Anda di halaman 1dari 6

1.

Topik : Langkah-langkah Penelitian Geografi

Fenomena alam berupa gempa tektonik yang terjadi di Indonesia berkaitan dengan
pergerakan lempeng tektonik antara Lempeng Pasifik, Eurasia, dan Lempeng Indo-Australia.
Prinsip geografi yang berkaitan dengan fenomena tersebut adalah prinsip....

(A) distribusi
(B) interelasi
(C) korologi
(D) deskripsi
(E) interaksi

Jawaban: B

Pembahasan : Prinsip yang tepat untuk mengkaji masalah tersebut adalah prinsip interelasi,
dimana terdapat keterkaitan antara pergerakan lempeng dengan peristiwa gempa tektonik.

Prinsip-prinsip dalam geografi adalah :

 Prinsip Persebaran, untuk menelaah persebaran fenomena geografi di permukaan


bumi.

Contoh : Persebaran flora dan fauna, persebaran penduduk, bentang alam dan lain
sebagainya.

 Prinsip Interelasi (keterkaitan), untuk menelaah hubungan yang saling terkait antara
gejala yang satu dengan gejala yang lain dalam suatu ruang.

Contoh: Letak suatu wilayah berdasarkan garis lintangnya menentukan iklim yang ada di
sana.

 Prinsip Deskripsi, untuk memberikan penjelasan lebih jauh tentang gejala-gejala di


muka bumi yang diamati. Prinsip ini menyajikan fenomena geosfer yang
dideskripsikan dalam bentuk tulisan, tabel, gambar, atau peta melalui fakta, gejala,
dan masalah sebab-akibat.

Contoh : deskripsi mengenai kondisi kependudukan di Indonesia yang disertai dengan peta
kepadatan penduduk di Indonesia dan juga tabel jumlah penduduk tiap wilayah di Indonesia.

 Prinsip Korologi, untuk menelaah gejala, fakta, dan permasalahan yang ada di suatu
tempat yang ditinjau dari persebaran, interelasi, dan interaksi.

Contoh : penjelasan mengenai pola curah hujan di Indonesia yang lebih besar jumlahnya di
wilayah barat dibandingkan dengan jumlah curah hujan di wilayah timur.

2. Topik : Bumi Sebagai Ruang Kehidupan


Ciri khas jagat raya menurut teori Big Bang adalah....

(A) jagat raya selalu mengecil


(B) jagat raya sempit
(C) jagat raya selalu mengembang
(D) jagat raya bersifat statis
(E) jagat raya bersifat pasif

Jawaban: C

Pembahasan : Teori Big Bang atau Ledakan Besar adalah salah satu teori terbentuknya alam
semesta/ jagat raya. Teori ini menyatakan bahwa alam semesta berasal dari kondisi sangat
padat dan panas, yang kemudian meledak, mengembang, dan kemudian membentuk jagat
raya yang luas. Kejadian ini terjadi sekitar 13.700 juta tahun yang lalu. Hingga saat ini, jagat
raya terus menerus mengembang dan bertambah luas.

3. Topik : Dinamika Atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan

Arus sungai yang tinggi dan deras dapat kita jumpai pada DAS bagian....

(A) hulu
(B) hilir
(C) tengah
(D) muara
(E) laut

Jawaban: A

Pembahasan :

Ciri-ciri bagian hulu dari DAS adalah :

1. Wilayah dengan topografi curam

2. Arus deras

3. Ditemukan jeram tinggi atau arus sungainya deras

4. Alur sempit

5. Dasar sungai berbentuk V

4. Topik : Dinamika Atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan

Perhatikan gambar siklus hidrologi di bawah ini!


Proses evaporasi pada siklus air ditunjukkan pada nomor….
(A) 1 (C) 3 (E) 5
(B) 2 (D) 4

Jawaban: A

Pembahasan :

Tahapan-tahapan pada siklus hidrologi secara urut berdasarkan gambar pada soal adalah:
1. Evaporasi, yaitu proses penguapan yang terjadi pada badan air, baik di darat, maupun di
laut
2. Kondensasi, yaitu proses berkumpulnya air dari hasil penguapan hingga membentuk
awan
3. Adveksi, yaitu proses terbawanya awan oleh angin
4. Presipitasi, yaitu proses jatuhnya air dari awan (hujan)
5. Infiltrasi, yaitu proses masuknya atau meresapnya air ke dalam pori-pori tanah

5. Topik : Flora dan Fauna Di Indonesia dan Dunia

Bioma sabana di Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Selatan
dimanfaatkan penduduk untuk usaha....
(A) perkayuan
(B) perladangan
(C) pengolahan kayu
(D) pertenakan
(E) pertanian

Jawaban: D

Pembahasan : Wilayah NTB, NTT, dan Sulawesi Selatan memiliki bioma sabana tropis. Hal
ini menyebabkan wilayah tersebut cocok untuk mata pencaharian di bidang peternakan.
Bioma sabana ini memudahkan peternak untuk mendapatkan rumput sebagai pakan untuk
hewan ternaknya.
6. Topik : Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia

Berikut ini yang merupakan bentuk kerusakan lingkungan akibat faktor fisik adalah....

