Anda di halaman 1dari 13

Bunga (flos) merupakan alat reproduktif seksual yang kompleks dan tumbuhan berbunga

akan menghasilkan buah berbiji dan berasal dari turunan (derivat) tunas batang dan daun.
Meskipun tipe bunga sangat bervariasi, namun pola dasar dari bunga adalah sama. Menurut
Setiawan (2010: 35) secara umum, bagian-bagian bunga adalah :
1. Tangkai bunga (pedicellus). Untuk tangkai perbungaan disebut peduncullus.
2. Dasar bunga (receptacle) merupakan pelebaran dari tangkai bunga.
3. Perhiasan bunga (perianthum) yang terdiri dari :
- Kelopak bunga atau callyx (susunan dari sepal) menyerupai daun dan umumnya berwarna hijau.
Pada beberapa tumbuhan terdapat callyx tambahan (epycallyx).
- Mahkota bunga atau corolla (susunan dari petal) yang pada umumnya berwarna sangat
menyolok atau putih.
4. Benang sari (stamen) yaitu bagian bunga yang merupakan alat perkembangbiakan jantan.
Benang sari tersebut menghasilkan sebuk sari untuk penyerbukan. Stamen terdiri dari tangkai
sari (filamen) dan kepala sari (anthers) yang mempunyai 2-4 kantung sari (theca).
5. Putik (pistillum) yaitu bagian bunga yang merupakan alat perkembangbiakan betina. Putik
terdiri dari bakal buah (ovarium), dimana di dalamnya terdapat bakal biji, tangkai putik (styllus),
dan kepala putik (stigma).
Perubahan kimia dalam biji dan buah yang sedang tumbuh. Zigot, kantung embrio, dan
ovul berkembang menjadi biji, sementara ovarium disekelilingnya berkembang manjadi buah
(perikarp). Terjadi sejumlah perubahan anatomi dan kimia. Seringkali sukrosa, glukosa, fruktosa
tertimbun di ovul sampai inti endosperma diselimuti dinding sel; kemudian, konsentrasi gula
menurun saat digunakan dalam proses pembentukan dinding sel dan sintesis pati atau lemak.
Gula ini sebagian besar berasal dari sukrosa dan gulu lainnya yang diangkut melalui floem
menuju biji dan buah muda. Sebagian besar nitrogen dalam biji dan buah yang belum matang
berbentuk protein, asam amino glutamin dan asparagin (Salisbury dan Ross 1991: 26-27).
Bagian batang tempat duduk nya atau melekatnya daun di namakan buku-buku (nodus)
batang. Dan tempat di atas daun yang merupakan sudut antara batang dan daun di namakan
ketiak daun (axilla). Daun biasanya tipis melebar, kaya akan suatu zat warna hijau yang di
namakan klorofil, oleh karena itu daun biasanya berwarna hijau dan menyebabkan tumbuhan
atau daerah-daerah yang di tempati tumbuh-tumbuhan tampak hijau pula (Gembong 2003: 7).
Tumbuhan mempunyai jaringan vaskuler untuk mengalirkan air dan sari
makanan. Air yang mengandung larutan mineral masuk melalui rambut-rambut halus di dekat
ujung akar. Dari sini air mengalir melalui sel-sel sampai ke jaringan xylem yang tersusun
dari pembuluh-pembuluh yang di dukung serat tipis. Pembuluh ini mengalirkan air ke atas
sampai ke daun. Pada saat yang sama makanan yang di masak oleh daun melalui proses
fotosintesis di alirkan ke seluruh tumbuhan melalui sel-sel kecil berbentuk tabung. Sel ini di
sebut sel tapis karena pada dindingnya terdapat lubang kecil menyerupai saringan.
Lubang kecil di dukung oleh sel lain membentuk jaringan floem. Floem dan
xylem saling berdekatan, dan di antaranya terdapat sel-sel yang di sebut kambium
(Sambodo 1996: 8).
Sel tertua pada tudung akar terletak pada bagian distal (bagian yang terjauh dari
pertautannya pada tumbuhan. Pada bagian proksimal (lebih dekat dengan meristem) terdapat sel
muda yang baruterbentuk dari meristem apical. Tudung akar melindungi meristem ketika akar
menerobos tanah dan merupakan daerah yang peka terhadap gravitasi pada akar. Tudung akar
mengeluarkan lender yang kaya akan polisakarida atau musigel pada bagian luarnya, yang
melumasi akar saat menyelinap di antara partikel tanah. Pengeluaran lendir tersebut memerlukan
aktivitas kantung golgi (Salisbury dan Ross 1991: 21).
Bentuk daun yang tipis melebar, berwarna hijau, dan duduknya pada batang yang
menghadap ke atas itu memang sudah selaras dengan fungsi daun bagi tumbuh-tumbuhan, yaitu
sebagai alat untuk :
1. pengambilan zat-zat makanan (resorbsi), terutama yang berupa zat gas karbon dioksida.
2. Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi).
3. Penguapan air (transpirasi).
4. Pernafasan (respirasi).
Tumbuhan mengambil zat zat makanan dari lingkungannya dan zat yang di ambil (di serap) tadi
adalah zat-zat yang bersifat anorganik. Air beserta garam-garam di ambil dari tanah
oleh akar tumbuhan, sedang gas asam arang (karbondioksida) yang merupakan zat makanan pula
bagi tumbuh-tumbuhan di ambil dari udara melalui celah-celah yang halus yang di
sebut mulut daun atau stoma (Gembong 2003: 8).
Tanaman padi termasuk golongan tanaman semusim. Bentuk batangnya bulat dan berongga
di sebut jerami, daunnya memanjang seperti pita yang berdiri pada ruas-ruas batang. Pada ujung
batang utama dan batang anakan membentuk tumpun, pada fase generatif akan membentuk
malai. Bagian daun dari bawah ke atas terdiri dari pelepah daun, leher daun, daun telinga, lidah
daun, dan helai daun. Daun bendera adalah daun yang terletak pada tiap batang sebagai daun
terakhir atau teratas (Nurmala 1998: 42).
Bunga padi terdiri atas tangkai bunga, kelopak bunga lemma (gabah padi yang besar), palae
(gabah padi yang kecil), putik, kepala putik, tangkai sari, kepala sari, dan bulu (awu) pada ujung
lemma. Setelah terjadi penyerbukan akan terbentuk buah yang terjadi dari lembaga dan
endosperm, yang di sebut caryopsis, buah ini juga kemudian akan membentuk biji (Nurmala
1998: 42).
Mekanisme yang memungkinkan buah mampu menarik hara dari daun, yang kadang
melawan gradient konsentrasi, belum di pahami, tetapi di kendalikan oleh pembongkaran muatan
floem. Berbagai hormone terutama sitokinin. Berbagai factor yang memicu pertumbuhan tajuk
bias memperlambat perkembangan bunga, umbi dan buah. Pemupukan nitrogen yang tinggi
menyebabkan suburnya pertumbuhan batang dan daun. Tetapi mengurangi perkembangan buah.
Kelebihan nitrogen memicu pertumbuhan daun, tetapi kadang menhambat pertumbuhan pada
akar. Penuaan yang tertunda pada tanaman karena kuncup bunga di petik (Salisbury dan Ross
1991: 28).
Penampang daun yang memperlihatkan berbagai lapisan jaringan. Tepat di bawah
permukaan daun atau epidermis, terdapat lapisan palisade yang memiliki sel-sel panjang untuk
membuat makanan. Dan di bawahnya terdapat lapisan spons yang mengandung kloroplas lebih
sedikit. Bentuk selnya tidak teratur dan mempunyai rongga untuk sirkulasi udara. Stoma adalah
salah satu dari ribuan lubang pernapasan yang merupakan lubang masuk udara ke
dalam daun (Sambodo 1996: 11).
Daun yang lengkap mempunyai bagian-bagian seperti berikut : 1. Upih daun atau pelepah
daun (vagina). 2. Tangkai daun (petiolus), 3. helaian daun (lamina). Susunan daun yang tidak
lengkap ada beberapa kemungkinan yaitu : a). hanya terdiri atas tangkai dan helaian saja :
lazimnya lalu di sebut daun bertangkai, b). daun terdiri atas upih dan helaian, daun yang
demikian di sebut daun berupih atau daun berpelepah misalnya padi (Oryza sativa L), jagung
(Zea mays L). c).daun hanya terdiri atas helaian saja, tanpa upih dan tangkai sehingga helaian
langsung melekat atau duduk pada batang. Daun yang demikian di namakan daun duduk
(sessilis). d). daun hanya terdiri atas tangkai saja, menjadi pipih sehingga menyerupai helaian
daun. Merupakan suatu helaian daun semu atau palsu, di namakan filodia (Gembong 2003 : 12).

BAB III
METODOLOGI PARKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum ini di laksanakan pada hari Kamis, Tanggal 21 Oktober 2010. Pukul 13.00-
15.00 WIB. Bertempat di Laboratorium Zoologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya, Inderalaya.

3.2. Alat dan bahan


Alat yang di gunakan pada praktikum ini yaitu mikroskop Stereo, pinset, pisau(silet),
sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah Caesalpinia pulcherima, Hibiscus rosa-sinensis,
Hymenocalis littoralis, Oryza sativa, Rosa sp, Vanda sp.

3.3. Cara Kerja


3.3.1. Tumbuhan Dikotil
Untuk mengamati batang perhatikan bentuk dan tekstur dari ketiga tanaman ini. Potong
batangnya secara melintang lalu diamati penampangnya. Kemudian potong sebagian batang
tangkai daun dari tanaman tersebut dan diamati daun serta tangkainya. Diperhatikan pula
daunnya secara teliti. Bagaimana tangkainya, macamnya, letaknya, bentuknya, urat daunnya,
tepinya serta teksturnya. Serta diamati bunga-bunga tersebut, bagaimana macamnya, jumlah
sepal dan petalnya, serta benang sari dan putiknya. Diperhatikan dan dibandingkan persamaan
dan perbedaan morfologi dari tanaman tersebut yang termasuk satu kelas tetapi berbeda ordo ini.
Digambar tanaman-tanaman tersebut serta ditunjukkan bagian-bagaiannya dengan lengkap.

3.3.2. Tumbuhan monokotil


Dilakukan pengamatan terhadap bentuk dan tekstur dari tanaman monokotil khusus untuk
batang Hymenocalis littoralis tidak perlu diamati lebih terperinci. Untuk pengamatan daun serta
tangkainya, diambil sebagian batang yang berdaun dari tanaman ini, kemudian diamati bagian-
bagiannya yang meliputi macam, letak, bentuk daun, urat daun tepi daun, tekstur, serta
tangkainya. Khusus untuk tanaman oryza sativa, amati bagian-bagian dunnya secara teliti, karena
ini merupakan ciri khusus dari famili Poaceaa.
Cara mengamatinya adalah sebagai berikut : Diambil satu helai daun dari dasar batang,
dilepaskan dari batangnya, kemudian diamati bagian-bagian daunnya sebagai berikut: helai daun
yang merupakan bagian yang terlepas dari batangnya, pelepah daun yang merupakan bagian
yang terlepas dari batng; serta lidah daun yang merupakan bagian yang terdapat pada ketiak
daun.
Diamati tanaman monokotil di atas dengan teliti, bagaimana macamnya, jumlah sepal dan
petalnya, serta benang sari dan putiknya. Untuk bunga Oryza sativa,selain diamati bagian-bagian
tersebut di atas, amati juga bagian-bagian dari spikulanya dengan menggunakan Lup atau
mikroskop stereo. Diperhatikan dan dibandingkan persamaan dan perbedan morfologi dari
tanaman monokotil ini yang termasuk satu kelas tetapi berbeda ordo. Kemudian diambil
kesimpulan umum ciri-ciri morfologi kelas Monocotyledone. Setelah itu digambar tanaman
monokotil tersebut dan ditunjukkan nama bagian-bagiannya dengan lengkap.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 HASIL
A. Caesalpinia pulcherima

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Diviso : Spermathopytha
Classs : Dycotiledone
Ordo : Leguminosae
Famili : Caesalpiniaceae
Genus : Caesalpinia
Spesies : Caesalpinia pulcharima
Nama Umum : Bunga Merak
Keterangan
1. Corolla
2. Stigma
3. Folium
4. Caulis
5. Radiks

B. Hibiscus rosa-sinensis
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Diviso : Spermathopytha
Classs : Dycotiledone
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus rosa-sinensis
Nama Umum : Bunga Sepatu
Keterangan
1. Stigma
2. Stamen
3. Style
4. Corolla
5. Callyx
6. Pedicellus
7. Folium
8. Radiks
9. Caulis
C. Hymenocalis littoralis
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Diviso : Spermathopytha
Classs : Monocotyledone
Ordo : Liliales
Famili : Amarylidaseae
Genus : Hymenocalis
Spesies : Hymenocalis littoralis
Nama Umum : Bunga bakung
Keterangan
1. Folium
2. Caulis
3. Radiks
D. Oryza sativa
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Diviso : Spermathopytha
Classs : Monocotyledone
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Oryza
Spesies : Oryza sativa
Nama Umum : Padi
Keterangan
1. Radiks
2. Folium
3. Callyx
4. Pedicellus
5. Pistillum

