ABSTRAK
Keamanan dan keselamatan pasien merupakan hal mendasar yang perlu diperhatikan
oleh tenaga medis saat memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Patient safety rumah
sakit adalah suatu sistem yang mencegah terjadinya kejadian tidak diharapkan (KTD) salah
satunya yaitu risiko jatuh akibat tindakan yang dilakukan oleh tenaga medis atau non medis.
Salah satu cara untuk mempertahankan keselamatan pasien yang beresiko jatuh adalah
dengan melaksanakan Standar Prosedur Operasional: menurunkan risiko cidera akibat jatuh
dengan patuh. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa hubungan pengetahuan dengan
kepatuhan perawat dalam melaksanakan standar prosedur operasional: menurunkan risiko
cidera akibat jatuh di ruang perawatan dewasa RSUD Dr.Moewardi.
Desain penelitian adalah korelasional dengan menggunakan tehnik cross sectional.
Pemilihan sampel dengan probability sampling yaitu sebanyak 145 responden. Analisa data
dengan menggunakan uji Spearman Rank Correlation. Hasil penelitian menunjukkan hasil
bahwa ada hubungan pengetahuan dengan kepatuhan perawat melaksanakan standar prosedur
operasional: menurunkan risiko cidera akibat jatuh di ruang perawatan dewasa RSUD
Dr.Moewardi, p= 0,02 (a 0,05), dengan kekuatan koefisiensi korelasi yaitu sebesar 0,183
atau hubungan sangat rendah.
Rumah sakit diharapkan lebih menggiatkan lagi sosialisasi tentang risiko jatuh kepada
seluruh karyawan rumah sakit.
Kata kunci: Pengetahuan, Jatuh, keselamatan pasien
ABSTRACT
Medical staff needs to be concerned about patient safety and security when providing
medical services. Patient safety of a hospital is a system that prevent an unexpected incidence
such as the risk of fall injury caused by the medical or non-medical staff. One of the methods
to prevent the risk injury is by obediently implementing the standard operating procedure:
decreasing the risk of fall injury. The objective of the research is to analyze the correlation
between the nurses’ knowledge and obedience to the implementation of the prevailing
Standard Operating Procedure: decreasing the risk of fall injury at the Adult Ward Room of
Dr. Moewardi General Hospital.
This research used the correlational method with the cross sectional approach. The
samples of research were 145 respondents. The data of research were analyzed by using the
Spearman’s Rank Correlation Test.
The result shows that there was a correlation between the nurses’ knowledge and
obedience to the implementation of the Standard Operating Procedure: decreasing the risk of
fall injury at the Adult Ward Room of Dr.Moewardi General Hospital, shown by the p-value
1
= 0.02 which was less than a = 0.05 with the correlation strength of 0.183, meaning that the
correlation was very weak.
Thus, hospital needs to improve the socialization of the risk of fall injury to all
employees of the hospital.
2
melaksanakan SPO menurunkan risiko cidera b. Waktu Penelitian
akibat jatuh karena dapat meningkatkan mutu Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni
pelayanan rumah sakit dan merupakan 2015.
tanggung jawab sebagai seorang perawat dalam
melaksanakan SPO, 2 perawat menyatakan 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
kadang-kadang patuh melaksanakan SPO a. Karakteristik responden terdiri dari jenis
dengan alasan beban kerja yang terlalu berat, kelamin, umur, pendidikan dan
malas, dan ada 5 perawat yang tidak patuh pengalaman kerja.
melaksanakan SPO karena tidak tahu cara 1) Jenis Kelamin
penilaian risiko jatuh dan tidak tahu tentang Tabel 1. Karakteristik Responden
berdasarkan Jenis Kelamin
obat-obatan yang bisa menimbulkan jatuh.
Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
Laki-laki 36 24,8
Tujuan dari penelitian ini adalah Perempuan 109 75,2
Jumlah (total) 145 100
menganalisa hubungan pengetahuan dengan
Berdasarkan hasil penelitian jenis kelamin
kepatuhan perawat dalam melaksanakan
mayoritas adalah perempuan sebanyak 109
standar prosedur operasional : menurunkan
orang (75,2%). Hal ini sesuai dengan
risiko cidera akibat jatuh di ruang perawatan
pendapat Kozier & Erb’s (2005) tentang
dewasa di RSUD Dr. Moewardi.
filosofi mother instinct bahwa mayoritas
3
merupakan masa dimana seseorang secara Tingkat Jumlah Persentase
Pengetahuan (%)
maksimal dapat mencapai prestasi yang Baik 70 48,3
memuaskan dalam karirnya. Cukup 67 46,2
Kurang 8 5,5
3) Pendidikan Jumlah 145 100
Tabel 3. Karakteristik Responden Berdasarkan penelitian didapatkan
berdasarkan Pendidikan tingkat pengetahuan yang tertinggi
Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase
(%) yaitu berpengetahuan baik yaitu
DIII Keperawatan 82 56,56 berjumlah 70 orang (48,3%). Sesuai
DIV Keperawatan 5 3,44
S1 Keperawatan 58 40 denga teori yag dikemukaan oleh
Jumlah 145 100
Hendra (2008) faktor-faktor yang
Dari 145 responden, sebagian besar adalah
mempengaruhi pengetahuan yaitu
lulusan Diploma III Keperawatan yaitu
umur, pendidikan dan pengalaman.
sejumlah 82 orang (56,56%). Sesuai yang
Semakin banyak informasi yang
dikemukakan oleh Soeroso (2003) bahwa
masuk semakin banyak pula
lebih dari 60% perawat masih
pengetahuan yang didapatkan
berpendidikan Diploma III di Indonesia.
(Martini, Wardhani, 2014).
4) Pengalaman Kerja
4
disabilitas atau yang lebih parah lagi 5. SIMPULAN DAN SARAN
yaitu terjadi kematian. a. Simpulan
1) Pengetahuan tentang risiko jatuh dan
c. Analisa Bivariat pencegahannya pada kategori baik
Tingkat yaitu 70 orang (48,3%).
Kepatuhan
Total 2) Kepatuhan melaksanakan standar
Patuh Tidak
patuh prosedur operasional: menurunkan
Tingkat Baik 68 2 70
Pengetah Cukup 55 12 67 risiko cidera akibat jatuh terbanyak
uan Kurang 3 5 8
adalah 134 orang (92,4%).
Total 126 19 145
3) Ada hubungan antara pengetahuan
Hasil penelitian menunjukkan ada
dengan kepatuhan perawat
hubungan antara pengetahuan dengan
melaksanakan standar prosedur
tingkat kepatuhan perawat melaksanakan
operasional: menurunkan risiko cidera
standar prosedur operasional: menurunkan
akibat jatuh di Ruang Perawatan
risiko cidera akibat jatuh di ruang
dewasa RSUD Dr.Moewardi dengan
perawatan dewasa RSUD Dr.Moewardi.
p value 0,028 dan koefisien korelasi
Sesuai dengan teori yang dikemukakan
0,183 yaitu kekuatan koefisien
oleh Notoatmodjo (2007) bahwa aspek
korelasi sangat rendah.
pengetahuan merupakan dominan yang
b. Saran
sangat penting untuk terbentuknya
1) Untuk Rumah Sakit
perilaku seseorang dimana semakin tinggi
Diharapkan penelitian ini
tingkat pengetahuan seseorang akan dapat
memberikan informasi kepada Rumah
mempengaruhi pola pikir dan sikap
Sakit Dr.Moewardi tentang hubungan
terhadap sesuatu, hal ini akan
pengetahuan dengan kepatuhan
mempengaruhi perubahan perilaku. Disini
perawat melaksanakan standar
dikemukakan bahwa dengan pengetahuan
operasional prosedur menurunkan
yang baik maka akan memberikan
risiko cidera akibat jatuh, sehingga
dorongan seseorang untuk patuh,hal ini
manajemen Rumah Sakit lebih
disebabkan karena dengan pengetahuan
menggiatkan lagi sosialisasi tentang
yang baik, seseorang atau responden
risiko jatuh pada khususnya dan
memiliki kemampuan sintesis dan evaluasi
keselamatan pasien pada umumnya
dalam menjawab kuesioner yang
kepada seluruh karyawan Rumah
diberikan. Pengetahuan yang baik juga
Sakit.
akan menyebabkan seseorang akan patuh
2) Untuk Institusi Pendidikan
(Muhammad, Baharudin, Sukriyadi,
Diharapkan penelitian ini bisa
2013).
menambah referensi di dalam
Perpustakaan Stikes Kusuma Husada,
5
sehingga mahasiswa adik tingkat bisa Cahyono, J.B. (2008). Membangun Budaya
keselamatan pasien dalam praktik
menjadikan penelitian ini acuan
kedokteran. Yogyakarta:Penerit
dalam praktek klinik dalam Kanisius
memberikan asuhan keperawatan Depkes, RI. (2011). Panduan Nasional
dengan salah satunya melaksanakan Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
Jakarta: Depkes RI
standar prosedur operasional:
menurunkan risiko cidera akibat KKP-RS. (2008). Panduan Nasional
Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
jatuh. Jakarta: Depkes RI
3) Untuk Peneliti Selanjutnya Martini, S, Wardhani, N.R. (2013). Faktor
Diharapkan penelitian ini menjadi yang berhubungan dengan Pengetahuan
Tentang Stroke Pada Pekerja Institusi
sumber data untuk melakukan Pendidikan Tinggi. Jurnal Berkala
penelitian selanjutnya dengan Epidemiologi. 2. 13-14
menambahkan beberapa variabel Muhammad, Baharuddin, Sukriyadi. (2013).
yaitu sikap, motivasi dan kemampuan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Kepatuhan Perawat Dalam Pelaksanaan
ataupun dengan melakukan penelitian Protap Pemasangan Dan Irigasi Kateter
secara kualitatif, sehingga hasil yang Uretra Di Ruang Rawat Inap RSUD
Kabupaten Sinjai. 1
diperoleh dapat dijelaskan secara
Notoatmodjo. (2007). Pendidikan dan
lebih detail mengenai faktor-faktor
perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka
yang mempengaruhi kepatuhan. Cipta
4) Untuk Peneliti Notoatmodjo. (2010). Metodologi Penelitian
Diharapkan penelitian ini Kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta