Anda di halaman 1dari 3

Kasus 2: Isolasi Sosial(Untuk kelompok 4)

Seorang pasien perempuan, Nn. Z (24 tahun), dibawa ke RSJ oleh keluarganya karena
Nn. Z sering marah-marah, berbicara meracau.Saat dikaji oleh perawat, Nn. Z tampak,
berdiam diri di pojokan sudut kamar dengan posisi tertidur seperti janin. Saat di Tanya, Nn. Z
tidak kooperatif, hanya diam dan tatapan kosong,afek tumpul, perawat perlu memberikan
stimulus dengan tepukan, dan Nn. Z baru bisa berespon dengan tampak kaget. Nn. Z juga
sering menolak jika di ajak melakukan kegiatan bersama pasien lainnya.

Sebelumnya menurut keluarga, tiga bulan yang lalau Nn. Z pernah mengalami
bullying oleh kakak seniornya. Selain itu Nn. Z pernah mengalami kekerasan oleh almarhum
Ayah kandung nya sejak SMP dan Nn. Z cenderung introvert. Terapi yang sedang di dapatkan
oleh Nn. Z ialah Qutipine 1x1 400mg per oral.

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA NN. Z

Nama : Nn. Z
Umur : 24 tahun

Keluhan Utama : Saat dikaji klien tampak berdiam diri di pojokan sudut kamar dengan
posisi tertidur seperti janin, saat ditanya Nn. Z tidak kooperatif hanya
diam dan tatapan kosong. Afek tumpul, perawat perlu diberikan
stimulus dengan tepukan.
SMRS : 3 bulan yang lalu Nn. Z pernalah mengalami bulliing oleh kakak
seniornya dan mengalami kekerasan oleh almarhum oleh ayah
kandungnya sejak SMP. Nn. Z dibawa ke RSJ karena sering marah –
marah dan berbicara meracau. Nn. Z cenderung intropert.
Therapy : Qutipine 1x 400 mg per oral.
DATA POHON MASALAH MASALAH
Ds : Resiko perubahan persepsi Isolasi sosial
Menurut keluarga kl sensori
cenderung introvert
Menurut keluarga3 bulan yang
lalu Nn. Z pernah mengalami
bulliing oleh kakak seniornya Isolasi sosial : menarik diri
dan mengalami kekerasan oleh
almarhum ayah kandungnya
sejak SMP.
Harga diri rendah

Do :
Saat dikaji klien tampak
berdiam diri di pojokan sudut
kamar
posisi tertidur seperti janin,
saat ditanya Nn. Z tidak
kooperatif hanya diam dan
tatapan kosong.
Afek tumpul, perawat perlu
memberikan stimulus dengan
tepukan.

Diagnosa
Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
Isolasi sosial : TUM SP 1 1. Hubungan saling
Menarik diri Klien mampu 1. Bina hubungan percaya
berinteraksi dengan saling percaya merupakan
orang lain dengan pasien langkah awal
2. Identifikasi untuk
TUK 1 penyebab isolasi menunjukkan
Setelah dilakukan sosial (teman interaksi
tindakan yang disukai, 2. Dengan
keperawatan 2x teman yang tidak mengetahui tanda
pertemuan, klien disukai, alasan) dan gejala dapat
menunjukkan tanda – 3. Sebutkan menentukkan
tanda percaya kepada keuntungan dan intervensi
orang lain, dengan kerugian selanjutnya.
kriteria : berinteraksi 3. Reinforcement
- Wajah cerah, dengan orang lain dapat
senyum 4. Latih berkenalan meningkatkan
- Mau berkenalan dengan orang harga diri klien
- Ada kontak mata lain. 4. Agar lebih
- Bersedia 5. Masukkan jadwal percaya diri
menceritakan kegiatan pasien. 5. Lebih teratur
perasaan, manajemen
- Bersedia waktu
mengungkapkan
masalahnya

Anda mungkin juga menyukai