PENDAHULUAN
Suatu zat apabila diberi kalor terus menerus dan melepas kalor maksimum,
maka zat akan mengalami perubahan wujud. Peristiwa ini juga berlaku jika suatu
zat melepaskan kalor terus-menerus dan mencapai suhu minimumnya. Oleh karena
itu selain kalor dapat digunakan untuk mengubah suhu zat juga dapat digunakan
untuk mengubah wujud zat.
Pengukuran jumlah kalor reaksi yang diserap atau dilepaskan pada suatu
reaksi kimia dengan eksperimen disebut kalorimeter. Dengan menggunakan hukum
hess, kalor reaksi suatu reaksi kimia dapat ditentukan berdasarkan data perubahan
entalpi. Pembentukan standart, energi ikatan dan secara eksperimen. Proses dalam
kalorimeter berlangsung secara adiabatik, yaitu tidak ada energi yang lepas atau
masuk dari luar kedalam kalorimeter, dan hukum yang berlaku pada proses ini
adalah hukum azas black yaitu:
Qlepas = Qterima
Q = M.C.∆T
Keterangan:
∆T = perubahan suhu
Kalor jenis zat adalah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu satu
satuan massa zat tersebut sebanyak satu derajat.
Kapasitas kalor adalah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu seluruh
benda sebanyak satu derajat.
Kalor lebur adalah kalor yang dibutuhkan untuk melebur satu satuan massa
pada suhu tetap.
Kalor beku adalah kalor yang dilepaskan ketika zat membeku.
Titik lebuh normal adalah titik dimana benda tersebut berubah wujud
menjadi cair.
Kalor uap adalah jumlah kalor yang diperlukan untuk menguapkan satu
satuan massa cairan pada suhu tetap.
Kalor embun adalah jumlah kalor yang dibutuhkan untuk berubah wujud
dari gas ke cair satu satuan massa cairan pada suhu tetap.
Titik didih normal adalah suhu dimana tekanan zat cair sama dengan
tekanan eksternal yang dialami oleh cairan.
Azas black adalah hukum yang menyatakan bahwa kalor yang dilepaskan oleh
zat bersuhu tinggi akan selalu sama dengan jumlah kalor yang diterima dan zat lain
yang bersuhu rendah.
Percobaan Sesungguhnya
Catatan:
Nilai air termometer adalah 0,46 cal/cc ˚C
BAB IV
PEMBAHASAN
31
Suhu (˚C)
30.5
30
29.5
29
0 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300
Waktu (detik)
32
31.5
31
30.5
30
0 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300
Waktu (detik)
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan