Anda di halaman 1dari 15

STUDY KELAYAKAN USAHA

( BOLA-BOLA UBI )

OLEH : KELOMPOK 4
1. Ni Putu Gina Pratiwi (P07125017024)
2. Fadhilatul Munawaroh (P07125017035)
3. Ni Putu Desi Purmitasari (P07125017036)
4. A.A Pradnyawati Puspita Dewi (P07125017037)
5. Ni Md Epi Sukaesih (P07125017038)
6. Ni Wayan Suriyani (P07125017040)
7. Ni Pt Desy Diliani Purnama D. (P07125017041)
8. Ni Pt Dian Andayani (P07125017042)
9. I Wyn Gede Adi Pratama (P07125017043)
10. I Gst Agung Ayu Sukma Putri (P07125017044)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN GIGI 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Ynag Maha Esa atas kuasa-Nya sehingga saya dapat

menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.

Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman

bagi pembaca dalam administrasi pendidikan.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan penglaman

bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga

kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat

kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-

masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Denpasar, 2 September 2019

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi ,mengembangkan, dan

membawa visi dan misi ke dalam kehidupannya. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang,

cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan

usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau kedtidakpastian.

Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antara para ahli atau sumber acuan karena

berbeda-beda titik berat dan penekanannya.

“Kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment)” hal ini dikemukakan oleh Richard

Cantillon (1775). Seorang wirausahawan memberli barang saat ini dengan harga tertentu dan

menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih

menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko dan ketidakastian.

Menurut Penrose (1963), kegiatan kewirausahaan mencangkup identifikasi peluang-

peluang didalam sistem ekonomi.

Sedangkan menurut Harvey Leibenstain (1968, 1979) kewirausahaan mencangkup kegiatan yang

dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum
terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum

diketahui sepenuhnya.

Seorang entrepreneur memiliki cara berfikir yang yang berbeda dari manusia pada

umumnya. Mereka meiliki motivasi, panggilan jiwa, persepsi, dan emosi yang sangat terkait

dengan nilai-nilai, sikap, dan prilaku sebagai manusia unggul.

Dalam aspek lain keberanian membentuk kewirausahaan didorong oleh para guru sekolah, sekolah

yang memberikan mata pelajaran kewirausahaan yang praktis dan menarik dapat membangkitkan

minat seseorang untuk berwirausaha.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan Study Kelayakan Usaha ?

b. Apa saja aspek yang harus diketahui dalam mempraktekan study kelayakan usaha ?

1.3 Tujuan Masalah

a. Mampu mengetahui tentang Study kelayakan usaha.

b. Mampu mengetahui aspek-aspek yang mendukung dalam study kelayakan usaha.


BAB II

ISI

2.1 Pengertian Study Kelayakan Usaha

Study kelayakan usaha adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang

suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha

tersebut untuk dijalankan. (Menurut Kasmir dan Jakfar 2012:7)

Tujuan dari study kelayakan usaha ini adalah untuk menghindari resiko kegagalan besar dari

kegiatan yang tidak menguntungkan. Study kelayakan usaha dibuat untuk berbagai pihak, baik

untuk pihak internal maupun eksternal. Menurut Khasmir dan Jakfar (2007) ada 5 tujuan mengapa

study kelayakan usaha perlu dilakukan sebelum melakukan sebuah proyek atau usaha, yaitu :

a. Menghindari resiko kerugian.

Kondisi masa yang akan datang tidak bisa diprediksi sehingga perlu untuk melakukan analisis

study kelayakan usaha untuk memperkecil resiko kerugian.

b. Mempermudah perencanaan.

Dengan adanya ramalan masa yang akan datang maka mempermudah melakukan perencanaan.

Perencanaan itu sendiri meliputi jumlah modal, waktu, pelaksanaan, lokasi, cara pelaksanaan,

besarnya keuntungan serta bagaimana pengawasan bila terjadi penyimpangan.

c. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan

Perencanaan yang disusun dapat mempermudah penerapannya.proses bisnis dapat dilakukan

secara tersusun sehingga para karyawan dapat memiliki pedoman dan focus pada tujuan.
d. Memudahkan pengawasan.

Dengan pelaksanaan yang sesuai dengan rencana yang disusun, maka pengawasan dalam proses

bisnis akan lebih mudah. Pengawasan dilakukan agar jalannya usaha tetap pada jalur dan sesuai

dengan apa yang telah di rencanakan.

e. Memudahkan pengendalian

Bila terjadi penyimpangan akan lebih mudah untuk memperbaikinya dan dapat langsung untuk

dikendalikan sehingga tidak terlalu jauh penyimpangan itu terjadi.

