Priatna mengatakan, ketujuh calon varietas yang dinyatakan lulus adalah lima
varietas padi tipe khusus dan dua varietas untuk lahan tadah hujan.
"Untuk tipe khusus ada beras basmati bernama Baroma, Beras Panjang Beraroma
bertekstur pera dengan potensi hasil 9,18 ton per hektare dan kadar amililosa
25,55%. Bila dibandingkan dengan aslinya tipe ini lebih tahan terhadap hama dan
penyakit," terangnya.
Varietas kedua, lanjutnya, merupakan beras merah aromatik bernama padi merah
beraroma memiliki teksur sedang (Pamera) dengan potensi hasil hingga 11,33 ton
per hektare. Ketiga adalah padi beras merah bernama varietas padi merah memiliki
tekstur pulen (Panelen) dengan potensi hasil 11,91 ton per hektare.
Lebih lanjut Priatna mengatakan Kementan juga berhasil menghasilkan varietas padi
tipe khusus bernama beras hitam dengan tekstur pulen (Jeliteng) memiliki potensi
hasil 9,87 ton per hektare, dan varietas padi padi ketan putih (Paketih) yang memiliki
potensi hasil 9,46 ton per hektare.