Disusun Oleh:
JURUSAN KEPERAWATAN
SURABAYA
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 40 menit, diharapkan keluarga dapat
mengetahui, memahami dan mengaplikasikan cara pencegahan gizi buruk pada
balita dalam kehidupan sehari-hari.
B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini keluarga diharapkan dapat :
1. Memahami pengertian gizi buruk.
2. Mengetahui tanda-tanda gizi buruk.
3. Mengetahui penyebab gizi buruk.
4. Mengetahui akibat gizi buruk.
5. Memahami cara perawatan balita dengan gizi buruk.
6. Mengetahui cara pencegahan gizi buruk pada balita.
7. Mengetahui cara pengolahan makanan.
C. Metode Penyuluhan
1. Ceramah/Presentasi
2. Tanya Jawab
D. Media Penyuluhan
Media penyuluhan yang digunakan berupa LCD dan leaflet yang disusun
sedemikian rupa sehingga sasaran/peserta penyuluhan dapat memahami materi
yang disampaikan dengan mudah.
E. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Respon Peserta Pelaksana
Penyuluhan
1 Pembukaan 1. Memberi 1. Menjawab salam Hafida
(5 menit) salam 2. Mendengarkan dan Faradella
2. Memperkenal memperhatikan
kan diri 3. Menjawab
3. Menyebutkan pertanyaan
kontrak 4. Menyetujui kontrak
waktu waktu
4. Menyebutkan
materi atau
pokok
bahasan yang
akan
disampaikan.
2 Kegiatan Inti 1. Menggali 1. Mendengarkan dan Butsainah
(30 menit) pengetahuan memperhatikan Adinda Z. O.
peserta penjelasan Meilda Ika
tentang materi Penyuluh Sari
yang akan 2. Aktif bertanya Anisa Febra
disampaika 3. Mendengarkan Ana
2. Menjelaskan Khusniaturro
materi hmah
penyuluhan Viola Nova
secara Aisyah
berurutan dan
teratur:
a. Pengertian
gizi buruk.
b. Tanda-tanda
gizi buruk.
c. Penyebab
gizi buruk.
d. Akibat gizi
buruk.
e. Cara
perawatan
balita
dengan gizi
buruk.
f. Cara
pencegahan
gizi buruk
pada balita.
g. Cara
pengolahan
makanan.
3. Memberikan
kesempatan
untuk
bertanya
4. Menjawab
pertanyaan
peserta.
3 Penutup 1. Menyimpulka 1. Mendengarkan dan Hafida
n materi yang Memperhatikan Faradella
(5 menit)
disampaikan 2. Menjawab Nailil Izza
oleh penyuluh pertanyaan yang Dewi Novita
2. Mengevaluasi diberikan
peserta atas 3. Menjawab salam
penjelasan
yang
disampaikan
3. Menanyakan
kembali
mengenai
materi
penyuluhan
4. Salam
Penutup
F. Pengorganisasian
1. Moderator : Hafida Faradella
2. Penyaji : Butsainah , Meilda
3. Fasilitator : Ana, Anisa, Viola
4. Notulen dan observer : Dewi, Nailil
Pembagian Tugas
1. Moderator : Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan
dari awal sampai akhir
2. Penyaji : Menyajikan materi penyuluhan
3. Fasilitator : Memotivasi peserta untuk bertanya
4. Notulen dan observer : Menyampaikan kesimpulan dari hasil penyuluhan
dan mengevaluasi jalannya penyuluhan
G. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Penyuluhan akan dilakukan di Posyandu Dahlia Pacar Keling, Surabaya
b. Penyuluhan akan dimulai pukul 10.00 WIB.
c. Media dan alat sudah dipersiapkan 10 menit sebelum kegiatan
d. Peserta yang akan menjadi sasaran penyuluhan keluarga balita yang sedang
melakukan pemeriksaan balitanya di Posyandu Dahlia Pacar Keling,
Surabaya
e. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum
pelaksanaan penyuluhan.
2. Evaluasi Proses
a. Peserta mengikuti jalannya penyuluhan dari awal sampai akhir.
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan yang disampaikan.
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dengan benar.
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta mengetahui dan memahami tentang bagaimana pencegahan gizi
buruk pada balita dalam kehidupan sehari-hari.
H. Setting Tempat
2
5
4 1
3 3 3 3
3 3
3 3
Keterangan Gambar :
1. Penyuluh
2. Media
3. Peserta
4. Notulen
5. Moderator
6. Pembimbing
MATERI PENYULUHAN
B. Tanda-tanda GiziBuruk
Status Gizi dengan pengukuran antropomerti WHO 2005 dengan tanda gejala
1. Marasmus
Marasmus memiliki ciri-ciri: Badan Nampak sangat kurus seolah-olah tulang
hanya terbungkus kulit, otot lemah, lunak, wajah tampak tua (monkey face),
sering pada bayi < 12 bulan, mudah menangis/cengeng dan rewel, kulit
menjadi keriput, perut cekung, dan iga gambang, diare kronik atau konstipasi
(susah buang air), tidak ada edema, warna rambut tidak berubah.
2. Kwashiorkhor
Kwasiorkor memiliki ciri-ciri: wajah bulat (moon face), biasa terjadi pada
anak usia 1-3 bulan, edema (pembengkakan), umumnya seluruh tubuh
(terutama punggung kaki dan wajah) membulat dan lembab, pandangan mata
sayu, rambut tipis kemerahan seperti warna rambut jagung dan mudah dicabut
tanpa rasa sakit dan mudah rontok, terjadi perubahan status mental menjadi
apatis dan rewel, terjadi pembesaran hati, otot mengecil (hipotrofi), lebih
nyata bila diperiksa pada posisi berdiri atau duduk, terdapat kelainan kulit
berupa bercak merah muda yang meluas dan berubah warna menjadi coklat
kehitaman lalu terkelupas (crazy pavement dermatosis), sering disertai
penyakit infeksi yang umumnya akut, anemia dan diare.
3. Marasmic-Kwashiorkor
Adapun marasmic-kwashiorkor memiliki cirri gabungan dari beberapa gejala
klinis kwashiorkor dan marasmus disertai edema yang tidak mencolok.
G. Pengelolahan Makanan
1. Makanan anak usia 1-2 tahun
Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 1-2 tahun: 3 ons. Jenis
makanan usia 1-2 tahun berikan nasi yang ditambah telur,ayam, ikan, tempe,
tahu, daging, wortel, bayam, kacang hijau. Berikan makanan tersebut 3 kali
sehari. Berikan juga makanan selingan 2 kali sehari seperti bubur kacang
hijau, pisang, biskuit dan buah. Penuhi gizi seimbang Membuat variasi menu
sesuai dengan kesukaan anak
Pagi : nasi, sayur sop, ikan/ayam.
Siang : nasi, sayur bayam, 1 potong tahu/tempe, dan buah.
Sore/malam: nasi, 1 butir telur, sayur.
2. Makananusia 3 tahun
Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 3 tahun: 4-5 ons . Contoh
makanan dan cara penyajian: 1 ons sama dengan 1 potong roti, 1 gelas takar
sereal siap saji, atau 1/2 gelas takar nasi telah matang. Sayuran Jumlah yang
dibutuhkan per hari pada balita usia 3 tahun adalah 1,5 gelas takar. Contoh
makanan dan cara penyajian: untuk memastikannya bisa menggunakan gelas
takar. Sajikan sayuran yang telah halus, dipotong hingga kecil dan dimasak
sampai matang untuk mencegah anak tersedak.
DAFTAR PUSTAKA
Donges Marilyn E (2000), Rencana Asuhan Keperawatan edisi 3, Alih bahasa I Made
Kariasa, ECG Jakarta