Anda di halaman 1dari 5

Apa itu Hepatitis B: Gejala, Penyebab,

Diagnosis, dan Cara Mengobati


Definisi dan Gambaran Umum
Hepatitis B adalah penyakit infeksi yang sering terjadi dan disebabkan oleh virus Hepatitis B.
Virus ini menyerang hati, menyebabkan peradangan dan menimbulkan terjadinya gejala
penyakit. Infeksi Hepatititis B dapat terjadi secara berkepanjangan/kronis maupun tiba-tiba/akut.
Infeksi yang berkepanjangan/kronis dapat menyebabkan pengerasan/sirosis hati dan kerusakan
hati yang berat.

Berdasarkan World Health Organization, lebih dari 200 juta orang terkena penyakit ini di seluruh
dunia. Di beberapa area di dunia, misalnya Afrika dan Asia, angka infeksi telah tercatat sebesar
10% dari populasi. Kondisi ini khususnya terjadi pada pasien yang terinfeksi pada usia muda.
Mendekati angka 90% pasien yang mendapatkan infeksi selama bayi dan 30-50% pasien yang
mendapatkan infeksi sebelum usia 5 tahun akan menjadi Hepatitis B kronis pada usia yang lebih
tua. Lebih dari 70% pasien mati karena gejala dan komplikasi infeksi Hepatitis B setiap
tahunnya.

Penyebab
Hepatitis B terutama disebabkan oleh virus Hepatitis B, yang juga dikenal sebagai HBV. Virus
ini dapat bertahan selama 7 hari diluar tubuh, pada periode tersebut, virus dapat menginfeksi
pasien. Penularan virus adalah melalui darah, yang artinya berpindah dari orang yang satu ke
yang lainnya melalui adanya paparan darah atau cairan tubuh yang terinfeksi. Pada umumnya
penularan adalah melalui transfusi darah dengan darah yang terinfeksi, terkena jarum suntik atau
penggunaan jarum suntik secara berulang yang sering terjadi pada pengguna obat-obatan
terlarang, kontak seksual dengan seseorang yang terinfeksi, dan penyebaran dari ibu ke anak
(penyebaran menurun). Jika tidak dilakukan penanganan, ibu yang terinfeksi memiliki 20%
resiko menularkan virus ke bayinya selama proses melahirkan. Berbagai strategi pencegahan
telah dilaksanakan di seluruh dunia untuk mencegah penularan virus. Hal tersebut meliputi
penapisan produk darah selama donor darah, strategi suntik yang aman, pembuangan limbah
jarum bekas pakai yang baik, dan penggunaan perlindungan sawar (kondom) saat melakukan
hubungan seksual.

Gejala utama
Banyak orang yang terinfeksi secara tiba-tiba/akut dengan Hepatitis B tidak menampakkan
adanya gejala. Pada beberapa pasien, infeksi dapat terbatas; hal ini berarti seseorang dapat
melawan virus dalam beberapa bulan. Jika Anda tidak dapat melawan virus tersebut setelah 6
bulan, Anda akan menjadi pembawa virus berkepanjangan/kronis. Pada saat ini, Anda dapat
tidak memiliki gejala, namun dapat menularkan virus.
Beberapa pasien menunjukkan adanya perkembangan gejala pada masa infeksi akut. Gejala yang
paling menonjol adalah timbulnya warna kuning pada tubuh (ikterus), dimana kulit dan bagian
putih pada mata berwarna kekuningan. Ikterus juga dapat berwujud sebagai gelapnya warna
urine menjadi kecoklatan. Gejala lain yang tidak khusus adalah demam, nyeri perut, muntah,
hilangnya nafsu makan, nyeri otot, kelemahan dan kelelahan yang tidak jelas.

Pasien dengan Hepatitis B berkepanjangan/kronis dapat berkembang menjadi pengerasan/sirosis


hati, menyebabkan terjadi kerusakan yang permanen dan pembentukan jaringan ikat/luka pada
parenkim hati dan gagal hati. Pasien dengan sirosis juga dapat memiliki gejala ikterus, cairan di
rongga perut (asites) menyebabkan pembesaran perut dan perubahan rasa. Pada beberapa pasien
juga dapat berkembang menjadi kanker.