E. Rosa sp
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Diviso : Spermathopytha
Classs : Dycotyledone
Ordo : Maluales
Famili : Maluaceae
Genus : Rosa
Spesies : Rosa sp
Nama Umum : Bunga Mawar
Keterangan
1. Flos
2. Radiks
3. Caulis
4. Folium
5. Callyx

F. Vanda sp
Klasifikasi
Kingdom : plantae
Diviso : Spermathopytha
Classs : Mnocotyledone
Ordo : Orchidales
Famili : Orchidaceae
Genus : Vanda
Spesies : Vanda sp
Nama Umum : Bunga Anggrek
Keterangan
1. Caulis
2. Radiks
3. Folium
4. Flos

4.2 Pembahasan
Dari praktikum yang telah dilakukan, maka didapatkan hasil berupa
gambar dari Caesalpinia pulcherima, Hibiscus rosa-sinensis, Hymenocalis littoralis, Oryza
sativa, Rosa sp, dan Vanda sp beserta bagian-bagian dan fungsi dari masing-masing bagian-
bagian tersebut. Bagian-bagian dari tumbuhan terdiri dari akar, batang, daun, dan bunga.
Menurut Setiawan (2010: 32), akar merupakan organ tumbuhan yang berfungsi untuk menyerap
air dan unsur-unsur hara serta untuk menopang tegaknya tumbuhan. Akar terbagi menjadi dua
yaitu yaitu akar tunggang dan akar serabut. Yang mana akar tunggang merupakan salah satu ciri
tumbuhan dikotil dan akar serabut merupakan salah satu ciri tumbuhan monokotil.
Pada tumbuhan Caesalpinia pulcherima akarnya merupakan akar tunggang yang
merupakan ciri dari tumbuhan dikotil. Menurut Anonim (2010: 2), akar terdapat di bagian bawah
pada tumbuhan yang tumbuh ke bawah dan berkembang jadi akar utama. Batangnya memiliki
kambium yang berfungsi sebagai cadangan makanan pada tumbuhan ini. Bentuk daunnya
berbentuk bulat, memanjang yang memiliki ukuran yang sama. Bunganya terdiri dari empat
helai, termasuk pada bunga yang tidak sempurna.
Batang merupakan organ tumbuhan yang tumbuh ke atas. Fungsi batang, antara lain
membentuk daun, mengantarkannya ke arah matahari, mengangkut air dan garam-garam yang
terlarut menuju ke daun dan mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke akar, serta dapat
berfungsi menyimpan makanan cadangan. Menurut Tjitrosoepomo (2003: 126), Batang terdiri
dari ruas dan buku-buku. Pada buku-buku tersebut terdapat daun. Pada ketiak daun terdapat
tunas samping yang dapat tumbuh menjadi cabang vegetatif atau cabang reproduktif. Anatomi
batang dikotil dan Gymnospermae memperlihatkan dari luar terdiri dari epidermis, korteks, dan
silinder pusat. Ikatan pembuluh pada batang dikotil tersusun secara melingkar (teratur),
sedangkan pada tumbuhan monokotil ikatan pembuluhnya tersebar.
Bentuk batang beraneka ragam. Penampang batang berbentuk bulat, persegi atau pipih.
Batang dapat tumbuh tak terbatas karena ada meristem apikal. Menurut Anonim (2010: 1), arah
tumbuh batang dapat lurus ke atas, menggantung, berbaring, menjalar, serong ke atas, memanjat,
dan membelit. Percabangan pada batang dapat monopodial, simpodial atau dikotom. Cabang
tersebut dapat tumbuh tegak, condong ke atas, mendatar, terkulai atau menggantung.
Daun merupakan salah satu bagian pokok pada tumbuhan monokotil ataupun tumbuhan
dikotil. Berdasarkan jumlah helai daun pada setiap tangkai, kita mengenal adanya daun tunggal
dan daun majemuk. Menurut Tjitrosoepomo (2003: 128) daun majemuk dibedakan ke dalam
daun majemuk menyirip, daun majemuk menjari, dan daun majemuk campuran. Bergantung
pada cara penyusunan anak daun pada tangkai daun. Daun majemuk juga dapat dibedakan ke
dalam daun majemuk gasal dan daun majemuk genap. Daun majemuk menyirip dapat dibedakan
menjadi daun majemuk ganda 2, ganda 3, dan seterusnya. bergantung pada letak anak daun pada
anak tangkai ordo ke-2, ke-3, dan seterusnya.
Bunga merupakan bagian dari tumbuhan sekaligus sebagai perhiasan bunga
yang nantinya bakalan tumbuh biji. Bagian-bagian bunga menurut Setiawan (2010: 35)
adalah tangkai bunga (pedicellus), dasar bunga (receptacle), perhiasan bunga (perianthum),
benang sari (stamen), putik (pistillum). Seperti halnya dengan daun, maka bunga pun dikenal
adanya bunga tunggal dan bunga majemuk. Sedangkan berdasarkan benang sari dan putik, bunga
dibedakan atas biseksual, uniseksual.
Tumbuhan terbagi menjadi dua yaitu tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil.
Menurut Anonim (2010: 2) perbedaan tumbuhan dikotil dan monokotil antara lain pada
tumbuhan dikotil mempunyai akar tunggang dan tumbuhan monokotil mempunyai akar serabut,
berkas pembuluh pada tumbuhan dikotil tersusun dalam satu lingkaran dan pada tumbuhan
monokotil tampak tersebar.
Pada tumbuhan Hymenocalis littoralis merupakan tanaman basah yang termasuk ke
dalam ordo Liliales dan Family Amarylidaceae. Menurut Setiawan (2010: 37) morfologi dari
tumbuhan ini adalah memiliki batang bunga, daun tunggal dengan letak basal rozet dan bunga
alam perbungaan umbella. Tumbuhan Oryza sativa memiliki morfologi batang berbentuk bulat
berongga dan beruas dengan tekstur kasap, daun tunggal dengan letak basal rozet, bunga dalam
perbungaan spika.Hibiscus rosa-sinensis memiliki morfologi batang berbentuk bulat dan berkayu
dengan tekstur licin, daun tunggal dengan letak bergantian dan bunga tunggal, biseksual dengan
bentuk radial simetri.
BAB V

