengaruhi masa transisi wanita hamil ke masa menjadi ibu. Sering kali, seorang wanita
mengatakan betapa bahagia akan menjadi seorang ibu. Namun, tidak jarang juga wanita yang
merasa khawatir dengan kehamilannya, khawatir akan kehilangan kecantikan atau kemungkinan
bayinya tidak normal (Dewi &Sunarsih, 2011).
Pada trimester pertama, ibu akan merasakan mual dan muntah pada pagi hari, lemah,
lelah dan membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan seringkali membenci
kehamilannya. Banyak ibu yang merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan dan kesedihan.
Seringkali, pada awal masa kehamilan ibu berharap untuk tidak hamil. Pada triesemester
pertama, ibu akan selalu mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang
hamil. Setiap perubahan yang terjadi pada tubuh akan selalu diperhatikan secara seksama. Pada
triesemester kedua biasanya ibu sudah merasa sehat. Tubuh ibu telah terbiasa dengan kadar
hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena hamil sudah berkurang. Ibu telah
menerima kehamilannya dan mulai dapat menggunakan energi serta pikirannya secara lebih
kosntruktif. Pada trisemester ketiga seringkali disebut periode menunggu dan waspada sebab
pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya (Asrinah et al, 2010).
Mual (nausea) dan Muntah (vomiting), pening, perut kembung, dan badan terasa lemah
dapat terjadi hampir pada 50% kasus ibu hamil, dan terbanyak pada usia kehamilan 6-12 minggu.
Keluhan mual muntah sering terjadi pada waktu pagi sehingga dikenal juga dengan “morning
sickness’.Mual Muntah tampaknya disebabkan oleh kombinasi hormon estrogen dan
progesteron, walaupun hal ini tidak diketahui dengan pasti dan hormon human chorionic
gonadotropin juga berperan dalam menimbulkan mual dan muntah. (Prawirohardjo, 2016: 814)
Menurut Depkes RI (2013), keluhan mual dan muntah terjadi pada 60-80% primigravida
dan 40-60% multigravida. Satu diantara seribu kehamilan gejala-gejala ini menjadi lebih berat.
Kejadian Emesis Gravidarum pada ibu hamil di tahun 2011 sebanyak 640 orang dan sekitar 20%
Menurut Tiran (2009), penyebab mual muntah selama kehamilan biasanya disebabkan
oleh perubahan hormon dalam sistem endokrin yang terjadi selama kehamilan, terutama
disebabkan oleh tingginya fluktuasi kadar HCG (human chorionic gonadotrophin).
Angka kematian yang tinggi umumnya mempunyai tiga sebab pokok yaitu masih
kurangnya pengetahuan mengenai sebab akibat dan penanggulangan komplikasi-komplikasi
penting dalam kehamilan, persalinan, serta nifas, kurangnya pengetahuan mengenai kesehatan
reproduksi, kurang meratanya pelayanan kebidanan yang baik bagi semua ibu hamil
(Prawirohardjo, 2013). Bentuk penyebab langsung kematian ibu disebut dengan trias klasik
berupa perdarahan, infeksi, dan gestosis atau keracunan kehamilan. Sedangkan penyebab tidak
langsung kematian ibu seperti kehamilan dengan anemia, tindakan yang tidak aman dan tidak
bersih pada abortus dan kekurangan gizi pada ibu hamil (Manuaba, 2010).
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu
indikator penting dalam menentukan tingkat kesehatan masyarakat. Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA) masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. AKI dan AKB di Indonesia merupakan
yang tertinggi di ASEAN dengan jumlah kematian ibu tiap tahunnya mencapai 450 per 100.000
kelahiran hidup (Departemen Kesehatan [Depkes] RI, 2012).
Pencapaian derajat kesehatan masyarakat ditandai dengan menurunnya AKI. Di
Indonesia angka kematian ibu menurun dari 307 per 100.000 kelahiram hidup pada tahun 2004
menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007, sedangkan pada tahun 2012 naik
menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2012).
Jumlah kasus kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2018 sebanyak 421
kasus, mengalami penurunan dibandingkan jumlah kasus kematian ibu tahun 2017 yang
sebanyak 475 kasus. Dengan demikian Angka kematian ibu Provinsi Jawa Tengah juga
mengalami penurunan dari 88,05 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2017 menjadi 78,60
per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2018. (profil jateng, 2018)
Berdasarkan data tersebut maka perlu dilakukan pengkajian mengenai pencegahan yang
bisa dilakukan untuk menurunkan AKI, diantaranya adalah dengan melakukan ANC terpadu dari
mulai Trimester I, II dan III, yang merupakan mulai dari pendekteksian dini resiko ataupun
tindakan segera yang harus dilakuka. Maka kita harus mengetahui bagaimanakah sikap dan
tindakan bidan sesuai manajemen asuhan kebidanan antenatal, khususnya dalam kasus ini adalah
pada trimester 1.
Salah satu penatalaksanaan untuk mengatasi ketidaknyamanan mual muntah pada
kehamilan trimester pertama adalah dengan terapi farmakologis, non farmakologis, dan
komplementer. Terapi farmakologis dilakukan dengan pemberian antiemetik, antihistamin,
antikolinergik, dan kortikosteroid. Salah satu terapi farmakologis yang sering digunakan untuk
mengatasi emesis pada ibu hamil adalah dengan menggunakan vitamin B6, dengan kandungan
serotonin yang dihasilkan pridoksin merupakan histamin yang berfungsi meningkatkan
peristaltik usus sehingga kontraksi otot polos meningkat menyebabkan pengosongan lambung
cepat sehingga mengurangi emesis. Namun, terdapat juga terapi komplementer yang salah
satunya bisa dilakukan dengan pengaturan diet, dukungan emosional, akupresure dan pemberian
jahe (Hidayati, 2009).
Efek jahe pada susunan saraf pusat ditunjukkan pada percobaan binatang dengan
gingerol, terdapat pengurangan frekuensi muntah. Selain itu, studi lain menemukan bahwa jahe
menurunkan gejala motion sickness pada responden yang sehat (Ernst E, Pittler MH., 2000).
