Anda di halaman 1dari 9

TEKNIK

a. Teknik Plakat : Teknik plakat adalah teknik melukis dengan menggunakan cat minyak, cat poster atau cat akrelik,
dengan goresan yang tebal agar mendapatkan hasil yang pekat dan padat.
b. Teknik Transparan : Teknik transparan adalah teknik untuk melukis seni rupa menggambar dengan menggunakan
cat cair. Sapuan – sapuan warna untuk melukis harus tipis agar hasilnya juga tampak seperti transparan.
c. Teknik Kolase : Teknik kolase adalah teknik yang akan memberikan hasil lukisan yang realis atau abstrak karena
terbuat dari potongan – potongan kertas yang di tempel dengan menggunakan lem.
d. Teknik 3 M (Merekat, Menggunting, Menempel) : adalah teknik dari seni rupa yang juga merupakan proses
manipulasi lembaran kertas yang akan menjadi suatu bentuk 3 dimensi.
e. Teknik Linear : Teknik linear adalah teknik untuk menggambar objek yang dengan menggunakan pola garis dari
pensil atau pena.
f. Teknik Blok : Teknik blok adalah teknik yang di gunakan untuk menutupi objek lukis dengan menggunakan satu
warna.
g. Teknik Arsir : Teknik arsir adalah teknik yang di gunakan untuk menutupi objek lukis yang dengan pulasan garis
sejajar atau garis menyilang dengan menggunakan pensil atau pena.
h. Teknik Dussel : Teknik dussel adalah teknik yang di gunakan untuk membuat gelap terang pada objek lukis
dengan goresan – goresan miring yang menggunakan pensil.
i. Teknik Pointilis : Teknik pointilis adalah teknik yang di gunakan untuk menghitamkan objek lukis dengan beberapa
titik – titik yang ada.
j. Teknik Aquarel : Teknik aquarel adalah teknik yang di gunakan untuk menutup objek lukis yang dilakukan dengan
menyapu cat cair secara tipis.
k. Teknik Mozaik : Teknik mozaik adalah teknik yang di gunakan untuk melukis dengan cara menempelkan benda –
benda 3 dimensi
l. Teknik Menganyam : Teknik menganyam adalah teknik yang di gunakan untuk menumpang tindih dan juga untuk
menyilangkan bahan – bahan yang anda sehingga menghasilkan karya seni anyaman.
m. Teknik Airbrushing : Menggunakan cat semprot, alatnya kompresor

UNSUR

1. Titik
Titik adalah unsur seni rupa yang paling dasar yang berada pada dimensi satu. Dibutuhkan adanya titik untuk
membentuk garis, bentuk, ataupun bidang.
2. Garis
Garis adalah unsur seni rupa yang merupakan hasil dari penggabungan unsur titik. Garis dalam seni rupa menjadi
goresan atau batasan dari suatu benda, ruang, bidang, warna, tekstur dan lainnya. Garis terbagi atas tiga yaitu
menurut jenisnya, menurut kesannya dan wujudnya. Garis menurut jenisnya yaitu garis lengkun, garis panjang,
pendek, horizontal, vertikal, diagonal, berombak, putus, putus, patah-patah, spiral dan lainnya. Kesan garis dapat
ditimbulkan oleh adanya variasi jenis jenis garis yang digunakan serta kebudayaan yang ada saat tersebut terhadap
suatu simbol. Garis berdasarkan wujudnya ada dua yaitu semu dan nyata. Garis nyata dihasilkan oleh coretan
sedangkan garis semu dihasilkan oleh adanya perbedaan warna terhadap dua benda atau lebih.
3. Bidang
Bidang merupakan unsur dalam seni rupa yang dihasilkan dengan mengabungkan beberapa garis. Bidang
merupakan dimensi kedua yang memiliki panjang dan lebar.
4. Bentuk
Bentuk adalah unsur dari seni rupa yang terbentuk dari gabungan dari berbagai bidang. Bentuk terdiri atas dua yaitu
bangun dan bentuk plastis atau form. Shape atau bangun adalah sesuatu yang bentuknya seperti bulat, persegi,
ornamental, tidak teratur dan lainnya sedangkan form atau bentuk plastis adalah bentuk subjektif atau tujuan dari
adanya benda tersebut sehingga memiliki nilai seperti kasur yang berbentuk (shape) persegi panjang tapi form nya itu
sebagai tempat tidur
5. Ruang
Ruang adalah unsur seni rupa yang memiliki dua sifat. Dalam karya seni rupa dua dimensi, ruang dapat bersifat semu
sedangkan dalam seni rupa tiga dimensi, ruang bersifat nyata.
Oleh karena itu dalam karya dua dimensi kesan ruang atau kedalaman dapat ditempuh melelui beberapa cara,
diantaranya: melalui penggambaran gempal, penggunaan perspektif, peralihan warna, gelap terang, dan tekstur,
pergantian ukuran, penggambaran bidang bertindih, pergantian tampak bidang, pelengkungan atau pembelokan
bidang, penambahan bayang-bayang.
6. Warna
Warna adalah salah satu unsur seni rupa yang membuat suatu ciptaan para seniman terasa hidup dan lebih eksresif.
Warna berdasarkan teori warna terhadap cahaya terdapat tujuh spektrum warna. Salah satu teori warna dalam seni
rupa adalah teori warna pigmen yaitu:
 Warna Primer, terdiri atas merah, kuning, dan biru. Pengertian warna primer adalah warna dasar atau warna
pokok yang tidak dapat diperoleh dari campuran warna lain.
 Warna Sekunder, seperti ungu, oranye dan hijau adalah jenis pigmen yang dapat diperoleh dari mencampur
kedua warna primer dalam takaran tertentu.
 Warna Tersier, yakni warna yang dihasilkan melalui pencampuran warna sekunder
 Warna analogus, yaitu deretan warna yang letaknya berdampingan dalam lingkaran warna, misalnya deretan
dari warna ungu menuju warna merah, deretan warna hijau menuju warna kuning, dan lain-lain,
 Warna komplementer, yakni warna kontras yang letaknya berseberangan dalam lingkaran warna, misalnya,
kuning dengan ungu, merah dengan hijau, dan lain-lain.
7. Tekstur
Pengertian tekstur sebagai unsur seni rupa adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan
benda pada sebuah karya seni rupa. Setiap benda ada yang memiliki tekstur berbeda dan adapun yang sama.
Tekstur terdiri atas dua jenis yaitu nyata dan semu. Pengertian tekstur semu adalah kesan yang berbeda antara
penglihatan dan perabaan terhadap sifat dan keadaan permukaan bidang benda karya seni rupa. Pengertian tekstur
nyata adalah nilai raba yang sama antara penglihatan dan rabaan.
8. Gelap Terang
Gelap terang adalah unsur seni rupa yang bergantung terhadap intensitas cahaya. Semakin besar intensitas cahaya
maka akan semakin terang, semakin kecil intensitas cahaya, maka akan semakin gelap. Dalam karya seni rupa dua
dimensi, unsur gelap terang dibuat berdasarkan gradiensi dan pemilihan warna yang ada.

