Latar Belakang
modern saat ini. Penyakit degeneratif merupakan penyakit yang sulit untuk
diobati, ditandai dengan adanya degenerasi organ tubuh yang dipengaruhi oleh
gaya hidup. Salah satu penyakit degeneratif yang sering dijumpai di masyarakat
diabetes melitus tipe 2, dan diabetes melitus gestasional. Jenis diabetes melitus
yang paling banyak diderita adalah diabetes melitus tipe 2 (DMT2). DMT2 adalah
penyakit gangguan metabolik yang di tandai oleh kenaikan glukosa darah akibat
2013). Diabetes melitus tipe 2 disebabkan oleh sel-sel sasaran insulin gagal atau
tidak mampu merespon insulin secara normal sehingga disebut sebagai resistensi
memperkirakan 194 juta jiwa atau 5.1% dari 3.8 miliar penduduk dunia yang
berusia 20–79 tahun menderita DM dan pada 2025 akan meningkat menjadi 333
juta jiwa. World Health Organization (WHO) memprediksi kejadian DM di
Indonesia akan mengalami peningkatan dari 8.4 juta penderita DM pada tahun
2000 akan meningkat menjadi 21.3 juta penderita DM pada tahun 2020.
hidup yang saat ini semakin tidak sehat. Hal ini menyebabkan Indonesia berada di
urutan 4 dunia penderita DM tertinggi setelah Amerika Serikat, China, dan India
(ADA 2004).
dan toleransi glukosa terganggu (TGT) sebesar 29.9%. Hal tersebut menunjukkan
faktor risiko yang diperkirakan menjadi penyebab DM antara lain, usia, gaya
hidup, dan aktivitas fisik. Diabetes dapat terjadi akibat kelebihan berat badan
(obesitas), gaya hidup yang tidak sehat, kurang olahraga, dan faktor keturunan
Gaya hidup yang tidak sehat salah satunya ditandai oleh perubahan pola
dan minuman berisiko seperti makanan tinggi lemak, gula, dan garam, serta
pekerjaan manusia. Aktivitas fisik juga akan memengaruhi berat badan atau status
gizi seseorang. Orang yang melakukan aktivitas fisik cukup cenderung memiliki
berat badan yang ideal, sedangkan orang yang kurang melakukan aktivitas fisik
cenderung memiliki berat badan lebih karena aktivitas fisik yang menurun dapat
Kalimantan Barat 11.1%, Maluku Utara 11.1%, dan Riau sekitar 10.4%
(Balitbang Depkes 2008). Menurut Dinas Kesehatan Provinsi Riau (2011), jumlah
penderita diabetes melitus tertinggi terdapat pada kelompok umur 45-54 tahun
(191 kasus), diikuti kelompok umur 60-69 (120 kasus), dan kelompok umur 25-44
makanan yang diolah dengan cara digoreng, digulai, dan direndang, sehingga
konsumsi masyarakat terhadap minyak dan santan cukup tinggi. Selain itu,
Saat ini, penanganan pertama kasus diabetes melitus berada pada tingkat
dengan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus (DM) tipe 2 di Kota
Pekanbar