Anda di halaman 1dari 25

KONSUMERISME dan

PERLINDUNGAN
KONSUMEN
Konsumerisme
Konsumerisme adalah suatu gerakan sosial
yang dilakukan oleh berbagai pihak yang
bertujuan untuk meningkatkan posisi konsumen
dalam berinteraksi dengan pihak penjual, baik
sebelum, pada saat, dan setelah konsumsi
dilakukan.
Kebijakan dan aktivitas yang dirancang untuk
melindungi kepentingan dan hak konsumen
ketika terlibat dalam suatu hubungan tukar
menukar dengan organisasi jenis apapun.
Konsumerisme
Konsumen perlu mengetahui hak-haknya
secara jelas sehingga apabila terjadi
ketidaksesuaian yang dirasakan,
konsumen akan dapat mengidentifikasi
letak ketidaksesuaiannya di mana karena
sumber permasalahan dapat berasal dari
kecerobohan konsumen itu sendiri.
Konsumerisme

Konsumerisme timbul karena kelalaian


perusahaan atau organisasi lain dalam
hubungan pertukaran untuk memenuhi
dan berespon terhadap permintaan yang
sah oleh konsumen
Lembaga Perlindungan
Konsumen
Tidak pahamnya konsumen mengenai hak
dan kewajibannya sebagai seorang
konsumen yang menggunakan barang
dan atau jasa yang disediakan oleh pelaku
bisnis, sering kali menimbulkan
permasalahan yang merugikan konsumen.
Kerugian dapat berupa kerugian fisik
(kesehatan dan keselamatan) maupun
kerugian nonfisik yaitu uang
Lembaga Perlindungan
Konsumen
Sering kali konsumen hanya pasrah setelah
menerima perlakuan yang merugikan mereka:
yang disebabkan karena tidak tahu bagaimana
dan kepada siapa harus mengadukan
permasalahannya.
Perlindungan konsumen: tertuang dalam
Undang-undang No.8 Tahun 1999, Undang-
undang Perlindungan Konsumen (UUPK), mulai
berlaku 20 April 2000
Secara jelas diuraikan berbagai hal mengenai
hak dan kewajiban konsumen dan pelaku bisnis
serta pihak-pihak yang terkait dalam program
Perlindungan Konsumen
Yayasan lembaga Konsumen
Indonesia (YLKI)

Tujuan utamanya adalah untuk membantu


konsumen Indonesia agar tidak dirugikan
dalam mengonsumsi barang dan atau
jasa.
HAK-HAK KONSUMEN
J.F. Kennedy

Hak akan keselamatan


Hak untuk diberi informasi
Hak untuk memilih
Hak untuk didengar
Hak untuk menikmati lingkungan yang
bersih dan menyehatkan
Hak orang miskin dan minoritas lain untuk
dilindungi kepentingannya
Hak Akan Keselamatan

Konsumen mempunyai hak untuk


dilindungi dari produk dan jasa yang
berbahaya bagi kesehatan dan kehidupan
 Co: memasang label peringatan pada
bungkus rokok
Hak Untuk Mendapatkan Informasi
Konsumen memiliki hak ‘untuk dilindungi
dari informasi, iklan, pelabelan, atau
praktek lain yang curang, menipu, atau
menyesatkan, dan untuk diberi fakta yang
ia perlukan guna membuat pilihan
berdasarkan informasi
Keadekuatan dan kejujuran informasi
Iklan dan Kebenaran Informasi
Produk
Empat macam kebenaran dalam iklan
 Literal Truth
 True impression
 Discernible exarggeration
 False impession
Literal Truth
Kebenaran yang sesungguhnya: klaim
suatu produk yang secara objektif
didukung oleh suatu fakta
Co: produk makanan mengandung 10
gram protein per 100 gr berat makanan
tsb. Pernyataan tsb didukung oleh uji lab
dan lembaga riset yang independen.
True Impression
Iklan yang memberikan informasi yang
benar secara harfiah tetapi menimbulkan
kesan yang keliru.
Co: Kacang dua Kelinci
 ‘ada yang baru, kacang garing bebas
kolesterol’
 Makan kacang dua kelinci sebanyak2nya,
engga perlu takut kolesterol naik’
Discernible Exaggeration
Advertising

Iklan yang berlebih-lebihan, informasi


yang tidak didukung oleh fakta
Co: Kecap ABC
 “ tujuh dari 10 ibu-ibu di Indonesia
menggunakan kecap ABC”
False Impression Advertising
Iklan yang secara sengaja atau tidak
sengaja menciptakan salah impression di
benak konsumen
 Co: tahun 2004 Sari Wangi di TV mengajak
konsumen untuk meminum Sari Wangi karena
khasiatnya sama dengan makan tujuh buah
apel.
Hak Untuk Memilih

Konsumen mempunyai hak atas akses


yang terjamin, sedapat mungkin, ke
berbagai macam produk dan jasa dengan
harga yang kompetitif
Hak Untuk Didengar (Ganti Rugi)
Konsumen memiliki hak untuk diyakinkan bahwa
kepentingan konsumen akan mendapat
pertimbangan penuh dan simpatik
Ganti rugi dapat dicapai tiga cara:
 Pencegahan
Tata etika
Mutu dan garansi
 Restitusi
 Hukuman
Praktek-praktek Bisnis yang
Merugikan Konsumen
Manipulasi Harga
Promosi Pengurangan Harga yang Tidak Benar
Biaya Kemasan
Shortweighting dan Scakfilling
Penempatan Produk yang Mentah dan Rusak
Manipulasi Timbangan
Pemberian Harga yang ganjil
Tanpa Tanggal Kadaluarsa
Beberapa Pasal pada UU RI no 8,
tahun 1999 tentang Perlindungan
Pasal 2
Konsumen
Perlindungan konsumen berasaskan manfaat, keadilan, keseimbangan, keamanan dan
keselamatan konsumen, serta kepastian hukum.

Pasal 3
Perlindungan konsumen bertujuan :
a. Meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk melindungi
diri
b. Mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara menghindarkannya dari ekses
negatif pemakaian barang dan/atau jasa
c. Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan dan menuntut
hak-haknya sebagai konsumen
d. Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur kepastian hukum
dan keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan informasi
Beberapa Pasal pada UU RI no 8,
tahun 1999 tentang Perlindungan
Pasal 3
Konsumen
Perlindungan konsumen bertujuan :
e. Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya perlindungan
konsumen sehingga tumbuh sikap jujur dan bertanggung jawab dalam
berusaha
f. Meningkatkan kualitas barang dan/atau jasa yang menjamin kelangsungan
usaha produksi barang dan/atau jasa, kesehatan, kenyamanan, keamanan
dan keselamatan konsumen
Beberapa Pasal pada UU RI no 8,
tahun 1999 tentang Perlindungan
Pasal 4
Konsumen
Hak konsumen adalah :
a. Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi
barang dan/atau jasa
b. Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau
jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan
c. Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan
barang dan/atau jasa
d. Hak untuk didengan pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang
digunakan
e. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan dan upaya penyelesaian
sengketa perlindungan konsumen secara patut
f. Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen
g. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif
Beberapa Pasal pada UU RI no 8,
tahun 1999 tentang Perlindungan
Pasal 4
Konsumen
Hak konsumen adalah :
h. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian, apabila barang
dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana
mestinya
i. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya

Pasal 5
Kewajiban konsumen adalah :
a. Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau pemanfaatan
barang dan/atau jasa demi keamanan dan keselamatan
b. Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian
c. Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati
d. Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara patut
Beberapa Pasal pada UU RI no 8,
tahun 1999 tentang Perlindungan
Pasal 9
Konsumen
 Pelaku usaha dilarang menawarkan, mempromosikan, dan
mengiklankansuatu barang atau jasa secara tidak benar
Pasal 10
 Pelaku usah dilarang menawarkan barang atau jasa yang
ditujukan untuk memperdagangkan, dilarang menawarkan,
mempromosikan, mengiklankan atau membuat pernyataan yang
tidak benar mengenai:
Harga atau tarif suatu barang/jasa
Kegunaan suatu barang/jasa
Kondisi, tanggungan, jaminan, hak atau ganti rugi suatu barang/jasa
Tawaran potongan harga atau hadiah menarik yang ditawarkan
Bahaya penggunaan barang /jasa
Pasal 11
 Pelaku usaha dilarang menawarkan,
mempromosikan atau mengiklankan suatu
barang/jasa dengan harga atau tarif khusus
dalam waktu dan jumlah tertentu, jika pelaku
tsb tidak bermaksud untuk melaksanakannya
sesuai waktu dan jumlah yang ditawarkan
Pelaku usaha periklanan dilarang memproduksi
iklan yang:
 Mengelabui konsumen mengenai kualitas, kuantitas,
bahan, kegunaan dan harga barang atau tarif jasa
serta ketepatan waktu penerimaan barang/jasa
 Mengelabui jaminan/garansi terhadap barang/jasa
 Memuat informasi yang keliru, salah atau tidak tepat
tentang barang/jasa
 Tidak memuat informasi mengenai resiko pemakaian
barang/jasa
 Mengeksploitasi kejadian / seseorang tanpa seizin
yang bersagkutan
 Melanggar etika dan ketentuan peraturan
perundangan periklanan

Anda mungkin juga menyukai