Akupresur bekerja dengan cara menstimulasi saraf perifer diotak untuk mengirimkan
impuls ke sistem saraf pusat disertai aktivasi modula spinalis, endorphin dilepaskan oleh
hipotalamus dan hipofise (Tiran, 2008:). Endorphin merupakan sejumlah polipeptida yang terdiri
dari 30 unit asam amino. Opiod-opioid hormon-hormon penghilang stress seperti kortikotrofin
dihasilkan oleh tubuh untuk mengurangi stres dan member ketenangan (Aprillia. Y, 2010). PC6
(Net guan) dapat melancarkan qi dan aliran darah keseluruh tubuh, dan mengembalikan jalur
meridian yang terbalik, sehingga setelah diberi terapi pada titik tersebut mual muntah dapat
berkurang. Sirkulasi qi, menenangkan qi lambung yang terbalik, menenangkan pikiran,
meredakan nyeri, dan melonggarkan dada. Bermanfaat untuk meredakan mual, dan gangguan
pencernaan (Tiran, 2008).
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik mengambil kasus di puskesmas Tanon I,
Seragen Asuhan Kebidanan Kehamilan Fisiologis dengan masalah Emisis Gravidarum
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian ini maka dirumuskan masalah bagaimanakah sikap
dan tindakan bidan tentang manajemen asuhan kebidanan antenatal pada trimester I Fisiologis
dengan masalah emisis gravidarum di UPTD Puskesmas Tanon I
C. Tujuan
1. Umum
a. Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan
menggunakan manajeman kebidanan.
b. Mahasiswa Mampu menerapkan teori, konsep dan prinsip kebidanan dalam memberikan
asuhan kebidanan pada kehamilan
2. Khusus
a. Melaksanakan pengkajian data pada ibu hamil
b. Mengidentifikasi masalah dan mendiagnosa
c. Mengidentifikasi masalah potensial
d. Mengidentifikasi kebutuhan segera
e. Menentukan perencanaan
f. Melakukakan penatalaksanaan
g. Mengevaluasi tindakan
h. Mendokumentasikan asuhan kebidanan
D. Manfaat
1. Bagi Fasilitas Kesehatan
Hasil laporan ini merupakan suatu masukan bagi pihak fasilitas kesehatan setempat
untuk lebih meningkatkan pelayanan kesehatan terutama bagi ibu hamil. Hasil laporanini
juga semoga dapat menambah motivasi masyarakat sendiri untuk dapat meningkatkan
kesadaran setiap ibu hamil tentang pengetahuan risiko kehamilan dan manfaat dari
kunjungan ANC terutama pada masalah emisis gravidarum pada ibu hamil.
2. Bagi Ibu Hamil
Hasil laporan ini semoga dapat meningkatkan pemahaman dan wawasan ibu hamil
tentang kehamilan dan manfaat kunjungan ANC, serta bagaimana cara mengatasi
masalah emisis gravidarum pada ibu hamil TM I dengan menggunakan acupressure dan
jahe sehingga dapat mengidentifikasi sendiri risiko yang mungkin terjadi selama masa
kehamilan.
3. Bagi Pendidikan
Hasil laporan ini diharapkan menjadi sumbangan ilmiah dan bahan bacaan untuk
mahasiswa kebidanan lainnya yang berkenaan dengan kehamilan di Trimester I fisiologis
dengan masalah emisis gravidarum.
4. Bagi mahasiswa
Hasil laporan ini diharapkan menambah wawasan mahasiswa mengenai pentingnya
pelayanan antenatalcare serta pemberian asuhan sesuai dengan kebutuhan ibu hamil serta
bagaimana cara mengatasi masalah emisis gravidarum.
BAB II
TINJAUAN TEORI
3. Kehamilan Trimester I
Triwulan pertama usia kehamilan dimulai saat terjadi pembuahan sperma
terhadap sel telur sampai dengan usia kehamilan 12 minggu dalam triwulan pertama
ini alat-alat tubuh mulai dibentuk ( Winkjosastro,2013).
Menurut Pratiwi dan Fatimah (2019) Trimester I merupakan masa penentuan
seorang wanita dalam keadaan hamil atau tidak. Pada periode ini, terjadi
pembentukan sekaligus perkembangan pesat semua sistem dan organ tubuh bayi.
Pada masa ini, ibu hamil biasanya mengalami perasaan mual, nyeri punggung, lelah,
perubahan mood , kram kaki, sering buang air kecil, dan buang air besar. Keadaan ini
normal terjadi pada ibu hamil sehingga disarankan untuk mengkonsumsi makanan
yang bergizi karena Trimester I merupakan masa paling penting dalam pertumbuhan
organ janin. Walaupun demikian, setiap kehamilan mempunyai ciri khas unik yang
tidak sama antara ibu hamil yang satu dengan yang lainnya.
Emesis gravidarum adalah muntah yang terjadi awal kehamilan sampai umur 20
minggu. Emesis Gravidarum dalam keadaan normal tidak banyak menimbulkan efek
negative terhadap kehamilan dan janin, hanya saja apabila emesis gravidarum ini
berkelanjutan berubah menjadi Hiperemesis Gravidarum yang dapat meningkatkan
resiko terjadinya gangguan pada kehamilan. Untuk mengatasinya dengan pemberian
obat-obat yang relatif ringan. (Prawirohardjo,2016)
Mual (nausea) dan Muntah (vomiting), pening, perut kembung, dan badan terasa
lemah dapat terjadi hampir pada 50% kasus ibu hamil, dan terbanyak pada usia
kehamilan 6-12 minggu. Keluhan mual muntah sering terjadi pada waktu pagi
sehingga dikenal juga dengan “morning sickness’. Juga terdapat keluhan ptialisme,
hipersalivasi yaitu banyak meludah. Epulis gravidarum , infeksi gingivitis dapat
menyebabkan perdarahan gusi. (Prawirohardjo, 2016; h 814).
