POLRESTA JAMBI
KASAT RESKRIM
YUYAN PRIATMAJA, S.I.K.
KOMPOL NRP 81030743
WAKASAT RESKRIM
AKP YUMIKA PUTRA, SH., MH.
BAMIN
BAMIN BAUR IDENT
1. BRIPKA ERWIN, S.H.
1. BRIPKA BENNI H. PANE 1. AIPTU TARMIZI
2. BRIPKA IRWAN HENDRI WAHYUDI
2. BRIPDA NOVIA WULANDARI 2.BRIGPOL REZA T
3. BEIGPOL PAUZI, SHI
3. BRIGPOL RIDHO A
4. BRIGPOL ERKA VERRI, SH
4. BRIPTU ARIF RACCHMAD
KANIT IDIK I
IPTU DATARMAN KASUBNIT IDIK II KASUBNIT IDIK III KANIT IDIK IV KASUBNIT IDIK V
IPDA SUJUD, SH IPDA SUKARDJA. BS IPTU SHISCA AGUSTINA, SIK IPDA IMAM BUDIYANTO
KASUBNIT IDIK I
IPDA M. HASMI
TIM I TIM II TIM I TIM II KTIM III
2. Sat Reskrim bertugas melaksanakan penyelidikan, penyidikan dan pengawasan penyidikan tindak pidana, termasuk fungsi Identifikasi dan Laboratorium Forensik
lapangan serta pembinaan, koordinasi dan pengawasan PPNS;
Pembinaan teknis terhadap administrasi penyelidikan dan penyidikan serta Identifikasi dan Laboratorium Forensik lapangan;
Pelayanan dan pelindungan khusus kepada remaja, anak dan wanita baik sebagai pelaku maupun korban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undang
Penganalisian kasus beserta penangananya serta mengkaji efektivitas pelaksanaan tugas Satreskrim.
Pelaksanaan pengawasan penyidikan tindak pidana yang dilakukan oleh penyidik pada unit Reskrim Polsek dan Satreskrim Polres.
Pembinaan, koordinasi dan pengawasan PPNS baik dibidang operasional maupun administrasi penyidikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Penyelidikan dan penyidikan tindak pidana umum dan khusus antara lain tindak pidana ekonomi, korupsi dan tindak pidana tertentu di daerah hukum Polres;
4. Sat Reskrim dipimpin oleh Kasatreskrim yang bertanggung jawab kepada Kapolres dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari di bawah kendali Wakapolres, yaitu :
Sebagai pembantu Kapolres dalam pelaksanaan penyelidikan dan penyidikan tindak pidana maupun pelayanan umum.
Selaku penyidik.
5. Kasat Reskrim dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal ( Wakasatreskrim ), yaitu :
Sebagai pembantu utama Kasat Reskrim yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kasat Reskrim.
Membantu Kasat Reskrim dalam melaksanakan tugasnya dengan mengendalikan pelaksanaan tugas-tugas Staf seluruh Unit Organisasi dalam jajaran Sat Reskrim dan
dalam batas kewenangannya memimpin Sat Reskrim dalam hal Kasat Reskrim berhalangan serta melaksanakan tugas lain sesuai perintah Kasat Reskrim.
1. Urusan Pembinaan Operasional (Urbinopsnal), yang bertugas melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap administrasi serta pelaksanaan penyelidikan dan
penyidikan, menganalisis penanganan kasus dan mengevaluasi efektivitasi pelaksanaan tugas Sat Reskrim, yaitu:
Urbinopsnal Sat Reskrim adalah unsur pelaksana dan pelayanan staf pada Satreskrim.
Urbinopsnal Sat Reskrim dipimpin oleh Kaurbinopsnal Sat Reskrim yang bertanggung jawab kepada Kasat Reskrim dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari di bawah
kendali Wakasat Reskrim.
Urbinopsnal Sat Reskrim dengan dibantu Bintara/PNS II/I (Baurmin dan Baurmintu), melaksanakan tugas-tugas:
Menyiapkan kebijakan dan rencana strategi yang meliputi pembangunan dan pembinaan kekuatan Sat Reskrim termasuk unit-unit fungsi Reskrim.
Menyusun rencana / program kerja dan anggaran termasuk pengawasan dan pengendalian, analisis serta evaluasi atas pelaksanaannya.
Penyelenggara dan pembinaan fungsi yang meliputi pembinaan personel dan peralatan khusus serta pembinaan dan metode.
Penyelenggara administrasi personel dan materil / sarpras serta katatausahaan dan urusan dalam.
Menyelenggarakan urusan administrasi penyidikan dan pendataan semua jenis kejadian pidana (rekap data crime total dan crime clereance) serta membuat evaluasi
tindak kejahatan.
Menyelenggarakan administrasi surat menyurat yang berkaitan dengan bodang Reskrim, baik surat masuk maupun surat keluar; dan
Menyelenggaraan sistem dokumentasi surat menyurat yang berkaitan dengan perkara, sehingga mudah dicari.
2. Urusan Administrasi dan Ketatausahaan (Urmintu) yang bertugas menyelenggarakan kegiatan administrasi dan ketatausahaan.
