Imunisasi khusus
IMUNISASI RUTIN
Imunisasi tertentu yang diberikan pada kelompok umur tertentu yang paling
berisiko terkena penyakit sesuai dengan kajian epidemiologis pada periode
waktu tertentu
Dilakukan untuk melengkapi Imunisasi dasar dan/atau lanjutan pada target
sasaran yang belum tercapai.
Tidak menghapuskan kewajiban pemberian Imunisasi rutin.
Dilakukan oleh Menteri, kepala dinas kesehatan provin si, atau kepala dinas
kesehatan kabupaten/kota .
IMUNISASI TAMBAHAN …. LANJUTAN
Backlog fighting upaya aktif tingkat PKM untuk meningkatkan cakupan pada
anak < 3 tahun, prioritas pada desa yang selama 2 tahun belum mencapai UCI
Crash program upaya tingkat PKM untuk cegah KLB
PIN imunisasi masal yang dilakukan serentak untuk memutus rantai
penularan, dan meningkatkan herd immunity, tanpa memandang status
imunisasinya
Catch up campaign (Kampanye) imunisasi masal diwilayah dan pada waktu
etrtentu untuk memutus rantai penularan
Outbreak Response Immunization (ORI) pada kondisi KLB
IMUNISASI KHUSUS
Setelah dikocok
Setelah 30 menit
Setelah 60 menit
Boleh digunakan Jangan digunakan
PENCEGAHAN INFEKSI
PENTING: Jika anda menyentuh bagian-bagian ini, buang alat suntik dan jarum dan
ambil alat suntik yang baru dan steril. 23
CARA PEMBERIAN VAKSIN
Intramuscular
Subcutaneous e.g. hepatitis A and B,
e.g. measles, mumps, DTP
rubella, varicella
Oral
e.g. polio Intradermal
BCG
24
CARA PENYUNTIKAN
Subcutan Intramusculair
LOKASI PENYUNTIKAN
26
TEMPAT PEMBUANGAN LIMBAH
IMUNISASI PADA KONDISI KHUSUS
IMUNISASI PADA BAYI BBLR & PREMATUR