ALIRAN
1. Aliran Surealisme
Ciri - ciri aliran seni lukis surealisme :

 Penuh dengan khayalan dan fantasi.


 Lukisan aneh dan asing.

Tokoh - tokoh aliran seni lukis surealisme :


 Sudiardjo
 Amang Rahman
 Andre Masson
 Joan Miro
 Salvador Dali

2. Aliran Kubisme

Ciri - ciri aliran seni lukis Kubisme :

 Memiliki bentuk geometris (Segitiga, kotak, lingkaran,dll)


 Memiliki perpaduan warna yang sangat perspektif.

Tokoh - tokoh aliran seni lukis Kubisme :

Gezanne, Pablo Picasso, Fernand Leger, Robert Delaunay, Metzinger, Braque

3. Aliran Romantisme
Ciri - ciri aliran seni lukis Romantisme :

 Kedahsyatan melebihi kenyataan


 Menggambarkan sebuah tragedi, sejarah
 Penuh gerak dan dinamis.,
 lukisan memiliki cerita yang emosional dan dahsyat.
 Pengaturan komposisi dinamis.
 Warna bersifat kontras dan meriah.

Tokoh - tokoh aliran seni lukis Romantisme :


Raden Saleh, Eugene Delacroix, Theodore Gericault, Jean Baptiste.
4. Aliran Ekspresionisme
Ciri - ciri aliran seni lukis Ekspresionisme :

 Lebih banyak mengungkapkan jenis emosi kemarahan dan depresi daripada


emosi bahagia seseorang
 Ungkapan isi hati seseorang.
 Pemilihan Warna diutamakan
 Imajinasi seseorang
Tokoh - tokoh aliran seni lukis Ekspresionisme :
Affandi, Zaini, Popo Iskandar, Vincent Van Gogh, Paul Gaugiuin, Ernast Ludwig
5. Aliran Impresionisme
Aliran Impresionisme adalah aliran seni lukis yang berusaha memperlihatkan kesan yang ditangkap objek. Aliran ini
biasanya juga memiliki gambar yang tidak mendetail atau sedikit kabur.
Ciri - ciri aliran seni lukis Impresionisme :

 Goresan kuas pendek dan tebal dengan gaya seperti sketsa, untuk
memberikan kemudahan pelukis menangkap esensi subjek ketimbang detailnya
 Meneliti sedetail mungkin sifat pantulan cahaya dari sebuah objek untuk
kemudian diterapkan di dalam lukisan.
 Lukisan dibuat di luar ruangan (en plein air)
 Cat tidak ditunggu kering untuk ditimpa dengan warna berikutnya.
 Bayangan dibuat dengan mencampurkan warna komplementer (Hitam tidak
digunakan sebagai bayangan).
 Pengolahan sifat transparansi cat dihindari.
 Warna didapat dengan sesedikit mungkin pencampuran pigmen cat yang digunakan. Diharapkan warna
tercampur secara optis oleh retina.
Tokoh - tokoh aliran seni lukis Impresionisme :
Claude Monet, Aguste Renoir, Casmile Pissaro, Sisley, Edward Degas, Mary Cassat

6. Aliran Pointilisme
Pointilisme merupakan aliran seni lukis yang menggambarkan sebuah objek menggunakan titik-titik.

Ciri - ciri aliran seni lukis Pointilisme :

 Objek yang dilukis akan terlihat jelas dari kejauhan, dan agak baur
jika dinikmati dari dekat.
 Titik yang digunakan terdiri dari berbagai macam variasi, baik besar-
kecil, tebal-tipis, maupun berwarna-hitam putih.
Tokoh - tokoh aliran seni lukis Pointilisme :
 Rijaman
 Keo Budi Harijanto.
 Seurat’s La Parade
 Vincent van Gogh.
7. Aliran Fauvisme
Aliran Fauvisme adalah aliran seni lukis yang memberikan kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan
yang dibuat kontras dengan aslinya.

Ciri - ciri aliran seni lukis Fauvisme :

 Seni lukisannya ialah warna-warna yang liar dan kontras.


 Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan warna aslinya
 Penggunaan garis dalam fauvisme disederhanakan sehingga pemirsa lukisan bisa
mendeteksi keberadaan garis yang jelas dan kuat.
Tokoh - tokoh aliran seni lukis Fauvisme :
Henry Matisse, Andre Dirrain, Maurice de Vlamink, Rauol Dufi, Kess Van Dongen.
8. Aliran Realisme
Aliran Realisme yaitu aliran yang menampilkan karya lukis apa adanya sebagaimana tampil dalam kehidupan sehari -
hari dan berusaha agar lukisan seperti nyatanya tanpa ada tambahan lain.

Ciri - ciri aliran seni lukis Realisme :

 Kebanyakan menampilkan tentang kehidupan sehari - hari.


 Lukisan apa adanya.
 Lukisan juga terlihat menyatu antara objek satu dengan objek
lainnya.
Tokoh - tokoh aliran seni lukis Realisme :
 Gustove Corbert
 Fransisco de Goya
 Honore Umier
9. Aliran Naturalisme (MONALISA)
Aliran Naturalisme adalah aliran yang berusaha menampilkan suatu objek lukisan secara alami. Aliran naturalisme ini
memang mirip dengan realisme, bedanya naturalisme memiliki suatu tambahan agar menjadi lebih indah.

Ciri - ciri aliran seni lukis Naturalisme :

 Kebanyakan bertemakan tentang alam


 Memiliki teknik gradasi warna
 Memiliki susunan perbandingan. perspektif, tekstur, perwarnaan serta gelap
terang dikerjakan seteliti mungkin
Tokoh - tokoh aliran seni lukis Naturalisme : Raden Saleh, Abdullah Sudrio
Subroto, Basuki Abdullah, Gambir Anom, Trubus, Leonardo Da Vinci
10. Aliran Abstraksionisme
Aliran Abstraksionisme merupakan aliran seni lukis yang menggunakan bentuk dan warna dalam cara non-
representasional. Aliran ini juga dikenal aliran seni lukis yang menghindari peniruan objek secara mentah,
memberikan sensasi keberadaan objek dan menggantikan unsur bentuk dan porsinya. Aliran ini dibedakan menjadi 2
yaitu non-figuratif dan abstrak kubistis.

Ciri - ciri aliran seni lukis Abstraksionisme :

 Aliran ini menampilkan unsur-unsur seni lukis yang disusun tidak terbatas pada
bentuk-bentuk yang ada di alam.
 Bentuk, Garis, dan Warna ditampilkan tanpa mengindahkan bentuk asli di alam.
Tokoh - tokoh aliran seni lukis Abstraksionisme :
 Clyfford Stll
 Adolf Got Lieb
 Mark Rothko
 Robert Montherwell
 Bornet Newman

11. Aliran Futurisme


Aliran Futurisme adalah aliran seni lukis yang menggambarkan objek lukisan yang terlihat seperti bergerak. Sebuah
objek digambarkan beberapa kali secara perspektif, secara sama. aliran ini menekankan pada keindahan gerak,
garis, visual dan warna sebagai seni lukis anti-kubisme yang statis.

