LAPORAN
Oleh
KELOMPOK 2 (DUA)
Alya Rizkiyani NIM. 17020010
Ayuniasari Fauzi NIM. 17020016
Bakhti Ringkang Akbar NIM. 17020017
Cakra Bayu Pamungkas NIM. 17020019
Group : 2K1
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
a. Pengaruh Asam
b. Pengaruh Alkali
c. Pengaruh Oksidator
d. Pengaruh panas
Serat kapas tahan terhadap proses pada suhu mendidih. Hal tersebut
dapat dibuktikan bila kapas dipanaskan pada suhu kurang lebih 120
selama 5 jam tidak menunjukkan perubahan kekuatan serat kapas.
2.1.4.Sifat Fisika Serat Kapas
a. Warna
b. Kekuatan
c. Mulur
d. Kekakuan (stiffness)
e. Keliatan (toughness)
g. Berat jenis
Sifat poliester
3 Kekuatan Tarik dan Mulur Kekuatan tarik sekitar 4.5 – 7.5 g/denier,
sedangkan mulurnya 25 % - 75 %.
dll.
alkali kuat
2 Pengaruh asam Tahan asam lemah dan asam kuat namun suhu rendah.
4 Zat organik Akan lartut dalam zat organik seperti metakresol, asam
fenol
BAB III
PERCOBAAN
3.1.1 Alat
1. Gelas Ukur
2. Piala gelas
3. Batang pengaduk
4. Neraca
5. Baki
6. Mesin Padder
7. Mesin Stenter
8. Penggaris
3.1.2 Bahan
2. Kain Kapas
3. Kain Poliester
4. Air
5. Teepol
6. Na2CO3
PROSES PADDING
DYRING
(100°C, 2 menit)
CURING
(170°C, 2 menit)
PENCUCIAN
DYRING
(100°C, 2 menit)
Evaluasi
(Stabilitas dimensi)
Waktu (menit)
10’
BAB IV
DATA PERCOBAAN DAN PERHITUNGAN
4.1 Stabilitas Dimensi
Berikut adalah data dan perhitungan dari uji mengkeret kain pada tiap
variasi yang dilakukan pada proses penyempurnaan kain anti mengkeret.
Tabel 4.1 Data uji mengkeret kain pada tiap variasi kain
Ukuran
Kain Variasi Ukuran Akhir % Mengkeret
Awal
10 cm x 10 10 cm−9,6 cm
Kain Kapas 9,6 cm x 9,6 cm ×100 =4
cm 10 cm
10 cm x 10 10 cm−9, 9 cm
Kain Poliester 9,9 cm x 9,9 cm ×100 =1
cm 10 cm
5%
4%
4%
4%
3%
Mengkeret (%)
3%
2%
2%
1%
1%
1%
0%
kapas poliester
Variasi kain
Gambar 4.1 Grafik hubungan antara kain yang digunakan dengan % mengkeret
kain pada proses penyempurnaan kain anti mengkeret
BAB V
DISKUSI
BABVI
PENUTUP