Anda di halaman 1dari 58

MUSYAWARAH NASIONAL V

IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI


INDONESIA 2013

LAPORAN
HASIL MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
PERIODE 2013-2014

Ditetapkan di
Hotel Istana
Permata
Jl. Ngagel Indah Surabaya 13-15
Desember 2013
MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI
INDONESIA 2013

Daftar IsI
Laporan Hasil Munas V
Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia
Periode 2013-2014

1. SK Munas V IMFI Nomor : 001/Kep/Munas V IMFI/XIII/2013 Tentang : AGENDA DAN TATA


TERTIB MUNAS V 1

 Lampiran 1 : Agenda Acara Munas V IMFI 2

 Lampiran 2 : Tata Tertib Munas V IMFI 4


2. SK Munas V IMFI Nomor : 002/Kep/Munas V IMFI/XIII/2013 Tentang: PENETAPAN TATA
TERTIB PEMILIHAN PIMPINAN SIDANG 7

 Lampiran : Tata Tertib Pemilihan Pimpinan Sidang 8

3. SK Munas V IMFI Nomor : 003/Kep/Munas V IMFI/XIII/2013 Tentang : PENETAPAN


PIMPINAN SIDANG MUNAS V 9
4. SK Munas V IMFI Nomor : 004/Kep/Munas V IMFI/XIII/2013 Tentang : LAPORAN
PERTANGGUNGJAWABAN PRESIDEN IMFI PERIODE 2011-2013 10
5. SK Munas V IMFI Nomor : 005Kep/Munas V IMFI/XIII/2013 Tentang : PENETAPAN
ANGGARAN DASAR (AD) IMFI PERIODE 2013-2013 11
 Lampiran : AD IMFI periode 2013-2013 12
6. SK Munas V IMFI Nomor : 006/Kep/Munas V IMFI/XIII/2013 Tentang : PENETAPAN
ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) IMFI PERIODE 2013-2013 16

 Lampiran : ART IMFI periode 2013-2013 17


7. SK Munas V IMFI Nomor : 007/Kep/Munas V IMFI/XIII/2013 Tentang : PENETAPAN GARIS-
GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI (GBHO) IMFI PERIODE 2013-2013 30

 Lampiran : GBHO IMFI periode 2013-2013 31


8. SK Munas V IMFI Nomor : 008/Kep/Munas V IMFI/XIII/2013 Tentang : PERGANTIAN
PIMPINAN SIDANG MUNAS V 35
9. SK Munas V IMFI Nomor : 009/Kep/Munas V IMFI/XIII/2013 Tentang : PENETAPAN TATA
TERTIB PEMILIHAN MAJELIS PERTIMBANGAN AGUNG (MPA) IMFI PERIODE 2013-2013 36
 Lampiran :Tata Tertib Pemilihan MPA IMFI periode 2013-2013 37

10. SK Munas V IMFI Nomor : 010/Kep/Munas V IMFI/XIII/2013 Tentang : PENETAPAN


MAJELIS PERTIMBANGAN AGUNG (MPA) TERPILIH 38
11. SK Munas V IMFI Nomor : 011/Kep/Munas V IMFI/XIII/2013 Tentang : PENETAPAN TATA
TERTIB PEMILIHAN PRESIDEN IMFI PERIODE 2013-2013 39
 Lampiran :Tata Tertib Pemilihan Presiden IMFI periode 2013-2013 40

12. SK Munas V IMFI Nomor : 012/Kep/Munas V IMFI/XIII/2013 Tentang : PENETAPAN


PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN IMFI TERPILIH 41
13. SK Munas V IMFI Nomor : 013/Kep/Munas V IMFI/XIII/2013 Tentang : PENETAPAN TUAN
RUMAH PENYELENGGARAAN MUNAS V IMFI 42
14. Lampiran Lainnya
 Berita Acara Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden IMFI terpilih 43

 Daftar Peserta Munas V IMFI 2013 44

 Daftar Institusi dan Jumlah Delegasi Munas V IMFI 2013 46

 Daftar Alamat Institusi Fisioterapi di Indonesia 47


1

MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
2013
SURAT KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
Nomor : 001/Kep/Munas V IMFI/XII/2013
Tentang:
AGENDA DAN TATA TERTIB MUNAS V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
PERIODE 2013-2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA

Musyawarah Nasional V Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia 2013 setelah:

Menimbang :

a. Bahwa Musyawarah Nasional sebagai kekuasaan tertinggi dalam Ikatan Mahasiswa


Fisioterapi Indonesia harus berjalan tertib dan lancar.
b. Bahwa untuk menjamin terselenggaranya Munas V IMFI 2013 secara tertib dan lancar,
perlu adanya agenda dan tata tertib sidang pleno yang disepakati oleh peserta Munas V
IMFI 2013.

Mengingat :

Adanya draf Agenda dan Tata Tertib sidang pleno Munas V IMFI 2013

Memperhatikan :

a. Permusyawaratan dan pendapat-pendapat yang berkembang dalam sidang pleno


Munas V Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia.
b. Kesepakatan yang diputuskan dalam sidang pleno Munas Munas V Ikatan Mahasiswa
Fisioterapi Indonesia.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

1. Agenda dan Tata Tertib sidang pleno Munas V Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia 2013
sebagaimana terlampir.
2. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan akan ditinjau kembali jika terdapat
kekeliruan dalam penetapannya.

Ditetapkan di : Surabaya

Pada Tanggal : 13 Desember 2013

Pukul : 23.50 WIB

MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
2013

Presidium I Presidium II Presidium III

Presidium Seme

(Irvarf Firmandy) (Angga PuSpa Negara) (Novi Aldiani P.)


2
Lampiran 1
SK Munas V IMFI Nomor : 001/Kep/Munas V IMFI/XII/2013
Tentang:
AGENDA DAN TATA TERTIB MUNAS V IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
PERIODE 2013-2014

SUSUNAN ACARA
Musyawarah Nasional Hari I
Jum’at 13 Desember 2013

WAKTU AGENDA ACARA PENANGGUNG KET


JAWAB

12.00-16.00 Check in di hotel Sie. Acara

16.00-17.30 Registrasi peserta munas Sie. Acara

17.30-18.00 ISHO Sie. Acara

18.00-19.00 Opening ceremony Sie. Acara

19.00-20.00 ISHOMA Sie. Konsumsi

20.00-21.00 Pembahasan dan penetapan Presidium lama


Tata Tertib MUNAS
21.00-21.30 Pemilihan presidium Presidium lama

21.30-23.30 Pembacaan dan penetapan Presidium baru


Laporan Pertanggungjawaban
Pengurus IMFI periode 2012-
2013
23.30-23.45 Coffe break Sie. Konsumsi

23.45-03.00 Pembacaan dan penetapan Presidium baru


Laporan Pertanggungjawaban
Pengurus IMFI periode 2012-
2013
03.00 Istirahat
Musyawarah Nasional Hari II
Sabtu 14 Desember 2013

WAKTU AGENDA ACARA PENANGGUNG KET


JAWAB
05.00-07.00 Sholat subuh, bersih-bersih badan Sie. Konsumsi
, makan pagi

07.00-07.30 Perjalanan ke Universitas Airlangga Sie. Transportasi

07.30-08.00 Registrasi Peserta Diskusi Ilmiah Sie. Acara

08.00-08.45 Kasus CP by Dr. Nuaida Sie. Acara

08.45-09.00 Tanya jawab & COFFE BREAK Sie. Acara &


Sie. Konsumsi

09.00-09.45 Peran fisioterapi dalam kasus CP Sie. Acara

09.45-10.15 Diskusi (Tanya jawab) Sie. Acara

10.15-10.30 Pembagian doorprize + penutupan Sie. Acara

10.30-12.00 ISHOMA

12.00-13.00 Pembahasan & penetapan Presidium Baru


AD/ART

13.00-14.00 Pembahasan & penetapan GBHO Presidium Baru

14.00-15.00 Pembahasan tatatertib pemilihan Presidium Baru


pimpinan organisasi

15.00-16.00 Pemasukan&penetapan Calon Presidium Baru


Pimpinan (CaPem) organisasi

16.00-16.30 Perjalanan balik ke hotel Sie. Transportasi

16.30-19.00 ISHOMA Sie. Konsumsi

19.00-20.00 Penyampaian visi-misi Capem Presidium Baru


organisasi
20.00-20.30 Pemilihan Pimpinan Organisasi Presidium Baru

20.30-21.30 Pembentukan & penetapan Presidium Baru


Struktur pengurus organisasi dan
kelengkapan organisasi
21.30-22.00 Serah terima jabatan pengurus Presidium Baru
periode 2012/2013 kepengurus
baru
22.00-22.30 COFFE BREAK Sie. Konsumsi

22.30-23.00 Sambutan oleh pimpinan Presidium Baru


organisasi terpilih

23.00-03.00 Rapat kerja pengurus baru tahun Presidium Baru


2013-2014
03.00 ISTIRAHAT
Musyawarah Nasional Hari III
Minggu, 15 Desember 2013

PENANGGUNG
WAKTU AGENDA ACARA KET
JAWAB
05.00-06.30 ISHOMA Sie. Konsumsi
06.00-08.30 OUTBOND Sie. Acara
08.30-09.30 Bersih – bersih badan + packing -
09.30-16.30 Wisata Sie. Acara
16.30 Pemulangan peserta Sie. Transportasi

RUNDOWN WISATA

WAKTU KEGIATAN KETERANGAN

09.30-10.30 Perjalanan ke TUGU PAHLAWAN

10.30-12.00 Jalan-jalan di tugu pahlawan

12.00-12.15 Perjalanan

12.15-13.00 Pusat oleh-oleh Genteng besar

13.00-13.15 Perjalanan

13.15-13.45 Makan @lontong balap pak ndut

13.45-13.50 Perjalanan

13.50-14.10 Sholat

14.10-14.45 Perjalanan

14.45-15.15 Cak Cuk ( a.yani )

15.15-15.30 Perjalanan

15.30-16.00 Foto – foto KBS

16.00 Pulang

RUNDOWN DISKUSI ILMIAH

di kampus A

WAKTU AGENDA ACARA KETERANGAN

08.00-08.30 Registrasi

08.30-08.35 Sambutan Ketua pelaksana

08.35- 08.40 Sambutan Kaprodi

08.40-09.10 Kasus CP by Dr. Ratna


Soebadi, dr., SpKFR-K

09.10-09.40 Tanya jawab sesi I Akhir Tanya jawab =


pembagian 1 plakat(5 menit)

Pemateri
09.45-10.15 Peran fisioterapi dalam kasus
CP(Ibu Yulia Trisnawati, SST.
Ft)

10.00-10.30 Tanya jawab sesi II Akhir Tanya jawab =


pembagian 2 plakat(5 menit)

Pemateri+Moderator

10.35-10.50 Pembagian doorprize +


penutupan

 MC : Riska pristiandini
 Moderator : Putri Martina A.
 Pembicara : Dr. Ratna Soebadi, dr., SpKFR-K dan Ibu Yulia Trisnawati, SST. Ft
Lampiran 2
SK Munas V IMFI Nomor : 001/Kep/Munas V IMFI/XII/2013 4
Tentang:
AGENDA DAN TATA TERTIB MUNAS V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
PERIODE 2013-2014
TATA TERTIB
MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
TAHUN 2013

BAB I
NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT

Pasal 1

Musyawarah Nasional V Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia selanjutnya disingkat Munas V


IMFI.

Pasal 2

Munas V IMFI diselenggarakan pada tanggal 13-15 Desember 2013.

Pasal 3

Munas V IMFI diselenggarakan di Hotel Istana Permata, Ngagel Surabaya dan Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga.

BAB II
STATUS

Pasal 4

Munas V IMFI merupakan forum permusyawaratan tertinggi Ikatan Mahasiswa Fisioterapi


Indonesia.

BAB III
WEWENANG

Pasal 5

1. Membahas materi Munas V IMFI sesuai dengan agenda acara Munas V IMFI.
2. Menjadikan kepengurusan satu periode sebelumnya menjadi demisioner.
3. Membentuk dan menetapkan Badan Pimpinan IMFI periode 2013-2014.

BAB IV
PESERTA DAN STATUS

Pasal 6

Peserta Munas V IMFI terdiri dari :


1. Peserta penuh
2. Peserta peninjau

Pasal 7
Status peserta Munas V IMFI adalah :
1. Peserta Penuh terdiri dari :
Setiap delegasi institusi atau perguruan tinggi.
2. Peserta Peninjau terdiri dari :
a. Setiap tamu undangan dan tamu demisioner
5

BAB V
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA

Pasal 8

1. Peserta Penuh mempunyai hak suara dan hak bicara.


2. Peserta Peninjau hanya mempunyai hak bicara.
3. Peserta Penuh dan Peserta Peninjau berhak mendapatkan materi Munas V IMFI.

Pasal 9

1. Seleuruh peserta diwajibkan menyukseskan seluruh agenda Munas V IMFI.


2. Seluruh peserta wajib memenuhi semua ketentuan yang di atur dalam Tata Tertib Munas V
IMFI.
3. Seluruh peserta wajib mengikuti Munas V IMFI sampai selesai, kecuali dengan alasan yang
dapat diterima oleh forum.

BAB VI
PERSIDANGAN

Pasal 10

Persidangan dalam Munas V IMFI adalah satu bentuk permusyawaratan.

BAB VII
PIMPINAN SIDANG

Pasal 11

Persidangan dalam Munas V IMFI dipimpin oleh 3 orang Presidium Sidang.

BAB VII
TUGAS DAN WEWENANG PIMPINAN SIDANG

Pasal 12

Pimpinan sidang pada Munas V IMFI berwenang :


1. Memimpin sidang pada Munas V IMFI.
2. Mengesahkan dan memutuskan materi Munas V IMFI.
3. Mengesahkan dan memutuskan Badan Pimpinan IMFI.

BAB IX
KOURUM

Pasal 13

1. Munas V IMFI dinyatakan sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari peserta sidang.
2. Apabila kuorum sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) tidak tercapai maka sidang dapat ditunda
2 x 10 menit.
3. Apabila setelah penundaan seperti yang dimaksud pada ayat ( 2 ) di atas masih belum mencapai
kuorum, maka sidang dapat dilanjutkan dan dinyatakan sah.
6

BAB X
KEPUTUSAN

Pasal 14

1. Keputusan Munas V IMFI diambil dengan musyawarah mufakat.


2. Apabila pengambilan dengan cara musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka
keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak.
3. Jika dalam pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak diperoleh suara yang sama,
maka pengambilan keputusan dengan suara terbanyak diulang sebanyak 2 ( dua ) kali.
4. Dan apabila dari hasil pemungutan dengan suara terbanyak yang terakhir masih
menghasilkan suara yang sama, keputusan diserahkan kepada kebijaksanaan presidium
Munas V IMFI dengan mempertimbangkan perkembangan dan kondisi Munas V IMFI.

BAB XI
INTERUPSI
Pasal 15
1. Setiap peserta penuh dalam Munas V IMFI berhak mengajukan interupsi pada Munas.
2. Setiap peserta peninjau dalam Munas V IMFI dapat meengajukan interupsi apabila diizinkan
oleh forum.
3. Setiap peserta penuh wajib mengajukan interupsi pada saat meninggalkan ruangan siding.

Pasal 16
(1)Jenis-jenis interupsi sebagai berikut :
1. Interupsi of order, yakni interupsi standar untuk tingkatan interupsi terendah, biasanya cukup
diucapkan dengan kata “Interupsi”.
2. Interupsi of information, yakni interupsimendesak untuk memberikan informasi yang berkaitan
dengan konteks pembicaraan dengan tingkatan yang lebih tinggi dari interupsi of order
biasanya cukup diucapkan dengan kata “Informasi”.
3. Information of Clearence, yakni interupsi yang bermaksud untuk mengklarifikasi pernyataan
seorang dan atau terhadap konteks pembicaraan yang dianggap keluar dari jalur pembicaraan.
Inetrupsi ini memiliki tingkatan interupsi lebih tinggi dari interruption of information, biasanya
cukup diucapkan dengan kata “Klarifikasi”.
4. Interupsi of Prevalege, yakni interupsi yang tertinggi dari interupsi yang lain dan benar-benar
penting seperti pembicaraan yang sudah jauh dari agenda siding atau masalah-masalah
substansi lainnya biasanya cukup diucapkan dengan kata “Peninjauan Kembali”.
(2)Mekanisme siding yaitu setiap peserta siding dapat mengeluarkan pendapat dengan cara
mengangkat
tangan serta berdiri dan disetujui oleh Pimpinan Sidang.

BAB XII
PENUTUP

Pasal 18

Segala sesuatu yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur kemudian berdasarkan
kesepakatan forum Munas V IMFI.

Pasal 19
Tata tertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan dapat ditinjau ulang bila terdapat kekeliruan.
7
MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
2013
SURAT KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
Nomor : 002/Kep/Munas V IMFI/XIII/2013
Tentang:
PENETAPAN TATA TERTIB PEMILIHAN PIMPINAN SIDANG
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
PERIODE 2013-2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA

Musyawarah Nasional V Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia 2013 setelah:

Menimbang :

a. Bahwa Musyawarah Nasional sebagai kekuasaan tertinggi dalam Ikatan Mahasiswa


Fisioterapi Indonesia harus berjalan tertib dan lancar.
b. Bahwa untuk menjamin terselenggaranya Munas V IMFI 2013 secara tertib dan
lancar, perlu ditetapkan pimpinan sidang pleno yang disepakati oleh peserta Munas
V IMFI 2013.
c. Bahwa sesuai poin (a) dan (b) diatas, perlu ditetapkannya Tata Tertib Pemilihan
Pimpinan Sidang Pleno Munas V IMFI 2013.

Mengingat :

Adanya draf Tata Tertib Pemilihan pimpinan sidang Pleno Munas V IMFI 2013.

Memperhatikan :

a. Permusyawaratan dan pendapat-pendapat yang berkembang dalam sidang pleno


Munas V Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia.
b. Kesepakatan yang diputuskan dalam sidang pleno Munas Munas V Ikatan Mahasiswa
Fisioterapi Indonesia.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

1. Tata Tertib Pemilihan pimpinan sidang Pleno Munas V Ikatan Mahasiswa Fisioterapi
Indonesia 2013 sebagaimana terlampir.
2. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan akan ditinjau kembali jika
terdapat kekeliruan dalam penetapannya.

Ditetapkan di : Surabaya

Pada Tanggal : 13 Desember 2013

Pukul : 00.03 WIB

MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
2013
Presidium I Presidium II Presidium III

Lampiran 8
SK Munas V IMFI Nomor : 002/Kep/Munas V IMFI/XIII/2013
Tentang:

(Irvan Firmandy) (Angga Puspa Negara) (Novi Aldiani P.)


PENETAPAN TATA TERTIB PEMILIHAN PIMPINAN SIDANG
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
PERIODE 2013-2014

TATA TERTIB

PEMILIHAN PIMPINAN SIDANG

MUSYAWARAH NASIONAL V

IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA

2013

1. Pemilihan Presidium Munas V IMFI dilakukan secara tertib,langsung, bebas, rahasia,

jujur, dan adil.

2. Jumlah Presidium terdiri dari 3 orang.

3. Pemilihan Presidium Munas V IMFI dilakukan dengan musyawarah.

4. Jika pemilihan presidium Munas V IMFI dengan musyawarah tidak mencapai mufakat,

maka dilakukan dengan pemungutan suara.

5. Pemilihan Presidium Munas V IMFI dilakukan dengan dua tahap,yakni :

a. Tahap pencalonan

b. Tahap pemilihan

6. Setiap institusi berhak mengajukan 1 calon presidium.

7. Setiap calon Presidium Munas V IMFI dinyatakan sah jika minimal didukung oleh 3 suara

dalam tahap pencalonan.

8. Setiap calon Presidium Munas V IMFI harus menyatakan kesediaannya di depan forum.

9. Setiap institusi berhak memilih satu calon Presidium

10. Jika terdapat suara terbanyak sama lebih dari satu, maka dilakukan pemilihan ulang.

11. Calon Presidium Munas V IMFI yang mendapat suara terbanyak dinyatakan sebagai

Presidium Munas V IMFI

12. Hal – hal yang belum tercantum dalam tata tertib ini akan diatur kemudian

atas kesepakatan forum.


9
MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
2013
SURAT KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
Nomor : 003/Kep/Munas V IMFI/XIIII/2013
Tentang:
PENETAPAN PIMPINAN SIDANG MUNAS V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
PERIODE 2013-2014
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA

Musyawarah Nasional V Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia 2013 setelah:

Menimbang :

a. Bahwa Musyawarah Nasional sebagai kekuasaan tertinggi dalam Ikatan Mahasiswa


Fisioterapi Indonesia harus berjalan tertib dan lancar.
b. Bahwa untuk menjamin terselenggaranya Munas V IMFI 2013 secara tertib dan lancar,
perlu ditetapkan pimpinan sidang pleno yang disepakati oleh peserta Munas V IMFI 2013.

Mengingat :

Adanya draf Tata Tertib pemilihan Pimpinan Sidang Munas V IMFI 2013

Memperhatikan :

a. Permusyawaratan dan pendapat-pendapat yang berkembang dalam sidang pleno Munas V


Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia.
b. Hasil pemilihan Pimpinan Sidang Munas V IMFI 2013.
c. Kesepakatan yang diputuskan dalam sidang pleno Munas V Ikatan Mahasiswa Fisioterapi
Indonesia.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

1. Pimpinan sidang Pleno Munas V IMFI 2013 yang terdiri dari :


 
 
  
2. Pimpinan Sidang Pleno Munas V IMFI 2013 bertugas memimpin seluruh sidang pleno Munas V
IMFI 2013
Ditetapkan di : Surabaya

Pada Tanggal : 22 Desember 2013

Pukul :

MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
2013

Presidium I Presidium II Presidium III

(Irvan Firmandy) (Angga Puspa Negara) (Novi Aldiani P.)


MUSYAWARAH NASIONAL V
10
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
2013
SURAT KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
Nomor : 004/Kep/Munas V IMFI/XII/2013
Tentang:
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PRESIDEN IMFI PERIODE 2012-2013
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
PERIODE 2013-2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA

Musyawarah Nasional V Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia 2013 setelah:

Menimbang :

a. Bahwa Musyawarah Nasional sebagai kekuasaan tertinggi dalam Ikatan Mahasiswa


Fisioterapi Indonesia harus berjalan tertib dan lancar.
b. Bahwa demi kelancaran roda organisasi Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia, dipandang
perlu untuk mengadakan evaluasi terhadap segala kebijakan sesuai fungsi dan perananya
dalam mencapai tujuan organisasi.
c. Bahwa sesuai poin (a) dan (b) diatas, maka dianggap perlu untuk menetapkan LPJ Presiden
IMFI periode 2012-2013.