Ciri - ciri aliran seni lukis Futurisme :

 Karya seni menangkap unsur gerak dan kecepatan


 Memperhatikan tentang kedisiplinan, kedinamisan dan gaya untuk mengekspresikan
kecepatan dan kesamaan waktu.
 Menggunakan tipografi sebagai unsur ekspresi dalam desain
 Memanfaatkan prinsip aneka tampak (multiple viewpoints)
Tokoh - tokoh aliran seni lukis Futurisme :
 Carlo Carrà, Umberto Boccioni, Giacomo Balla, Sculptor

12. Aliran Klasikisme


Aliran Klasikisme adalah aliran seni lukis yang menampilkan gambar secara klasik, serta mempunyai karakter dan ciri
tersendiri. Aliran Klasikisme banyak ditemukan di nusantara dan di mancanegara. Aliran ini biasanya mengacu pada
Romawi dan Yunani.
Tokoh - tokoh aliran seni lukis Klasikisme : Bartholome Vignon, Jaques Lovis David, Jan Ingles

13. Aliran Konstruktivisme


Konstruktivisme merupakan aliran seni lukis yang menekankan pada penggambaran sisi seni sebuah bangunan.
Tokoh - tokoh aliran seni lukis Konstruktivisme :

 Sprinka, Jim Nyoman Nuarta, Supankat


 Laszlo Moholy-nagy, Victor Pasmore, Liubov Popova, Naum Gabo.
UNSUR SENI MUSIK
1. Melodi
Melodi merupakan tingkatan tinggi-rendah dan panjang-pendeknya nada dalam musik. Dalam musik melodi akan
terdengar layaknya nada yang seolah-olah bergerak menuju puncak kemudian kembali ke kondisi sebelumnya.
Melodi terdiri dari pitch, durasi, dan tone. Pitch juga biasa disebut timbre atau warna suara.
2. Irama (Ritme)
Irama atau biasa juga disebut ritme merupakan rangkaian gerak yang beraturan dan menjadi unsur dasar dari musik.
Ritme terbentuk dari pengulangan bunyi, panjang pendek kata dalam sebuah lagu, atau karena pergantian tekanan
kata-kata dalam syair sebuah lagu. secara sederhana irama atau ritme bisa diartikan sebagai penentu ketukan dalam
musik.
3. Birama
Birama adalah salah satu unsur seni musik yang berupa ketukan atau ayunan berulang-ulang, datang secara teratur
dalam waktu yang sama. Birama biasanya ditulis dalam angka pecahan seperti 2/4, 3/4, 2/3, dan seterusnya. Angka
diatas tanda “/” (Penyebut) menunjukan nilai nada dalam satu ketukan. Birama yang nilai penyebutnya genap
disesebut birama bainar, sedangakan biara mang penyebutnya ganjil disebut birama ternair.
4. Tangga Nada
Tangga nada merupakan urutan dari suatu nada yang disusun membentuk tangga. Tangga nada dibagi menjadi dua,
yaitu tangga nada diatonik dan tangga nada pentatonik.
5. Harmoni
Harmonis merupakan keselarasan paduan bunyi.
6. Tempo
tempo merupakan ukuran kecepatan birama lagu. semakin cepat suatu lagu dimainkan, maka semakin besar juga
nilai tempo dari lagu tersebut. unsur tempo dalam seni musik digolongkan menjadi 8, yaitu Largo (Lambat Sekali),
Lento (Lebih Lambat), Adagio (Lambat), Andante (Sedang), Moderato (sedang Agak Cepat), Allegro (Cepat), Vivace
(Lebih Cepat), dan Presto (Cepat Sekali).
7. Dinamika
Dinamika dalam seni musik dapat diartikan sebagai tanda untuk memainkan nada dengan volume nyaring atau
lembut.
8. Timbre
Timbre merupakan kualitas atau warna bunyi dalam seni musik. Timbre sangat dipengaruhi oleh sumber bunyi dan
cara bergetarnya,

VOCAL DAN INSTRUMEN


 Vocal adalah alunan nada-nada yang keluar dari suara manusia.
 Instrument adalah nada-nada yang keluar dari alat musik yang digunakan.
 TEKNIK VOCAL adalah : Cara memproduksi suara yang baik dan benar, sehingga suara yang keluar
terdengar jelas, indah, merdu, dan nyaring.
 UNSUR-UNSUR TEKNIK VOCAL :
1. Artikulasi, adalah cara pengucapan kata demi kata yang baik dan jelas.
2. Pernafasan adalah usaha untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya, kemudian disimpan, dan dikeluarkan
sedikit demi sedikit sesuai dengan keperluan.
Pernafasan di bagi tiga jenis, yaitu :
- Pernafasan Dada : cocok untuk nada-nada rendah, penyanyi mudah lelah.
- Pernafasan Perut : udara cepat habis, kurang cocok digunakan dala menyanyi, karena akan cepat lelah.
- Pernafasar Diafragma : adalah pernafasan yang paling cocok digunakan untuk menyanyi, karena udara yang
digunakan akan mudah diatur pemakaiannya, mempunyai power dan stabilitas vocal yang baik.
3. Phrasering adalah : aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar sehingga mudah dimengerti dan sesuai
dengan kaidah-kaidah yang berlaku.
4. Sikap Badan : adalah posisi badan ketika seseorang sedang nyanyi, bisa sambil duduk, atau berdiri, yang
penting saluran pernafasan jangan sampai terganggu.
5. Resonansi adalah : usaha untuk memperindah suara dengan mefungsikan rongga- rongga udara yang turut
bervibrasi/ bergetar disekitar mulut dan tenggorokan.
6. Vibrato adalah : Usaha untuk memperindah sebuah lagu dengan cara memberi gelombang/ suara yang
bergetar teratur, biasanya di terapkan di setiap akhir sebuah kalimat lagu.
7. Improvisasi adalah usaha memperindah lagu dengan merubah/menambah sebagian melodi lagu dengan
profesional, tanpa merubah melodi pokoknya.
8. Intonasi adalah tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau dengan tepat.
Syarat-syarat terbentuknya Intonasi yang baik :
a. Pendengaran yang baik
b. Kontrol pernafasan
c. Rasa musical.

 NADA adalah bunyi yang memiliki getaran teratur tiap detiknya.


SIFAT NADA ADA 4 (EMPAT) :
1. FITCH yaitu ketepatan jangkauan nada.
2. DURASI yaitu lamanya sebuah nada harus dibunyikan
3. INTENSITAS NADA yaitu keras,lembutnya nada yang harus dibunyikan.
4. TIMBRE yaitu warna suara yang berbeda tiap-tiap orang.
 AMBITUS SUARA adalah luas wilayah nada yang mampu dijangkau oleh seseorang. Seorang penyanyi
professional harus mampu menjangkau nada-nada dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi sesuai
dengan kemampuannya.
 PERUBAHAN TANDA DINAMIKA
CRESCENDO adalah suara pelan berangsur-angsur keras.
DESCRESCENDO adalah suara keras berangsur-angsur pelan.
STACATO adalah suara dalam bernyanyi yang terpatah-patah.
 SUARA MANUSIA DIBAGI 3 (TIGA) :
1. Suara Wanita Dewasa ;
- Sopran (suara tinggi wanita)
- Messo Sopran (suara sedang wanita)
- Alto (suara rendah wanita)
2. Suara Pria Dewasa :
- Tenor (suara tinggi pria)
- Bariton (suara sedang pria)
- Bas (suara rendah pria)
3. Suara Anak-anak :
- Tinggi
- Rendah.

 TANGGA NADA DIATONIS adalah rangkaian 7 (tujuh) buah nada dalam satu oktaf yang mempunyai susunan
tinggi nada yang teratur.
Tangga Nada Diatonis Mayor adalah Tangga Nada yang mempunyai jarak antar nadanya 1(satu)
dan ½ (setengah).
Ciri-ciri tangga nada Diatonis Mayor :
1. Bersifat riang gembira
2. Bersemangat
3. Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada Do = C
4. Mempunyai pola interval : 1 , 1 ,. ½, 1 , 1 , 1, ½
Ciri-ciri Tangga nada Diatonis Minor :
1. Kurang bersemangat.
2. Bersifat sedih
3. Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada La = A
4. Mempunyai pola interval : 1 , ½ , 1 , 1 , ½ , 1 , 1 .
- Contoh Lagu yang bertangga nada Mayor : Maju Tak Gentar, Indinesia Raya, Hari merdeka, Halo-halo
Bandung, Indonesia Jaya, Garuda Pancasila, Mars Pelajar.
- Contoh Lagu yang bertangga nada Minor : Syukur, Tuhan, Gugur Bunga.

 TANGGA NADA KROMATIS adalah tangga nada yang mempunyai jarak antar nadanya hanya½ . Contoh : C –
Cis – D – Dis- E – F – Fis – G – Gis – A – Ais – B
 TANGGA NADA ENHARMNONIS adalah rangkaian tangga nada yang mempunyai nama dan letak yang berbeda,
tetapi mempunyai tinggi nada yang sama. Contoh : Nada Ais-Bes, Cis-Des, Gis-As, Dis-Es, Fis-Ges.
 JENIS-JENIS ALAT MUSIK :
1. Alat musik Melodis adalah alat musik yang bernada, tetapi tidak bisa membentuk Accord,
contoh : Biola, Recorder, Pianika, Harmonika, Saxophone, Tropet.
2. Alat musik Ritmis adalah alat musik yang berfungsi untuk menegaskan ketukan dan biasanya tidak bernada.
Contoh : Drum, gendang, tamborin, Castanyet, triangle, gong.
3. Alat musik Harmonis adalah alat musik yang mampu membuat melodi dan juga mampu membentuk accord.
Contoh : Gitar, Piano, Key Board, Acordeon.
 ACORD adalah rangkaian 3 (tiga) buah nada atau lebih, bila dibunyikan secara serempak maka akan terdengar
indah dan harmonis.
 JENIS/GOLONGAN ALAT MUSIK :
A. Alat Musik Pukul , contoh : triangle, tamborin, kastenyet, ring bell, tambur, genderang, belira, set drum,
gendang, kolintang, angklung.
B. Alat Musik Tiup, contoh : Recorder, harmonica, pianika, terompet, saksofon.
C. Alat Musik petik, contoh : Gitar, ukulele, mandolin, harpa, sitar.
 FUNGSI SENI TERBAGI MENJADI :
A. FUNSI INDIVIDUAL
1. Untuk memenuhi kebutuhan fisik
2. Untuk memenuhi kebutuhan Emosional
B. FUNGSI SOSIAL
1. Dalam bidang Agama
2. Dalam bidang Pendidikan
3. Dalam bidang Komunikasi
4. Dalam bidang Rekreasi
 APRESIASI yaitu Totalitas kegiatan yang meliputi penglihatan, pengamatan, penilaian, dan penghargaan terhadap
suatu karya seni.
 BIRAMA adalah ketukan tetap yang berulang-ulang pada sebuah lagu. Contoh birama : 2/4 , 3/4 , 4/4 , 6/8
 PADUAN SUARA adalah Penyajian musik vocal yang terdiri dri 15 orang atau lebih yang memadukan berbagai
warna suara menjadi satu kesatuan yang utuh dan dapat menampakan jiwa lagu yang dibawakan.
JENIS-JENIS PADUAN SUARA :
1. Paduan Suara UNISONO yaitu Paduan suara dengan menggunakan satu suara.
2. Paduan Suara 2 suara sejenis, yaitu paduan suara yang menggunakan 2 suara manusia yang sejenis, contoh :
Suara sejenis Wanita, Suara sejenis Pria, Suara sejenis anak-anak.
3. Paduan Suara 3 sejenis S - S – A, yaitu paduan suara sejenis dengan menggunakan suara Sopran 1, Sopran
2, dan Alto.
4. Paduan Suara 3 suara Campuran S – A – B, yaitu paduan suara yang menggiunakan 3 suara campuran ,
contoh : Sopran, Alto Bass.
5. Paduan suara 3 sejenis T- T – B, yaitu paduan suara 3 suara sejenis pria dengan suara Tenor 1, Tenor 2,
Bass.
6. Paduan Suara 4 suara Campuran, yaitu paduan suara yang mengguanakan suara campuran pria dan wanita,
dengan suara S – A – T – B. Sopran, Alto, Tenor, Bass.
 DIRIGEN / CONDUCTOR adalah orang yang memimpin Paduan Suara.
Syarat-syarat seorang Dirigen/ Conductor yang baik :
1. memiliki sifat kepemimpinan
2. memiliki ketahanan jasmani yang tangguh
3. sebaiknya sehat jasmani dan rohani
4. simpatik
5. menguasai cara latihan yang efektif
6. memiliki daya imajinasi yang baik
7. memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan bermain musik.
 TANDA DINAMIK adalah tanda utuk menyatakan keras, lembutnya sebuah lagu yang dinyanyikan. Contoh-contoh
Tanda Dinamik :
1. f : forte = keras
2. ff : fortissimo = sangat keras
3. fff : fortissimo assai = sekeras mungkin
4. mf : mezzo forte = setemgah keras
5. fp : forte piano = mulai dengan keras dan diikuti lembut
6. p : piano = lembut
7. pp : pianissimo = sangat lembut
8. ppp : pianissimo possibile = selembut mungkin
9. mp : mezzo piano = setengah lembut
 PERUBAHAN TANDA DINAMIKA :
- Diminuendo (dim) : melembut
- Perdendosi : melembut sampai hilang
- Smorzzande : sedikit demi sedikit hilang
- Calando : mengurangi keras
- Poco a poco : sedikit demi sedikit / lambat laun
- Cresscendo : berangsur-angsur keras
- Decrsescendo : berangsur-angsur lembut
 TANDA TEMPO adalah tanda yang diguakan untuk menunjukan cepat atau lambatnya sebuah lagu yang harus
dinyanyikan.
A.TANDA TEMPO CEPAT :
1. Allegro : cepat
2. Allegratto : agak cepat
3. Allegrissimo : lebih cepat
4. Presto : cepat sekali
5. Presstissimo : secepat-cepatnya
6. Vivase : cepat dan girang
B. TANDA TEMPO SEDANG :
1. Moderato : sedang
2. Allegro moderato : cepatnya sedang
3. Andante : perlahan-lahan
4. Andantino : kurang cepat
C. TANDA TEMPO LAMBAT :
1. Largo : lambat
2. Largissimo : lebih lambat
3. Largeto : agak lambat
4. Adagio : sangat lambat penuh perasaan
5. Grave : sangat lambat sedih
6. Lento : sangat lambat berhubung-hubungan.

JENIS DRAMA BERDASARKAN PEMENTASANNYA


Menurut jenisnya, pementasan drama dapat digolongkan menjadi empat macam yaitu drama tragedi, drama komedi,
melodrama, dan dagelan.
1. Drama tragedi adalah drama yang melukiskan kisah sedih. Tokoh-tokohnya menggambarkan kesedihan. Tokoh
dalam drama tragedi ini disebut tragic hero artinya pahlawan yang mengalami nasib tragis.
2. Drama komedi adalah drama yang bersifat menghibur, di dalamnya terdapat dialog kocak yang bersifat menyindir,
dan biasanya berakhir dengan kebahagiaan. Tokoh-tokoh dalam drama jenis ini biasanya tolol, konyol, atau bijaksana
tetapi lucu.
3. Melodrama adalah cerita yang sentimental. Artinya tokoh dan cerita yang disuguhkan mendebarkan dan
mengharukan. Tokoh dalam jenis drama ini biasanya digambarkan hitam-putih. Tokoh jahat digambarkan serba jahat,
sebaliknya tokoh baik digambarkan sangat sempurna baiknya hingga tidak memiliki kesalahan dan kekurangan sedikit
pun.
4. Dagelan (farce) adalah drama kocak dan ringan yang alurnya disusun berdasarkan perkembangan situasi tokoh.
Isi cerita biasanya kasar dan fulgar. Drama jenis ini juga disebut komedi murahan atau komedi picisan.
5. Opera adalah drama yang dialognya dinyanyikan dengan diiringi musik.
6. Tablo adalah jenis drama yang mengutamakan gerak, para pemainnya tidak mengucapkan dialog, tetapi hanya
melakukan gerakan-gerakan.
7. Sendratari adalah gabungan antara seni drama dan seni tari.

Tipe Lakon
A. Drama
salah satu jenis lakon serius dan berisi kisah kehidupan manusia yang memiliki konflik yang rumit dan penuh
daya emosi tetapi tidak mengagungkan sifat tragedi
B. Tragedi
Lakon tragedi sebenarnya bukan lakon yang bercerita duka cita dan kesedihan tetapi lakon yang bertujuan
untuk mengoncang jjiwa penonton sehingga lemas, tergetar, merasa ngeri tetapi sekaligus juga merasa belas
kasihan. Pendeknya penonton merasa menyadari betapa kecil dan rapuhnya jiwa manusia di depan
kedahsyatan suratan takdir.
C. Komedi
Lakon komedi adalah lakon yang mengungkapkan cacat dan kelemahan sifat manusia dengan cara yang
lucu, sehingga para penonton bisa lebih menghayati kenyataan hidupnya. Jadi lakon komedi bukan hanya
sekedar lawakan kosong tetapi harus mampu membukakan mata penonton kepada kenyataan kehidupan
sehari-hari yang lebih dalam.
D. Satir
Lakon satir adalah lakon yang mengemas kebodohan, perlakuan kejam, kelemahan seseorang untuk
mengecam, mengejek bahkan menertawakan suatu keadaan dengan maksud membawa sebuah perbaikan.
Tujuan drama satir tidak hanya semata-mata sebagai humor biasa, tetapi lebih sebagai sebuah kritik terhadap
seseorang, atau kelompok masyarakat dengan cara yang sangat cerdik. Lakon satir hampir sama dengan
komedi tetapi ejekan dan sindiran dalam satir lebih agresif dan terselubung. Sasaran dari lakon satir adalah
orang, ide, sebuah institusi atau lembaga maupun masalah sosial yang menyimpang
E. Melodrama
lakon yang sangat sentimental, dengan tokoh dan cerita yang mendebarkan hati dan mengharukan perasaan
penonton. Pementasan lakon-lakon melodrama sangat berbeda dengan jenis-jenis lakon lainnya,
pementasannya seolaholah dilebih-lebihkan sehingga kurang menyakinkan penonton.

UNSUR-UNSUR LAKON TEATER/DRAMA (Intrinsik dan Eksprinsik)


