KEPERAWATAN MANAJEMEN
‘TEORI – TEORI DAN GAYA KEPEMIMPINAN’
KELOMPOK 3 :
A1 A2
Manado 2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas
berkat dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul
“TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN DAN GAYA KEPEMIMPINAN” dengan baik
dan tepat waktu.
Adapun pembuatan makalah ini dilakukan sebagai pemenuhan nilai tugas dari
mata kuliah “MANAJEMEN KEPERAWATAN”. Selain itu, pembuatan makalah ini
juga bertujuan untuk memberikan manfaat yang berguna bagi ilmu pengetahuan.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah terlibat dan
membantu dalam pembuatan makalah sehingga semua dapat terselesaikan dengan
baik dan lancar. Selain itu, penulis juga mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun terhadap kekurangan dalam makalah agar selanjutnya penulis dapat
memberikan karya yang lebih baik dan sempurna. Semoga makalah ini dapat berguna
dan bermanfaat bagi pengetahuan para pembaca.
Kelompok 3
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR...............................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG................................................................................
B. TUJUAN.....................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. DEFINISI KEPEMIMPINAN...................................................................
B. TEORI KEPEMIMPINAN........................................................................
C. GAYAKEPEMIMPINAN..........................................................................
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN...........................................................................................
B. SARAN..........................................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA......................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kepemimpinan merupakan lokomotif organisasi yang selalu menarik
dibicarakan. Daya tarik ini didasarkan pada latar historis yang menunjukkan arti
penting keberadaan seorang pemimpin dalam setiap kegiatan kelompok dan kenyataan
bahwa kepemimpinan merupakan sentrum dalam pola interaksi antar komponen
organisasi. Lebih dari itu, kepemimpinan dan peranan pemimpin menentukan
kelahiran, pertumbuhan dan kedewasaan serta kematian organisasi.
Pada tahun 1997, lebih dari 5000 perawat dari 120 negara bertemu dalam
kongres ke-21 International Council Of Nurses (ICN) di Vancouver, British Columbia,
untuk membahas arah pelayanan kesehatan internasional dari perawat diseluruh dunia.
Tema utama dari kongres tersebut adalah bagaimana “memancing para perawat untuk
melatih kemampuan kepemimpinan” mereka sebagai pendamping, dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang berkualitas. Tenaga keperawatan merupakan salah satu
sumber daya manusia dalam suatu unit pelayanan keperawatan, dimana kualitas
pelayanan keperawatan sangat berkaitan erat dengan kualitas sumber daya manusianya
(Nayak, 2007).
Pelayanan keperawatan di rumah sakit merupakan bagian integral dari
pelayanan rumah sakit secara menyeluruh, yang sekaligus merupakan tolak ukur
keberhasilan pencapaian tujuan rumah sakit, bahkan sering menjadi faktor penentu
citra rumah sakit di mata masyarakat. Hal ini bekaitan dengan kepemimpinan perawat
dalam pelayanan keperawatan dan tuntutan profesi sebagai tuntutan global, bahwa
setiap perkembangan dan perubahan memerlukan pengelolaan secara profesional,
dengan memperhatikan setiap perubahan yang terjadi di Indonesia.
Peran dan fungsi perawat merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang
lain terhadap seseorang sesuai dengan kedudukan dalam sistem, dimana dapat
dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari profesi perawat maupun luar profesi
keperawatan yang bersifat konstan. Peran perawat menurut konsorsium ilmu kesehatan
tahun 1989 terdiri dari peran sebagai pemberi asuhan keperawatan, advokat pasien,
pendidik, koordinator, kolaborator, konsultan dan peneliti. Melihat fungsinya yang luas
sebagaimana tersebut di atas, maka perawat profesional harus dipersiapkan dengan
mendapatkan pengetahuan dan keterampilan tentang kepemimpinan. Pemimpin
keperawatan dibutuhkan baik sebagai pelaksana asuhan keperawatan, pendidik,
manajer, ahli, dan bidang riset keperawatan (Aziz Alimul, 2004).
B. TUJUAN
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk:
a. Menjelaskan teori-teori kepemimpinan
b. Menjelaskan macam-macam gaya kepemimpinan
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI KEPEMIMPINAN
B. TEORI KEPEMIMPINAN
1. Teori Sifat
Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang
pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki
pemimpin itu. Atas dasar pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa untuk
menjadi seorang pemimpin yang berhasil, sangat ditentukan oleh kemampuan
pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas
seseorang dengan berbagai sifat, perangai atau ciri-ciri ideal yang perlu dimiliki
pemimpin menurut Ghizeli dan Stogdil:
1. Kecerdasan
2. Kemampuan mengawasi
3. Inisiatif
4. Ketenangan diri
5. Kepribadian
Walaupun teori sifat memiliki berbagai kelemahan (antara lain: terlalu
bersifat deskriptif, tidak selalu ada relevansi antara sifat dianggap unggul
dengan efektivitas kepemimpinan) dan dianggap sebagai teori yang sudah
kuno, namun apabila kita renungkan nilai-nilai moral dan akhlak yang
terkandung didalamnya mengenai berbagaio rumusan sifat, ciri atau perangai
pemimpin, justru sangat diperlukan oleh kepemimpinan yang menerapkan
prinsip keteladanan.
Keith Devis merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap
keberhasilan kepemimpinan organisasi, antara lain :
- Kecerdasan
- Kedewasaan dan Keluasan Hubungan Sosial
- Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi
- Sikap Hubungan Kemanusiaan
Untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil sangat ditentukan
kemampuan pribadi pemimpin. Karena itu, timbul usaha dari para ahli untuk
meneliti dan merinci kualitas seorang pemimpin yang berhasil melaksanakan
tugas kepemimpinannya, kemudian hasilnya diformulasikan ke dalam sifat-
sifat umum seorang pemimpin. Usaha tersebut berkembang menjadi teori
kepemimpinan yang disebut “teori sifat kepemimpinan” (Robbins, at.al., 1994:
469).
2. Teori Perilaku
Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku
seorang individu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok
kearah pencapaian tujuan. Dalam hal ini, pimpinan mempunyai deskripsi
perilaku:
3. Teori Situasional
Keberhasilan seorang pimpinan menurut teori situasional ditentukan oleh
ciri kepemimpinan dan situasi organisasional yang dihadapi dengan
memperhitungkan factor waktu dan ruang. Faktor situasional yang berpengaruh
terhadap gaya kepemimpinan tertentu menurut Sondang P. Siagian (1994:129)
adalah:
a. Teori Kontingensi
Struktur Tugas
Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Tinggi Rendah Rendah
Kekuatan posisi
Kuat Lemah Kuat Lemah Kuat Kuat Kuat Lemah
b. Teori Normatif
d. Teori Kontinum
Tannenbaun dan Schmidt dalam Hersey dan Blanchard (1994)
berpendapat bahwa pemimpin mempengaruhi pengikutnya melalui beberapa
cara, yaitu dari cara yang menonjolkan sisi ekstrim yang disebut dengan
perilaku otokratis sampai dengan cara yang menonjolkan sisi ekstrim lainnya
yang disebut dengan perilaku demokratis.
Perilaku otokratis, pada umumnya dinilai bersifat negatif, di mana
sumber kuasa atau wewenang berasal dari adanya pengaruh pimpinan. Jadi
otoritas berada di tangan pemimpin, karena pemusatan kekuatan dan
pengambilan keputusan ada pada dirinya serta memegang tanggung jawab
penuh, sedangkan bawahannya dipengaruhi melalui ancaman dan hukuman.
Selain bersifat negatif, gaya kepemimpinan ini mempunyai manfaat antara lain,
pengambilan keputusan cepat, dapat memberikan kepuasan pada pimpinan
serta memberikan rasa aman dan keteraturan bagi bawahan.Selain itu, orientasi
utama dari perilaku otokratis ini adalah pada tugas.
Perilaku demokratis; perilaku kepemimpinan ini memperoleh sumber
kuasa atau wewenang yang berawal dari bawahan. Hal ini terjadi jika bawahan
dimotivasi dengan tepat dan pimpinan dalam melaksanakan kepemimpinannya
berusaha mengutamakan kerjasama dan team work untuk mencapai tujuan, di
mana si pemimpin senang menerima saran, pendapat dan bahkan kritik dari
bawahannya. Kebijakan di sini terbuka bagi diskusi dan keputusan kelompok.
e. Teori Path-Goal
Tokoh-tokoh dari teori ini adalah Georgepoulos (Univ. Michigan),
Martin Evans dan Robert House. Seorang pemimpin yang efektif menurut
model ini adalah pemimpin yang mampu menunjukkan jalan yang dapat
ditempuh bawahan. Jalan itu seperti:
C. GAYA KEPEMIMPINAN
Berbagai study tentang macam-macam kepemimpinan ada 8 tipe
kepemimpinan menurut Kartini Kartono (2009:80), yaitu:
A. KESIMPULAN
Kata pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan memiliki keterikatan yang tak
dapat dipisahkan. Karena untuk menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu
sama lainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki
beberapa kriteria yang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang
digunakan, apakah itu kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat – sifatnya, atau
kewenangannya yang dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori
maupun gaya kepemimpinan yang akan diterapkan.
Rahasia utama kepemimpinan adalah kekuatan terbesar seorang pemimpin
bukan dari kekuasaanya, bukan kecerdasannya, tapi dari kekuatan pribadinya. Seorang
pemimpin sejati selalu bekerja keras memperbaiki dirinya sebelum sibuk memperbaiki
orang lain.
Pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan
sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir
dari proses internal (leadership from the inside out).
B. SARAN
Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi manusia. Jiwa
kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak untuk
memimpin diri sendiri.Jika pemimpin sudah tidak bisa memimpin dengan baik, cirinya
adalah pengikut tidak mau lagi mengikuti. Oleh karena itu kualitas kita tergantung
kualitas pemimpin kita. Makin kuat yang memimpin maka makin kuat pula yang
dipimpin.
DAFTAR PUSTAKA
Vroom V. dan Yetton, P. 1974. Leadership and Decision Making, Pittsburgh, PA:
University of Pittsbyrgh Press.
Robbins, Stephen, et.al. 1994. Organizational Beharviour: Concepts,
Controversies and Applications, Prentice-Hall Australia and New Zealand.
Howell, J.M. dan Avolio, B.J. 1993. Transformational Leadership,Transactional
Leadership, Locus of Control Support for Innovation, Journal of Applied
Psychology 78, p. 891-902.
http://mochazmcpower.blogspot.com/2013/01/macam-macam-gaya-
kepemimpinan_20.html
http://ninda-psikologi.blogspot.com/2009/11/teori-kepemimpinan-teori-
kepemimpinan.html