(A) gunung , tsunami, dan gempa bumi


(B) gempa, kebakaran hutan, dan pemukiman kumuh
(C) penggundulan hutan, banjir, dan tsunami
(D) tanah longsor, banjir, dan kebakaran hutan
(E) tsunami, gunung meletus, dan penggundulan hutan

Jawaban: A

Pembahasan : Kerusakan lingkungan akibat faktor fisik adalah kerusakan lingkungan yang
murni terjadi karena bencana alam. Contohnya adalah vulkanisme, tsunami, gempa bumi, dan
angin puting beliung. Sementara, kebakaran dan penggundulan hutan, banjir, dan adanya
permukiman kumuh merupakan kerusakan lingkungan yang banyak disebabkan oleh aktivitas
manusia.

7. Topik : Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia

Daerah yang ditunjukkan oleh nomor 1, 2, dan 4 seperti pada gambar berikut ini merupakan
daerah penghasil....

(A) batubara, tembaga, dan aspal.


(B) gas alam, batubara, dan nikel.
(C) bauksit, belerang, dan emas.
(D) minyak bumi, gas bumi, dan emas.
(E) tembaga, timah, dan terpentin.

Jawaban: B

Pembahasan : Daerah yang ditunjukkan oleh nomor 1 adalah Provinsi Nangroe Aceh
Darussalam yang memiliki potensi gas alam terbesar di Indonesia. Daerah yang ditunjukkan
oleh nomor 2 adalah Provinsi Sumatra Selatan yang terkenal dengan pertambangan
batubaranya. Sementara, daerah yang ditunjukkan oleh nomor 4 adalah Provinsi Sulawesi
Tengah yang memiliki potensi hasil tambang berupa nikel.

8. Topik : Pemanfaatan Peta, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis

Perhatikan peta-peta berikut ini!

- Peta curah hujan

- Peta topografi

- Peta persebaran vegetasi

Informasi yang dapat diperoleh dari peta-peta di atas adalah....

(A) wilayah kepadatan penduduk


(B) persebaran pegunungan
(C) wilayah rawan longsor
(D) mata pencaharian penduduk
(E) keadaan iklim suatu daerah

Jawaban : C

Pembahasan : Penggabungan beberapa peta melalui analisis overlay akan menghasilkan


informasi-informasi baru. Hasil overlay dari peta curah hujan, peta topografi, dan peta
persebaran vegetasi akan menghasilkan informasi wilayah rawan longsor. Hal ini disebabkan
karena ketiga peta tersebut merupakan faktor yang memengaruhi terjadinya longsor di suatu
wilayah.

9. Topik : Pemanfaatan Peta, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis

Jarak antara kontur A ke kontur B pada peta adalah 100 m. Berdasarkan informasi tersebut,
maka skala peta tersebut adalah….

(A) 1: 200
(B) 1: 2.000
(C) 1 : 20.000
(D) 1 : 200.000
(E) 1 : 2.000.000

Jawaban: D

Pembahasan :

CI = 1/2000 x skala
Keterangan:

CI : Contour Interval (jarak antar kontur pada peta)

Maka, dapat diketahui bahwa:

Skala = CI x 2000

= 100 x 2.000

= 200.000

Skala peta tersebut adalah 1 : 200.000

10. Topik : Pemanfaatan Peta, Pengindraan Jauh, Dan Sistem Informasi Geografis

Berdasarkan ilustrasi penggunaan lahan di bawah ini, wilayah C merupakan wilayah yang
ideal untuk industri….

(A) semen (D) garmen

(B) ban (E) mebel

(C) minyak goreng

Jawaban : A

Pembahasan : Wilayah C merupakan wilayah yang ideal untuk mendirikan industri semen.
Hal ini disebabkan wilayah C merupakan wilayah kapur yang merupakan bahan baku dari
semen. Selain itu, industri semen juga merupakan salah satu kegiatan industri yang
berorientasi pada lokasi dari bahan baku.

Anda mungkin juga menyukai