SECARA UMUM
- Untuk menjawab ketiga pertanyaan tersebut, dirumuskan tujuan antara lain yaitu
penyediaan data dasar status kesehatan dan faktor penentu kesehatan, baik di
tingkat rumah tangga maupun tingkat individual, dengan ruang lingkup sebagai
berikut:
1.Status gizi;
2. Akses dan pemanfaatan pelayanan kesehatan;
3. Sanitasi lingkungan;
4. Konsumsi makanan;
5. Penyakit menular, penyakit tidak menular dan riwayat penyakit
keturunan;
6. Ketanggapan pelayanan kesehatan;
7. Pengetahuan, sikap dan perilaku;
8. Disabilitas;
9. Kesehatan mental;
10.Imunisasi dan pemantauan pertumbuhan;
11.Kesehatan bayi;
12. Pengukuran anthropometri, tekanan darah, lingkar perut dan lingkar
lengan atas;
13. Pengukuran biomedis;
14. Pemeriksaan visus;
15. Pemeriksaan gigi;
16. Berbagai autopsi verbal peristiwa kematian; dan
2
17. Mortalitas.
- Disain Riskesdas 2007 merupakan survei cross sectional yang bersifat deskriptif.
Populasi dalam Riskesdas 2007 ini adalah seluruh rumah tangga Republik
Indonesia. Sampel rumah tangga dan anggota rumah tangga dalam Riskesdas
2007 dirancang identik dengan daftar sampel rumah tangga dan anggota rumah
tangga Susenas 2007.
- LOKASI
Sampel Riskesdas 2007 di tingkat kabupaten/kota berasal dari 440 kabupaten/kota
(dari jumlah keseluruhan sebanyak 456 kabupaten/kota) yang tersebar di 33 (tiga
puluh tiga) provinsi Indonesia (saat 2007)
METODOLOGI
3
- POPULASI DAN SAMPEL
Populasi dalam Riskesdas 2007 adalah seluruh rumah tangga di seluruh pelosok
Republik Indonesia. Sampel rumah tangga dan anggota rumah tangga dalam
Riskesdas 2007 identik dengan daftar sampel rumah tangga dan anggota rumah
tangga Susenas 2007. Dapat diartikan pula bahwa metodologi penghitungan dan
cara penarikan sampel untuk Riskesdas 2007 adalah two stage sampling yang juga
digunakan dalam Susenas 2007.
4
- PENARIKAN SAMPEL BLOK SENSUS
Riskesdas 2007 menggunakan sampel yang terpilih dari Susenas 2007. Dari setiap
kabupaten/kota yang masuk dalam kerangka sampel kabupaten/kota diambil
sejumlah blok sensus yang proporsional terhadap jumlah rumah tangga di
kabupaten/kota tersebut. Kemungkinan sebuah blok sensus masuk kedalam
sampel blok sensus pada sebuah kabupaten/kota bersifat proporsional terhadap
jumlah rumah tangga pada sebuah kabupaten/kota (probability proportional to
size). Bila dalam sebuah blok sensus terdapat lebih dari 150 (seratus lima puluh)
rumah tangga maka dalam penarikan sampel di tingkat ini akan dibentuk sub-blok
sensus.
- Berdasarkan sampel blok sensus dalam Susenas 2007 sejumlah 17.357 sampel
blok sensus, Riskesdas berhasil mengunjungi 17.150 blok sensus dari 438 jumlah
kabupaten/kota.
5
- Pengumpulan data individu pada berbagai kelompok umur dilakukan
dengan teknik wawancara menggunakan Kuesioner RKD07.IND
Anggota rumah tangga semua umur menjadi unit analisis untuk pertanyaan
mengenai penyakit menular, penyakit tidak menular dan penyakit keturunan
sebagai berikut: Infeksi Saluran Pernafasan Akut, Pnemonia, Demam Tifoid,
Malaria, Diare, Campak, Tuberkulosis Paru, Demam Berdarah Dengue, Hepatitis,
Filariasis, Asma, Gigi dan Mulut, Cedera, Penyakit Jantung, Penyakit Kencing
Manis, Tumor / Kanker dan Penyakit Keturunan, serta pengukuran berat badan,
tinggi badan / panjang badan;
6
KESEHATAN GIGI DAN MULUT
- Prevalensi nasional Gosok Gigi Setiap Hari adalah 91,1%. Sebanyak 11 provinsi
mempunyai prevalensi Gosok Gigi Setiap Hari dibawah prevalensi nasional.
7
- Terdapat lima langkah program indikator terkait penilaian keberhasilan program
dan pencapaian target gigi sehat 2010, yaitu:
8
- Penilaian untuk kebutuhan perawatan penyakit periodontal Community
periodontal index treatment need (CPITN) tidak dilakukan, karena diperlukan alat
( hand instrument ) yang spesifik.
- Analisis untuk dentally fit tidak bisa dilakukan, karena pemeriksaan perlu
menggunakan instrumen genggam lengkap. Hasil wawancara dan pemeriksaan
gigi mulut tersebut dapat terlihat pada tabel-tabel berikut
9
10
11
12
RISKESDAS
2013
- Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 adalah riset kedua yang mengumpulkan
data dasar dan indikator kesehatan setelah tahun 2007 menggambarkan wilayah
nasional, provinsi, dan kabupaten/kota.