Mengingat :

Adanya evaluasi terhadap kinerja Presiden Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia periode
2012-2013.

Memperhatikan :

a. Permusyawaratan dan pendapat-pendapat yang berkembang dalam sidang pleno Munas V


Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia.
b. Kesepakatan yang diputuskan dalam sidang pleno Munas V Ikatan Mahasiswa Fisioterapi
Indonesia.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

1. Menerima Laporan Pertanggungjawaban Presiden Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia


periode 2012-2013.
2. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan akan ditinjau kembali jika terdapat
kekeliruan dalam penetapannya.

Ditetapkan di : Surabaya

Pada Tanggal : 14 Desember 2013

Pukul : 02.30 WIB

MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
2013
Presidium I Presidium II Presidium III

IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA


(Irvan Firmandy) (Angga Puspa Negara) (Novi Aldiani P.)
MUSYAWARAH NASIONAL V
11
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
2013
SURAT KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
Nomor : 005/Kep/Munas V IMFI/XII/2013
Tentang:
PENETAPAN ANGGARAN DASAR (AD)
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
PERIODE 2013-2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA

Musyawarah Nasional V Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia 2013 setelah:

Menimbang :

a. Bahwa Musyawarah Nasional sebagai kekuasaan tertinggi dalam Ikatan Mahasiswa


Fisioterapi Indonesia harus berjalan tertib dan lancar.
b. Bahwa untuk memberikan kapasitas hukum dalam Munas V IMFI ini perlu menyusun dan
menetapkan AD.

Mengingat :

Adanya draf Anggaran Dasar IMFI periode 2013-2014.

Memperhatikan :

a. Permusyawaratan dan pendapat-pendapat yang berkembang dalam sidang pleno Munas V


Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia.
b. Kesepakatan yang diputuskan dalam sidang pleno Munas V Ikatan Mahasiswa Fisioterapi
Indonesia.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

1. Anggaran Dasar Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia (AD IMFI) periode 2013-2014.
2. Rumusan Anggaran Dasar Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia periode 2013-2014 secara
lengkap tercantum dalam lampiran yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisah dari
keputusan ini.
3. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan dapat ditinjau ulang bila terdapat
kekeliruan.
Ditetapkan di : Surabaya

Pada Tanggal : 14 Desember 2013


Pukul : 13.20 WIB

MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
2013

Presidium I Presidium II Presidium III

(Irvan Firmandy) (Angga Puspa Negara) (Novi Aldiani P.)


Lampiran
12
SK Munas V IMFI Nomor : 005/Kep/Munas V IMFI/XIII/2013
Tentang:
PENETAPAN ANGGARAN DASAR (AD) IKATAN
MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
PERIODE 2013-2014
Anggaran Dasar (AD)
Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia (IMFI)
Periode 2013-2014

BAB I
NAMA

Pasal 1
Organisasi ini bernama Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia (IMFI). Dalam bahasa Inggris
disebut Indonesian Physiotherapy Students’ Councils Association (IPSCA).

BAB II
WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 2
IMFI didirikan pada tanggal 3 bulan Juni tahun 2009 di Surakarta untuk batas waktu yang tidak
ditentukan.

Pasal 3
Berkedudukan di setiap lembaga kemahasiswaan fisioterapi di perguruan tinggi atau institusi
yang menjadi anggota IMFI dengan kesekretariatan pusat berada berdasarkan lokasi Sekjen
terpilih hingga batas waktu yang belum ditentukan.

BAB III
BENTUK, SIFAT, DAN STATUS

Pasal 4
IMFI berbentuk asosiasi Lembaga Kemahasiswaan Fisioterapi

Pasal 5
IMFI bersifat semi otonom dengan Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI)

Pasal 6
IMFI berstatus sebagai satu-satunya organisasi mahasiswa yang berskala nasional yang berasal
dari berbagai Lembaga Kemahasiswaan Fisioterapi di Indonesia.

BAB V
LANDASAN DAN ASAS

Pasal 7
(1) Landasan IMFI adalah Pancasila.
13

(2) Landasan konstitusional IMFI adalah Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga
(ART) IMFI.
(3) Landasan operasional IMFI adalah:
a) Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) IMFI
b) Tridharma Perguruan Tinggi

Pasal 8
IMFI berasaskan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, profesionalisme, tanggung jawab,
keadilan, kejujuran dan kekeluargaan.

BAB V
TUJUAN

Pasal 9
(1) Terbinanya mahasiswa fisioterapi sebagai insan akademis menuju terwujudnya fisioterapi
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
(2) Mempererat persatuan dan kesatuan serta menyatukan pergerakan.
(3) Terwujudnya kader – kader pembangunan di bidang kesehatan yang memiliki integritas
tinggi sebagai penerus perjuangan bangsa dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan
makmur.
(4) Mewujudkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia yang optimal.

BAB VI
TUGAS

Pasal 10

(1) Membina mahasiswa fisioterapi yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

(2) Membina kepribadian mahasiswa fisioterapi yang berwawasan ilmiah dan berjiwa sosial

(3) Mengembangkan potensi kritis, inovatif, kreatif, dan keilmuan

(4) Membina dan mengembangkan riset-riset keilmuan mahasiswa di bidang fisioterapi

(5) Membina dan menciptakan komunikasi yang baik dan berkelanjutan antar perguruan
tinggi dan institusi yang tergabung didalam Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia

(6) Melakukan upaya-upaya advokasi terhadap masalah – masalah kemahasiswaan


mahasiswa fisioterapi di Indonesia

(7) Menjalin dan membina hubungan kerja sama yang baik dengan alumni yang bisa
memberikan sumbangsih untuk kemajuan IMFI secara kekeluargaan
(8) Menjalin dan membina hubungan kerjasama yang baik dengan organisasi atau institusi
lain yang terkait, baik dalam maupun luar negeri

BAB VII
TANGGUNG JAWAB

Pasal 11
(1) Mewujudkan tujuan IMFI
(2) Memberikan masukan kepada seluruh pihak yang terkait tentang kemahasiswaan dan
pendidikan fisioterapi di Indonesia
(3) Berkoordinasi dengan pihak-pihak yang berkompeten dan membina anggota pada
wilayahnya.

BAB VIII
KEANGGOTAAN DAN KEPENGURUSAN

Pasal 12
IMFI beranggotakan Lembaga Kemahasiswaan Fisioterapi di Indonesia yang hadir dan telah
disahkan oleh Musyawarah Nasional yang terdiri dari anggota utama dan anggota muda.

Pasal 13
Kepengurusan IMFI terdiri dari Pengurus Pusat dan Pengurus Regional

BAB IX
BADAN KELENGKAPAN

Pasal 14
Badan kelengkapan IMFI terdiri dari Musyawarah Nasional, Musyawarah Nasional Luar
Biasa, Rapat Kerja Nasional, Dewan Pembina, Majelis Pertimbangan Agung, Pengurus Harian
Nasional, Musyawarah Regional, dan Rapat Kerja Regional.
15
BAB X
KEKUASAAN

Pasal 15
Kekuasaan tertinggi di IMFI adalah Musyawarah Nasional

BAB XI

ATRIBUT DAN LAGU

Pasal 16
Atribut dan lagu IMFI ditetapkan oleh Musyawarah Nasional

BAB XIII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 17
Ayat 1

Perubahan Anggaran Dasar (AD) IMFI hanya dapat dilakukan oleh Musyawarah Nasional atau
Musyawarah Nasional Luar Biasa yang di hadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah seluruh
anggota utama IMFI yang hadir pada Musyawarah Nasional dan disetujui oleh lebih dari
setengah jumlah anggota yang hadir.

Ayat 2
Pasal-pasal yang akan di ubah harus ditentukan terlebih dahulu dan diberikan redaksi perubahan.

BAB XIIII
PEMBUBARAN
Pasal 18
Pembubaran IMFI hanya dapat dilakukan oleh Musyawarah Nasional atau Musyawarah Nasional
Luar Biasa yang di hadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah seluruh anggota utama IMFI dan
disetujui oleh lebih dari setengah jumlah anggota yang hadir.

BAB XV
PENUTUP

Pasal 19
Hal – hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar (AD) akan diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga (ART) atau ketentuan tersendiri yang tidak bertentangan Anggaran Dasar (AD).
16
MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
2013
SURAT KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
Nomor : 006/Kep/Munas V IMFI/XII/2013
Tentang:
PENETAPAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
PERIODE 2013-2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA

Musyawarah Nasional V Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia 2013 setelah:

Menimbang :

a. Bahwa Musyawarah Nasional sebagai kekuasaan tertinggi dalam Ikatan Mahasiswa


Fisioterapi Indonesia harus berjalan tertib dan lancar.
b. Bahwa untuk memberikan kapasistas hukum dalam Munas V IMFI ini perlu menyusun
dan menetapkan ART.

Mengingat :

Adanya draf Anggaran Rumah Tangga IMFI periode 2013-2014.

Memperhatikan :

a. Permusyawaratan dan pendapat-pendapat yang berkembang dalam sidang pleno


Munas V Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia.
b. Kesepakatan yang diputuskan dalam sidang pleno Munas V Ikatan Mahasiswa Fisioterapi
Indonesia.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

1. Anggaran Rumah Tangga Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia (ART IMFI)


periode 2013-2014.
2. Rumusan Anggaran Rumah Tangga Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia
periode 2013-2014 secara lengkap tercantum dalam lampiran yang merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisah dari keputusan ini.
3. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan dapat ditinjau ulang bila terdapat
kekeliruan.

Ditetapkan di : Surabaya

Pada Tanggal : 14 Desember 2013

Pukul : 16.10 WIB

MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
2013

Presidium I Presidium II Presidium III

(Irvan Firmandy) (Angga Puspa Negara) (Novi Aldiani P.)


Lampiran 17
SK Munas V IMFI Nomor : 006/Kep/Munas V IMFI/XIII/2013
Tentang:
PENETAPAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
PERIODE 2013-2013
Anggaran Rumah Tangga (ART)
Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia (IMFI)
Periode 2013-2014

BAB I
PENGERTIAN
Pasal 1
IMFI adalah suatu organisasi yang mengikat mahasiswa melalui Lembaga Kemahasiswaan
Fisioterapi seluruh Indonesia.

BAB II
KEANGGOTAAN DAN KEPENGURUSAN
Pasal 2
(1) Anggota IMFI terdiri dari anggota muda dan anggota utama.

(2) Anggota muda adalah Lembaga Kemahasiswaan Fisioterapi di Indonesia yang telah
disahkan oleh Presiden dan disetujui oleh Majelis Pertimbangan Agung IMFI.

(3) Anggota utama adalah anggota muda yang telah memenuhi syarat dan disahkan di
Musyawarah Nasional.

Pasal 3
Syarat Anggota Muda
(1) Menyetujui hasil keputusan Musyawarah Nasional.

(2) Telah mengajukan permohonan secara tertulis kepada Gubernur ialah pemimpin regional
Pengurus Pusat.