2. Etiologi Emesis Gravidarum
Pada dasarnya penyebab terjadinya emesis gravidarum sampai saat ini tidak
dapat diketahui secara jelas, akan tetapi mual dan muntah dianggap sebagai masalah
multifaktorial. Teori berkaitan adalah faktor hormonal, sistem vestibular, pencernaan,
psikologis, hiperolfaction, dan genetik. Berdasarkan suatu studi prospektif pada 9000
wanita hamil yang mengalami mual muntah, didapatkan hasil risiko mual muntah
meningkat pada primigravida, wanita yang pendidikannya kurang, merokok, kelebihan
berat badan atau obesitas, memiliki riwayat mual dan muntah pada kehamilan
sebelumnya.(Husin,2013 dalam Astuti,2016)
Ada beberapa pendapat tentang penyebab terjadinya emesis gravidarum, diantara
lain :
a. Emesis gravidarum merupakan keluhan umum pada kehamilan muda. Terjadinya
kehamilan menimbulkan perubahan hormonal pada wanita karena terdapat
peningkatan hormone estrogen, progesterone, dan pengeluaran HCG plasenta.
Hormone-hormon inilah yang diduga menyebabkan emesis gravidarum
(Manuaba,2009:42).
b. Bahwa alasan mual tidak diketahui, tetapi dikaitkan dengan peningkatan kadar
HCG, hipoglikemi, peningkatan kebutuhan metabolic serta efek progesterone
pada sistem pencernaan (Mrdfort, 2012:79)
c. Mual dan muntah selama kehamilan disebabkan oleh perubahan pada sistem
endokrin yang terjadi selama kehamilan, terutama disebabkan oleh tingginya
fluktuasi kadar HCG (human chorionic gonadotrophin), khusunya pada periode
mual atau muntah gestasional yang paling umum adalah pada 12-16 minggu
pertama. Karena pada saat ini HCG mencapai kadar teringgi, sama dengan LH
(luteinizing hormone) dan doi sekresikan oleh sel-sel trofoblas blastosit. HCG
melewati kontrol ovarium di hipofisis dan menyebabkan korpus luteum terus
memproduksi estrogen dan progesterone, suatu fungsi yang nantinya diambil alih
oleh lapisan korionik plasenta. HCG daopat didteksi dalam darah wanita dari
sekitar 3 minggu gestasi (yaitu satu minggu setelah fertilisasi), suatu fakta yang
dijadikan sebagai besar uji kehamilan (Tiran,2009:5)
Mual (Nause) dan muntah (emesis) adalah gejala yang wajar dan sering
kedapatan pada kehamilan trimester pertama. Mual biasanya terjadi pada pagi hari,
tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala-gejala ini kurang lebih
terjadi 6 minggu setelah hati pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang
lebih 10 minggu. (Winkjosastro,2013)
Sedangkan menurut Tiran (2014), emesis gravidarum berlangsung sepanjang
hari, atau mungkin tidak terjadi sama sekali pada saat bangun tidur di padi hari.
Beberapa perempuan mengalami mual dan muntah kembali pada minggu terakhir
sebelum persalinan.
Gejala Emesis Gravidarum berupa :
a. Rasa mual bahkan sampai muntah
Mual dan muntah ini terjadi 1-2 kali sehari,biasanya di pagi hari tetapi dapat juga
terjadi di siang hari
1. Makan sering dalam porsi kecil, misalnya setiap dua jam sekali (bahkan
malam hari).
2. Menghindari makanan berbau tajam, terlalu asin atau makanan berbumbu.
Beberapa ibu hamil bahkan tidak bisa mengkonsumsi daging, telur atau
susu.
3. Mencoba ngemil crackers setelah bangun pagi
4. Makan makanan yang mengandung karbohidrat tinggi (madu, pisang,
kentang, nasi, sereal dan tahu)
5. Minum jus manis atau flat soda di pagi hari
6. Tidak merokok atau mengkonsumsi minuman beralkohol, batasi asupan
kopi selama tribulan pertama.
7. Mendapat dukungan dari pasangan dan menggurangi stress
d. Komplementer
1. Jahe
2. Acupresure
b. Jahe putih atau kuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau jahe emprit Ruasnya
kecil, agak rata, sampai agak sedikit menggembung. Jahe ini selalu dipanen
setelah berumur tua. Kandungan minyak atsirinya lebih besar daripada jahe gajah
sehingga rasanya lebih pedas dan mengandung serat yang tinggi. Jahe ini cocok
untuk ramuan obat-obatan, atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak atsirinya.
c. Jahe merah
Rimpangnya berwarna merah dan lebih kecil daripada jahe putih kecil. Sama
seperti jahe kecil,jahe merah selalu dipanen setelah tua, dan juga memiliki
kandungan minyak atsiri yang sama dengan jahe kecil, sehingga cocok untuk
ramuan obat-obatan.
d. Minyak Atsiri Jahe
Minyak atsiri adalah minyak yang mudah menguap yang terdiri atas campuran zat
yang mudah menguap dengan komposisi dan titik didih yang berbeda. Sebagian
besar minyak atsiri diperoleh dengan cara penyulingan atau hidrodestilasi.
Minyak atsiri yang disuling dari jahe berwarna bening sampai kuning tua bila
bahan yang digunakan cukup kering. Lama penyulingan dapat berlangsung sekitar
10-15 jam, agar minyak dapat tersuling semua. Kadar minyak dari jahe sekitar
1,5-3%. Jahe dapat dibuat menjadi minyak jahe (atau minyak atsiri) dan oleoresin
jahe. Aroma harum jahe disebabkan adanya kandungan minyak atsiri, sedangkan
oleoresinnya menyebabkan rasa pedas. Kandungan minyak atsiri dalam jahe
kering sekitar 1-3%. Komponen utama minyak atsiri jahe adalah zingiberen dan
zingiberol. Oleoresin jahe merupakn campuran resin dan minyak atsiri yang
didapatkan dengan mengekstrak rimpang jahe dengan pelarut organik. Oleoresin
banyak mengandung komponen pembentuk rasa pedas, yakni zingerol, gingerol,
zingiberen, sagaol dan resin. (Tata Gunawan, 2013)
3. Manfaat Jahe
Jahe memiliki berbagai manfaat untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan tubuh,
yaitu
a. Penangkal Kanker Yang Sangat Ampuh. Setiap orang tentu sangat ingin terhindar
dari berbagai jenis serangan kanker yang sangat mematikan tersebut. Jahe
memiliki kandungan antioksidan yang cukup tinggi. Antioksidan dalam jahe
sangat efektif untuk mencegah serangan kanker ke tubuh anda.
