Penyakit Berbasis Lingkungan adalah suatu kondisi patologis berupa kelainan fungsi atau
morfologi suatu organ tubuh yang disebabkan oleh interaksi manusia dengan segala sesuatu
disekitarnya yang memiliki potensi penyakit.
Teori simpul
Mengacu kepada gambaran skematik tersebut di atas, maka patogenesis penyakit dapat
diuraikan ke dalam 5 (lima) simpul, yakni :
1. Simpul 1: sumber penyakit
Sumber penyakit adalah titik mengeluarkan agent penyakit. Berbagai agent penyakit yang
baru maupun lama dapt dikelompokkan ke dalam tiga kelompok besar, yaitu:
a. Mikroba, seperti virus, amuba, jamur, bakteri, parasit, dan lain-lain.
b. Kelompok fisik, misalnya kekuatan radiasi, energi kebisingan, kekuatan cahaya.
c. Kelompok bahan kimia toksik, misalnya pestisida, Merkuri, Cadmium, CO, H2S dan
lain-lain.
2. Simpul 2: media transmisi penyakit
Adal lima komponen lingkungan yang lazim kita kenal sebagai media transmisi penyakit,
yaitu air, udara, tanah/pangan, binatang/serangga, manusia/langsung. Media transmisi
tidak akan memiliki potensi penyakit jika di dalamnya tidak mengandung bibit penyakit
atau agent penyakit.
3. Simpul 3: perilaku pemajanan (behavioural exposure)
Perilaku pemajanan adalah jumlah kontak antara manusia dengan komponen lingkungan
yang mengandung potensi bahaya penyakit (agent penyakit). Masing-masing agent
penyakit yang masuk ke dalam tubuh dengan cara-cara yang khas.
Ada 3 jalan masuk kedalam tubuh manusia, yakni :
a. Sistem pernafasan
b. Sistem pencernaan
c. Masuk melalui permukaan kulit
4. Simpul 4: kejadian penyakit
Kejadian penyakit merupakan outcome hubungan interaktif penduduk dengan lingkungan
yang memiliki potensi bahaya gangguan kesehatan. Seseorang dikatakan sakit kalau salah
satu maupun bersama mengalami kelainan dibandingkan dengan rata-rata penduduk
lainnya.
5. Simpul 5: variabel suprasistem
Kejadian penyakit masih dipengaruhi oleh kelompok variabel simpul 5, yakni variabel
iklim, topografi, temporal, dan suprasistem lainnya, yakni keputusan politik berupa
kebijakan makro yang bisa mempengaruhi semua simpul.
Agent penyebab penyakit berbasis lingkungan
1. Bahan kimia toksik
Bahan kimia merupakan komponen penting dalam tubuh manusia. Namun tidak semua zat
kimia dibutuhkan oleh tubuh manusia. Dosis yang tepat itulah yang membedakan mana
racun dan mana obat (krieger, 2001 dalamAbdurahman, 2010).
Zat toksik adalah mempunyai sifat toksik. Bahan beracun dapat dikelompokan ke dalam
organik dan anorganik.
Zat toksik organik :Berasal dari jasad hidup organisme, Mengandung karbon, seringkali
bermolekul besar yang dapat disintesis atau diisoliasi oleh alam.
Zat toksik anorganik :Zat kimia spesifik2, Umumnya bermolekul kecil, Zat toksik menurut
sasaran.
2. Agent penyakit : fisik
Gangguan fungsi atau kelainan morfologi pada organ atau jaringan tubuh lain seringkali
berubh fungsi akibat keterpaparan manusia terhadap agen yang dikelompokan sebagai
agen fisik. Contoh agent fisik : sinar ultraviolet, sinar inframerah, radioaktif, radiasi suhu
panas, elektromagnetik, Cahaya dll.
3. Agent penyakit mikroorganisme
Mikroorganisme atau makhluk hidup memiliki ukurn sangat kecil danberdasarkan ukuran
dan sifat-sifat lainnya mikroogranisme dpat dikelompokanke adalam 4 kelompok yakni
virus, bakteri, jamur dan parasit.
PERTEMUAN KE 7
1. Lakukan trik 3M Plus yakni menguras tempat-tempat penampungan air minimal seminggu
sekali atau menaburinya bersama bubuk abate buat membunuh Jentik Nyamuk Aedes
Aegypti, menutup rapat-rapat ruangan penampungan air biar Nyamuk Aedes Aegypti tak
mampu bertelur ditempat itu. Mengubur & membuang beberapa barang second seperti
kaleng seken yg bakal menampung air hujan yg mengizinkan Nyamuk Aedes Aegypti tak
sanggup berkembang biak ditempat itu. Bubuk abate biasa diperoleh dari Pegawai sanitasi
puskesmas.
