DISUSUN OLEH
MANADO
2019
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pada kecepatan, keteraturan, tempat asal impuls, atau urutan aktivasi, dengan
Kedokteran Dorland)
aritmia adalah laju dengan frekuensi terlalu cepat > 100 kali per menit atau
frekuensi yang terlalu lambat < 60 kali per menit, irama yang tidak teratur,
irama yang berasal bukan dari nodus SA (Sinoatrial Node), maupun adanya
fatal, seperti cardiac arrest, kegagalan organ – organ lain (otak, ginjal, paru –
obat tertentu. Selain itu, aritmia juga dapat disebabkan oleh gangguan tiroid.
B. Rumusan Masalah
1
2. Apa penyebab aritmia?
5. Bagaimana patofisiologinya?
C. Tujuan
2
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pendahuluan
baik oleh pasien tanpa penyakit jantung yang mendasari, tetapi dapat
sistolik maupu diastolic. Takikardia yang berlangsung lama (> dari 10 -30
B. Pengertian Aritmia
(Doenges, 1999). Sinus aritmia adalah gangguan irama, aritmia ini terjadi jika
ada interval RR pada strip EKG bervariasi lebih dari 0,12 detik, dari interval
atrium adalah gangguan irama jantung yang pada gambaran EKG sering
3
tampak gelombang P terlihat premature dan bahkan dapat terbenam pada
C. Etiologi
orang muda dengan frekuensi jantung yang lebih rendah, ini juga dapat terjadi
morfin (Hudak dan gallo, 1997). Aritmia jantung dapat disebabkan oleh:
3. Karena obat (intoksikasi) antara lain oleh digitalis, quinidin dan obat-obat
konduksi jantung)
4
D. Manifestasi Klinik
teratur; defisit nadi; bunyi jantung irama tak teratur, bunyi ekstra, denyut
pupil.
3. Nyeri dada ringan sampai berat, dapat hilang atau tidak dengan obat
antiangina, gelisah
komplikasi pernafasan seperti pada gagal jantung kiri (edema paru) atau
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Elektrokardiogram (EKG)
2. Monitor holter
3. Foto dada
5
6. Elektrolit
7. Pemeriksaan obat
8. Pemeriksaan tyroid
9. Laju sedimentasi
F. Penatalaksaan Medis
Kelas 1 A
Kelas 1 B
takikardia.
Kelas 1 C
6
3. Anti aritmia kelas 3 (Prolong repolarisation) : Amiodarone, indikasi VT,
SVT berulang
supraventrikular aritmia
Terapi mekanis
elektif.
darurat.
G. Patofisiologi
aktivitas listrik sel (Price, 1994). Gangguan irama jantung tidak hanya terbatas
7
pada muatan nodus sinus, seringkali berhubungan dengan fase dari siklus
pernapasan nodus sinus secara bertahap dipercepat dengan inspirasi dan secara
bertahap melambat dengan ekspirasi. Juga terdapat bentuk non ekspirasi dari
disritmia (Hudak & Gallo, 1997). Disritmia atrial terjadi ketika terjadi
kontraksi atrium premature yaitu ketika impuls atrial ektopik keluar secara
premature dan pada kebanyakan kasus, impuls ini dikonduksi dalam gaya
jantung, termasuk nodus sinus, nodus AV, berkas his, sistem purkinje atau
nodus AV pada sistem His- Purkinje. Diagnosis aritmia didasarkan pada hasil
rekaman EKG pada saat istirahat, uji daya tahan latihan atau rekaman
H. Pathways
8
Gelombang P
premature & Gambaran EKG Interval RR
terbenam dalam lebih dari 0,12 detik
Frekuensi jantung
Gelombang T
150 – 250 x/mnt,
Gelompang P sebelumnya
mendahului
gelombang QRS
9
I. Pengkajian Gawat Darurat
Pengkajian Primer
1. Airways
Batuk
Hemoptisis
2. Breathing
Nafas pendek
3. Circulation
berkeringat; edema
Nyeri dada ringan sampai berat, dapat hilang atau tidak dengan obat
antiangina, gelisah
4. Ability
10
Kelelahan umum
Pengkajian sekunder
1. Riwayat penyakit
pupil.
J. Diagnosa Keperawatan
K. Intervensi Keperawatan
11
1. Resiko penurunan kardiak out put
Kriteria hasil
Penanganan Primer
Kolaburasi :
- Masukkan/pertahankan masukan IV
12
Penanganan Sekunder
Kolaborasi :
hidup
Kriteria hasil
gaya hidup
Penanganan Primer : -
Penanganan Sekunder
ditimbulkan
13
Beritahu gejala disritimia yang perlu perhatian medis seperti
minum obat
14
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
sering terjadi pada infark miokard. Aritmia atau disritmia adalah perubahan
pada frekuensi dan irama jantung yang disebabkan oleh konduksi elektrolit
disritmia disebabkan oleh gejala khusus bila pasien aktif (di rumah kerja). Juga
dapat digunakan untuk mengevaluasi fungsi pacu jantung /efek obat disaritmia.
15
B. Referensi
Hanafi B. Trisnohadi. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Ed. 3. Jakarta :
EGC ; 1994.
Santoso Karo karo. Buku Ajar Kardiologi. Jakarta : Balai Penerbit FKUI ;
1996
Suddarth. Alih bahasa Agung Waluyo, dkk. Editor Monica Ester, dkk.
Tierney, L.M., McPhee, S.J., Papadakis, M.A. Buku satu Diagnosis dan
16