2.2 Aspek-aspek Dalam Study Kelayakan Usaha

PENGANTAR

1. Nama Usaha : Olahan Ubi (Bola-bola Ubi)

2. Jenis Usaha : Barang (Makanan)

3. Visi : Menciptakan suatu kreasi makanan dyang berbahan dasar ubi

dengan nuansa tradisional namun bercita rasa internasional,

4. Misi :

- Mengutamakan kualitas dalam hal apapun yang dilakukan

(pelayanan) dan disajikan (makanan)

- Mengembangkan inovasi baik dalam produk maupun pelayanan.

- Menumbuhkan keterampilan dan pengetahuan guna mencapai

perfoma operasional yang maksimal.


5.Analisis

a. Aspek pasar.

Dalam aspek penjualan (bola-bola ubi) berbahan dasar ubi guna menjadi makanan yang

dapat memuaskan konsumen. Sasaran konsumen yang ditargetkan adalah ibu/ bapak dosen dan

mahasiswa Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes dan seluruh keluarga JKG.

Diharapkan konsumen terbesar yang kita dapatkan yaitu berasal dari mahasiswa JKG itu

sendiri. Alasan utama yang mungkin menjadi pendorong para konsumen untuk membeli produksi

ini adalah karena keingintahuan dalam segi rasa maupun cara pengolahannya.

Untuk frekuensi pembelian yang dilakukan konnsumen karnena kami pemula, kami tidak

menargetkan sasaran dalam jumlah besar. Hanya 15 box untuk awal usaha kami.

Adapun lokasi konsumen yang kita tuju yaitu kampus jurusan keperawatan gigi yang terletak di

Jalan Pulau Moyo no. 33A Pedungan, Denpasar. Tempat usaha kami dengan konsumen terbilang

strategis karena memang kita senaja membuka dilokasi ini karena melihat peluang yang besar.

Untuk penargetan barang produksi, awal-awal ini kami menyediakan 15 box bola-bola ubi. Dari

hasil survei yang telah kami lakukan kemungkinan besar konsumen memiliki ketertarikan untuk

mencoba olahan ubi ini untuk camilan di jam-jam kosong. Untuk masalah kepuasan konsumen,

sebagai produsen kami selalu mengutamakan hal tersebut dengan menjaga kualitas dan kwantitas

produk sehingga konsumen puas dengan produk kami.

\Dalam segi “price” atau harga, disini kami tidak mengambil keuntungan yang terlalu besar

sebagai pemula. Dimana disini kami menyesuaikan antara harga barang dengan ekonomi

konsumen sehingga dapat dikatakan harga barang yang kami jual termasuk flexible dan
menjangkau seluruh lapisan ekonomi. Untuk masalah peningkatan harga kami sesuaikan dengan

keadaan pasar. Dan itupun kami tidak menaikan harga hingga melambung tinggi karena dapat

mengurangi konsumen. Maka dari itu peningkatan harga tetap kami sesuaikan dengan keadaan

pasar.

Masa hidup prosukai barang kami tergantung dengan minat dan ketertarikan pelanggan.

Dimana masa hidup produk kami dapat menghasilkan laba sampai modal kembali.

Dalam produksi barang kami, kami memiliki beberapa pesaing diantaranya :

- Penual salad buah

- Penjual jasuke

- Penjual piscok, dll.

Dimana para pedagang ini juga memanfaatkan kuliner sebagai daya tarik konsumen. Sama halnya

dengan kelompok kami, pesaing lain tengah gencar-gencarnya mempromosikan barang

dagangannya, dalam konteks ini pelajaran yang dapat dipetik adalah kerja keras para pesaing dan

ketekunan dalam berdagang.

Produk kami memiliki keunggulan yaitu dari segi bentuk. Bentuk olahan yang kami buat berbentuk

bola sehingga terkesan lucu dan juga didalamnya kami isi dengan keju.

Untuk aspek lokasi kami membutuhkan lokasi yang strategis dimana konsumen beralu

lalang. Seperti yang telah disebutkan lokasi yang menjadi incaran kami yaitu kampus JKG, karna

konsumen utama kami adalah mahasiswa. Untuk biaya sewa karena kami juga merupakan

mahasiswa JKG dan study kelayakan usaha ini adalah tugas dari kampus maka tidak ada kalkukasi

dalam sewa gedung.


b. Analisis aspek produksi

1. Produk yang akan kami jual adalah bola-bola ubi. Sebuah olahan makanan yang berasal dari

bahan baku ubi yang dibentuk dengan bentuk bola. Harga untuk bola-bola ubi ini adalah

Rp.5000,00.

2. Alat dan bahan yang kami gunakan :

 Alat :

- Baskom

- Sendok

- Panci

- Loyang

- Wajan

- Sendok goreng

- Kompor

- Tissue
 Bahan-bahan :

No. Nama Bahan Harga satuan Jumlah Harga total

1. Ubi kuning Rp. 6.000,00 2kg Rp. 12.000,00

2. Tepuk tapioka Rp. 10.000 500 gr Rp. 10.000,00

3. Baking powder Rp. 5.000,00 1 bks Rp. 5.000,00

4. Minyak goreng Rp. 14.000,00 1 liter Rp. 14.000,00

5. Keju Chedar Rp. 5.000,00 1 bks ERp. 5.000,00

3. Tenaga kerja

No. Jenis Tenaga Pendidikan Jenis kelamin kompetensi jumlah

1. Manusia Mahasiswa Perempuan Produksi dan 9 orang

promosi

2. Manusia Mahasiswa Laki-laki Produksi dan 1 orang

promosi

4, Tata letak

a. lokasi yang kita butuhkan untuk melakukan proses jual-beli kira2 hanya 3x4 meter untuk

membangun 1 stand makanan.


b. Denah

perpus
kantin
takaan

Gedung belajar

Gedung belajar

Gedung belajar

Parkir siswa lapangan

padma
Lokasi sana
stand

Ket. :
Lokasi yang beridiri diatas tanah seluas ……
Dengan 3 gedung, dimana satu diantaranya amsih dalam proses renovasi.
Ruang perpustakaan dan sebuah kantin. Terdapat padmasana yang berdiri di sebelah utara pintu

gerbang dan lapangan yang digunakan untuk berolah raga. Di lapangan ini lah nantinya rencana

kami mendirikan stand makanan olahan ubi ini.

5. Aspek Manajemen.

a. Kepemilikan.

No. Bagian/kedudukan Jumlah karyawan Kualifikasi Gaji/bulan

1.

2.

3.

c. Uraian.

2. Organisasi

a. Gambaran untuk perusahaan yang kita lakukan merupakan sebuah usaha kecil untuk

pemenuhan kebutuhan mata pelajaran kewirausahaan. Diharapkan usaha ini menjadi cerminan

dikemudian hari sebagai awal untuk berwirausaha.

b. struktur organisasi :

Ketua :

Wakil :

Sekretaris :

Bendahara :

Anggota :
6. Aspek keuangan

a. Total modal

- Modal investasi : Rp.50.000,00

- Modal oprasional : Rp. 20.000,00

- Total modal yang dibutuhkan : Rp.70.000,00

b. Sumber modal

a. Modal yang kita butuhkan bersumber dari anggota kelompok yang bersangkutan.

c. Titik impas

a. Modal yang dibutuhkan : Rp. 70.000,00

b. Nilai asset tetap :Rp.

c. Persentase keuntungan : 50%

d. Target penjualan : 15 box

e. Nilai titik inpas : 50% dari modal

f. Modal kembali : jika 15 box telah terjual.


7. Analisis aspek legalitas

a. Usaha

- Apa usaha harus ada ijinnya : iya.

- dasar hukum/paying hukum :-

- Prosedur perijinan :-

b. Produk

- Standarisasi :-

c. Tenaga kerja

- standarisasi tenaga kerja : harus terpenuhi

- standar : memiliki kemampuan menganalisis pasar.

8. Pengambilan keputusan

a. Prospek usaha baik

b. bahan baku lengkap dan mudah ditemukan.

c. pengerjaan produk sesuai dengan SOP, proses produksi, teknologi, dan manajemen)

d. Secara financial kami berharap mendapat keuntungan 50% dari modal yang dikeluarkan.
BAB III

PENUTUP

3.1 SIMPULAN

“Kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment)” hal ini dikemukakan oleh

Richard Cantillon (1775). Seorang wirausahawan memberli barang saat ini dengan harga tertentu

dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih

menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko dan ketidakastian.

Menurut Penrose (1963), kegiatan kewirausahaan mencangkup identifikasi peluang-

peluang didalam sistem ekonomi.

Study kelayakan usaha adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu

usaha atau bisnis yang akan dijalankan dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut

untuk dijalankan. (Menurut Kasmir dan Jakfar 2012:7)

Tujuan dari study kelayakan usaha ini adalah untuk menghindari resiko kegagalan besar dari

kegiatan yang tidak menguntungkan.

3.2 SARAN

Sebagai seorang pebisis muda haruslah memiliki kemampuan untuk menciptakan inovasi-

inovasi baru dan berani bersaing didunia bisnis. Dengan belajar dari orang lain. Memiliki semangat

juang yang tinggi dan tidak mudah putus asa.

Anda mungkin juga menyukai