b. Membantu dan Meningkatkan Kesehatan Organ Pencernaan. Selain membantu
memecah protein dalam berbagai makanan yang dikonsumsi, jahe juga berperan
meningkatkan penyerapan nutrisi pada organ pencernaan dan menghindarkan
berbagai penyakit yang bisa menyerang organ pencernaan.
c. Melegakan Pernafasan. Asma merupakan salah satu gangguan kesehatan yang
diakibatkan karena seseorang sangat sulit mengambil nafas dengan normal. Mulai
mengkonsumsi minuman yang mengandung ekstrak jahe dapat menjadi salah satu
solusinya.
d. Penangkal Dan Penyembuh Saat Batuk Maupun Gangguan Pada Tenggorokan.
Minuman Jahe berkhasiat ganda yaitu pencegah dan dapat digunakan sebagai
penyembuh saat seseorang terserang batuk dan sakit pada tenggorokan.
e. Obat Alami Saat Terasa Mual, Muntah Maupun Mabuk Perjalanan. Menurut
sebuah penelitian, jahe sangat efektif untuk mencegah dan menghindarkan
seseorang dari berbagai keluhan kesehatan seperti mual, muntah serta mabuk saat
perjalanan.
f. Meningkatkan Nafsu Makan Dengan Segera. Makan merupakan kebutuhan atau
aktivitas wajib semua orang. Berbagai nutrisi dan vitamin dapat diperoleh dari
berbagai makanan yang dikonsumsi. Saat nafsu makan berkurang, mengkonsumsi
jahe sebelum makan mampu meningkatkan nafsu makan. (Anonim, 2017)
4. Mekanisme Jahe Dalam Mengurangi Mual Dan Muntah Dalam Kehamilan
Zat-zat yang terkandung dalam jahe antara lain gingerol, shogaol, zingerone,
zingiberol dan paradol. Rasa pedas yang terkandung pada jahe disebabkan oleh zat
zingerone, sedangkan aroma khas yang ada pada jahe disebabkan oleh zat zingiberol.
Dalam kaitannya sebagai anti lemak, mekanisme kerja zat-zat tersebut pada dasarnya
masih belum jelas. Dikatakan jahe bekerja menghambat reseptor serotonin dan
menimbulkan efek anti emetik pada sistem gastrointestinal dan sistem susunan saraf
pusat (Ernst E, Pittler MH., 2000). Jahe juga mempunyai kandungan minyak atsiri
yang berfungsi sebagai anti radang, sehingga jahe dapat menghambat proses
peradangan yang disebabkan oleh infeksi.
Jahe dapat mencegah mual karena mampu menjadi penghalang serotonin, sebuah
senyawa kimia yang dapat menyebabkan perut berkontraksi, sehingga timbul rasa
mual, merupakan bahan yang mampu mengeluarkan gas dari dalam perut, hal ini akan
meredakan perut kembung, juga merupakanstimulan aromatik yang kuat, disamping
dapat mengendalikan muntah dengan meningkatkan gerakan peristaltik usus. Sekitar
6 senyawa di dalam jahe telah terbukti memiliki aktivitas antiemetik (anti muntah)
yang manjur. Kerja senyawa-senyawa tersebut lebih mengarah pada dinding lambung
dari pada system saraf pusat. kandungan minyak atsiri dan zat zingeron bisa
menghilangkan mual pada ibu hamil dan membuat perut menjadi nyaman dan hangat
(Ainul,Lestari 2016).
Jahe dapat mencegah mual karena mampu menjadi penghalang serotonin, sebuah
senyawa kimia yang dapat menyebabkan perut berkontraksi, sehingga timbul rasa
mual (Ramadhan, 2013). Permen jahe merupakan permen yang berisi ekstrak jahe,
jahe diketahui sebagai tanaman rempah dan obat yang sudah lama di kenal
masyarakat yang mempunyai sejuta manfaat salah satunya adalah dalam mengurangi
mual muntah, jahe bersifat menghangatkan, dimana pada ibu yang mengalami mual
muntah yang di sebabkan oleh banyak hal salah satunya yaitu gerakan peristaltik usus
yang lambat, dengan adanya sifat hangat pada jahe sehingga dapat mengurangi
keluhan tersebut. Jahe juga mempunyai aroma yang khas yang berasal dari minyak
atsiri sehingga dapat pula sebagai aromaterapi pilihan untuk mengurangi mual,
penggunaaan jahe bersamaan dengan vitamin B6 sangat efektif dalam mengurangi
mual muntah.
D. Akupresur
1. Definisi Akupresur
Akupresur merupakan ilmu penyembuhan dengan memijat, mengurut bagian tubuh
agar peredarahn energi vital atau CI dapat aktif kembali. Akupresur dapat disebut
juga dengan akupuntur tanpa jarum, atau pijat akupuntur, teori akupuntur adalah
dasar melakukan praktik akupresur, akupuntur dilakukan dengan menggunakan jarum
sebagai alat bantu praktik sedangkan akupresur menggunakan tangan , jari, bagian
tubuh lain atau alat tumpul sebagai pengganti jarum (Sukanta, 2003).
2. Teori Penyimbangan Energi dan Lima Unsur
Konsep dasar kedokteran cina adalah falsafah Ta. Istilah Tao dapat diartikan “Jalan”
atau kelogisan atau hokum pedoman atau aturan. Konsep Yin-Yang ialah konsep di
dalam Tao yang menggambarkan sifat Yin-Yang saling terkait (Hartono, 2012).
Menurut teori 5 unsur mual muntah terjadi akibat ketidakseimbangan qi ibu karena
tubuh berupaya beradaptasi dengan perubahan besar yang terjadi saat pertumbuhan
janin, qi dalam kehamilan dapat dipengaruhi oleh ketidakharmonisan dalam tiga
organ penting yaitu, (Limpa, Lambung dan Jantung). Ketidakharmonisan qi Lambung
menyebabkan terjadinya Mual Muntah. Titik akupresur yang bisa untuk mengurangi
mual muntah adalah titik pericardium 6 titik ini dapat melancarkan qi dan aliran darah
keseluruh tubuh, dan mengembalikan jalur meridian yang terbalik, sehingga setelah di
beri terapi pada titik tersebut mual muntah dapat berkurang (Tiran, 2008).
3. Keseimbangan dalam kesehatan
Segala sesuatu yang berada di alam semesta dibentuk, dilahirkan, bergerak, berubah,
karena dorongan atau bimbingan dua hal yang berlawanan, yaitu “Yin-Yang”.
Diantara “Yin dan Yang”, selain terdapat hubungan saling bertentangan juga terdapat
hubungan saling bergantung, saling melebur, dan saling membentuk, serta pada
kondisi tertentu dapat berubah dari aspek yang satu ke aspek yang lain (Hartono,
2012).
4. Komponen Dasar Akupresur
a. Meridian
Merdian adalah garis longitudinal dan transverse pada globe atau peta dunia yang
digunakan dalam ilmu akupuntur untuk jalur-jalur aliran energy vital (qi) yang
pada tubuh manusia yang menghubungkan masing-masing bagian tubuh
(Kemenkes, 2015). Meridian adalah saluran energi vital yang melintasi seluruh
bagian tubuh seperti jaringan laba-laba yang membujur dan melintang
menghubungkan semua bagian tubuh yang berfungsing menghubungkan bagian
tubuh atau organ satu dengan yang lain (Sukanta, 2003).
b. Fungsi meridian
1) Menghubungkan bagian tubuh satu dengan bagian lainya, muka, belakang
atas, bawah, samping kiri, kanan, depan, bagian luar, dan dalam.
2) Menghubungkan organ tubuh yang satu dengan yang lainnya
menghubungkan organ dengan panca indra, dan jaringan tubuh lainnya,
sifat hubungan tersebut bolak-balik.
3) Saluran untuk menyampaikan kelainan fungsi organ kepermukaan tubuh,
yang dapat diketahui dengan cara dipijat, panca indra atau jaringan tubuh.
4) Merupakan saluran bagi penyebab penyakit masuk kedalam organ, baik
penyebab dari luar tubuh maupun penyebab penyakit dari dalam tubuh
(Sukanta, 2003).
5. Titik Akupresur
Titik akupresur adalah tempat berakumulasinya energi vital didalam tubuh, macam-
macam titik akupresur adalah :
a. Titik akupresur umum adalah titik akupresur yang terdapat disepanjang saluran
meridian. Titik-titik akupresur mempunyai nama tersendiri seperti titik Hegu
artinya kumpulan titik jurang.
b. Titik akupresur istimewa, yaitu titik yang mempunyai arah tidak menentu, titik
akupresur istimewa ada yang melewati jalur meridian ada pula yang melewati luar
jalur meridian.
c. Titik nyeri atau titik Yes Point adalah titik yang berada didaerah yang mengalami
masalah yang berfungsi sebagai penghilamg rasa sakit setempat (Sukanta, 2003).
6. Mekanisme Kerja Akupresur
Akupresur bekerja dengan cara menstimulasi saraf perifer diotak untuk
mengirimkan impuls ke sistem saraf pusat disertai aktivasi modula spinalis,
endorphin dilepaskan oleh hipotalamus dan hipofise (Tiran, 2008:). Endorphin
merupakan sejumlah polipeptida yang terdiri dari 30 unit asam amino. Opiod-opioid
hormon-hormon penghilang stress seperti kortikotrofin dihasilkan oleh tubuh untuk
mengurangi stres dan member ketenangan (Aprillia. Y, 2010). Terapi akupresur
dimulai dengan pijat dasar yang mengusap, meremas, menekan, menggetar dan
memukul pada bagian tubuh yang akan dilakukan penekanan tujuannya untuk
melancarkan peredarah darah dan merileksasikan tubuh sehingga pada penekanan
titik akupresur menjadi tenang dan nyaman.
Terapi akupresur perikardium 6 (PC6) terletak 3 cun dari garis pergelangan
tangan sejajar dengan jari tengah. Titik akupresur dilakukan selama 15 menit pagi dan
sore dengan sadarsi atau dillemahkan, dengan tekanan sedang, dengan cara pemijatan
berlawanan arah jarum jam, sebanyak 30 kali di titik PC6 (Net guan). Akupresur
bekerja dengan cara menstimulasi saraf perifer diotak untuk mengirimkan impuls ke
sistem saraf pusat disertai aktivasi modula spinalis, endorphin dilepaskan oleh
hipotalamus dan hipofise (Tiran, 2008:). Endorphin merupakan sejumlah polipeptida
yang terdiri dari 30 unit asam amino. Opiod-opioid hormon-hormon penghilang stress
seperti kortikotrofin dihasilkan oleh tubuh untuk mengurangi stres dan member
ketenangan (Aprillia. Y, 2010). PC6 (Net guan) dapat melancarkan qi dan aliran
darah keseluruh tubuh, dan mengembalikan jalur meridian yang terbalik, sehingga
setelah diberi terapi pada titik tersebut mual muntah dapat berkurang. Sirkulasi qi,
menenangkan qi lambung yang terbalik, menenangkan pikiran, meredakan nyeri, dan
melonggarkan dada. Bermanfaat untuk meredakan mual, dan gangguan pencernaan
(Tiran, 2008).
7. Langkah 7: Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi efektifitas dari asuhan yangsudah diberikan,
meiiputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan,apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai
dengan kebutuhansebagaimana telah diidentifikasi dalam masalah dan diagnosa.