A. Unsur instrinsik ialah unsur yang membangun suatu drama. Dapat dikatakan, unsur ini ialah komponen yang
terdapat di dalam suatu drama. Bagan- bagian yang membangun suatu drama.
Adapun komponen- komponen yang membangun suatu drama yang dikatakan sebagai unsur instrinsik ialah:
1. Tema Cerita (Topik yang akan di jadikan drama)
2. Amanat (pesan moral yang disampaikan)
3. Plot (jalan cerita drama)
Plot berkembang secara bertahap, mulai dari konflik yang sederhana hingga menjadi konflik yang kompleks sampai
pada penyelesaian konflik (happy ending dan atau berakhir sedih).
Ada 6 tahapan plot yaitu sebagai berikut:
a. Eksposisi (tahap pergerakan tokoh)
b. Konflik (tahap mulai kejadian/peristiwa)
c. Komplikasi (Kejadian mulai menimbulkan persoalan yang kait-mengait, tetapi masih menimbulkan tanda tanya)
d. Krisis (Tahap yang menimbulkan konflik sampai puncaknya)
e. Resolusi (Tahap penyelesaian konflik)
f. Keputusan (akhir cerita)
4. Karakter/Perwatakan
Karakter adalah keseluruhan ciri-ciri jiwa seorang tokoh dalam drama. Ada tokoh berwatak sabar, keras kepala,
ramah, pendiam, dan suka menolong, dll)
5. Dialog
Jalan cerita lakon yang diwujudkan melalui dialog dan gerak yang dilakukan para pemain.
6. Setting (tempat, waktu dan suasana terjadinya suatu adegan)
7. Interpretasi (penafsiran)
Apa yang dipertontonkan ceritanya harus logis, dengan kata lain lakon yang dipentaskan harus terasa wajar. Bahkan
harus diupayakan menyerupai kehidupan yang sebenarnya.

Sutradara adalah seorang yang mengkoordinasikan segala unsur teater dengan kecakapan dan daya imajinasi
sehingga mewujudkan pertunjukan yang sukses.
TIPE SUTRADARA
Menurut Harymawan, tipe Sutradara ada 4. Yaitu :
1. Sutradara konseptor
Sutradara menentukan pokok penafsiran dan menyarankan konsep penafsiranya kepada pemain. Pemain
dibiarkan mengembangkan konsep itu secara kreatif. Tetapi juga terikat kepada pokok penafsiran tsb.
2. Sutradara diktator
Sutradara mengharapkan pemain dicetak seperti dirinya sendiri, tidak ada konsep penafsiran dua arah ia
mendambakan seni sebagai dirinya, sementara pemain dibentuk menjadi robot – robot yang tetap buta tuli
3. Sutradara koordinator.
Sutradara menempatkan diri sebagai pengarah atau polisi lalulintas yang mengkoordinasikan pemain dengan
konsep pokok penafsirannya.
4. Sutradara paternalis
Sutradara bertindak sebagai guru atau suhu yang mengamalkan ilmu bersamaan dengan mengasuh batin para
anggotanya.Teater disamakan dengan padepokan, sehingga pemain adalah cantrik yang harus setia kepada
sutradara.
JENIS – JENIS TEATER
1. Teater Boneka
Pertunjukan boneka telah dilakukan sejak Zaman Kuno. Sisabpeninggalannya ditemukan di makam-makam
India Kuno, Mesir, dan Yunani. Boneka sering dipakai untuk menceritakan legenda atau kisah – kisah religius.
Berbagai jenis boneka dimainkan dengan cara yang berbeda. Boneka tangan dipakai di tangan sementara
boneka tongkat digerakkan dengan tongkat yang dipegang dari bawah. Boneka tali, digerakkan dengan cara
menggerakkan kayu silang tempat tali boneka diikatkan. Dalam pertunjukan wayang kulit, wayang dimainkan di
belakang layar tipis dan sinar lampu menciptakan bayangan wayang di layar.
2. Drama Musikal
Merupakan pertunjukan teater yang menggabungkan seni menyanyi, menari, dan akting. Drama musikal
mengedepankan unsur musik, nyanyi, dan gerak daripada dialog para pemainnya. Kemampuan aktor juga
melalui lagu dan gerak tari. Disebut drama musikal karena latar belakangnya adalah karya musik bercerita.
3. Teater Gerak
Teater gerak merupakan pertunjukan teater yang unsur utamanya adalah gerak dan ekspresi wajah serta
tubuh pemainnya. Penggunaan dialog sangat dibatasi atau bahkan dihilangkan seperti dalam pertunjukan
pantomim klasik. Makna pesan sebuah lakon yang hendak disampaikan semua ditampilkan dalam bentuk
gerak.
4. Teater Dramatik
Istilah dramatik digunakan untuk menyebut pertunjukan teater yang berdasar pada dramatika lakon yang
dipentaskan. Dalam teater dramatik, perubahan karakter secara psikologis sangat diperhatikan dan situasi
cerita serta latar belakang kejadian dibuat sedetil mungkin.
5. Teatrikalisasi Puisi
Pertunjukan teater yang dibuat berdasarkan karya sastra puisi. Karya puisi yang biasanya hanya dibacakan
dicoba untuk diperankan diatas pentas. Karena bahan dasarnya adalah puisi maka teatrikalisasi puisi lebih
mengedepankan estetika puitik di atas pentas. Gaya aktingpara pemain biasanya teatrikal. Tata panggung
dan blocking dirancangsedemikian rupa untuk menegaskan makna puisi yang dimaksud.

Anda mungkin juga menyukai