Pasal 4
Syarat Anggota Utama
Telah mengikuti minimal satu kali rangkaian Munas IMFI

Pasal 5
Kewajiban Anggota Muda
(1) Menaati dan melaksanakan AD / ART dan segala ketentuan / peraturan IMFI
(2) Menaati dan melaksanakan hasil-hasil Musyawarah Nasional dan Musyawarah Regional
(3) Berperan aktif dalam segala kegiatan IMFI
(4) Menjunjung tinggi dan menjaga nama baik IMFI
(5) Mengkoordinasikan pelaksanaan hasil-hasil Musyawarah Kerja Nasional dan Musyawarah
Kerja Regional di lembaga kemahasiswaannya.
18

Pasal 6
Kewajiban Anggota Utama
(1) Menaati dan melaksanakan AD/ART dan segala ketentuan / peraturan IMFI

(2) Menaati dan melaksanakan hasil-hasil Muyawarah Nasional IMFI

(3) Berperan aktif dalam segala kegiatan IMFI

(4) Membayar iuran yang besarnya ditentukan oleh Musyawarah Nasional IMFI sebanyak Rp
25.000 setiap lembaga kemahasiswaan perbulan kepada Menteri Keuangan Pengurus
Regional dengan alat bukti yang sah.

(5) Mengkoordinasikan pelaksanaan hasil-hasil Musyawarah Kerja Nasional.

Pasal 7
Hak Anggota Muda
(1) Mengeluarkan pendapat dan mengajukan usul atau pertanyaan lisan atau tertulis kepada
pengurus harian di tingkat nasional maupun di tingkat regional.
(2) Mengikuti seluruh kegiatan IMFI

(3) Hak suara dan hak pembelaan diri

(4) Memperoleh perlakuan yang sama dalam IMFI

Pasal 8
Hak Anggota Utama
(1) Mengeluarkan pendapat dan mengajukan usul atau pertanyaan lisan atau tertulis kepada
Pengurus Harian Pusat dan Regional
(2) Memiliki hak suara dan dipilih dalam badan kelengkapan IMFI

(3) Mengikuti seluruh kegiatan IMFI

(4) Hak pembelaan diri

(5) Memperoleh perlakuan yang sama dalam IMFI

Pasal 9

Kepengurusan

(1) Kepengurusan IMFI terdiri dari Pengurus Pusat dan Pengurus Regional

(2) Pengurus Pusat terdiri dari Pengurus Harian Pusat dan Gubernur Regional.

(3) Pengurus Wilayah Regional dibagi menjadi :


Region I : Sumatera dan Riau.
Region II : DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Region III : DIY dan Jawa Tengah.
Region IV : Jawa Timur, Bali
Region V : Sulawesi
19

Pasal 10
Pengurus Harian Pusat
(1) Pengurus Harian Pusat adalah pengurus harian di tingkat nasional yang dipimpin Presiden
IMFI
(2) Pengurus harian pusat terdiri dari Presiden IMFI, Wakil Presiden IMFI, Sekretaris Jenderal,
Kementerian Keuangan, Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Dalam Negeri
(3) Presiden IMFI
a) Presiden IMFI adalah pengurus harian tertinggi tingkat nasional yang ditetapkan oleh
Musyawarah Nasional
b) Presiden IMFI bertanggung jawab kepada Musyawarah Nasional
c) Presiden IMFI wajib melaksanakan Musyawarah Kerja Nasional maksimal tiga bulan
setelah ia terpilih dalam Musyawarah Nasional
d) Presiden IMFI berhak mengangkat perangkat pembantu sesuai dengan kebutuhan yang
tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga, dan Garis-garis
Besar Haluan Organisasi
e) Presiden IMFI bertugas mengkoordinasikan pelaksanaan hasil ketetapan Musyawarah
Kerja Nasional
f) Presiden IMFI wajib melaporkan hasil kerjanya setiap enam bulan sekali kepada Majelis
Pertimbangan Agung
g) Presiden IMFI wajib melaporkan hasil-hasil pelaksanaan Musyawarah Kerja Nasional
pada Musyawarah Nasional di akhir jabatannya
(4) Wakil Presiden IMFI
a) Bertugas membantu Presiden IMFI dalam mengkoordinasikan ketetapan Musyawarah
Kerja Nasional

b) Dipilih pada Munas

c) Bertanggung jawab pada Presiden IMFI

(5) Sekretaris Jenderal IMFI

a) Bertugas membantu Presiden IMFI dalam mengurus segala sesuatu kegiatan


kesekretariatan

b) Dipilih oleh Presiden IMFI

c) Bertanggung jawab pada Presiden IMFI

(6) Kementerian Keuangan IMFI

a) Bertugas membantu Presiden IMFI dalam mengelola keuangan IMFI

b) Dipilih oleh Presiden IMFI

c) Bertanggung jawab pada Presiden IMFI

d) Memonitor kinerja bendahara regional

(7) Kementerian Luar Negeri IMFI

a) Membantu Presiden IMFI dalam hal rencana dan menjalin hubungan dengan organisasi
lain yang bisa memberikan kontribusi serta manfaat baik untuk kemajuan IMFI
20

b) Melaksanakan koordinasi kerja dengan Presiden IMFI dan Sekretaris Jenderal

c) Bertanggung jawab pada Presiden IMFI

(8) Kementerian Dalam Negeri IMFI

a) Membantu Presiden IMFI dalam hal rencana dan mengkoordinasikan kegiatan


operasional yang dilakukan IMFI Regional.

b) Mengawasi dan Mengevaluasi program regional serta menginformasikan program kerja


regional kepada Presiden IMFI melalui Sekretaris Jenderal.

c) Menetapkan dan Mengesahkan Gubernur Regional Terpilih

(9) Pertemuan pengurus harian pusat ditentukan oleh Presiden IMFI sesuai dengan kebutuhan

(10) Pelimpahan tugas dan wewenang Presiden IMFI

a) Apabila Presiden IMFI berhalangan sementara, maka tugas dan wewenang dilimpahkan
kepada Wakil Presiden IMFI sampai dengan Presiden IMFI yang bersangkutan dapat
kembali bekerja.

b) Apabila Presiden IMFI berhalangan tetap, maka tugas dan wewenang Presiden IMFI
dilimpahkan pada Pengurus harian pusat lain yang ditunjuk oleh Majelis Pertimbangan
Agung sampai Musyawarah Nasional berikutnya.

Pasal 11

Pelanggaran

(1) Pelanggaran terdiri dari pelanggaran ringan dan berat

(2) Pelanggaran ringan adalah pelanggaran terhadap kewajiban maksimal 3 kali dalam satu
periode kepengurusan

(3) Pelanggaran berat adalah pelanggaran terhadap kewajiban sebanyak lebih dari 3 kali dalam
satu periode kepengurusan, terlibat tindakan kriminal dan pencemaran nama baik IMFI.

Pasal 12

Sanksi

Sanksi-sanksi pelanggaran berupa :

(1) Pelanggaran ringan mendapatkan sanksi berupa peringatan

(2) Pelanggaran berat mendapatkan sanksi berupa pencabutan status anggota dengan
pertimbangan MPA

Pasal 13

Cara Pemberian Sanksi

Tata cara pemberian sanksi diatur melalui:

(1) Peringatan diberikan oleh Presiden IMFI dengan tembusan kepada seluruh anggota IMFI

(2) Sanksi administrasi berupa denda diberikan oleh Presiden IMFI setelah 2 kali peringatan
tidak diindahkan
(3) Pencabutan status dilakukan didalam Munas apabila melewati sanksi peringatan.
21

Pasal 14

Berakhirnya Keanggotaan

Anggota akan kehilangan keanggotaan apabila

(1) Lembaga kemahasiswaan fisioterapi dibubarkan

(2) Lembaga kemahasiswaan fisioterapi mengundurkan diri

(3) Status keanggotaannya dicabut

(4) Tidak mengikuti Munas sebanyak 3 kali berturut-turut tanpa adanya konfirmasi
pada pengurus atau panitia Munas

Pasal 15

Pengunduran Diri

Tata cara pengunduran diri diatur sebagai berikut :

(1) anggota mengajukan surat permohonan pengunduran diri kepada Presiden IMFI atau pada
saat Munas yang diketahui oleh pimpinan Lembaga Kemahasiswaan dan pimpinan institusi
atau Perguruan Tinggi Fisioterapi dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.

(2) Pengunduran diri disahkan melalui Munas atau Munaslub.

Pasal 16

Pengajuan Keanggotaan Kembali

Tata cara pengajuan keanggotaan kembali diatur sebagai berikut :

(1) Anggota yang telah kehilangan status keanggotaannya harus mengajukan kembali
permohonan secara tertulis kepada Gubernur Regional dan diajukan ke Pengurus Pusat

(2) Status keanggotaannya kembali menjadi anggota muda apabila telah disahkan
oleh Presiden IMFI

(3) Untuk menjadi anggota utama harus disahkan oleh Munas.

Pasal 17

Pembelaan

Anggota IMFI yang dikenakan sanksi dapat mengajukan pembelaan kepada Presiden IMFI
pada saat Munas atau Munaslub IMFI

Pasal 18

Cara Pembelaan

Tata cara pembelaan:


22

(1) Bagi lembaga kemahasiswaan yang melakukan pelanggaran ringan harus mengirim surat
pembelaan kepada Presiden IMFI selambat-lambatnya 1 bulan sejak pengiriman surat
peringatan dari Presiden IMFI

(2) Bagi lembaga kemahasiswaan yang melakukan pelanggaran berat dapat melakukan
pembelaan pada saat Munas atau Munaslub IMFI

BAB V

BADAN KELENGKAPAN

Pasal 19

Musyawarah Nasional (Munas)

(1) Munas adalah musyawarah anggota yang memegang kekuasaan tertinggi organisasi

(2) Munas diadakan sekali dalam satu periode kepengurusan

(3) Satu periode kepengurusan IMFI adalah 1 tahun

Pasal 20

Kekuasaan dan Wewenang Munas

(1) Menetapkan AD/ART

(2) Menetapkan GBHO

(3) Menetapkan rekomendasi lain yang berkaitan dengan IMFI pada khususnya dan Fisioterapi
pada umumnya.

(4) Memilih, mengangkat, dan memberhentikan Presiden IMFI dan Majelis Pertimbangan
Agung.

(5) Mengevaluasi dan mengesahkan LPJ Presiden IMFI

(6) mendengar pandangan umum dan rekomendasi dari Majelis Pertimbangan Agung

(7) Menetapkan, mengesahkan dan memberhentikan anggota

(8) Menetapkan penyelenggaraan Munas berikutnya

(9) Menimbang, Mengingat dan memperhatikan hasil Munas yang dihadiri dari beberapa
Lembaga kemahasiswaan Fisioterapi dan menyatakan penetapan AD/ART dari hasil Munas

Pasal 21

Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub)

(1) Munaslub adalah Munas yang membahas satu agenda sidang permasalahan.

(2) Munaslub dapat dilakukan atas permintaan sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah
keanggotaan IMFI

(3) Dalam keadaan tertentu dan dipandang perlu, dapat dilakukan Munaslub

(4) Munaslub dilakukan apabila :


23

a) Pengurus IMFI melanggar AD/ART

b) Terjadi kekosongan kepemimpinan

Pasal 22

Kekuasaan dan Wewenang Munaslub

Menetapkan arah perbaikan untuk IMFI ke depan.

Pasal 23

Rapat Kerja Nasional (Rakernas)

(1) Rakernas diadakan minimal sekali dalam satu periode kepengurusan

(2) Rakernas berfungsi untuk merumuskan program kerja wajib pengurus pusat IMFI 1 periode
kepengurusan

Pasal 24

Dewan Pembina

Dewan pembina adalah dewan tertinggi organisasi dalam struktural IMFI untuk memberikan
pertimbangan serta saran sebelum pengambilan kebijakan IMFI dan berada dalam garis
koordinasi

Pasal 25

Kekuasaan Dewan Pembina

Kekuasaan Dewan Pembina terhadap IMFI secara struktural adalah garis besar koordinasi

Pasal 26

Wewenang Dewan Pembina

(1) Memberikan saran dan masukan kepada Presiden IMFI/Pengurus Regional.