I. PENGKAJIAN DATA:
Tanggal : 06 Febuari 2020 Jam : 09.10 WIB
A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas Pasien:
Identitas Pasien Penanggung Jawab
Status : Suami
Nama : Ny S Nama :Tn. A
Umur : 27 th Umur : 30 th
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Suku bangsa: Jawa Suku Bangsa: Jawa
Alamat : Jono, Sragen Alamat : Jono, Sragen
2. Alasan Datang:
Ibu ingin memeriksakan kehamilanya
3. Keluhan Utama:
Ibu merasa mual dan muntah
Uraian keluhan utama : ibu merasa mual dan muntah + 1-2 kali sehari, di pagi hari
dan kadang setelah makan.
4. Riwayat Kesehatan:
Penyakit/kondisi yang pernah atau sedang diderita : ibu tidak sedang menderita
penyakit apapun ( seperti gula, asam urat, jantung, penyakit kuning, dan lainnya).
5. Riwayat Penyakit Dalam Keluarga (menular maupun keturunan) : keluarga tidak
sedang/ memiliki riwayat penyakit apapun ( seperti gula, asam urat, jantung, penyakit
kuning, dan lainnya).
6. Riwayat Obstetri
a. Riwayat haid:
Menarche : 13 tahun Nyeri Haid : tidak ada
Siklus : 27 hari Lama : 5-6 hari
Warna darah : Merah segar Leukhorea :-
Banyaknya : lebih kurang per 6 jam ganti pembalut (tidak penuh)
b. Riwayat kehamilan sekarang :
1) G1 P0 A0 Ah0
2) Usia kehamilan : 7+2 mg
3) HPHT :17-12-2019
4) HPL : 22-09-2020
5) Keluhan : Mual saat pagi hari atau sehabis gosok gigi
6) Riwayat terapi
Ibu tidak mengonsumsi obat apapun selain yang diberikan petugas seperti
penambah darah dan vitamin rr
7) Riwayat Alergi:
Ibu tidak memiliki riwayat alergi apapun baik dalam bentuk obat maupun
makanan
8) Kekhawatiran khusus : ibu tidak memiliki kekhawatiran apapun menyangkut
kehamilan yang sekarang.
9) Imunisasi / TT : ibu sudah suntik TT 2 kali.
10) ANC : 2 kali selama hamil
Suplement
AN
& Fe MASAL TINDAKAN/PENDKE
C Tanggal Tempat
(Jenis & AH S
Ke
Jml)
1 01-01- BPM B6 1x1 Mual dan Perbaikan nutrisi
2020 Fe 1x1 muntah
2 06-02- Puskesmas Fe 1x1 Mual dan Banyak minum dan
2020 Tanon I muntah istirahat cukup,
perbaikan nutrisi,
akupresure dan permen
jahe
11) Riwayat Kehamilan persalinan dan nifas yang lalu:
Kehamilan Persalinan Nifas Kead
Tahun Frek Keluhan Tempat JK/ Asi anak
UK Jenis Penolong Penyulit IMD Penyulit
ANC /penyulit persalianan BB eksklusif skrg
Hamil - - - - - - - - - - - -
skrg
7. Riwayat KB : tidak pernah
Jenis Lama
Keluhan Alasan dilepas
Kontrasepsi Pemakaian
- - - -
a. Rencana Setelah Melahirkan :
Setelah melahirkan ibu ingin KB IUD
2. Eliminasi
a. BAK
Frekuensi perhari 4x sehari 5-6x sehari
Warna Kuning jernih Kuning jernih
Keluhan Tidak ada Sering bolak balik kamar
mandi
Konsistensi Cair Cair
b. BAB
Frekuensi perhari 1.x sehari 1kali hari sekali
Warna Kecoklatan Agak kehitaman
Konsistensi Lembek lembek
Keluhan Tidak ada Tidak ada
3. Personal Hygine
Mandi 2 x sehari 2 x sehari
Keramas 2 x seminggu 3 x seminggu
Gosok Gigi 2 x sehari 2 x sehari
Ganti Pakaian 2 x sehari 2x sehari
celana dalam 3 x sehari 3 x sehari
Kebiasaan memakai alas kaki Ibu memakai sandal Ibu memakai sandal
apabila pergi apabila pergi
Keluhan Tidak ada Tidak ada
4. Hubungan sexsual
Frekuensi 2-3x seminggu 1x seminggu
Contact bleeding Tidak ada Tidak ada
Keluhan lain Tidak ada Tidak ada
Perubahan selama hamil ini - Tidak ada
5. Istirahat/Tidur
Tidur malam 8 jam 8 jam
Tidur siang Tidak pernah 1 Jam
Keluhan/masalah Tidak ada tidak ada
Perubahan selama hamil ini - Sering tidur siang
VI. PELAKSANAAN
Tanggal 06 Febuari 2020 Jam 09.30 WIB
1. Hasil pemeriksaan berhak untuk ibu ketahui sebagai sarana agar supaya ketika ibu
mengalami kejadian patologis ibu bisa langsung mempunyai gambaran dan
keputusan guna segala sesuatu yang terbaik buat dirinya sendiri dan keluarga
2. Jahe mengandung gingerol yang mampu memblok serotonin, yaitu senyawa yang
menyebabkan perut berkontraksi, sehingga menimbulkan mual sedangkan terapi
akupresure dapat melancarkan (qi) dan aliran darah mengintruksi sistem endokrin
dalam tubuh untuk memberikan rasa tenang yang dapat mengurangi frekuensi
mual muntah.
3. Tanda bahaya Tm I tentang perdarahan mengarah kepada abortus kehamilan
ektopik (ket), mual muntah yang mengarah kepada hiperemesis gravidarum, yang
mana apabila tidak mendapatkan penanganan segera bisa mengakibatkan
kematian, perdarahan pervaginam, sakit kepala yang hebat, bengkak pada wajah
dan tangan, ketuban pecah sebelum waktunya.
4. Karena pada ibu hamil terjadi peningkatan kebutuhan zat besi dua kali lipat akibat
peningkatan volume darah tanpa ekspansi volume plasma, untuk memenuhi
kebutuhan ibu (mencegah kehilangan darah pada saat melahirkan) dan
pertumbuhan janin. Zat besi untuk memproduksi sel-sel darah merah. Kebutuhan
zat besi pada trimester i naik dari 0,8 mg/hari, kebutuhan zat besi pada trimester ii
dan iii tidak dapat dipenuhi dari makanan saja, walaupun makanan yang dimakan
cukup baik kualitasnya dan bioavailabilitas zat besi tinggi, namun zat besi juga
harus disuplai dari sumber lain agar supaya cukup.