2. Biasakan warga tidur memanfaatkan kelambu buat mencegah gigitan nyamuk. Bila ga ada
kelambu warga akan memanfaatkan anti nyamuk adalah obat nyamuk atau cairan obat
nyamuk yg disemprotkan diruangan. Jangan Sampai biasakan menggantung baju
disembarang ruangan. Tatalah gantungan pakaian dgn baik supaya tak jadi ruang istirahat
atau bersarangnya Nyamuk Aedes Aegypti.
3. Pola Hidup Bersih Sehat ( PHBS ) dibidang kesehatan lingkungan, merupakan meliputi
kebersihan : lingkungan ruang tinggal, fasilitas air bersih, jamban keluarga, saluran
pembuangan air limbah, ruang pembuangan sampah, sensor jentik terhadap lokasi
penampungan air dirumah.
PERTEMUAN KE 8
Vektor penyakit adalah serangga penyebar penyakit atau arthopoda yang dapat
memindahkan/menularkan agen infeksi dari sumber infeksi kepada host yang rentan.
Hampir semua bibit penyakit (agent penyakit) ditularkan melalui vektor. Bibit penyakit itu
sendiri berupa bakteri,virus,protozoa,cacing,dan rickettsia. yang umumnya arthropoda seperti
kutu atau nyamuk; dan manusia host. Dengan kata lain penyakit yang disebabkan oleh vektor
adalah penyakit yang tertular kepada manusia atau hewan lain oleh serangga atau arthropoda
lainnya.
Dalam menyebarkan penyakit,vektor harus melalui proses transmisi. Adapun proses transmisi
dalam penyebaran penyakit yang dilakukan oleh vektor adalah :
1. Kontak langsung
Arthropoda secara langsung memindahkan penyakit atau infestasi dari satu orang ke orang
lain melalui kontak langsung. Contoh: scabies dan pedikulus
2. Transmisi mekanis
Vektor yang karena kebetulan,memindahkan bibit penyakitnya secara mekanis,sehingga
terjadi penularan. Misalnya Musca domestika (lalat rumah) yang secara kebetulan hinggap
pada feses,memindahkan Shigella dysentriae dan feses ke makanan yang terbuka sehingga
terjadi penularan penyakit disentri. Vektor dapat memindahkan bibit penyakit melalui
bagian mulutnya,badan,kaki atau bulunya atau setelah melalui usus.
3. Transmisi biologis
Bibit penyakit hanya bisa menimbulkan penyakit bila berhasil melibatkan vektor dalam
siklus hidupnya. Dalam kapasitasnya sebagai host intermediate,berkaitan dengan peran
vektor dalam pertumbuhan dan pertambahan jumlah bibit penyakit,peran vektor dibagi
dalam :
a. Transmisi propagatif, dalam tubuh vektor bibit penyakit bertambah jumlahnya tetapi
tidak terjadi perubahan bentuk.
b. Transmisi Cyclo-developmental, Bibit penyakit mengalami perubahan bentuk dan
strukturnya dalam siklus hidupnya,tetapi jumlahnya tidak bertambah.
c. Transmisi Cyclo- propagatif, Bibit penyakit mengalami perubahan bentuk maupun
strukturnya dalam jumlahnya bertambah sebagai kelanjutan dan siklus hidupnya.
Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh vektor :
1. Malaria
2. Demam Berdarah Dengue (DBD) atau demam berdarah haemorrhagic fever (DHF).
3. Filariasis (kaki gajah)
4. Japanese Encephalitis (JE)
5. Chikungunya atau CHIK
6. Pest pubo
7. Trypanasmasis Afrika ( penyakit tidur )
8. Penyakit saluran pencernaan makanan
a) Cholera
b) Dysentri
c) Epidemik thipus
PERTEMUAN KE 9
Pengendalian nyamuk bisa dilakukan dengan cara mekanis yaitu dengan cara
hilangkan sarang nyamuk, membersihkan kontainer, tambak dan sebagainya, membersihkan
lingkungan. Pengendalian fisika dengan cara penyinaran radiasi. Pengendalian hayati dengan
cara memakai predator atau parasit.
Pengendalian biologi adalah pengendalian vektor nyamuk dengan menggunakan
bakteri pathogen B. Thuringiensis, cara ini adalah cara yang paling efektif dan potensial serta
tidak mempunyai efek samping. Dengan menggunakan B. Thuringiensis yang diisolasi di
dalam habitat tanah dan dibiakkan dalam media lokal air cucian beras terhadap larva nyamuk
aedes aegpty dan anopheles aconitus kita dapat membuat perkembangan larva nyamuk aedes
aegpty dan anopheles aconitus akan menurun secara signifikan.
Pengendalian cara terpadu terhadap vektor nyamuk dalam hal ini dengan melibatkan
masyarakat dan pemerintah dalam hal ini lintas sektoral yaitu dengan melakukan beberapa
kegiatan seperti secara rutin melakukan pembersihan lingkungan seperti jumat bersih
disekolah dan kantor dan kegiatan penyemprotan atau pengasapan yang melibatkan
masyarakat dan pemerintah dalam hal ini dinas kesehatan.