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dari praktikum ini, maka diperoleh beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1. Morfologi tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari struktur organ tumbuhan
baik mengenai akar, daun, batang, bunga, buah, maupun bijinya.
2. Pada dasarnya tumbuhan terbagi atas tiga organ pokok yaitu akar (radiks), batang
(caulis), dan daun (folium).
3. Akar merupakan organ tumbuhan yang berfungsi untuk menyerap air dan unsur-
unsur hara serta untuk menopang tegaknya tumbuhan.
4. Batang merupakan hasil perkembangan bakal batang (kaulikula) pada lembaga .
Batang juga merupakan tempat melekatnya daun, bunga, maupun buah.
5. Bunga merupakan alat reproduktif seksual yang kompleks dan tumbuhan
berbunga akan menghasilkan buah berbiji dan berasal dari turunan tunas batang dan
daun.

ABSTRAK
Praktikum yang berjudul “Morfologi Tumbuhan”, bertujuan untuk
mengetahui bentuk dan struktur morfologi organ-organ pada tumbuhan. Praktikum ini
dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 21 Oktober 2010, Pukul 13.00-15.00 WIB, Bertempat di
Laboratorium Zoologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Alat
yang digunakan adalah Mikroskop Stereo, pisau (silet),dan pinset sedangkan bahan yang
dibutuhkan adalah Caesalpinia pulcherima, Hibiscus rosa-sinensis, Hymenocalis
littoralis, Oryza sativa, Rosa sp, dan Vanda sp. Hasil yang didapatkan berupa
gambar Caesalpinia pulcherima, Hibiscus rosa-sinensis, Hymenocalis littoralis, Oryza
sativa, Rosa sp, dan Vanda sp. Adapun kesimpulannya adalah morfologi tumbuhan merupakan
ilmu yang mempelajari struktur organ tumbuhan baik mengenai akar, daun, batang, bunga, buah,
maupun bijinya.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Morfologi tumbuhan. http ://www.wikipedia.org/wiki/Morfologi tumbuhan. Diakses
tanggal 20 Oktober 2010.
Frank B Salisbury dan Cleon W Ross. 1991. Fisiologi Tumbuhan jilid 3. Institut Tehknologi Bandung.
Bandung.
Nurmala, Tati. 1998. Serialia Sumber Karbohidrat Utama. PT.Renika Cipta. Jakarta.
Sambodo, J. 1996. Kehidupan Tumbuhan. PT. Gramedia. Jakarta.
Tjitrosoepomo, G. 2003. Morfologi Tumbuhan Edisi ke-14. Gajah Mada University Press.
Yogyakar

Anda mungkin juga menyukai