Anda di halaman 1dari 5

Hasil Penelitian Beberapa Jurnal

1. Populasi penelitian ini adalah seluruh guru sekolah dasar di kabupaten Biak Numfor. Sampel
terdiri dari 72 guru yang diambil dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data
untuk ketiga variabel adalah menggunakan kuesioner (angket). Penelitian ini termasuk
penelitian korelasi (correlation research). Hasil penilitian menunjukkan bahwa: (1) secara
parsial terdapat pengaruh positif sedang dan signifikan dari motivasi kerja guru terhadap kinerja
guru, (2) secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari gaya kepemimpinan
kepala sekolah terhadap kinerja guru. (3) terdapat pengaruh yang positif kuat dan signifikan
dari motivasi kerja guru dan gaya kepemimpinan kepala sekolah secara bersama-sama terhadap
kinerja guru di kabupaten Biak Numfor.
2. Klaten. Pengambilan sampel ditentukan dengan cara purposive random sampling, melibatkan
64 orang guru yang terdiri dari 18 orang guru laki-laki dan 46 orang guru perempuan. Untuk
mengumpulkan data menggunakan kuesioner, sedang analisis datanya menggunakan mean dan
standar deviasi, statistik nonparametrik, dan analisis korelasi Pearson. Kesimpulan penelitian
ini adalah: (1) sebagian besar guru SD di Kabupaten Klaten (65,625%) memiliki motivasi kerja
dalam kategori sedang, (2) sebagian besar guru SD di Kabupaten Klaten (48,44%) memiliki
kepuasan kerja dalam kategori sedang, (3) tidak ada perbedaan motivasi kerja guru ditinjau dari
jenis kelamin, usia, dan masa kerja guru, (4) tidak ada perbedaan kepuasan kerja guru ditinjau
dari jenis kelamin, usia, dan masa kerja guru, dan (5) tidak ada hubungan antara motivasi kerja
dan kepuasan kerja guru. Secara umum dapat dikatakan bahwa motivasi kerja dan kepuasan
kerja guru SD di Kabupaten Klaten berada dalam kategori sedang.
3. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak sertifikasi terhadap kinerja guru pada
proses pembelajaran dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu pendidikan di
lingkungan sekolahnya. Untuk mendapatkan informasi yang akurat dilakukan metode Rapid
Rural Appraisal (RRA), melalui pendekatan kompetensi yakni pedagogik, kepribadian, sosial,
dan profesional. Keempat komponen tersebut akan dilakukan penilaian melalui 78 indikator.
Mengetahui dampak implementasi kebijakan pemerintah terhadap kinerja guru dilakukan uji
perbandingan (uji beda), yakni antara guru yang sudah tersertifikasi dan guru yang belum
tersertifikasi. Hasil penelitian menunjukkan, secara keseluruhan terjadi perbedaan kinerja
antara guru tersertifikasi dengan guru yang belum sertifikasi. Apabila ditinjau dari sisi
kemampuan pedagogik dan profesionalnya guru pada tingkat SMP dan SMA, terlihat belum
ada perbedaan. Hasil uji statistik tidak terjadi perbedaan antara kinerja guru tersertifikasi
dengan guru yang belum sertifikasi.
4. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak sertifikasi profesi dan sertifikasi
kompentensi guru terhadap kinerja guru akuntansi SMK di Kabupaten Pekalongan. Populasi
penelitian ini adalah 55 guru akuntansi SMK yang tersebar di 13 SMK di Kabupaten
Pekalongan. Sampel dalam penelitian ini adalah 32 orang guru akuntansi SMK yang telah
memiliki sertifikasi profesi dan atau sertifikasi kompentensi. Data dikumpulkan melalui angket
langsung yang dijawab oleh guru. Berdasarkan analisa deskriptif diperoleh hasil Sertifikasi
profesi dan sertifikasi kompentensi berdampak positif terhadap kinerja guru akuntansi SMK,
kinerja guru akuntansi yang bersertifikasi dalam kategori baik dan tinggi. Sertifikasi profesi dan
sertifikasi kompentensi berdampak positif terhadap kinerja, guru yang memiliki sertifikasi
profesi dan sertifikasi kompentensi (SPSK) memiliki kinerja dalam kompentensi profesional
lebih baik dibandingkan guru yang hanya memiliki sertifikasi profesi (SP) dan guru yang hanya
memiliki sertifikasi kompentensi (SK) saja.
5. Fokus masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kondisi deskripsi kinerja mengajar guru,
Kompensasi guru, Motivasi Kerja Guru dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, serta seberapa
besar pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah secara langsung terhadap kinerja mengajar guru
dan secara tidak langsung terhadap kinerja mengajar guru melalui kompensasi guru dan
motivasi kerja guru di SD Negeri se-Kecamatan Ngamprah. Metode yang digunakan adalah
metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dengan angket sebagai alat pengumpulan data.
Sampel penelitian yaitu berjumlah 221 guru SD. Hasil penelitian mendeskripsikan bahwa
kinerja mengajar guru, kompensasi guru, motivasi kerja guru, dan kepemimpinan kepala
sekolah berada pada kategori Tinggi. Kepemimpinan Kepala Sekolah memberikan pengaruh
langsung terhadap Kinerja Mengajar Guru Sebesar 11,4 % dan secara tidak langsung
berpengaruh terhadap Kinerja Mengajar Guru sebesar 57,9 %. Pengaruh tidak langsung melalui
kompensasi guru sebesar 34,3 % dan melalui motivasi kerja guru sebesar 23,6 %. Sementara
sisanya dipengaruhi oleh variabel lain.
6. Crossectional Study ini secara empiris memeriksa motivasi kerja dan sertifikasi sebagai
antaseden kesejahteraan dan kinerja guru dan kesejahteraan sebagai antaseden kinerja.
Rumusan Slovin digunakan untuk mengambil 244 sampel guru. Sampel diambil dari populasi
624 guru yang sudah bersertifikasi. Pengujian model fit menggunakan Structural Equation
Modeling. Hasil uji memperlihatkan nilai χ2 = 449,163; p = 0,542; RMSEA = 0,000; GFI =
0,901; AGFI = 0,884; CMN/DF = 0,991; TLI = 1,001, dan; CFI = 1,000. Hasil Analysis of
Moment Structures/ AMOS tersebut semuanya mendukung hipotesis model fit. Temuan
penelitian menyatakan motivasi kerja dan sertifikasi berperan penting dalam upaya
mempertinggi kesejahteraan dan kinerja guru. Kinerja guru dapat diprediksi melalui
kesejahteraan guru. Temuan-emuan-temuan penelitian akan dibahas dalam konteks program
motivasional sertifikasi guru.
7. Hasil analisis dari penelitian adalah terdapat pengaruh dari motivasi kerja guru terhadap
kinerja guru ekonomi SMP Negeri di kabupaten Wonogiri karena nilai korelasi parsial sebesar
Rpar = 0,366 dam koefisien determinas sebesar Rsquare = 0,349 dengan harga siginfikansinya
kurang dari 0,05 (p< 0,05). Oleh karena nilai probabibilias kurang dari 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa variabel motivasi kerja guru berpengaruh terhadap kinerja guru ekonomi
SMP Negeri di kabupaten Wonogiri.
8. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif sertifikasi guru dan
motivasi kerja guru terhadap kinerja guru SMA N 5 Surakarta. Hal ini tampak dari nilai
koefisien regresi yang betanda positif (0,404), dan nilai F hitung 5,467 > F tabel 3,16,
maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif sertifikasi guru dan motivasi
kerja guru terhadap kinerja guru SMAN 5 Surakarta.
Hasil Penelitian Skripsi dan Tesis
1. Subjek dalam penelitian ini adalah guru di SMK Muhammadiyah 1 Prambanan Klaten
yang berjumlah 24 orang. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah motivasi kerja
guru (𝑋1) dan kompetensi pedagogik (𝑋2). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
kinerja guru (Y). Data variabel kinerja guru, motivasi kerja guru, dan kompetensi
pedagogik dapat dilihat pada lampiran 3 (data penelitian).
Data variabel kinerja guru diperoleh dari data angket yang terdiri dari 21 butir
pernyataan dan diisi oleh guru SMK Muhammadiyah 1 Prambanan Klaten yang
berjumlah 24 orang. Skor ideal yang diberikan maksimal 4 dan minimal 1 pada setiap
item pernyataan sehingga diperoleh skor tertinggi ideal 84 dan skor terendah ideal 21.
Berdasarkan data penelitian yang diolah menggunakan bantuan program komputer,
program SPSS versi 20.0, variabel kinerja guru memiliki skor maximum 59 sebesar 75,
skor minimum sebesar 28, Mean (M) sebesar 55,75, Median (Me) sebesar 56,50,
Modus (Mo) sebesar 59, dan Standar Deviasi (SD) sebesar 11,851.

Data variabel motivasi kerja guru diperoleh dari data angket yang terdiri dari 17 butir
pernyataan dan diisi oleh guru SMK Muhammadiyah 1 Prambanan Klaten yang
berjumlah 24 orang. Skor ideal yang diberikan 65 maksimal 4 dan minimal 1 pada
setiap item pernyataan sehingga diperoleh skor tertinggi ideal 68 dan skor terendah
ideal 17. Berdasarkan data penelitian yang diolah menggunakan bantuan program
komputer, program SPSS versi 20.0, variabel motivasi kerja guru memiliki skor
maximum sebesar 56, skor minimum sebesar 27, Mean (M) sebesar 46, Median (Me)
sebesar 46,50, Modus (Mo) sebesar 41, dan Standar Deviasi (SD) sebesar 7,437.

Anda mungkin juga menyukai