3. Urusan Identifikasi (Urident) yang bertugas melakukan identifikasi dan laboratorium forensik lapangan dan pengidentifikasian untuk kepentingan penyidikan dan
pelayanan umum; dan
7. Unit terdiri dari paling banyak 6 (enam) Unit, yang bertugas melakukan penyelidikan dan penyidikan tindak pidana umum, khusus dan tertentu di daerah hukum Polres
serta memberikan pelayanan dan perlindungan khusus kepada remaja, anak dan wanita baik sebagai pelaku maupun korban sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangan-undangan.
Sejarah Berdirinya Badan Reserse Kriminal Polri
Pada Tahun 1814, Dengan Inlandish Reglement dan Riglement opde Rechterlijke Organisatie semasa Gubernur Jenderal Rafles mulai jelas dasar-dasar dan
organisasi Kepolisian, walaupun semasa V.O.C telah ada Kepolisian. Disinilah tugas Reserse dilaksanakan oleh Kepala Desa Perkara Kepolisian, yang ada pada waktu
itu keadaannya sangat tidak memadai, dibanding dengan perkembangan yang terjadi.
Pada Tahun 1911, Kemudian diadakan Reorganisasi Kepolisian dan pada tahun 1914 disusun rencana Reorganisasi Kepolisian yang lengkap dengan bagian Reserse
Pada Tahun 1920, Dibentuk Reserse daerah dengan nama Gewestelijke Recherche yaitu Dinas Rahasia Umum yang bertugas mengusut kejahatan yang terjadi
Sejarah Berdirinya Badan Reserse Kriminal Polri pada masa Pendudukan Jepang
Pada Tahun 1944, Kedudukan Kepolisian pada Departemen Kehakiman Jepang dibawah Jaksa Agung, diadakan perubahan urusan kriminil bagian ekonomi.
Sejarah Berdirinya Badan Reserse Kriminal Polri pada masa Kekuasaan Belanda
1945-1946, Pada masa itu hanya ada satu Korps Polisi yang melaksanakan tugas preventif dan represif sekaligus dan kedudukan pada Kementrian Kehakiman.
Tanggal 19 Agustus 1945, Dengan kepolisian dibawah Pemerintahan Dalam Negeri, Organsisasi Reserse diberi nama Bagian Pengusutan Kejahatan (Maklumat
Juli 1946, Penetapan Pemerintah No.11/SD/1946 Kepolisian dengan jabatan tersendiri dibawah Menteri, Organisasi Reserse dipimpin oleh Kepala Dinas Reserse
Kriminal (Bagian Pengusutan Kejahatan). Bulan Oktober 1948 Jawatan Kepolisian dibawah Perdana Menteri, Organisasi Reserse dipimpin Kepala Jawatan Reserse
Pusat, yaitu Komisaris Besar Polisi R.K Sosrodanukusumo, Polisi Ekonomi Istimewa dibawah Bagian Pengusutan Kejahatan. MASA R.I.S
Tahun 1949-1950, Dinas Reserse Kriminil dipimpin oleh Kepala Dinas Kriminil, kedudukan Kepolisian pada Kementrian Dalam Negeri (Administarsi
Organisatoris), Jaksa Agung (Politik Polisionil) MASA NEGARA KESATUAN (SETELAH R.I.S)
Tanggal 13 Maret 1951, Pembentukan Dinas Reserse Kriminal yang terdiri dari 5 Seksi yakni Seksi Umum, Seksi Khusus, Seksi Penyeludupan, Seksi Kejahatan
Internasional, Seksi Statistik dan Daktiloskopi Dibawah pimpinan Kepala Dinas Reserse
Tanggal 31 Desember 1961, Pembentukan Korps Reserse Kriminil dipimpin Komandan Korps Reserse Kriminil (Kadis Reserse).
Tanggal 15 Juni 1965, Pembentukan Direktorat Reserse dipimpin oleh Kepala Dinas Reserse kemudian Komandan Jenderal Koserse.
Visi
Terwujudnya penyidik dan penyidik pembantu Polri yang mampu menjadi pelindung, Pengayom dan Pelayan Masyarakat, serta sebagai penegak hukum yang profesional dan proposional
yang selalu menjunjung tinggi supremasi hukum dan hak asasi manusia, pemelihara keamanan dan ketertiban serta mewujudkan keamanan dalam negeri dalam suatu kehidupan nasional
yang demokratis dan masyarakat yang sejahtera
Misi
a. Mengembangkan sistem manajemen Satreskrim Polresta jambi yang akuntabel dalam proses penyelidikan dan penyidikan tindak pidana guna mewujudkan kepastian hukum dan
keadilan.
b. Meningkatkan profesionalisme penyidik Satreskrim Polresta jambi dan mengoptimalkan seluruh unit Reskrim, sarana dan prasarana dalam rangka penegakan hukum.
c. Meningkatkan kinerja dan layanan Satreskrim Polresta jambi serta meningkatkan sistem teknologi informasi yang modern.
d. Meningkatkan kerjasama dengan unsur CJS maupun lintas departemen atau instansi lain dan kerjasama Internasional dalam rangka penegakan hukum.
e. Meningkatkan sistem perencanaan, implementasi dan evaluasi serta pengawasan kinerja Satreskrim Polrestabes Surabaya yang cepat, transparan, akuntabel, transparan dan
berperikemanusiaan.
f. Meningkatkan spirit dan soliditas Satreskrim Polresta jambi serta mengembangkan etika moralitas organisasi yang berorientasi pada aspek legalitas.