Anda di halaman 1dari 7

EVIDENCE BASED NURSING PRACTICE

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Stase Anak Profesi Ners STIKes
‘Aisyiyah Bandung dengan dosen :
Yusi Sofiah, M.Kep, Ns.Sp.Kep.An

Disusun Oleh:

Acep Maskur 40201920149

PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH BANDUNG
TAHUN 2019
Kasus :
+- 2 hari yang lalu, pasien panas badan dan kejang sebanyak 2 kali (1x di rumah, 1 x saat
perjalanan ke rumah sakit), riwayat kejang tidak ada, saat dikaji pasien masih panas suhu 38
C, kejang tidak ada

Problem :
Hiperthermia pada pasien anak
Intervensi :
Kompres hangat
Comparison :
Kompres bawang merah, minyak kelapa dengan air jeruk nipis
Outcome :
Menurunkan suhu tubuh kembali normal
Pertanyaan :
Manakah intervensi yang lebih berpengaruh untuk menurunkan suhu tubuh dengan kompres
hangat, kompres bawang merah atau minyak kelapa dengan air jeruk nipis?

Jurnal Validitas Importancy Applicability


Judul 1 : V1 (Seleksi) Penting, karena Dapat disimpulkan bahwa
Penelitian tentang terapi penelitian ini penelitian tidak terdapat
Perbedaan kompres hangat dengan memberikan pilihan perbedaan rerata selisih
kompres hangat kompres bawang merah intervensi hipethermia suhu yang bermakna antara
dan kompres adalah untuk membuktikan untuk menurunkan kelompok kompres hangat
bawang merah perbedaan penurunan suhu suhu tubuh anak. dengan kelompok kompres
terhadap tubuh anak dengan demam bawang merah, namun
penurunan suhu antara kompres hangat dan pemberian kompres bawang
tubuh anak kompres bawang merah. merah lebih cepat
dengan demam Sampel penelitian mencapai suhu normal
Penulis : berjumlah 34 anak dengan dibanding dengan
Etika Dewi demam di Puskesmas I pemberian kompres hangat.
Cahyaningrum, Kembaran Purwokerto.
Anies dan Hari Teknik pengambilan
Peni Julianti sampel dengan Purposive
Tahun: Sampling dengan kriteria
2014 inklusi meliputi anak
dengan demam hari
pertama, umur >2-6 tahun,
dan suhu 37,3oC – 38,5oC.
V2 (Informasi)
Penelitian ini menggunakan
desain/rancangan penelitian
Quasi Experiment dengan
pendekatan Pretest-
Postest. Dilakukan pretest
pada dua kelompok, diikuti
intervensi kompres hangat
maupun kompres bawang
merah kemudian postest.
Alat ukur untuk variabel
kompres menggunakan
checklist pemberian
kompres hangat maupun
kompres bawang merah,
sedangkan variabel
penurunan suhu tubuh anak
dengan demam
menggunakan termometer
digital kemudian dicatat
pada lembar observasi.

V3 (Perancu)
Dalam penelitian ini tidak
terdapat variabel perancu
yang dijelaskan oleh
peneliti.

V4 (Analisis)
Teknik analisis yang
digunakan adalah Wilcoxon
. Analisis statistic
memperoleh hasil adanya
perbedaanatau selisih rerata
suhu sebelum dan setelah
kompres bawang merah
yaitu 0.734oC dengan nilai
significancy p=0,000 (ρ <
0,005) sehingga
disimpulkan bahwa terdapat
perbedaansuhu tubuh yang
bermakna antara sebelum
dan setelah kompres
bawang merah.
V5 (Eksterna)
Hasil penelitian ini sejalan
dengan sejalan dengan
penelitian Rachmad (2012)
yang mengemukakan
bahwa semakin besar massa
bawang merah yang
diberikan maka semakin
sedikit jumlah waktu yang
dibutuhkan untuk
menurunkan suhu
campuran, sehingga
semakin efektif dalam
menurunkan suhu.

Judul 2 : V1 (Seleksi) : Penting, karena Dapat disimpulkan bahwa


Penelitian ini tentang penelitian ini terdapat perbedaan suhu
Perbedaan suhu pembuktian perbedaan suhu memberikan bukti tubuh yang bermakna
tubuh anak tubuh anak demam sebelum terapi bagi pasien antara sebelum dan setelah
demam sebelum dan setelah kompres dalam perawatan kompres bawang merah,
dan setelah bawang merah. Dilakukan hiperthermia. dimana kompres bawang
kompres pengukuranpada anak merah dapat menurunkan
bawang merah demam, diikuti intervensi demam anak secara
Penulis : berupa kompres bawang signifikan.
Etika Dewi merah kemudian
Cahyaningrum pengukuran kembali setelah
dan Diannike intervensi. Populasi pada
Putri penelitian ini adalah
Tahun : seluruh anak demam di
2017 Puskesmas Kembaran I
Banyumas periode bulan
Juni2017. Teknik
sampeldalam penelitian ini
menggunakan
PurposiveSampling.
Tidak dijelaskan dalam
jurnal kriteria inklusi dan
eksklusi untuk responden.

V2 (Informasi) :
Penelitian ini menggunakan
rancangan penelitian pra-
eksperimental dengan
pendekatan One-group pra-
post test design. Dilakukan
pengukuranpada anak
demam, diikuti intervensi
berupa kompres bawang
merah kemudian
pengukuran kembali setelah
intervensi.

V3 (Perancu) :
Tidak ditemukan perancu
dalam penelitian ini.

V4 (Analisis) :
Uji statistik yang digunakan
adalah MANOVA untuk
menguji hipotesisnya dan
LSD (Leat Significant
Difference) untuk
mengetahui adanya
perbedaan pada masing-
masing kelompok.

V5 (eksterna):
Penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang
dilakukan oleh Bowden
(2012) lebih lanjut, klien
menyatakan merasakan
sensasi hangat setelah
autogenic relaxation. Hal
ini sesuai dengan hasil
penelitian ini bahwa
relaksasi ini memberikan
sensasi hangat dan berat
yang berpengaruh terhadap
penurunan kecemasan dan
hormon penyebab stress,
yaitu kortisol. Saundres
menyatakan bahwa rasa
hangat tersebut merupakan
hasil vasodilatasi arteri
perifer sedangkan sensasi
berat merupakan hasil dari
hilangnya tekanan otot
tubuh. Penurunan
kecemasan ekstrim terjadi
pada 3 orang.
Judul 3 : V1 (Seleksi) Penting, karena Dapat disimpulkan bahwa
Pengaruh Populasi penelitian adalah penelitian ini penelitian mengenai
pemberian anak demam di wilayah memberikan pilihan perawatan demam dengan
minyak kelapa Desa Salamet Kabupaten intervensi bagi pasien perlakuan pemberian lulur
dengan air jeruk Turen. Subjek penelitian yang sedang minyak kelapa dan jeruk
nipis terhadap sebagai kasus sebanyak 20 mengalami nipis lebih efektif untuk
penurunan suhu orang anak demam usia 1-3 hiperthermia. menurunkan suhu anak
tubuh pada anak tahun. Penelitian ini demam .
usia 1 -3 tahun menggunakan metode
dengan indikasi wawancara langsung pada
febris di desa subjek penelitian, kuisioner
salamet dan perlakuan 10 orang
kabupaten turen anak demam yang
Penulis mendapat lulur minyak
Endah Susilo kelapa dan 10 orang anak
Rini dan I yang mendapat lulur
Wayan Putra minyak kelapa dan jeruk
Artha Abra W nipis Tidak dijelaskan
Tahun dalam jurnal kriteria inklusi
2013 dan eksklusi untuk
responden.

V2 (Informasi)
Desain penelitian yang
digunakan dalam penelitian
ini adalah jenis penelitian
eksperimental yang
bertujuan untuk mengetahui
efektivitas penurunan suhu
anak demam.

V3 (Perancu)
Tidak ditemukan perancu
dalam penelitian ini.

V4 (Analisis)
Data dianalisis dengan
menggunakan analisis
deskriptif (tabulasi silang)
dan juga menggunakan t
test seluruh proses analisis
menggunakan alat bantu
komputer SPSS (Statistical
Program For Sosial
Science) for windows.
V5 (Eksterna)
Tidak ditemukan variabel
eksterna dalam penelitian
ini.

Kesimpulan :
Dapat disimpulkan dari tiga jurnal yang telah diteliti bahwa intervensi keperawatan
yang dapat diberikan dalam penanganan demam bisa berupa kompres hangat,
kompres bawang merah dan pemberian minyak kelapa dengan air jeruk nipis. Namun
kompres bawang merah bisa lebih efektif dalam penurunan suhu tubuh.

Anda mungkin juga menyukai