Siapa yang Harus Ditemui dan Bererapa Tipe Pengobatan


yang Tersedia
Seseorang dengan gejala infeksi HBV harus segera berkonsultasi dengan penyedia layanan
kesehatan ahli. Pekerja kesehatan yang memiliki keahlian pengobatan pada kondisi ini adalah
hepatolog (yang mengobati penyakit Hati), gastroenterolog (yang mengobati penyakit saluran
pencernaan), dan para dokter yang memiliki spesialisasi pengobatan penyakit infeksi.

Karena banyak orang yang terinfeksi namun tidak menunjukkan adanya gejala, dianjurkan pada
kelompok dengan resiko tinggi untuk berkonsultasi, yaitu pengguna obat-obatan terlarang, pasien
dengan gagal ginjal, sedang dalam terapi cuci darah jangka panjang, dan pekerja layanan
kesehatan.

Infeksi Hepatitis B dapat dipastikan dengan tes darah yang dikenal dengan panel Hepatitis.
Dengan tes ini, Dokter Anda dapat memastikan apakah Anda terinfeksi virus, atau apakah
sedang berkembang antibodi di tubuh Anda untuk melawannya, atau Anda dapat menularkan
penyakit. Jika Anda terinfeksi dengan Hepatitis B, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan
laboratorium untuk menentukan kadar albumin dan parameter perdarahan. Tes fungsi hati,
pengambilan contoh jaringan hati (biopsi) biasanya juga dilakukan untuk memastikan kerusakan
yang disebabkan virus tersebut.

Jika Anda terinfeksi Hepatitis B, sangatlah penting menjaga hati Anda sesehat mungkin. Pasien
disarankan untuk menghindari minum beralkohol. Anda harus memeriksa obat-obatan atau
suplemen apa yang Anda pakai, misalnya acetaminophen, memiliki efek buruk pada hati Anda.
Jika Anda adalah seorang pembawa, Anda harus menjadwalkan bertemu dengan dokter Anda
secara rutin sehingga hati dan kadar virus dapat diamati.

Infeksi tiba-tiba/akut oleh Hepatitis B biasanya dapat sembuh dengan sendirinya dan hilang
dalam beberapa minggu. Anda harus makan makanan yang sehat dan bergizi dan banyak
beristirahat untuk mempercepat fase pemulihan. Hati akan kembali normal beberapa bulan
setelah infeksi akut. Disisi lain, Hepatitis B berkepanjangan/kronis, harus diobati dengan anti
virus, misalnya tenofovir. Obat ini dapat mengurangi jumlah virus, menghambat jalannya
penyakit, dan meningkatkan daya tahan. Suntikan interferon mungkin juga dapat dilakukan.
Interferon adalah obat yang dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Pengobatan
ini akan membantu meminimalkan peradangan hati, namun juga dapat menyebabkan beberapa
efek samping. Pasien pada tahap akhir penyakit, khususnya pasien yang telah menjadi sirosis,
mungkin memerlukan cangkok hati.

Aspek paling penting pada penaganan Hepatitis B adalah pencegahan Vaksin Hepatitis B telah
tersedia dan harus diberikan secara rutin pada semua bayi. Dosis tambahan sebanyak 2-3 kali
diberikan seiring dengan pertumbuhan bayi dan harus lengkap sebelum usia 1 tahun. Lebih dari
95% pasien yang menerima vaksinasi lengkap akan membentuk antibodi perlindungan untuk
melawan HBV. Anak yang belum mendapatkan vaksinasi pada saat lahir dan pekerja layanan
kesehatan harus diberikan dosis penguat dan dosis yang tertinggal. Jika Anda pernah
berhubungan dengan cairan atau darah terinfeksi, Anda dapat memperoleh vaksinasi dengan
Hepatitis immune globulin atau HBIG dalam 24 jam untuk mencegah terjadinya infeksi
epatitis Oleh dr. Ahmad Muhlisin Hepatitis adalah peradangan (pembengkakan) pada hati atau
liver. Penyakit hepatitis dapat disebabkan oleh infeksi, virus, bahan kimia, alkohol, penggunaan
obat-obatan dan faktor lainnya. Sesuai dengan penyebabnya ada berbagai jenis hepatitis virus
yaitu hepatitis A, B, C, D dan E. Daftar isi Pengertian Gejala Penyebab Diagnosis Pengobatan
Pencegahan Pengertian Hepatitis Penyakit Hepatitis adalah kondisi medis yang disebabkan oleh
adanya peradangan (pembengkakan) pada hati. Hati atau liver adalah organ penting untuk
berbagai fungsi dalam tubuh. Fungsi hati diantaranya mengatur metabolisme, membuat protein,
menyimpan vitamin dan zat besi, mengeluarkan racun dan memproduksi empedu. Jika hati tidak
berfungsi dengan baik, maka dapat menyebabkan penyakit serius atau bahkan kematian.
Hepatitis dapat disebabkan oleh infeksi, virus, bahan kimia, alkohol, penggunaan obat-obatan
dan faktor lainnya. penyakit hepatitis Hepatitis kronis adalah peradangan hati yang berkelanjutan
atau berlangsung lama. Sedangkan hepatitis akut adalah penyakit hepatitis yang baru saja terjadi
kemudian bisa sembuh total atau belanjut menjadi hepatitis kronis. Ada banyak jenis hepatitis
yang disebabkan oleh virus, dinamai dengan huruf alfabet, yaitu hepatitis A, hepatitis B,
Hepatitis C, D dan E sesuai dengan virus penyebab hepatitis. Walaupun semua virus ini sama-
sama menyerang hati, namun mereka memiliki cara penularan yang bebeda dan sifat yang
berbeda. Penyebab Hepatitis Penyakit hepatitis paling sering disebabkan oleh virus, adapun
penyebab dan cara penularannya adalah sebagai berikut. Hepatitis A virus (HAV) menyebar
melalui tinja orang yang terinfeksi dan yang paling sering ditularkan melalui konsumsi air atau
makanan yang terkontaminasi. Perilaku seksual tertentu juga dapat menyebabkan penularan.
Hepatitis B virus (HBV) ditularkan melalui kontak dengan darah orang yang terinfeksi, air mani,
dan cairan tubuh lainnya. HBV dapat ditularkan dari ibu yang terinfeksi kepada bayi pada saat
lahir. Penularan juga dapat terjadi melalui transfusi darah dan produk darah yang terkontaminasi,
suntikan yang terkontaminasi selama prosedur medis, dan melalui penggunaan suntikan narkoba
berganti-gantian. Hepatitis C virus (HCV) sebagian besar ditularkan melalui paparan darah dan
seperti paa penularan hepatitis B. Hepatitis D Virus (HDV) infeksi hanya menyerang pada
mereka yang terinfeksi HBV. Infeksi ganda HDV dan HBV dapat mengakibatkan penyakit yang
lebih serius dan hasil yang lebih buruk. Hepatitis E virus (HEV) sebagian besar ditularkan
melalui konsumsi air atau makanan yang terkontaminasi. HEV merupakan penyebab umum dari
wabah hepatitis. Gejala Hepatitis Tidak semua orang dengan hepatitis akan mengalami gejala.
Secara umum, bila gejala terjadi, maka akan seperti ini: Demam Mual sampai muntah
Ketidaknyamanan perut Urin berwarna gelap atau kuning kecoklatan seperti teh pekat. Letargi
(kelelahan) Nyeri sendi Edema (pembengkakan) Mudah memar Jaundice (kulit dan mata kuning
atau sakit kuning). Diagnosis Beberapa pemeriksaan akan diperlukan untuk menegakkan
diagnosis hepatitis mungkin termasuk tes darah dan biopsi hati (sepotong kecil jaringan hati
diambil untuk pemeriksaan laboratorium). Pengobatan Hepatitis Pengobatan tergantung pada
jenis hepatitis. Secara umum penderita hepatitis harus banyak istirahat, menghindari alkohol, dan
minum obat untuk membantu meringankan gejala. Kebanyakan orang yang menderita hepatitis A
dan E akan sembuh sendiri setelah beberapa minggu. Hepatitis B diobati dengan obat antivirus,
seperti lamivudine dan adefovir dipivoxil. Hepatitis C diobati dengan kombinasi peginterferon
dan ribovarin. Transplantasi hati mungkin diperlukan pada kegagaln hati yang disebabkan oleh
hepatitis B atau C. Pencegahan Hepatitis Penyakit hepatitis dapat dicegah dengan cara
menghindari faktor-faktor resiko dan cara penularan seperti telah disebutkan sebelumnya. Selain
itu cara mencegah hepatitis yang paling efektif adalah melakukan imunisasi atau vaksinasi
terhadap hepatitis A dan B.
Sumber: Hepatitis - Mediskus

Anda mungkin juga menyukai