Anda di halaman 1dari 13

OVERDOSIS

DEFINISI
Overdosis atau kelebihan dosis
terjadi akibat tubuh
mengalami keracunan akibat obat.
ETIOLOGI
Penggunaan obat yang tidak sesuai
dosis atau berlebihan dosis.
80 MANIFESTASI KLINIS
70
YANG PALING MENONJOL
60 kelainan visus, hiperaktivitas kelenjar,
ludah, keringat, dan gangguan saluran
50
pencernaan, serta kesukaran bernafas.
40
GEJALA RINGAN :
30 anoreksia, nyeri kepala, rasa
20
lemah, rasa takut.

10 GEJALA SEDANG
nausea, muntah-muntah, kejang
0 kram perut, hipersaliva, hiper-
Text Text Text Text Text
hidrosis, fasikulasi otot dan
bradikardi.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Insert the title of your subtitle Here

LABORATORIK
Your Picture Here PATOLOGI ANATOMI
Pengukuran kadar KhE pada keracunan akut hasil
dengan sel darah merah pemeriksaan patologi biasa-
dan plasma penting untuk nya tidak khas. Sering hanya
memastikan diagnosis ditemukan edema
keracunan. paru,dilatasi kapiler, hiperemi
otak dan organ-organ
lainnya.
 Keracunan akut : 40-70%
 sedang : 20-40%
 berat : < 20%
KOMPLIKASI

GAGAL KERUSAKAN GANGGUAN GANGGUAN


GINJAL HATI PENCERNAAN PERNAFASAN
PENATALAKSANAAN
Insert the title of your subtitle Here
Eliminasi racun
Rangsang muntah
Tindakan emergensi dengan merangsang
Airway : bebaskan jalan palatum mole atau dinding
nafas, kalau perlu lakukan belakang faring. Atau dapat
intubasi dilakukan dengan
pemberian obat : sirup
Breathing : berikan nafas
ipekak.
buatan bila pasien tidak Kumbah lambung
bernafas. Akan berguna bila dilakukan
Circulation : pasang dalam 1-2 jam sesudah
infuse bila pasien syok Identifikasi menelan bahan beracun.
penyebab Pemberian norit
keracunanan
PENGKAJIAN
Insert the title of your subtitle Here

TRIASE PEMERIKSAAN
segera lakukan stabilisasi FISIK
dan evaluasi pasien serta 25%
penatalaksanaan (ABC) Pemeriksaan dilakukan
45% dengan cepat namun
RIWAYAT menyeluruh. Taksidroma
mengidentifikasi obat adalah tanda dan gejala
atau racun, waktu dan yang terkait keracunan
lama pajanan, 30% dan pajanan terhadap
penanganan pertama obat-obatan dan racun.
yang diberikan sebelum
tiba dirumah sakit,
alergi,
DOAGNOSA

Bersihan jalan nafas tidak


01 efektif berhubungan
dengan intoksikasi
Pola nafas tidak efektif ber-
02 hubungan degan depressi
pusat pernapasan
Perfusi perifer tidak efektif
03 berhubungan dengan
penurunan konsentrasi Your Text Here
hemoglobin
INTERVENSI
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan intoksikasi

Setelah dilakukan asuhan


keperawatan selama 1x24 Auskultasi bunyi nafas
jam, diharapkan bersihan Pantau frekuensi pernapasan
jalan napas klien efektif. Atur posisi klien dengan
TUJUAN nyaman dan atur posisi kepala
Pernapasan klien dalam lebih tinggi
KRITE
batas normal; 18-20x/menit RIA Observasi warna kulit dan
Irama pernapasan normal HASIL adanya sianosis
Tidak terdapat suara bunyi Bantu pengobatan pernapa-
napas tambahan INTERVE san (fisioterapi dada)
NSI
Klien mampu Beri O2 sesuai indikasi
mengeluarkan sputum (menggunakan ventilator)
secara aktif
INTERVENSI
Pola nafas tidak efektif berhubungan degan depresi pusat pernapasan

setelah dilakukan tindakan


keperawatan perfusi perifer
efektif
TUJUAN
suhu 36,50C, hidrasibaik, KRITE Monitor sirkulasi perifer
RIA
turgor kulit baik, nadi HASIL (nadiperifer)
perifer baik, tekanan Evaluasi nadi periferdan
darah 12/80 mmHg. INTERVE edema
NSI Monitor laboratorium (Hb,
hematokrit)
Monitor tanda-tanda vital
INTERVENSI
Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan konsentrasi hemoglobin.

setelah dilakukan tindakan


keperawatan perfusi perifer
efektif
TUJUAN
suhu 36,50C, hidrasibaik, turgor KRI
TERIA
kulit baik, nadi perifer baik,
HASIL Monitor kecepatan ,irama,
tekanan darah 12/80 mmHg.
kedalaman dan upaya
INTERVE
NSI pernapasan
Monitor pola napas
Auskultasi suara napas
Thank you
Insert the title of your subtitle Here

Anda mungkin juga menyukai