Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bisnis (perusahaan) adalah sebuah organisasi yang menyediakan barang
atau jasa dengan maksud mendapatkan laba. Bisnis erat kaitannya dengan kegiatan
produksi. Kegiatan produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk
menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih
bermanfaat dalam memehuni kebutuhan. Bisnis merupakan suatu hal yang tidak
dapat terlepas dari masyarakat, dalam kata lain masyarakat merupakan bagian
dalam bisnis dan sebaliknya. Karena bisnis tidak dapat terlepas dari masyarakat
maka bisnis seharusnya patuh pada norma-norma yang ada di masyarakat. Tata
hubungan bisnis dengan masyarakat yang tidak dapat dipisahkan tersebut telah
menciptakan etika-etika tertentu dalam kegiatan bisnis, baik etika bisnis antar
sesama pelaku bisnis ataupun etika bisnis terhadap masyarakat, baik dalam
hubungan langsung maupun tidak langsung.
Praktik etika bisnis merupakan sebuah harga yang tidak dapat ditawar lagi.
Memperlakukan karyawan, konsumen, pemasok, pemodal, dan masyarakat umum
secara etis, adil dan jujur adalah satu-satunya cara agar dapat bertahan di dalam
dunia bisnis seperti saat ini. Perilaku etis sangat diperlukan untuk sukses dalam
sebuah bisnis. Bisnis apapun, tentu akan melalui tahap-tahap sebelum akhirnya bisa
dinikmati publik. Perilaku bisnis berdasarkan etika perlu diterapkan meskipun tidak
menjamin berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan, akan tetapi setidaknya akan
menjadi rambu-rambu pengaman apabila terjadi pelanggaran etika yang
menyebabkan timbulnya kerugian bagi pihak lain. Masalah pelanggaran etika yang
sering muncul antara lain, dalam hal mendapatkan ide usaha, memperoleh modal,
melaksanakan proses produksi, pemasaran produk, pembayaran pajak, pembagian
keuntungan, penetapan mutu, penentuan harga, pembajakan tenaga profesional,

1
2

penguasaan pangsa pasar dalam satu tangan, persengkokolan, penekanan upah


buruh dibawah standar, produksi dan pemasaran dan sebagainya. Ketidak etisan
perilaku berbisnis dapat dilihat hasilnya, apabila merusak atau merugikan pihak
lain.
Perilaku tidak etis dalam kegiatan bisnis sering juga terjadi karena peluang-
peluang yang diberikan oleh peraturan perundang-undangan yang kemudian
disahkan dan disalah gunakan dalam penerapannya dan kemudian dipakai sebagai
dasar untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang melanggar etika bisnis.
Dalam menjalankan kegiatan bisnis tentunya perusahaan harus berusaha
untuk menghindari efek negatif kepada masyarakat yang berada diseklilingnya.
Masyarakat yang dimaksud di sini adalah para pekerja, perusahaan lain, pelanggan,
pemasok, investor dan masyakarat atau penduduk disekitarnya.
Persaingan yang tidak sehat dapat merugikan orang banyak, selain itu juga
dalam jangka panjang dapat merugikan pelaku bisnis itu sendiri. Permasalahan
etika ini tidak hanya ada pada bisnis skala kecil, namun tidak jarang bisnis dalam
skala besar pun mengahadapi permasalahan yang sama yaitu permasalah etika
dalam bisnis. Tina Dacin mengatakatan bahwa penipuan tetap merupakan masalah
yang sulit dipecahkan dan mahal dalam organisasi saat ini. Sebuah survey
menemukan bahwa sekitar sepertiga dari organisasi di seluruh dunia adalah korban
dari kejahatan ekonomi. Dalam bisnis aspek hukum dan aspek etika bisnis sangat
mempengaruhi terwujudnya persaingan yang sehat. Munculnya persaingan yang
tidak sehat menunjukkan bahwa peranan hukum dan etika bisnis dalam persaingan
bisnis ekonomi belum berjalan sebagaimana semestinya. Dengan munculnya
berbagai masalah pelanggaran etika dalam bisnis menyebabkan banyaknya
tuntutan untuk menerapkan etika kegiatan bisnis, dengan diterapkannya etika
dalam bisnis akan meminimalisir hal-hal negatif yang tidak diinginkan, dan secara
tidak lansung dapat membantu tatanan perkonomian.
3

Pada hakikatnya etika merupakan bagian integral dalam bisnis yang


dijalankan secara profesional. Dalam jangka panjang, suatu bisnis akan tetap
berkesinambungan dan secara terus-menerus benar-benar menghasilkan keuntung-
an, jika dilakukan atas dasar kepercayaan dan kejujuran. Demikian pula suatu bisnis
dalam perusahaan akan berlangsung bila bisnis itu dilakukan dengan memberi
perhatian kepada semua pihak dalam perusahaan (stake holders-approach). Inilah
sebagian dari tujuan etika bisnis yaitu, agar semua orang yang terlibat dalam bisnis
mempunyai kesadaran tentang adanya dimensi etis dalam bisnis itu sendiri dan agar
belajar bagaimana mengadakan pertimbangan yang baik secara etis maupun
ekonomis.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana pentingnya etika bisnis dalam bauran produksi?
2. Bagaimana norma dan Etika bisnis dalam bauran produksi?
3. Apa-apa saja kewajiban yang harus dilakukan produsen kepada konsumen?
4. Bagaimana contoh kasus yang sesuai dengan etika bisnis daalam kegiatan
produksi?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang akan diulas dalam
makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetuahui bagaimana pentingnya etika bisnis dalam bauran produksi?
2. Untuk mengetahui bagaimana norma dan Etika bisnis dalam bauran produksi?
3. Untuk mengetahui apa-apa saja kewajiban yang harus dilakukan produsen
kepada konsumen?
4. Untuk mengetahui bagaimana contoh kasus yang sesuai dengan etika bisnis
daalam kegiatan produksi?

Anda mungkin juga menyukai