5. Trimester 1 dilakukan kunjungan minimal sekali tujuannya untuk mengetahui
status kehamilan, faktor resiko, letak janin, laboratorium awal, tanda bahaya dsb.
6. Register sebagai dokumentasi tindakan dan terapi yang diberikan selama asuhan,
sebagai back up apabila dipertanyai dihadapan hukum, sebagai acuan dalam
pemberian asuhan segera.
VII. Evaluasi
Tanggal 6 Desember 2020 Jam 09.45 WIB
1. Ibu memahami informasi yang diberikan dan keadaan dirinya serta bersedia
mendapatkan terapi sesuai yang diberikan tenaga kesehatan.
2. Bersedia mengonsumsi permen jahe dan melakukan terapi akupresure.
3. Ibu sudah mengerti dengan tanda bahaya trimester i ibu bersedia minum tambah
darah dan memahami manfaat dari tambah darah.
4. Melakukan kunjungan ulang 1 bulan lagi
5. Hasil sudah di dokumentasikan.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Identifikasi masalah
Pada pembahasan ini penulis akan menguraikan mengenai pengelolaan kasus
pada Ny. S usia 27 tahun G1P0A0 usia kehamilan 7+2 minggu dengan emesis
gravidarum menggunakan asuhan Varney, rasionalisasi pada penatalaksanaan dan
telaah jurnal yang berkaitan dengan asuhan yang diberikan. Pembahasan ini bertujuan
agar nantinya dapat diambil suatu kesimpulan, pemecahan masalah yang ada dan
ketepatan pemberian asuhan sesuai dengan telaah jurnal yang ada, sehinggga tindak
lanjut dalam penerapan asuhan kehamilan dapat dilakukan dengan tepat, efektif dan
efisien.
Pada pengkajian ini data yang dikumpulkan adalah data subjektif dari pasien
dan data objektif dari hasil pemeriksaan. Faktor predisposisi yang sering ditemukan
sebagai penyebab emesis gravidarum adalah pada primigravida. Primigravida yaitu
seorang wanita hamil yang untuk pertamakali (Prawirohardjo, 2005).
Hasil data pengkajian sebagian besar sesuai dengan teori asuhan kebidanan
pada emesis gravidarum. Data hasil pengkajian menunjukkan bahwa karakteristik ibu
dengan emesis gravidarum adalah primi gravida. Pada langkah pengkajian penulis
terdapat kesamaan antara teori dan asuhan kebidanan. Data yang telah dikumpulkan
diinterprestasikan menurut diagnosa kebidanan, masalah dan kebutuhan. Pada kasus
ini dapat ditegakkan diagnosa kebidanan yaitu asuhan kebidanan pada Ny. S G1P0A0
umur kehamilan 7+2 minggu dengan emesis gravidarum.
Kasus emesis gravidarum adalah gejala yang wajar dan sering didapatkan
pada kehamilan muda. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul
setiap saat dan malam hari. Hormon HCG yang dapat menimbulkan mual dan muntah
pada awal kehamilan (Andriana, 2012). Pada awal kehamilan, pengaruh
meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG yang dilepaskan meningkat lebih
tinggi, sehingga dapat memicu mual dan muntah.
Sekitar separuh jumlah wanita dengan morning sickness bebas dari gejala
tersebut saat menginjak usia kehamilan 14 minggu dan 90% diantaranya pada usia
kehamilan 22 minggu (Varney, 2007). Pada kasus ini usia kehamilan Ny. S adalah 7+2
minggu, sehingga hal ini merupakan hal yang wajar dirasakan oleh Ny. S, rasa mual
muntah yang dialami ibu akan berangsur berkurang sampai umur kehamilan ibu lebih
dari 22 minggu. Sesuai dengan diagnosa masalah kebutuhan yang diberikan adalah
memberikan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang hamil muda yang
disertai mual muntah, yaitu menganjurkan ibu untuk makan dengan porsi sedikit
tetapi lebih sering, tidak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung minyak
maupun berlemak dan tidak berbau menyengat, dan duduk tegak setelah makan.
Menganjurkan Ibu untuk mengkonsumsi permen jahe dan akupresur untuk
mengurangi mual muntah.
B. Alternatif Pemecahan Masalah
Jahe dapat mencegah mual karena mampu menjadi penghalang serotonin,
sebuah senyawa kimia yang dapat menyebabkan perut berkontraksi, sehingga timbul
rasa mual. (Ramadhan, 2013). Permen jahe merupakan permen yang berisi ekstrak
jahe, jahe diketahui sebagai tanaman rempah dan obat yang sudah lama dikenal
masyarakat yang mempunyai sejuta manfaat salah satunya adalah dalam mengurangi
mual muntah, jahe bersifat menghangatkan, dimana pada ibu yang mengalami mual
muntah yang di sebabkan oleh banyak hal salah satunya yaitu gerakan peristaltik usus
yang lambat, dengan adanya sifat hangat pada jahe sehingga dapat mengurangi
keluhan tersebut. Jahe juga mempunyai aroma yang khas yang berasal dari minyak
atsiri sehingga dapat pula sebagai aromaterapi pilihan untuk mengurangi mual,
penggunaaan jahe bersamaan dengan akupresur sangat efektif dalam mengurangi
mual muntah.
Berdasarkan hasil penelitian pada jurnal, distribusi frekuensi pengaruh permen
jahe pada kelompok perlakuan menunjukkan bahwa 4 responden (21,1%), masih
mengalami mual muntah dan 15 responden (78,9%) tidak mengalami mual muntah.
Hasil penelitian membuktikan adanya efek terapi berupa penurunan emesis
gravidarum pada Ibu hamil trimester 1 setelah pemberian permen jahe dengan dosis
3x sehari selama 6 hari dibandingkan dengan kelompok yang hanya diberi vitamin B6
saja. Sehingga dengan adanya telaah jurnal ini, kita memiliki penilaian yang jelas
bahwa dengan adanya tambahan terapi permen jahe (ekstrak jahe) 3x sehari dapat
menurunkan emesis gravidarum.