(2) Memberikan bantuan baik secara materil dan non materil kepada IMFI

Pasal 27

Majelis Pertimbangan Agung

Majelis Pertimbangan Agung adalah delegasi Lembaga Kemahasiswaan terpilih saat Munas
IMFI dan bertugas melakukan koordinasi dan pengawsan terhadap kinerja Pengurus IMFI Pusat
dan Pengurus IMFI Regional
24

Pasal 28

Tugas Majelis Pertimbangan Agung

Tugas Majelis Pertimbangan Agung :

(1) Mengawasi kinerja Pengurus IMFI Pusat dan Pengurus IMFI Regional selama satu periode
kepengurusan

(2) Memberikan hasil laporan pengawasan Pengurus IMFI Pusat pada saat Munas

(3) Memberikan hasil laporan pengawasan Pengurus IMFI Regional pada saat Muswil

Pasal 29

Wewenang Majelis Pertimbangan Agung

(1) Menghadiri rapat yang diadakan oleh Pengurus IMFI Pusat dan Pengurus IMFI Regional

(2) Memberikan saran dan masukan kepada Pengurus IMFI Pusat dan Pengurus IMFI Regional

(3) Merekomendasikan kepada Pengurus IMFI Pusat dan Pengurus IMFI Regional untuk
melakukan rapat koordinasi.

Pasal 30

Presiden IMFI

(1) Presiden IMFI adalah pelaksana harian tertinggi yang dipilih dan diangkat oleh Munas

a) Presiden IMFI menjalankan tugas dibantu oleh perangkat pembantu

b) Perangkat pembantu sekurang-kurangnya terdiri dari Staf administrasi dan Staf


Keuangan

(2) Hak dan Kewajiban Presiden IMFI

a) Presiden IMFI wajib melaksanakan hasil Munas

b) Presiden IMFI wajib memberikan laporan pertanggung jawaban pada akhir


kepengurusan secara lisan dan tulisan.

c) Presiden IMFI berhak mengangkat dan memberhentikan perangkat pembantu.

d) Presiden IMFI berhak memberikan peringatan kepada Pengurus Regional.

e) Presiden IMFI berhak meminta pertanggung jawaban perangkat pembantu

f) Presiden IMFI wajib melaporkan kegiatan kepada seluruh anggota IMFI per setengah
periode kepengurusan melalui mailing list.

g) Presiden IMFI wajib berkoordinasi dengan Pengurus Regional

h) Presiden IMFI tidak boleh terlibat dalam organisasi politik dan terlarang

i) Presiden IMFI tidak boleh membawa kepentingan organisasi ekstra kampus


25

Pasal 31

Tugas Sekretaris Jenderal

(1) Membantu Presiden IMFI dalam melaksanakan administrasi dan kesekretariatan

(2) Staf administrasi bertanggung jawab langsung kepada Presiden IMFI

Pasal 32

Tugas Menteri Keuangan

(1) Membantu Presiden IMFI dalam melaksanakan urusan keuangan serta pelaporannya

(2) Staf keuangan bertanggung jawab langsung kepada Presiden IMFI

Pasal 33

Perangkat Pembantu Lain

(1) Perangkat Pembantu Lain dapat dibentuk oleh Presiden IMFI sesuai dengan kebutuhan

(2) Perangkat Pembantu Lain bertanggungjawab langsung kepada Presiden IMFI

Pasal 34

Tata Cara Pemilihan dan Pengangkatan Presiden IMFI

Tata Cara Pemilihan dan Pengangkatan Presiden IMFI diatur dalam Munas

Pasal 35

Musyawarah Wilayah (Muswil)

(1) Muswil adalah musyawarah anggota yang memegang kekuasaan tertinggi di regionalnya

(2) Muswil diadakan sesuai dengan kebijakan regional dan dilaksanakan setelah Munas

Pasal 36

Hak dan Wewenang Muswil

(1) Mendapat rekomendasi dari Pengurus IMFI Pusat yang berkaitan dengan mekanisme kerja
regional

(2) Memilih, mengangkat dan memberhentikan Gubernur

(3) Mengevaluasi kinerja Kepengurusan Regional

(4) Menilai dan mengesahkan LPJ Gubernur


26

Pasal 37

Rapat Kerja Regional (Rakerwil)

(1) Rakerwil diadakan minimal 1 kali dalam 1 periode kepengurusan regional

(2) Rakerwil berfungsi untuk merumuskan kerja Pengurus Regional IMFI 1 periode ke depan

Pasal 38

Gubernur Regional (Pengurus Regional)

(1) Pengurus Regional adalah pelaksana harian tertinggi di regionalnya

(2) Pengurus Regional berkewajiban membantu Presiden IMFI dalam melaksanakan segala
aktifitas organisasi diregional kerjanya

(3) Pengurus Regional bertanggung jawab kepada Muswil dan Presiden IMFI

(4) Pengurus Regional berkewajiban mengkoordinasi kegiatan-kegiatan yang ada di regional


kerjanya.

(5) Pengurus Regional mewakili Presiden IMFI diregional kerja Pengurus Regional apabila
Presiden IMFI berhalangan dengan persetujuan Presiden IMFI

(6) Pengurus Regional wajib memberikan dan menyampaikan LPJ baik secara lisan dan
tulisan pada akhir kepengurusan di Muswil

BAB VI

TATA TERTIB MUNAS

Pasal 39

Tata tertib Munas diatur dalam satu aturan khusus yang ditetapkan pada saat Munas

BAB VII

PEMBENDAHARAAN DAN KEUANGAN

Pasal 40

Pembendaharaan dan Keuangan

(1) Keuangan, inventaris dan pembendaharaan IMFI meliputi uang tunai, surat-surat berharga,
dan barang-barang yang dimiliki secara sah

(2) Segala sesuatu yang menyangkut keuangan baik pemasukan maupun pengeluaran harus
dibukukan dengan tanda bukti yang sah dan dapat dipertanggungjawabkan

(3) Setiap permohonan, pengeluaran dan pemasukan keuangan nasional harus sepengetahuan
Presiden IMFI

(4) Setiap permohonan, pengeluaran dan pemasukan keuangan regional harus sepengetahuan
Pengurus Regional
27

(5) Iuran anggota ditetapkan dalam jumlah yang sama untuk tiap anggota IMFI dan besarnya
ditetapkan dalam Munas

BAB VIII

ATRIBUT

Pasal 41

Logo

(1) Logo IMFI berbentuk

(2) Arti Logo :

a) Bintang Melambangkan Ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa

b) Tulisan Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia melambangkan nama suatu organisasi

c) Tulisan IMFI melambangkan nama singkatan dari Ikatan Mahasiswa Fisioterapi


Indonesia

d) Ular, tongkat dan sayap sebagai lambang fisioterapi Indonesia

e) Buku melambangkan intelektual dan proses pembelajaran mahasiswa fisioterapi

f) Warna emas pada sayap melambangkan mahasiswa fisioterapi dengan cita-cita yang
mulia

g) Warna biru perisai melambangkan Pikiran mahasiswa yang positif

h) Perisai melambangkan suatu perlindungan terhadap mahasiswa Fisioterapi

i) Lima sudut perisai melambangkan Pancasila

Pasal 42

Mars IMFI

Cipt: Warma Haditama

Marilah bersama kita jalin persatuan

Demi fisioterapi Indonesia lebih maju

Jadikan diriku kebangganggan bangsa kita

Dengan semangat yang tak akan pernah terhenti

walau ritangan selalu meghadang kita kan terus berjuang

**

Kuberikan semua hanyalah padamu


Kuperjuangkan demi harum bangsa ini
28

Reff :

Mahasiswa fisioterapi Indonesia

Maju dan teruslah bersama

Dengan segala kemampuan

Slalu berikan yang terbaik

Mahasiswa fisioterapi Indonesia

Wujudkan segala impian

Langkah ini tak terheti

Hingga…akhir nanti….

Back to **

Pasal 43

Bendera

Bendera IMFI berwarna dasar putih dan terdapat logo IMFI dengan
perbandingan ukuran 2:3

Pasal 44

Badge

Badge berupa logo IMFI dengan ukuran sisi 8 cm

Pasal 45

Administrasi IMFI

Kop surat, nomor surat, stempel, amplop dan format surat IMFI akan diatur dalam
Standart Operational Procedure (SOP) yang akan disusun dalam Rakernas

Pasal 46

PDH
BAB IX

PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 47

(1) Perubahan Anggaran Rumah Tangga dilakukan oleh Musyawarah Nasional atau
Musyawarah Luar Biasa yang dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah seluruh anggota
utama IMFI dan disetujui oleh lebih dari setengah jumlah anggota yang hadir

(2) Pasal-pasal yang akan diubah harus ditentukan terlebih dahulu dan diberikan redaksi
perubahan
29

BAB X

PENUTUP

Pasal 48

Setiap anggota IMFI dianggap telah mengetahui isi AD/ART ini setelah diumumkan melalui
Munas

Pasal 49

Setiap anggota IMFI harus menaati AD/ART ini dan apabila melanggar akan dikenakan sanksi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di dalam AD/ART
MUSYAWARAH NASIONAL V 30

IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA


2013
SURAT KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
Nomor : 007/Kep/Munas V IMFI/XII/2013
Tentang:
GARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI ( GBHO )
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
PERIODE 2013-2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA

Musyawarah Nasional V Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia 2013 setelah:

Menimbang :

a. Bahwa diperlukan pedoman umum/strategi gerakan dalam menjalankan organisasi


Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia.
b. Bahwa oleh karena itu perlu ditetapkan keputusan Munas V IMFI tentang Garis-Garis
Besar Haluan Organisasi (GBHO) Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia.

Mengingat :

Adanya draf Garis-Garis Besar Haluan Organisasi IMFI periode 2013-2014.

Memperhatikan :

a. Permusyawaratan dan pendapat-pendapat yang berkembang dalam sidang pleno


Munas V Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia.
b. Kesepakatan yang diputuskan dalam sidang pleno Munas V Ikatan Mahasiswa
Fisioterapi Indonesia.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

1. Garis-Garis Besar Haluan Organisasi Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia (GBHO IMFI)
periode 2013-2014.
2. Rumusan Garis-Garis Besar Haluan Organisasi Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia
periode 2013-2014 secara lengkap tercantum dalam lampiran yang merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisah dari keputusan ini.
3. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya.

Ditetapkan di : Surabaya

Pada Tanggal : 14 Desember 2013


Pukul : 19.50 WIB

MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
2013

Presidium I Presidium II Presidium III

(Irvarf Firmandy) (Angga PuSpa Negara) (Novi Aldiani P.)


Lampiran 31
SK Munas V IMFI Nomor : 007/Kep/Munas V IMFI/XII/2013
Tentang:
PENETAPAN GARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI
(GBHO) IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
PERIODE 2013-2014
Garis-Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO)
Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia (IMFI)
Periode 2013-2013

BAB I

PENDAHULUAN

1. Deskripsi

a. GBHO IMFI adalah rumusan konseptual tentang arah kebijakan program kerja IMFI
sebagai perwujudan aspirasi Mahasiswa Fisioterapi seluruh Indonesia yang pada hakikatnya
merupakan pola dasar program kerja yang ditetapkan dalam Musyawarah Nasional IMFI.
b. GBHO IMFI dirumuskan secara sistematik yang dilaksanakan secara menyeluruh,
terencana, terpadu, dan berkesinambungan.

