PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit tidak menular (PTM) adalah suatu penyakit kronis yang tidak dapat
ditularkan dari satu orang ke orang lain yang pada ummumnya berkembang
lambat. Diperkirakan pada tahun 2030 akan ada kenaikan jumlah PTM seperti
kanker, jantung, diabetes mellitus dan paru obstruktif kronik serta penyakit
kronik lainnya. Peningkatan ini dihubungkan dengan adanya faktor risiko yang
Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara global.
Data WHO menunjukan bahwa dari 57 juta kematian yang terjadi di dunia pada
tahun 2008, sebanyak 36 juta atau hamper dua pertiganya disebabkan oleh
penyakit tidak menular. PTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih
seluruh kematian yang terjadi pada orang-orang berusia kurang dari 60 tahun,
Tekanan darah tinggi adalah salah satu bentuk penyakit tidak menular yang
dengan sebutan penyakit darah tinggi adalah suatu keadaan dimana tekanan
darah seseorang mencapai lebih dari 140/90 mmHg. Penyakit ini dikategorikan
sebagai the silent disease karena penderita tidak mengetahui dirinya mengidap
dalam jangka waktu lama dan terus menerus bias memicu stroke, serangan
jantung, gagal ginjal, dan merupakan penyebab utama gagal ginjal kronik
(Purnomo, 2009).
umum ditemui pada penderita tekanan darah tinggi adalah pada hipertrofi
penyakit ginjal kronis, penyakit ateri perifer, dan retinopati. Tekanan darah
sistolik atau Systolic Blood pressure (SBP) merupakan pengkatan tekanan darah
arteri seiring dengan pertambahan usia, sedangkan tekanan darah diastolic atau
Diastolic Blood Pressure (DBP) cenderung mendatar pada usia 50-an atau 60-an
(Fu, 2011). Berbagai perubahan fisiologis akibat proses penuaan akan dialami
lipoprotein adalah predictor yang penting untuk penyakit arteri koroner pada
adalah merokok, kelebihan berat badan, konsumsi garam dan lemak, alcohol,
tingkat stress, dan rendahnya aktivitas fisik. Seseorang lebih dari satu pak rokok
sehari menjadi dua kali rentan terkena hipertensi dari pada mereka yang tidak
merokok. Semakin tinggi BMI dan kolesterol total, semakin tinggi prevalensi
dalam julah terlalu banyak di dalam darah dapat membentuk endapan pada
menyebabkan penyakit jantung koroner dan bila pada pembuluh darah otak
factor risiko yang masih bias kita ubah melalui perubahan gaya hidup. Pada
tahun 2006, Physicans health study membandingkan kadar kolesterol pada pria
hipertensi dengan kadar kolesterol pada pria betekanan darah normal. Risiko
lebih besar 23% daripada pria dengan kolesterol yang normal (Lestari, 2015).
adanya hubungan antara hipertensi dengan kadar kolesterol total dalam darah.
hubungan yang signifikan antara kadar kolesterol dengan tekanan darah pada
penyakit hipertensi dengan nilai signifikan 0,025. Data dinas Kesehatan Provinsi
di tahun 2015 mencapai 89.394 kasus dan peringkat ke Sembilan pada kasus
rawat jalan dengan jumlah kasusu sebanyak 3.714 (Dinkes Bali, 2016).
Berdasarkan latar belakang di atas terlihat bahwa kadar kolesterol total memiliki
kaitan dengan tekanan darah. Melihat hal tersebut maka peneliti tertarik untuk
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Bangli.
Bangli.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Responden
Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan penelitian lainnya untuk melanjutkan
E. Tekanan darah
Tekanan darah merupakan kekuatan atau tenaga yang digunakan oleh darah
untuk melawan dinding pembuluh arteri dan biasa diukur dalam satuan
adalah yang ditimbulkan pada dinding arteri. Tekanan puncak terjadi saat
adalah tekanan terendah yang terjadi saat jantung beristirahat. Tekanan darah
kontinu sepanjang hari. Tidak ada pengukuran tekanan darah yang dapat
kondisi baik, tekanan darah berubah dari satu jantung ke denyut lainnya.
a. Usia
1 bulan 85/54
1 tahun 95/65
6 tahun 105/65
10 – 13 tahun 110/65
14 – 17 tahun 120/75
b. Stres
c. Jenis Kelamin
Secara klinis tidak ada perubahan yang signifikan dari tekanan darah
wanita cenderung memiliki tekanan darah yang lebih tinggi daripada pria