Ibu zubaidah mengatakan Sebelum acara Main Koset dimulai biasa nya
induk budak gadih ( ibu-ibu yang di tuakan /orang yang punya rumah )
menjemput budak gadih (anak gadis) ke rumah mereka untuk mengikuti Main
Koset, dan bujang mereka datang sendiri kerumah orang yang mengadakan acara
pernikahan tersebut. Bagi para gadis biasanya pada saat mereka di jemput mereka
memakai perhiasan dan membawa kain sarung ataupun barang berharga lain nya,
dan bagi para bujang (pria), mereka membawa uang dengan jumlah banyak, bagi
mereka yang tidak punya uang mereka meminjam uang kepada tokeh (orang-
orang kaya). Fungsi uang tersebut adalah untuk bayaran jika kalah dalam bermain
koset begitupun sebalik nya fungsi emas dan kain bagi para gadis.
Pada saat acara Main Koset akan dimulai para gadis sudah duduk didalam
rumah menunggu para bujang menghampiri mereka. Disini biasa nya para bujang
akan menghampiri wanita atau gadis yang mereka cintai atau mereka akan
menghampiri pacar mereka masing-masing, atau bisa juga gadis yang mereka
suka. Setelah menghampiri sang gadis biasanya sang pria (bujang) menyiapkan
Koset (korek api yang masih menggunakan belerang) korek api disiapkan oleh
pria (bujang) itu sendiri. Cara bermain nya yaitu sang wanita di suruh memilih
antara genap dan ganjil, koset (korek api) dilempar, jika yang keluar adalah ganjil
dan wanita (gadis) memilih genap maka sang gadis harus dihukum, hukuman nya
adalah menjawab pertanyaan atau memberi barang berharga milik mereka, disini
sang pria (bujang) bisa memberi pertanyaan bebas misal nya pertanyaan
mengenai isi hati sang gadis terhadap sang pria, jika sang gadis tidak mau
menjawab pertanyaan tersebut maka dia harus menyerahkan barang berharga
mereka seperti emas atau kain yang mereka bawa tadi, dan begitupun sebalik nya,
namun apabila sang gadis memilih ganjil dan koset (korek api) yang dilempar
yang keluar adalah ganjil maka sang gadis bebas dari hukuman. Main Koset
biasanya dilakukan sepanjang malam hingga subuh, namun walaupun Main Koset
ini dilakukan sepanjang malam tetapi tetap dibawah pengawasan orang tua.
Rassuh Ja’far (ed). Musik Tradisional. Dinas Kebudayaan dan pariwisata Provinsi
Jambi.
"Penduduk Jambi 2000-2010". BPS Provinsi Jambi. Diakses tanggal 10 Juni 2010.