Anda di halaman 1dari 3

1.

Seringkali kita menemukan alat-alat laboratorium yang rusak sehingga tidak dapat
digunakan dalam kegiatan praktikum/penelitian. Berikan contoh sebuah alat
laboratorium biologi, analisislah penyebab kerusakan alat tersebut dan bagaimana cara
mencegah terjadinya kerusakan alat tersebut!

Nama alat : Mikroskop cahaya

Analisis kerusakan dan penyebabnya :

Bagian mikroskop yang rusak.

Bagian luar lensa objektif yang nyaris tertutup oleh karat, juga kondisi lensa yang rusak
karena tidak tersentuh perawatan rutin sama sekali. Hal ini mengakibatkan mikroskop
tidak dapat difungsikan dengan baik ketika praktikum. Kerusakan yang seperti ini
disebabkan oleh tidak teraturnya perawatan mikroskop, penggunaan yang tidak sesuai
tata cara hingga menyebabkan lensa rusak. Sementara untuk perkaratan dapat terjadi
karena mikroskop yang tidak disimpan dengan benar (dimasukkan ke dalam kotak dan
disimpan di almari khusus mikroskop) atau mikroskop terlalu sering dibiarkan di
ruangan dan besinya berkontak terus menerus dengan udara di sekitarnya sehingga
menimbulkan perkaratan.

Cara mencegah kerusakan :

1. Menempatkan mikroskop pada meja datar, kokoh dan stabil untuk menghindari
guncangan saat digunakan.
2. Menempatkan mikroskop pada ruangan yang kering dan memiliki suhu ruangan.
Tidak lembab dan tidak terlalu panas disiang hari untuk menghindari timbulnya
jamur pada bagian lensa.
3. Menutup mikroskop dengan kain penutup sebelu dimasukkan ke dalam kotak, lalu
masukkan ke dalam almari khusus mikroskop.
4. Melakukan pembersihan secara rutin oleh orang yang ahli di bidang mikroskop.
5. Menggunakan mikroskop secara bijak, lakukan pengamatan objek dengan cara yang
hati-hati dan teliti, baik saat memutar revolver untu memilih lensa objektif, maupun
ketika memurat makrometer dan micrometer.

2. Pada suatu kegiatan praktikum, digunakan bahan berupa asam klorida dan asam asetat
glasial yang berbau menyengat, tetapi di ruangan tersebut tidak terdapat lemari asam.
Berikan solusi apa yang dapat dilakukan praktikan agar dapat melaksanakan praktikum
dengan aman, baik bagi dirinya sendiri maupun bagi lingkungan kerjanya!
a. Memisahkan asam-asam tersebut dari basa dan logam aktif seperti natrium (Na), kalium
(K), kalsium (Ca), magnesium (Mg) dll.
b. Memisahkan antara asam klorida dan asam asetat glasial pada botol yang berbeda dan
diberi label masing-masing.
c. Memisahkan dari bahan kimia yang dapat menghasilkan gas toksik dan dapat menyala
seperti natrium sianida (NaCN), besi sulfida (FeS), kalsium karbida (CaC2), dll.
d. Menggunakan wadah sekunder untuk menyimpan asam itu, dan gunakan botol
bawaannya ketika dipindahkan ke luar lab.
e. Menyimpan botol asam klorida dan asam asetat glasial pada tempat dingin dan kering,
serta menjauhkannya dari sumber panas atau tidak terkena sinar matahari langsung.
f. Menyimpan wadah asam asetat glasial dan asam klorida pada wadah sekunder seperti
baki plastik untuk menghindari cairan yang tumpah atau bocor. Baki plastik atau panci
kue dari pyrex sangat baik digunakan lagi pula murah harganya.

3. Penggunaan bahan kimia dalam suatu praktikum harus diusahakan dalam jumlah yang
sesedikit mungkin. Beri penjelasan mengapa demikian!

Penggunaan bahan kimia dalam praktikum harus seminimal mungkin dengan tujuan
utama yaitu meminimalisir limbah. Sehingga, limbah yang tersisa pada saat praktikum
tidak berdampak besar dalam pencemaran di lingkungan sekitar. Selain itu, penggunaan
yang sesedikit mungkin sesuai kebutuhan juga dapat menghemat bahan kimia yang ada
di laboratorium sehingga dapat disimpan untuk dipakai pada praktikum berikutnya.
Daftar Pustaka

Permasalahan Umum di Mikroskop. Dari eldepe.com. Diakses pada 3 Agustus 2019

Mikroskop – Pengertian, Sejarah, Fungsi, Bagian, Jenis Mikroskop. Dari andarupm.co.id.


Diakses pada 3 Agustus 2019
Teknik Laboratorium - Memisahkan, Menyimpan, Dan Inventarisasi Bahan Kimia. Dari
academia.edu. Diakses pada 4 Agustus 2019

Anda mungkin juga menyukai