Selain menggunakan jahe, akupresur dapat mengurangi frekuensi mual
muntah pada ibu hamil manipulasi sedari membuat jantung lebih rileks bersifat
mengatur sirkulasi qi, menenangkan qi lambung yang terbalik, menenangkan pikiran,
meredakan nyeri, mengembalikan jalur meridian yang terbalik dan melonggarkan
pernafasan yang bermanfaat untuk meredakan mual dan gangguan pencernaan.
Akupresur bekerja dengan cara menstimulasi saraf perifer diotak untuk mengirimkan
impuls ke sistem saraf pusat disertai aktivasi modula spinalis, endorphin dilepaskan
oleh hipotalamus dan hipofise (Tiran, 2008). Edorphin merupakan sejumlah
polipeptida yang terdiri dari 30 unit asam amino. Opioid-opioid hormon-hormon
penghilang stres seperti kortikotrofin dihasilkan oleh tubuh untuk mengurangi stres
dan memberi ketenangan (Aprillia, 2010)
Penelitian yang dilakukan oleh Djanah (2013) berjudul “pengaruh akupresur
perikardium 6 terhadap mual muntah kehamilan kurang dari 16 minggu” penekanan
dilakukan setiap hari selama 5 menit terbukti efektif dapat mengurangi frekuensi mual
muntah.
Mual muntah yang di alami Ny. S bila tidak ditangan secara benar dapat
menyebabkan ibu mengalami kekurangan gizi selama masa awal kehamilan.
Pemberian KIE tentang nutrisi ibu hamil sangat penting untuk membantu ibu
mengetahui cara menjaga agar kebutuhan gizi ibu dan janin tetap seimbang.
Gizi seimbang pada ibu hamil adalah susunan pangan sehari-hari yang
mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh,
dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku
hidup bersih dan memantau berat badan secara teratur dalam rangka mempertahankan
berat badan normal untuk mencegah masalah gizi pada ibu hamil. Kebutuhan gizi
untuk ibu hamil setiap harinya ditambah sesuai dengan usia kehamilan. Hal ini
dikarenakan adanya perkembangan dan pertumbuhan janin.
Trimester 1 kebutuhan energi 180 kkal, protein 20 gr, lemak, 6 gr, karbo 25 gr.
Contoh menu : biscuit 1 buah, telur ayam rebus 1 butir, susu sapi ½ gelas. Trimester 2
dan 3 kebutuhan energy 300 kkal, protein, 20 gr, lemak 10 gr, karbo 40 gr. Contoh
menu 1 mangkok bubur kacang hijau, dan telur ayam rebus 1 butir. Hal bahaya yang
dapat ditimbulkan jika tidak di penuhinya keutuhan nutrisi pada ibu hamil yaitu, Mal
nutrisi, dehidrasi, anemia, BBLR, keguguran, cacat lahir.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dari pengkajian data mengenai asuhan kebidanan
pada ibu hamil yaitu:
1. Berdasarkan data subjektif Ny.S datang ke KIA untuk melakukan pemeriksaan
kehamilan dengan usia kehamilan 7+2 minggu dengan keluhan mual dan muntah.
2. Berdasarkan data objektif serta semua hasil pemeriksaan yang telah dilakukan keadaan
umum Ny.S dalam batas normal.
3. Berdasarkan data subjektif dan data objektif dapat dirumuskan diagnosa Ny.S G1P0A0
umur kehamilan 7+2 minggu normal.
4. Dari analisa data tersebut dapat melaksanakan perencanan asuhan kebidanan yang sesuai
dengan manajemen pelayanan kebidanan mengenai pada Ny.S G1P0 A0 umur kehamilan
7+2 minggu normal.
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa dapat mengerti mengenai penatalaksanan pada Ibu Hamil
dan mahasiswa mampu menganalisa keadaan pada ibu hamil dan mengerti tindakan
segera yang harus dilakukan.
2. Bagi Lahan Praktek
Diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi lahan peraktek dalam rangka
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan pelaksanan asuhan kebidanan pada ibu
hamil sesuai standar pelayanan.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat bermanfaat dan bisa dijadiakn sebagaii sumber referensi,
sumber bahan bacaan dan bahan pengajaran terutama yang berkaitan dengan asuhan
kebidanan pada Ibu Hamil.
DAFTAR PUSTAKA
Aprilia, Y. 2010. Hipnostetri : Rileks, Nyaman, dan Aman Saat Hamil &. Melahirkan. Jakarta
: Gagas Media
Dewi., dkk, 2017, Pengenalan ilmu pengobatan timur akupresur level ii kkni akupresur
aplikatif untuk mengurangi keluhan pada kasus-kasus kebidanan, LKPI Kunci Jemari:
P3AI
Hartono, Radyanto Iwan Widya, 2012, Akupresur untuk berbagai penyakit, Rapha
Publishing: Yogyakarta
Kemenkes RI, 2015, Panduan akupresur mandiri bagi pekerja di tempat kerja, kementrian
Surakarta, Putu Oka, 2003, Akupresur dan minuman untuk mengatasi gangguan kesehatan
reproduksi, Jakarta: Elex Media Komputindo
Gunawan, Tata. 2013. “Klasifikasi Dan Kandungan Tanaman Jahe”. akses: 28 Juni 2015
Frondoza CG, Sohrabi A, Polotsky A, Phan PV, Hungerford DS, Lindmark L. An in vitro
screening assay for inhibitors of proinflammatory mediators in herbal extracts using
human synoviocyte cultures. In Vitro Cell Dev Biol Anim. 2004;40:95-101.
DerMarderosian A, Beutler JA. The Review of Natural Products. St. Louis, Mo.: Wolters
Kluwer, 2006
Ramadhan, J A.2013. Aneka Manfaat Ampuh Rimpang Jahe Untuk Pengobatan. Yogyakarta:
Diandra pustaka Medika