2. Landasan

GBHO IMFI berlandaskan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) IMFI.

3. Tujuan

GBHO IMFI bertujuan untuk memberikan pola, arah, strategi, sasaran dan struktur organisasi dalam
rangka pencapaian tujuan organisasi yang tercantum dalam AD/ART IMFI.

4. Sistematika GBHO IMFI

GBHO IMFI disusun secara sistematik dengan pola pokok sebagai berikut:

1. Pola dasar program kerja IMFI

2. Pola kegiatan IMFI

3. Strategi pencapaian tujuan IMFI

BAB II

PENJABARAN SISTEMATIKA GBHO IMFI

1. POLA DASAR PROGRAM KERJA

Pola umum program kerja IMFI adalah acuan yang bersifat umum dan mendasar bagi anggota IMFI
beserta perangkat organisasinya.

a. Pola dasar program kerja IMFI bertujuan memberikan pedoman penyusunan


program kerja secara umum.
b. Asas – asas
1) Asas Ketaqwaan
32

Semua kegiatan IMFI merupakan kegiatan yang berlandaskan nilai-nilai ke


Tuhanan dan merupakan tanggung jawab mahasiswaa sebagai insan yang beragama.
2) Asas Manfaat
Semua kegiatan IMFI harus memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi
pertumbuhan, peningkatan, pengembangan sikap, perilaku, intelektual, dan
keterampilan serta kreatVitas Mahasiswa Fisioterapi Indonesia.
3) Asas Demokrasi
IMFI senantiasa mengutamakan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam setiap
pengambilan keputusan.
4) Asas Kekeluargaan
Semua kegiatan IMFI harus mencerminkan partisipasi aktif setiap anggotanya yang
didasari rasa tanggung jawab untuk menggalang kerja sama dengan dijiwai semangat
kekeluargaan.
5) Asas Kerja Sama
IMFI memberikan peluang untuk menjalin hubungan kerja sama dengan berbagai pihak
sesuai dengan kesepakatan dan ketentuan AD/ART yang berlaku.
6) Asas Kemandirian
IMFI mempunyai wewenang untuk mengatur dan mengelola rumah tangga
organisasinya sendiri.
7) Asas Adil dan Merata
Semua kegiatan IMFI harus mencerminkan keadilan dan pemerataan bagi setiap
anggotanya.
8) Asas Kemasyarakatan
Semua kegiatan IMFI harus dapat memberikan kontribusi untuk mengantisipasi dan
memecahkan masalah Fisioterapi dan kesehatan masyarakat sebagai pengabdian ke
masyarakat.

c. Modal Dasar, Faktor Utama, dan Faktor Pendukung

1). Modal Dasar Haluan Kerja IMFI

a) Keimanan dan Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa


b) Komunikasi seluruh jaringan IMFI
c) Potensi seluruh anggota IMFI
d) Persatuan dan kesatuan serta kebersamaan anggota IMFI

e) Komitmen setiap anggota IMFI untuk berpartisipasi aktif dalam mengembangkan


potensi kritis, inovatif, kreatif dan keilmuan
2). Faktor Utama Haluan Kerja IMFI
a) Situasi, Kondisi dan Eksistensi IMFI
b) Keberadaan dunia Pendidikan Kesehatan terutama Fisioterapi Indonesia
c) Perkembangan IPTEK terutama dunia kesehatan

3).Faktor Pendukung Haluan Kerja IMFI

Potensi-potensi lain diluar IMFI yang sinergis dan menunjang kegiatan IMFI.
33

2. POLA KEGIATAN IMFI

Pola Kegiatan IMFI merupakan acuan pelaksanaan kegiatan IMFI secara periodik dengan
berpedoman kepada pola dasar program kerja.

Pola kegiatan IMFI terdiri dari :

a. Pengembangan SDM

1). Pengembangan intelektual

Mengadakan kegiatan-kegiatan dalam rangka peningkatan daya nalar dan pola pikir bagi
mahasiswa Fisioterapi untuk merespon kondisi lingkungan sekitar.
2). Pengembangan keilmuan
Mengadakan kegiatan yang dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan keilmuan dan
mengantisipasi serta memecahkan permasalahan Fisioterapi dan kesehatan Masyarakat.

b. Jaringan komunikasi

1). Jaringan Internal

Meningkatan komunikasi dan penyebaran informasi di dalam ruang lingkup IMFI demi
mencapai kesatuan koordinasi serta gerak langkah organisasi IMFI itu sendiri.

2). Jaringan Eksternal

Menjalin hubungan kerja sama dengan berbagai pihak sesuai dengan kesepakatan dan ketentuan
AD/ART yang berlaku.

3). Pengabdian Masyarakat

Menyalurkan partisipasi aktif Mahasiswa Fisioterapi secara optimal dalam rangka peningkatan
derajat kesehatan masyarakat.

4). Advokasi

Advokasi diberikan langsung oleh IFI ke Dikti dengan adanya tembusan Dewan Pembina.

3. STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN IMFI

Strategi merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi secara
efektif dan efisien.

a. Strategi koordinasi Mahasiswa Fisioterapi melalui lembaga kemahasiswaan antar institusi


b. Program IMFI merupakan suatu konsep strategi yang dilaksanakan oleh setiap regional
sehingga ada keseragaman langkah dalam mencapai tujuan IMFI
c. Strategi diarahkan pada pelaksanaan program kerja secara terencana, terpadu, dan
berkesinambungan.
34

d. Strategi berpikir program bersifat global dalam skala nasional maupun internasional melalui
kegiatan bersifat lokal, nasional, maupun internasional.
e. Strategi GBHO bersifat umum yang secara teknis akan disusun pada Rakernas IMFI.

BAB III

PERUBAHAN GBHO

1. Perubahan GBHO hanya dapat dilaksanakan pada saat Munas atau Munaslub IMFI

2. Rancangan perubahan GBHO diusulkan oleh anggota sebelum Munas atau Munaslub IMFI

3. Keputusan rancangan perubahan GBHO disampaikan oleh badan pekerja pada Munas IMFI
berikutnya.

BAB V

PENUTUP

1. GBHO ini disusun dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab demi tercapainya iklim
dan kehidupan yang sehat serta dinamis antar anggota IMFI.
2. Pelaksanaan GBHO akan optimal jika para anggota saling memahami dan berkomitmen dalam
melaksanakan fungsi dan perannya sebagai anggota dan pengurus IMFI.
3. Hal-hal yang belum diatur dalam GBHO akan diatur dalam ketentuan tersendiri selama tidak
bertentangan dengan AD/ART.
MUSYAWARAH NASIONAL V 35
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
2013
SURAT KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
Nomor : 008/Kep/Munas V IMFI/XIII/2013
Tentang:
PERGANTIAN PIMPINAN SIDANG MUNAS V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
PERIODE 2013-2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA

Musyawarah Nasional V Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia 2014 setelah:

Menimbang :

a. Bahwa Musyawarah Nasional sebagai kekuasaan tertinggi dalam Ikatan Mahasiswa


Fisioterapi Indonesia harus berjalan tertib dan lancar.
b. Bahwa untuk menjamin terselenggaranya Munas V IMFI 2013 secara tertib dan lancar,
perlu ditetapkan pimpinan sidang pleno yang disepakati oleh peserta Munas V IMFI
2013.

Mengingat :

Adanya Pimpinan Sidang Munas V IMFI 2013

Memperhatikan :

a. Permusyawaratan dan pendapat-pendapat yang berkembang dalam sidang pleno


Munas V Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia.
b. Kesepakatan yang diputuskan dalam sidang pleno Munas Munas V Ikatan Mahasiswa
Fisioterapi Indonesia.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

Keputusan Munas V Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia tentang pergantian salah satu
Pimpinan Sidang atas nama saudara/i dengan saudara/i

Ditetapkan di : Surabaya

Pada Tanggal : Desember 2013

Pukul :

MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
2013

Presidium I Presidium II Presidium III

(Irvan Firmandy) (Angga Puspa Negara) (Novi Aldiani P.)


MUSYAWARAH NASIONAL V 36
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
2013
SURAT KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
Nomor : 008/Kep/Munas V IMFI/XII/2013
Tentang:
PENETAPAN TATA TERTIB PEMILIHAN MAJELIS PERTIMBANGAN AGUNG (MPA)
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
PERIODE 2013-2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA

Musyawarah Nasional V Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia 2013 setelah:

Menimbang :

a. Bahwa Musyawarah Nasional sebagai kekuasaan tertinggi dalam Ikatan Mahasiswa


Fisioterapi Indonesia harus berjalan tertib dan lancar.
b. Bahwa untuk menjamin terselenggaranya pemilihan Majelis Pertimbangan Agung IMFI
dalam Munas V IMFI 2013 secara tertib dan lancar, perlu adanya Tata Tertib Pemilihan
Majelis Pertimbangan Agung IMFI yang disepakati oleh peserta Munas V IMFI 2013.
c. Bahwa sesuai poin (a) dan (b) diatas, perlu ditetapkannya Tata Tertib Pemilihan Majelis
Pertimbangan Agung IMFI periode 2013-2014.

Mengingat :

Adanya Tata Tertib Pemilihan Majelis Pertimbangan Agung IMFI periode 2013-2014.

Memperhatikan :

a. Permusyawaratan dan pendapat-pendapat yang berkembang dalam sidang pleno


Munas V Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia.
b. Kesepakatan yang diputuskan dalam sidang pleno Munas V Ikatan Mahasiswa
Fisioterapi Indonesia.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

1. Tata Tertib Pemilihan Majelis Pertimbangan Agung periode 2013-2014 sebagaimana


terlampir.
2. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya.

Ditetapkan di : Surabaya

Pada Tanggal : 14 Desember 2013

Pukul : 08.15 WIB

MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
2013

Presidium I Presidium II Presidium III

(Irvarf Firmandy) (Angga PuSpa Negara) (Novi Aldiani P.)


Lampiran
37
SK Munas V IMFI Nomor : 009/Kep/Munas V IMFI/XII/2013
Tentang:
PENETAPAN TATA TERTIB PEMILIHAN MAJELIS PERTIMBANGAN AGUNG (MPA)
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
PERIODE 2013-2014

TATA TERTIB

PEMILIHAN MAJELIS PERTIMBANGAN AGUNG

IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA

2013

1. Pemilihan MPA IMFI 2013-2014 dilakukan secara tertib, langsung,bebas,rahasia,jujur,dan adil

2. Jumlah MPA terdiri dari 5 orang yang masing-masing merupakan perwakilan setiap regional.

3. Pemilihan MPA IMFI 2013-2014 dilakukan dengan musyawarah.

4. Jika pemilihan MPA IMFI 2013-2014 dengan musyawarah tidak mencapai mufakat, maka

dilakukan dengan pemungutan suara.

5. Pemilihan MPA IMFI 2013-2014 dilakukan dengan dua tahap, yakni :

a. Tahap pencalonan

b. Tahap pemilihan

6. Setiap regional berhak mengajukan satu calon Ketua MPA

7. Setiap calon Ketua MPA IMFI 2013-2014 harus menytakan kesediaannya di depan forum

8. Setiap individu berhak memilih satu calon Ketua MPA

9. Jika terdapat suara terbanyak sama lebih dari satu, maka dilakukan pemilihan ulang.

10. Calon Ketua MPA IMFI 2013-2014 yang mendapat suara terbanyak dinyatakan sebagai Ketua

MPA IMFI 2013-2014.

11. Hal-hal yang belum tercantum dalam tata tertib ini akan diatur kemudian atas kesepakatan

forum.
38
MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
2013
SURAT KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
Nomor : 010/Kep/Munas V IMFI/XII/2013
Tentang:
PENETAPAN MAJELIS PERTIMBANGAN AGUNG (MPA) IMFI TERPILIH
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
PERIODE 2013-2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA

Musyawarah Nasional V Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia 2013 setelah:

Menimbang :

a. Bahwa dalam rangka mengkoordinasi dan mengawasi kinerja organisasi Ikatan


Mahasiswa Fisioterapi Indonesia dipandang perlu dibentuk Majelis Pertimbangan
Agung.
b. Bahwa sesuai poin (a) diatas, maka dianggap perlu untuk menetapkan MPA IMFI
periode 2013-2014.

Mengingat :

Adanya ketetapan AD-ART IMFI tentang MPA IMFI.


Memperhatikan :
a. Permusyawaratan dan pendapat-pendapat yang berkembang dalam sidang pleno
Munas V Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia.
b. Hasil pemilihan MPA IMFI periode 2013-2014 dalam Munas V IMFI.
c. Kesepakatan yang diputuskan dalam sidang pleno Munas V Ikatan Mahasiswa
Fisioterapi Indonesia.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :
1. Nama-nama yang tercantum dibawah ini sebagai Majelis Pertimbangan Agung Ikatan
Mahasiswa Fisioterapi Indonesia (MPA IMFI) periode 2013-2014.
 Regional I : Santri raminda
 Regional II : Ridwan Fadhilah
  Regional III : Ahmad Abdurrahim
 Regional IV : Made Wahyu Cahyadi 
  Regional V : M.Yusrin Al Gifari
2. Saudara/i sebagai Ketua MPA IMFI periode 2013-2014.
3. ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya.
Ditetapkan di : Surabaya

Pada Tanggal : 15 Desember 2013

Pukul : 00.15 WIB

MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
2013

Presidium I Presidium II Presidium III

(Irvarf Firmandy) (Angga Puspa Negara) (Novi Aldiani P.)


39
MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
2013
SURAT KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
Nomor : 009/Kep/Munas V IMFI/XII/2013
Tentang:
PENETAPAN TATA TERTIB PEMILIHAN PRESIDEN IMFI PERIODE 2013-2014
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
PERIODE 2013-2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA

Musyawarah Nasional V Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia 2013 setelah:

Menimbang :

a. Bahwa Musyawarah Nasional sebagai kekuasaan tertinggi dalam Ikatan Mahasiswa


Fisioterapi Indonesia harus berjalan tertib dan lancar.
b. Bahwa untuk menjamin terselenggaranya pemilihan Presiden IMFI dalam Munas V IMFI
2013 secara tertib dan lancar, perlu adanya Tata Tertib Pemilihan Presiden IMFI yang
disepakati oleh peserta Munas V IMFI 2013.
c. Bahwa oleh karena itu perlu ditetapkannya Tata Tertib Pemilihan Presiden IMFI
periode 2013-2013.

Mengingat :

Adanya Tata Tertib Pemilihan Presiden IMFI periode 2013-2014.

Memperhatikan :

a. Permusyawaratan dan pendapat-pendapat yang berkembang dalam sidang pleno


Munas V Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia.
b. Kesepakatan yang diputuskan dalam sidang pleno Munas V Ikatan Mahasiswa
Fisioterapi Indonesia.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

1. Tata Tertib Pemilihan Presiden IMFI periode 2013-2013 sebagaimana terlampir.


2. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya

Ditetapkan di : Surabaya

Pada Tanggal : 14 Desember 2013

Pukul : 21.30 WIB

MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
2013

Presidium I Presidium II Presidium III

(Irvarf Firmandy) (Angga Puspa Negara) (Novi Aldiani P.)


Lampiran 40
SK Munas V IMFI Nomor : 011/Kep/Munas V IMFI/XII/2013
Tentang:
PENETAPAN TATA TERTIB PEMILIHAN PRESIDEN IMFI PERIODE 2013-2013
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
PERIODE 2013-2014

TATA TERTIB

PEMILIHAN PRESIDEN

IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA

2013-2014

1. Pemilihan Presiden Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia dilakukan secara tertib,


bebas, rahasia, jujur, dan adil

2. Pemilihan Presiden Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia dilakukan dengan


Pemilihan umum

3. Pemilihan presiden Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia dilakukan dengan dua


tahap, yakni:
a. Tahap pencalonan
b. Tahap pemilihan

4. Setiap calon presiden yang diajukan untuk menjadi calon presiden Ikatan Mahasiswa
Fisioterapi Indonesia dengan syarat:
a. Masih berstatus mahasiswa aktif hingga akhir masa jabatannya.
b. D3 minimal semester 2 sampai semester 4
D4 minimal semester 2 sampai semester 6
S1 minimal semester 2 sampai semester 6
c. Sudah mengikuti minimal 1x Munas IMFI

5. Tidak sedang menjabat sebagai pengurus inti dalam kepengurusan IMFI lainnya.
6. Setiap delegasi institusi/perguruan tinggi Fisioterapi berhak mengajukan 1 calon
presiden Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia.

7. Setiap calon presiden Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia dinyatakan sah jika
minimal didukung oleh 2 suara dalam tahap pencalonan.

8. Setiap calon presiden Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia harus menyatakan


kesediaannya di depan forum dan bersedia menyatakan amanat yang dipercayakan
dalam menjalankan program kerja selama satu periode.

9. Setiap delegasi institusi/perguruan tinggi fisioterapi berhak memilih satu calon


Presiden Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia.
10. Jika terdapat suara terbanyak sama lebih dari satu, maka dilakukan pemilihan ulang.

11. Calon presiden Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia yang mendapat suara
terbanyak dinyatakan sebagai presiden Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia.

12. Hal-hal yang belum tercantum dalam tata tertib ini akan diatur kemudian
atas kesepakatan forum.
41
MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
2013
SURAT KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
Nomor : 011/Kep/Munas V IMFI/XII/2013
Tentang:
PENETAPAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN IMFI TERPILIH
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
PERIODE 2013-2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA

Musyawarah Nasional V Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia 2013 setelah:

Menimbang :

a. Bahwa Musyawarah Nasional sebagai kekuasaan tertinggi dalam Ikatan Mahasiswa


Fisioterapi Indonesia harus berjalan tertib dan lancar.
b. Bahwa untuk melaksanakan kegiatan Ikatan mahasiswa Fisioterapi Indonesia yang
terstruktur dan terorganisasi, perlu adanya Presiden dan Wakil Presiden IMFI periode
2013-2014.
c. Bahwa sesuai poin (a) dan (b) diatas, maka dianggap perlu untuk menetapkan Presiden
dan Wakil Presiden IMFI terpilih periode 2013-2014.

Mengingat :

Adanya ketetapan AD-ART IMFI tentang Presiden dan Wakil Presiden IMFI.

Memperhatikan :

a. Permusyawaratan dan pendapat-pendapat yang berkembang dalam sidang pleno


Munas V Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia.
b. Hasil Pemilihan Presiden IMFI periode 2013-2014 dalam Munas V IMFI.
c. Kesepakatan yang diputuskan dalam sidang pleno Munas V Ikatan Mahasiswa
Fisioterapi Indonesia.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

1. Saudara sebagai Presiden terpilih Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia periode 2013-
2014 .
2. Saudara sebagai Wakil Presiden terpilih Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia periode
2013-2014.
3. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya.
Ditetapkan di : Surabaya

Pada Tanggal : 15 Desember 2013

Pukul : 01.10 WIB

MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
2013
Presidium I Presidium II Presidium III
Presidium I Presidium II Presidium III

(Irvarf Firmandy) (Angga Puspa Negara) (Novi Aldiani P.)


42
MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
2013
SURAT KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
Nomor : 012/Kep/Munas V IMFI/XII/2013
Tentang:
PENETAPAN TUAN RUMAH PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
PERIODE 2013-2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA

Musyawarah Nasional V Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia 2013 setelah:

Menimbang :

a. Bahwa Musyawarah Nasional sebagai kekuasaan tertinggi dalam Ikatan Mahasiswa


Fisioterapi Indonesia harus berjalan tertib dan lancar.
b. Bahwa untuk menjamin terselenggaranya Munas V IMFI 2013 secara tertib dan lancar,
perlu ditetapkannya Tuan Rumah penyelenggaraan Musyawarah Nasional V Ikatan
Mahasiswa Fisioterapi Indonesia 2013 yang disepakati oleh peserta Munas V IMFI
2013.

Mengingat :

Kesediaan Institusi Anggota IMFI menjadi Tuan Rumah penyelenggaraan Munas V IMFI
2013.

Memperhatikan :

a. Permusyawaratan dan pendapat-pendapat yang berkembang dalam sidang pleno


Munas V Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia.
b. Kesepakatan yang diputuskan dalam sidang pleno Munas V Ikatan Mahasiswa
Fisioterapi Indonesia.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

1. Institusi/Perguruan Tinggi Unversitas Udayana sebagai Tuan Rumah penyelenggaraan


Munas VI IMFI 2014.
2. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan dapat ditinjau ulang bila
terdapat kekeliruan di dalamnya.

Ditetapkan di : Surabaya

Pada Tanggal : 15 Desember 2013

Pukul : 02.17 WIB

MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
2013
Presidium I Presidium II Presidium III
Presidium I Presidium II Presidium III

(Irvarf Firmandy) (Angga Puspa Negara) (Novi Aldiani P.)


43
MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
2013
BERITA ACARA PELANTIKAN
PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
PERIODE 2013-2014
Berdasarkan SK Munas V IMFI Nomor : 013/Kep/Munas V IMFI/XIII/2013
Tentang:
PENETAPAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN IMFI TERPILIH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
Musyawarah Nasional V Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia 2013 setelah:

Menimbang :
a. Bahwa Musyawarah Nasional sebagai kekuasaan tertinggi dalam Ikatan Mahasiswa
Fisioterapi Indonesia harus berjalan tertib dan lancar.
b. Bahwa untuk memberikan kapasitas hukum bagi Presiden dan Wakil Presiden IMFI
terpilih periode 2013-2014.
c. Bahwa sesuai poin (a) dan (b) diatas, maka dianggap perlu untuk menerbitkan Berita
Acara Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden IMFI terpilih periode 2013-2014
Mengingat :
Adanya ketetapan AD-ART IMFI tentang Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden IMFI
dalam sidang Munas V IMFI 2013
Memperhatikan :
a. Permusyawaratan dan pendapat-pendapat yang berkembang dalam sidang pleno
Munas V Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia.
b. Hasil Pemilihan Presiden IMFI periode 2013-2014 dalam Munas V IMFI
c. Kesepakatan yang diputuskan dalam sidang pleno Munas Munas V Ikatan Mahasiswa
Fisioterapi Indonesia.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :
1. Berdasarkan SK Munas V IMFI Nomor : 013/Kep/Munas V IMFI/XIII/2013, maka pada
hari ini, Minggu tanggal desember 2013 Kami melantik saudara sebagai
Presiden dan saudara sebagai Wakil Presiden Ikatan
Mahasiswa Fisioterapi Indonesia periode 2013-2014 yang disaksikan oleh MPA IMFI
dan Forum Sidang Munas V IMFI 2013.
2. Bahwa yang tersebut namanya di atas, memegang kekuasaan eksekutif Ikatan
Mahasiswa Fisioterapi Indonesia periode 2013-2014 selama 1 tahun periode
kepengurusan.
3. Bahwa yang tersebut namanya di atas wajib menaati AD-ART IMFI.
4. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya
Ditetapkan di : Surabaya

Pada Tanggal : Desember 2013

Pukul :

MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
2013

Presidium I Presidium II Presidium III

(Irvarf Firmandy) (Angga Puspa Negara) (Novi Aldiani P.)


MUSYAWARAH NASIONAL V 44
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
2013
Daftar Peserta
Musyawarah Nasional V
Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia
(Munas V IMFI)
2013

No. Nama Asal Instansi No. HP Keterangan


Universitas
1. Sri Turiyati Muhamadiyah
Surakarta
Universitas
2. Okky Zubairi Muhamadiyah
Surakarta
Universitas
3. Ahmad abdulrrahim Muhamadiyah
Surakarta

Poltekes Kemenkes
4. Muhammad Yusrin A.
Makassar

Poltekes Kemenkes
5. Ardin A.
Makassar

6. Anak Agung Gede Angga PN Universitas Udayana

7. Made Wahyu Cahyadi Universitas Udayana

8. Komang Dhayana P. Universitas Udayana

9 Alfian Noha Zulkarnain Arga Husada

10. Febri Hertiantoro Arga Husada

Stikes Aisyiyah
11. Aprista Mutiara Putri
Yogyakarta

Stikes Aisyiyah
12. Annisak Zuhrotul Masruroh
Yogyakarta

Stikes Aisyiyah
13. Anggi Wahyu Sudianingrum
Yogyakarta

14. Novi Aldiani Pramasita Universitas Airlangga

15. Sandratia Eka Febrianggi Universitas Airlangga

Poltekes Kemenkes
16. Elwina Noviarnita
Surakarta
Poltekes Kemenkes
17. Annisah Nur Handayani
Surakarta

Universitas Esa
18. Ridwan Fadilah
Unggul

Universitas Esa
19. Karina Nur Fadhilah
Unggul

Universitas Esa
20. Achmad Fajar Humaidi
Unggul

Universitas Dhyana
21 Jro Mangku Komang R.
Pura

Universitas Dhyana
22. I Gede Dharma S.
Pura

Universitas Dhyana
23. I Made Gede Dwi Saputra
Pura

24. Santri Raminda STIKBA Jambi

Universitas
25. Lia Dwitasari
Hassanudin

Universitas
26. Irvan Firmandy
Hassanudin

Universitas
27. Riska Nur Amalia
Hassanudin

Universitas
28. Nur Hidayat Nurdin
Hassanudin

Universitas
29. Zidni Imanurrohmah L.
Hassanudin

Universitas
30. Rulyan Muslimin Habram
Hassanudin

31. Kahar Muzakir Universitas Airlangga

32 Risang Jiwo Erwanto Putro Universitas Airlangga

33. Haritsa Ifahmy Noorhaidha Universitas Airlangga

34. Riska Pristiandini Universitas Airlangga


46
MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
2013

Daftar Intitusi dan Jumlah Delegasi


Musyawarah Nasional V
Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia
(Munas V IMFI)
2013

No. Nama Institusi Jumlah Delegasi


1. Pengurus IMFI Pusat periode 2012-2013 4 orang

2. Arga Husada 2 orang

3. Unversitas Hasanuddin Surabaya 5 orang

4. Unversitas Esa Unggul Jakarta 3 orang

5. Unversitas Muhammadiyah Surakarta 3 orang

6. Poltekes Kemenkes Surakarta 2 orang

7. Universitas Dhyana Pura 3 orang

8. STIKBA Jambi 1 orang

9 Unversitas Udayana Bali 3 orang

10. Unversitas Airlangga Surabaya 3 orang

11. Poltekkes Kemenkes Makassar 2 orang

12. STIKES Aisyiyah Yogyakarta 3 orang

TOTAL 34 Orang
MUSYAWARAH NASIONAL V
47
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
2013
ALAMAT INSTITUSI FISIOTERAPI DI INDONESIA
Total : 31 Institusi yg tercatat
(Sumber: Panitia Munas V IMFI Unhas Surabaya)

Fakultas Fisioterapi UnV. Muhammadiyah Aceh


Jln. Kampus Unmuha No.91, Batoh Lueng Bata
Banda Aceh - NAD
Telp/ Fax : 0651-29922

DIII Fisioterapi Stikes Muhammadiyah Palembang


Jl. Jend. A. Yani 13 Ulu Palembang 30262
(dibelakang RS Muhammadiyah Palembang), Palembang
30111 Palembang - Sumatra Selatan
Telp : 0711-516233/516231 Fax. 0711-513202
Fax : + 62 411 585 188

Akademi Fisioterapi Harapan Bangsa Banda Aceh


Jln. Jenderal Sudirman 27-29
Kompleks RS Tengku Fakinah Banda Aceh 12345
Banda Aceh - Indonesia
Telp : 0651 -41-454

Akademi Fisioterapi Siti Hajar Medan


Jln. Letjend Jamin Ginting No.2
Medan 20157 Sumut
Indonesia
Telp : 061-8223939

UnVersitas Abdurrab Program Studi DIII Fisioterapi


Jl. Riau Ujung No. 73 Tampan Pekanbaru 28292
Riau – Indonesia
Telp. (0761) 38762, 859839,7098153, 839036, Fax. (0761)
859839, 7098153

DIII Fisioterapi Program Vokasi UnVersitas Indonesia


Kampus UI Depok 16424
Jakarta – Indonesia
Telp. : (+6221) 29027481, (+6221) 29027482, (+6221) 29027483
Fax : +62 21 29027480

Akademi Fisioterapi UnV. Kristen Indonesia


Jln Mayjen Sutoyo
Cawang - Jakarta Timur
Telp. : (021) 8092425 ext 374

Akademi Fisioterapi UPN Jakarta


Jl. RS. Fatmawati Pondok Labu Cilandak
Jakarta Selatan
Telp. (021) 7656971
48
MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
2013

Prodi DIII Fisioterapi


Poltekes Siteba
Jl. Jhoni Anwar No. 8
Lapai – Padang, Sumatera Barat
Telp. (0751) 445 880

Fakultas Fisioterapi unV. Esa unggul


Jalan Arjuna Utara No.9, Kebon Jeruk Jakarta Barat 11510
Jakarta Barat – Indonesia
Phone : 021 - 5674223 (hunting) 021- 5682510 (direct)
Fax : 021 - 5674248

Sekolah Tinggi fisioterapi Stikes Binawan Jakarta


Jln. Raya Kalibata No. 25-30 Jakarta Timur 13630
Jakarta Timur - Indonesia
Telp : (021) 80880882- 8011777
Fax : (021) 80880883

DIII dan DV Poltekkes Yayasan Rumah Sakit Umum (YRSU)


Dr. Rusdi Medan
Jln. H. Adam Malik No. 140 - 142 Medan Barat – Medan
Telp./ Faks. : (061) 6614941 – (061) 6618005

Stikes Fort De Kock


Jl. Bangkaweh No.15
Bukittinggi - Sumatera Barat
Telp. (0752) 628654/625969

Prodi DIII Fisioterapi


Akademi Fisioterapi Rumah Sakit Dustira Bandung
Rumah Sakit No.1 Cimahi
Cimahi – Jawa Barat
Telepon: 022-91151238, Fax: 022-6652170

Prodi DIII Fisioterapi


Stikes Widya Husada Semarang
Jl. Subali Raya No.12 Krapyak
Semarang
Telp. (024) 7612988, Fax. (024) 7612944

Stikes Al-Irsyad Al-Islamiyyah


Jalan Cerme No. 24 Cilacap 53223
Cilacap - Indonesia
Telp/ Fax: 0282-532975
49
MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
2013

Jurusan DIII dan DV Fisioterapi Poltekes Surakarta


Jl. Kapt. Adi Sumarmo, Tohudan, Colomadu Karanganyar 57173
Surakarta - Indonesia
Telp. : 62-271-725370

Akademi Fisioterapi “Yayasan Angga Binangun” Yogyakarta


Jl. Ring Road Selatan, Malangan, Giwangan
Yogyakarta - Indonesia
Telp. (0274) 4396908, 7104291 Fax (0274) 4396908, 411421

Prodi D3 III Fisioterapi


Fakultas Kedokteran UnV. Airlangga Surabaya
Jln. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No. 47-49 Surabaya 60131
Jawa Timur - Indonesia
Telp. +6231 5020 251

Fakultas Sains dan Kesehatan


Institusi Ilmu Kesehatan “Bhakti Wiyata” Kediri
Jl. KH Wahid Hasyim 65 Kediri 64114
Jawa Timur - Indonesia
Phone : +62 354 773299 ; +62 354 773535 Fax : +62 354 771539

Jurusan Fisioterapi Poltekes Surabaya


Jln. Pacerakkang Km 14 Daya , Komplek Poltekes Daya
Biringkanaya Surabaya
Sulawesi Selatan - Indonesia
Telp : (0411) 877832
Fax : (0411) 864797, 877803

DIII Fisioterapi Stikes St. Vincentius Apaulo Surabaya


Jl. Jambi 12 - 16 Surabaya 60008
Jawa Timur – Indonesia
Phone: (031)2952353-355 Fax: (031)5663894

Prodi DIII Fisioterapi UnVersitas Hang Tuah Surabaya


Jl. Arif Rahman Hakim 150 Surabaya 60111
Jawa Timur – Indonesia
Telp. : 62-31 594 5894 Fax. : 62-31 594 6261

Akademi Fisioterapi Siti Hajar Medan


Jln Letjend Jamin Ginting No. 2, Medan 20154
Medan – Indonesia
Telp : +62 (61) 8213187 - 8215771
50
MUSYAWARAH NASIONAL V
IKATAN MAHASISWA FISIOTERAPI INDONESIA
2013

Fakultas Ilmu Kesehatan UnVersitas Muhammadiyah Surakarta


Jln. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura Surakarta 57102
Surakarta - Indonesia
Telp. : +62 271 71741 Faks. : +62 271 715448

Program Studi DIII Fisioterapi STIKes Cirebon


Jl. Brigjen Darsono No 12-B Cirebon 45153
Cirebon – Jawa Barat
Telepon: 0231-247852, Fax: 0231-247852

Akademi Fisioterapi St. Lukas


Jl. Raya Tomohon - Tondano, Kec Tomohon Tengah,
Kota Tomohon
Manado 95445
Sulawesi Utara – Indonesia
Telp. : 0431 356774

Fakultas Ilmu Kesehatan UnVersitas Pekalongan


Jl. Sriwijaya No. 3 Bendan, Pekalongan 51111
Jawa Tengah – Indonesia
Telp. : 0285 – 421096, 421800, 421464

Program Studi Fisioterapi


Fakultas Kedokteran UnVersitas Udayana
Jl. PB. Sudirman Denpasar 80232
Denpasar - Bali
Telp. : +62 361 222510 Fax. : +62 361 246656

Program Studi S1 Fisioterapi Profesi


Fakultas Kedokteran UnVersitas Hasanuddin
Jl. Perintis Kemerdekaan, Kampus Tamalanrea KM. 10
Surabaya 90245 – Sulawesi Selatan
Telp. : (0411)-586296, 5040399 Fax.: (0411)-586297

DIII Fisioterapi Akademi “Arga Husada”Pare-Kediri


Jl. Mayjend Mas Isman 1, Pare, Kediri
Kediri - Jawa Timur
Telp, : 0354-398415

Anda mungkin juga menyukai