Anda di halaman 1dari 1

Berdasarkan keterangan penyidik, pada hari selasa tanggal 28 Februari 2016 pukul

08.00 dilaporkan telah ditemukan jenazah di kos Sailendra oleh anak kos tersebut.
Jenazah ditemukan dalam posisi tengkurap di depan pintu. Terdapat banyak darah di
lantai bersama dengan korban namun tidak ditemukan luka di tubuh jenazah. Menurut
keterangan anak kos yang didapat dari penyidik, terakhir kali korban terlihat pada hari
Sabtu jam 06.00 sedang menagih uang kos. Menurut keterangan keponakan korban,
korban sudah menikah, memiliki seorang istri dan dua orang anak. Istri dan anak
korban berada di Solo. Sehari-hari korban bekerja serabutan, tukang becah dan
dipercaya untuk menjaga kos Sailendra sejak sebelum menikah. Korban merupakan
individual yang tertutup bagi masyarakat sekitar maupun bagi keluarga. Pada bulan
Desember, korban pernah opmane namun keluarga tidak mengetahui penyakit yang
didertia korban. Ayah korban mempunyai riwayat penyakit darah tinggi. Penyidik
menemukan nota pembelian obat di dalam dompet korban yang bertuliskan
spironolacton 100 mg, sanmol 500 mg, Kcl 300 mg, furosemid tablet, digoxin 0,25
mg, bronsolvan, allopurinol 300 mg yang ditebus pada tanggal 16 Desember 2016.
Tidak ditemukan sia obat di dalam kamar korban.
Pemeriksaan luar didaptkan pembusukan jenazah diseluruh tubuh. Dari lubang mulut
keluar lidah dalam keadaan tergigit. Terdapat gigi patah pada premolar satu, molar
tiga dan olar satu rahang kanan atas. Terdapat caries pada premolar dua rahang kanan
atas dan insicivus rahang kiri atas. Gigi premolar satu, premolar dua, molar satu dan
molar dua rahang kanan bawah; molar satu dan molar tiga rahang kiri atas hilang.
Pada pengetukan perut terdengar nyaring dan teraba keras. Jaringan dibawah kuku
kedua tangan berwarna kemerahan, sedangkan jaringan dibawah kuku dikedua kaki
berwarna kehitaman. Dari dubur keluar jaringan usus. Luka sulit dinilai karena proses
pembusukan pada jenazah. Tidak ditemukan derik tulangpada tubuh jenazah.

Anda mungkin juga menyukai