Email: bunda_arif@ymail.com
KATA PENGANTAR
Tim Penyusun
2
DAFTAR ISI
1. DEFINISI ……………………………………………………….. 4
2. RUANG LINGKUP …………………………………………….. 9
3. TATA LAKSANA ……………………………………………….11
4. DOKUMENTASI ………………………………………………..12
5. DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………13
3
BAB I
DEFINISI
4
kewajaran pelayanan terhadap pasien, menggunakan peluang untuk meningkatkan
pelayanan dan memecahkan masalah-masalah yang ada dan mencari jalan
keluarnya, sehingga pelayanan yang diberikan di RS berdaya guna dan berhasil
guna.
1. Clinical pathway adalah alur yang menunjukkan secara detail tahap-tahap penting
dari pelayanan kesehatan termasuk hasil yang diharapkan. Secara sederhana dapat
dibilang bahwa clinical pathwaya dalah sebuah alur yang menggambarkan proses
mulai saat penerimaan pasien hingga pemulangan pasien.
5
4. Manajemen risiko menurut The Joint Commission On Acreditation Of Healthcare
Organizations adalah aktivitas klinis dan administratif yang dilakukan oleh RS
untuk melakukan identifikasi, evaluasi dan pengurangan risiko terjadinya cedera
atau kerugian pada pasien, pengunjung dan institusi RS.
Manajemen risiko dapat digambarkan sebagai proses berkelanjutan dari
identifikasi secara sistemik, evaluasi dan penatalaksanaan risiko dengan tujuan
mengurangi dampak buruk bagi organisasi maupun individu.
5. Failure Modes and Effect Analysis atau Analisis Modus Kegagalan dan Dampak
adalah Sebuah metode sistematis mengidentifikasi dan mencegah produk dan
proses masalah sebelum terjadi, dengan cara pendekatan proaktif.
6. Penilaian Kinerja adalah pengukuran hasil kerja yang dapat dicapai oleh
seseorang atau kelompok orang di rumah sakit sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawab masing – masing dalam upaya pencapaian tujuan rumah sakit,
selama periode tertentu. Hasil kerja di dalam melaksanakan tugas, seperti standar
hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu
dan telah disepakati bersama.
6
2. Indikator adalah suatu cara untuk menilai penampilan dari suatu kegiatan atau
merupakan variabel yang digunakan untuk menilai perubahan.
3. Indikator Area Klinis (IAK): Indikator klinis adalah suatu cara untuk menilai
penampilan dari suatu kegiatan klinis dengan menggunakan berbagai instrumen.
4. Indikator Area Manajemen (IAM): Indikator manajemen adalah suatu cara untuk
menilai penampilan dari suatu kegiatan manajemen dengan menggunakan
berbagai instrumen.
5. Indikator Sasaran Keselamatan Pasien (ISKP): Indikator sasaran keselamatan
pasien adalah suatu cara untuk menilai penampilan dari suatu kegiatan
keselamatan pasien dengan menggunakan berbagai instrumen.
6. International Library Measure (ILM): International Library Measure adalah
standar internasional untuk rumah sakit khususnya indikator klinis.
7. Standar Pelayanan Minimal (SPM): Standar pelayanan minimal adalah ketentuan
tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah
yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal.
8. Monitoring dilaksanakan berdasarkan profil indikator masing – masing, yang
terdiri dari:
7
dalam rumus indikator kinerja
Atau Penyebut adalah besaran sebagai nilai pembagi
Denominator :
dalam rumus indikator kinerja
Sumber Data Sumber bahan nyata/keterangan yang dapat dijadikan
(Inklusi & : dasar kajian yang berhubungan langsung dengan
Eksklusi) persoalan
Ukuran pencapaian mutu/kinerja yang diharapkan bisa
Standar :
dicapai
PJ
Petugas yang bertanggung jawab mengumpulkan data di
Pengumpul :
unit pelayanan
Data
8
BAB II
RUANG LINGKUP
1. Konsep dan prinsip dasar upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien, sesuai
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan pasien
2. Upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien di Rumah Sakit Ibu dan Anak
“Bunda arif” Purwokerto, sesuai Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan
pasien
3. Kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien:
a. Clinical pathway
b. Monitoring indikator mutu
1) Indikator upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien, sesuai Kamus
Indikator Rumah Sakit Ibu dan Anak “Bunda arif” Purwokerto
2) Monitoring mutu klinis, termasuk ILM dan SPM klinis
3) Monitoring mutu manajemen, termasuk SPM manajemen
4) Monitoring mutu keselamatan pasien
c. Keselamatan pasien
1) Insiden Keselamatan pasien (IKP)
2) Manajemen Risiko
3) Failure Mode and Effects Analysis (FMEA)
d. Penilaian Kinerja
e. Evaluasi kontrak dan perjanjian
f. Diklat PMKP
g. PMKP di unit kerja
h. Metode PMKP
i. Pencatatan dan pelaporan
9
1. Manajemen
2. Para Manajer dan Asisten Manajer
3. Para kepala Unit kerja / Supervisor
4. Para Penanggung jawab monitoring mutu di Unit kerja.
10
BAB III
TATALAKSANA
1. Penetapan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien di Rumah Sakit Ibu
dan Anak “Bunda arif” Purwokerto oleh Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak
“Bunda arif” Purwokerto.
2. Rapat koordinasi Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan pasien untuk
menentukan materi, peserta, tempat dan jadwal pelaksanaan diklat dengan
membuat propsal diklat.
3. Koordinasi dengan bagian Diklat Rumah Sakit Ibu dan Anak “Bunda arif”
Purwokerto terkait rencana diklat peningkatan mutu dan keselamatan pasien di
Rumah Sakit Ibu dan Anak “Bunda arif” Purwokerto dan mengajukan proposal
diklat tersebut
4. Koordinator Unit Diklat dengan sepengetahuan Direktur Rumah Sakit Ibu dan
Anak “Bunda arif” Purwokerto menyetujui rencana pelaksanaan dan memfasilitasi
pelaksanaannya terkait waktu, peserta, dan tempat.
5. Pelaksanaan:
a. Dilaksanakan sebelum pelaksanaan program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
b. Materi sesuai program peningkatan mutu dan keselamatan pasien yang
ditetapkan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak “Bunda arif” Purwokerto.
c. Metode : Presentasi Singkat, Latihan, Kerja Kelompok, Diskusi Pleno.
d. Absensi kehadiran pemberi materi dan peserta
6. Pelaporan
Setiap selesai pelaksanaan diklat peningkatan mutu dan keselamatan pasien harus
dibuat laporan secara tertulis sebagai dokumen bukti pelaksanaan.
11
BAB IV
DOKUMENTASI
Setiap tahapan dalam pelaksanaan pendidikan dan latihan harus didokumentasikan sebagai
dokumen bukti pelaksanaan:
1. Undangan diklat baik kepada pemberi materi maupaun kepada peserta, termasuk
jadwal pelaksanaan
2. Materi diklat
3. Absensi pemberi materi dan peserta
4. Laporan pelaksanaan diklat
Ditetapkan di : Purwokerto
Pada Tanggal : 02 Januari 2019
DIREKTUR,
12
DAFTAR PUSTAKA
13