PENDAHULUAN
1
Banyak metode praktek keperawatan yang telah dikembangkan selama 35
tahun terakhir ini, yang meliputi keperawatan fungsional, keperawatan tim,
keperawatan primer, praktik bersama, dan manajemen kasus. Setiap unit
keperawatan mempunyai 2 upaya untuk menyeleksi model yang paling tepat
berdasarkan kesesuaian antara ketenagaan, sarana dan prasarana, dan kebijakan
rumah sakit. Pelayanan yang profesional identik dengan pelayanan yang bermutu,
untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan dalam melakukan kegiatan
penerapan standart asuhan keperawatan dan pendidikan berkelanjutan.
Dalam kelompok keperawatan yang tidak kalah pentingnya yaitu bagaimana
caranya metode penugasan tenaga keperawatan agar dapat dilaksanakan secara
teratur, efesien tenaga, waktu dan ruang, serta meningkatkan ketrampilan dan
motivasi kerja. Menurut Tappen (1995), model pemberian asuhan keperawatan ada
enam macam, yaitu : model kasus, model fungsional, model tim, model primer,
model manajemen perawatan, dan model perawatan berfokus pada pasien.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui
model asuhan keperawatan alokasi klien.
1.2.2 Tujuan Khusus
1.2.2.1 Untuk mengetahui pengertian dari metode asuhan keperawatan
alokasi klien
1.2.2.2 Untuk mengetahui keuntungan dan kekurangan dari metode
asuhan keperawatan alokasi klien.
1.2.2.3 Untuk mengetahui struktur dari metode alokasi klien.
1.2.2.4 Untuk mengetahui penerapan metode asuhan keperawatan alokasi
klien.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Keuntungan Kelemahan
Fokus keperawatan sesuai dengan Beban kerja tinggi terutama jika klien
kebutuhan klien banyak sehingga tugas yang sederhana
terlewatkan
Memberikan kesempatan untuk Peserta didik sulit untuk memperoleh
melakukan keperawatan yang keterampilan khusus yang tidak
komprehensif dilakukan pada klien yang menjadi
kelolaannya : misal kateterisasi, NGT,
dsb
Memotivasi perawat selalu bersama Pendelegasian tugas tertentu
klien selama bertugas, tugas non
keperawatan dapat dilakukan oleh bukan
perawat
Mendukung penerapan proses Kelanjutan keperawatan klien hanya
keperawatan sebagian selama perawat penanggung
jawab klien bertugas
Kepuasan kerja secara keseluruhan Kelanjutan perawatan klien hanya
dapat dicapai sebagian selama perawat penanggung
jawab klien bertugas
3
2.3 Struktur Model Asuhan Keperawatan Alokasi Klien
KARU
4
5) Membutuhkan bantuan penuh untuk berpakaian dan berdandan,
6) Dimandikan perawat,
7) Dalam keadaan inkontinensia,
8) 24 jam post operasi mayor,
9) Pasien tidak sadar,
10) Keadaan pasien tidak stabil,
11) Observasi TTV setip kurang dari jam,
12) Perawatan luka bakar,
13) Perawatan kolostomi,
14) Menggunakan alat bantu nafas (ventilator),
15) Menggunakan WSD,
16) Irigasi kandung secara terus menerus,
17) Menggunakan alat traksi (skeletal traksi),
18) Fraktur dan atau pasca operasi tulang belakang/leher,
19) Gangguan emosional berat, bingung dan, Disorientasi.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Metode alokasi klien yaitu pengorganisasian pelayanan/asuhan keperawatan
untuk satu atau beberapa klien oleh satu perawat pada saat tugas/jaga selama
periode waktu tertentu sampai klien pulang. Dalam metode alokasi klien memiliki
beberapa keuntungan dan kelemahan salah satunya yaitu keuntungan dari metode
ini adalah Fokus keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien, sedangkan
kelemahan dari metode ini salah satunya adalah Beban kerja tinggi terutama jika
klien banyak sehingga tugas yang sederhana terlewatkan. Pada model alokasi klien
ini memungkinkan perawat bertanggung jawab langsung kepada kepala ruang.
3.2 Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini
tetapi kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini
dikarenakan masih minimnya pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan untuk
perbaikan ke depannya.
6
DAFTAR PUSTAKA