PENDAHULUAN
aspek ekonomi dan politik di Indonesia. Hal ini disebabkan karena pangan
pasar lokal dari yang terpengaruh oleh volatilitas harga di pasar dunia, dan
demikian permintaan beras lokal dapat terjaga (Chung dan Tan, 2015).
Aksesibilitas tercermin dari jumlah dan jenis pangan yang dikonsumsi oleh
rumah tangga. Sehingga data konsumsi pangan secara riil dapat menunjukkan
pengaruh yang sangat besar pada stabilitas ekonomi dan politik di Indonesia.
Beras merupakan salah satu unsur yang sangat penting yang menentukan
1
2
kelembagaan.
devisa dan yang keempat, sebagai dasar yang memberikan dukungan terhadap
sektor yang lain (Laksono, 2008). Menurut teori ekonomi neoklasik perilaku
Beras mengandung nilai gizi lebih baik dibandingkan dengan makanan pokok
lainnya. Setiap 100 gr beras giling mengandung energi 360 KKal dan
lain seperti jagung kuning yang mengandung 307 KKal dan 7,9 gr protein
3
ataupun singkong yang mengandung 146 KKal dan 1,2 gr protein. Oleh
2007).
berdampak pada berapa besar tingkat pasokan untuk menjaga stabilitas harga.
surplus atau defisit. Dalam jangka pendek dan menengah kondisi ini akan
terkait dengan arus distribusi komoditi pangan yang berdampak pada stabilitas
diversifikasi pangan. Namun tahun 2012, konsumsi beras naik drastis menjadi
Tahun 2013 konsumsi beras nasional sekitar 139 kg/kapita/tahun dan jumlah
ini berlangsung sampai tahun 2014 (Sukri, 2015). Faktor yang mempengaruhi
strategi pemasaran yang efektif dari importir beras dan kemudahan memasak
sumber daya alam yang melimpah. Hal ini terbukti dengan keadaan tanah
Indonesia yang sangat subur. Oleh karena hal tersebut, Indonesia memiliki
merupakan produsen beras terbesar ketiga dunia setelah China dan India.
Kontribusi Indonesia terhadap produksi beras dunia sebesar 8,5 persen atau 51
juta ton. China dan India sebagai produsen utama beras berkontribusi 54
eksportir beras hanya berkontribusi 5,4 persen dan 3,9 persen. Penduduk
konsumsi mencapai 154 kg per orang per tahun, apabila dibandingkan dengan
5
rerata konsumsi di China yang hanya 90 kg, India 74 kg, Thailand 100 kg, dan
menjadi tidak terpenuhi jika hanya mengandalkan produksi dalam negeri, dan
oleh karena hal tersebut Indonesia harus mengimpornya dari negara lain (Sri
daya manusia dan sumber daya alam yang dimiliki oleh Kabupaten Boyolali.
beras di Kabupaten Boyolali tahun 2009-2013 data dilihat pada tabel berikut:
dikarenakan adanya bencana alam gempa bumi dan gunung meletus, setelah
B. Rumusan Masalah
Kabupaten Boyolali?
C. Tujuan Penelitian
masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
D. Manfaat Penelitian
faktor harga beras, harga jagung, harga telur, jumlah penduduk dan
Kabupaten Boyolali.
E. Metode Penelitian
1. Sumber data
2000-2014. Data yang digunakan ini adalah data sekunder, yaitu data yang
2. Jenis data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series
digunakan meliputi data harga beras, harga jagung, harga telur, jumlah
dan yang diambil dari buku literature yang mengupas tentang teori- teori
autokorelasi.
Keteraangan :
β : Kostanta
ut : Variabel Pengganggu
1. Pengujian Normalitas
variabel yang digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak
α yang digunakan.
a. Formulasi Hipotesis
H0 : distribusi ut normal
normal.
2. Uji Linier
sebagai uji linieritas model. Pada penelitin ini digunakan uji Ramsey
a. Formulasi Hipotesis
b. Kriteria Pengujian
a. Uji Multikolinieritas
b. Uji Heteroskedastisidas
1) Formulasi Hipotesis
masalah heteroskedastisitas
12
heteroskedastisitas
2) Kriteria Pengujian
1) Formulasi Hipotesis
2) Kriteria pengujian
eksis.
dependent.
a. Formulasi hipotesis
signifikan
Penulisan Skripsi.
BAB III : Memuat metode penelitian yang digunakan terdiri dari lokasi
yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN