Anda di halaman 1dari 6

KLAMER RETENSI

Beberapa contoh klamer retensi yaitu sebagai berikut :


1. Klamer Adam.
Sejauh ini klamer retentif yang paling sering digunakan pada pesawat lepasan saat ini adalah klamer
Adam (Gambar 11). Klamer ini terbuat dari kawat stainless steel 0,7 mm. Titik retentif pada klamer harus
terletak dengan baik pada undercut mesiobukal dan distobukal. Pada anak-anak dimana mahkota gigi
belum erupsi penuh, maka akan sedikit sulit untuk meletakkannya pada undercut sehingga perlu untuk
memasukkan sedikit di bawah margin gingiva. Tahap ini dilakukan dengan trimming model untuk
membentuk kontur anatomis mahkota, sehingga klamer dapat terletak sedikit jauh untuk
meletakkan undercut di bawah tinggi kontur.1,4

Jika pesawat lepasan yang baru diterima dari laboratorium, atau jika pasien datang kembali untuk
kontrol, dokter gigi sering perlu mengetatkan klamer. Prosedur ini dilakukan seperti yang diilustrasikan
pada gambar 12A, dengan bending yang sederhana klamer sedikit ke gingiva dari titik attachment-nya.
Mungkin juga melakukan bending pada titik retentif ke dalam untuk mendapatkan kontak yang lebih baik
pada daerah undercut (gambar 12B).4

2. Ball ended clasp


Klamer ini dipasang pada undercut di embrasur dan memberikan retensi yang efektif. Penempatan pada
embrasur umumnya tidak diinginkan karena dapat merusak gingiva dan menyebabkan diastema. Namun
klamer ini kadang-kadang digunakan jika gigi desidui harus digunakan sebagai retensi (gambar 13). 1
3. Triangular clasp
Triangular clasp (gambar 14) digunakan untuk menambah retensi. Jika hanya digunakan sendiri, klamer
ini tidak dapat memberikan retensi yang adekuat. Klamer ini diletakkan di undercut antara dua gigi
posterior.

PEMBAHASAN

Pesawat ortodonti lepasan dapat didefenisikan sebagai pesawat yang dapat dipasang dan dilepaskan dari
mulut oleh pasien. Dari defenisi ini memberikan makna bahwa keberhasilan ataupun kegagalan dari
perawatan dengan pesawat ortodonti lepasan sangat tergantung pada kekoopearifan pasien. Dengan
demikian, desain dan pembuatan pesawat ini harus dapat memaksimalkan kekoopeatifan pasien. 5

Desain pesawat lepasan memiliki banyak variasi dan modifikasi yang dibutuhkan tergantung pada
perbedaan maloklusi dan pemilihan dari klinisi yang berbeda-beda. Ada beberapa prinsip umum yang
harus diketahui dalam mendesain pesawat lepasan seperti kenyamanan pasien, sederhana sehingga
pasien dapat memasang dan melepaskan pesawat dengan mudah, retensi, kekuatan untuk
meminimalisasi resiko terjadinya patah pada pesawat, oral higiene, serta estetis. 5

Material yang paling tepat untuk pegas, labial bow dan klamer ortodonti adalah stainless steel 18/8 (SS).
SS memiliki elastisitas dan mudah dibentuk, serta tahan terhadap terjadinya korosi. Hal-hal yang
diperlukan dalam mendisain pegas yaitu pastikan bahwa pegas akan bekerja pada jarak dan arah yang
diperlukan untuk menggerakkan gigi, serta pegas harus memiliki mekanis yang baik agar tahan terhadap
gangguan yang terjadi saat makan, berbicara, atau membersihkannya.2
Gaya yang diberikan pada gigi sebaiknya adalah gaya yang ringan. Gaya yang besar dapat
memperlambat pergerakan gigi, terjadinya pergerakan gigi yang tidak diharapkan, dan tidak nyaman
pada pasien. Arah pergerakan gigi ditentukan oleh titik kontak antara pegas/labial bow dengan gigi.

Anda mungkin juga menyukai