- Indikator yang dihasilkan antara lain status kesehatan dan faktor penentu
kesehatan yang bertumpu pada konsep Henrik Blum. Pertanyaan penelitian yang
menjadi dasar pengembangan Riskesdas 2013 adalah:
- Sampel rumah tangga dan anggota rumah tangga dalam Riskesdas 2013
dirancang terpisah dengan daftar sampel rumah tangga dan anggota rumah
tangga Susenas 2013.
- Riskesdas 2013 mengunjungi 11.986 blok sensus (BS) dari 12.000 BS yang
ditargetkan (99,9%), 294.959 dari 300.000 RT (98,3%), dan 1.027.763
anggota RT (93,0%).
14
METODOLOGI
I.
- Riskesdas 2013 bertujuan untuk menggambarkan masalah kesehatan
penduduk di seluruh pelosok Indonesia, yang terwakili oleh penduduk di
tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota.
15
2. Modul Provinsi dirancang untuk penyajian data provinsi, merupakan
subsample dari modul Kabupaten
3. Modul Nasional dirancang untuk penyajian data tingkat nasional
khususnya untuk kepentingan sampel biomedis, yang merupakan
subsample dari modul Provinsi.
a. Kerangka Sampel
- Kerangka sampel terdiri dari dua jenis, yaitu kerangka sampel untuk
penarikan sampel tahap pertama dan kerangka sampel untuk penarikan
sampel tahap kedua.
- Jumlah PSU dalam master sampel adalah 30.000 yang dipilih secara
probability proportional to size (PPS) dengan jumlah rumah tangga hasil
sensus penduduk (SP) 2010.
16
b. Desain Sampel
1. Estimasi Kabupaten/Kota
Metode sampling yang digunakan penarikan sampel tiga tahap
berstrata. Tahapan dari metode ini diuraikan sebagai berikut:
Tahap 1 memilih sejumlah PSU dari PSU terpilih secara sistematik
pada setiap kabupaten/kota
Tahap 2 dari PSU terpilih, dipilih 2 BS secara PPS dengan jumlah
rumah tangga Sensus Penduduk 2010. Selanjutnya dipilih secara acak
satu blok untuk Riskesdas dan satu blok sensus untuk Susenas.
Tahap 3 dari setiap BS Riskesdas dipilih sejumlah bangunan sensus
(m=25) secara sistematik
Tahap 4 dari setiap bangunan sensus terpilih terlebih dahulu
dilakukan pengecekan keberadaan di lapangan. Lalu, memilih 1 rumah
tangga sebagai sampel secara acak.
2. Estimasi Provinsi
Metode sampling yang digunakan penarikan sampel dua tahap berstrata
dan merupakan sub sampel dari estimasi kabupaten/kota. Tahapannya
adalah sebagai berikut :
Tahap 1 memilih sejumlah BS secara sistematik dari BS terpilih
estimasi kabupaten/kota
Tahap 2 dari setiap BS terpilih, dipilih sejumlah bangunan sensus
(m=25) secara sistematik berdasarkan data bangunan sensus hasil
SP2010-C1.
Tahap 3 dari setiap bangunan sensus terpilih terlebih dahulu
dilakukan pengecekan keberadaan di lapangan. Lalu, memilih 1 (satu)
rumah tangga sebagai sampel secara acak.
17
3. Estimasi Nasional
Metode sampling yang digunakan penarikan sampel dua tahap berstrata
dan sub sampel dari estimasi propinsi. Tahapan adalah sebagai berikut :
Tahap 1 memilih 250 kabupaten/kota secara probability
proportional to size with replacement (PPS WR). Metode ini dijadikan
sebagai dasar peluang dalam pemilihan sampel.
Dari hasil penarikan sampel, jumlah realisasi sampel yang efektif
(effective sample size) sebanyak 177 kabupaten/kota.
Tahap 2 setiap kabupaten/kota terpilih, dilakukan pemilihan BS
secara systematic sampling dari daftar BS sampel Riskesdas Modul
MDG’s.
18
d. Jumlah Sampel Terkumpul
Dari 12.000 BS terpilih untuk sampel Riskesdas 2013, dikunjungi 11.986 BS
(99,9%) yang tersebar di 33 Provinsi, 497 kabupaten/kota.
Dari 294.959 RT, ada sejumlah 77.830 ART yang tidak bisa dikumpulkan
informasinya, karena tidak ada di tempat pada kurun waktu pengumpulan data
Riskesdas 2013.
19
II. PENJAMINAN MUTU DATA RISKESDAS 2013
a. Uji Coba
Uji coba kuesioner (dilakukan 2 kali) mendapatkan pemahaman substansi
dalam kuesioner serta alur dari pertanyaan dalam masing-masing blok, untuk
menghindari kesalahpahaman pengisian dan menyeleksi isi dari kuesioner
Kuesioner uji coba Riksesdas 2013 terdiri dari 12 blok pertanyaan, dengan
blok ke XII adalah keterangan individu :
a. Penyakit menular
b. Penyakit tidak menular
c. Genetik dan riwayat keluarga
d. Cedera
e. Kesehatan indera
f. Gigi dan mulut (akhirnya dijadikan salah satu variabel)
g. Ketidakmampuan/disabilitas
h. Kesehatan jiwa
i. Pengetahuan, sikap dan perilaku
j. Pembiayaan kesehatan
k. Kesehatan ibu
l. Kesehatan anak dan imunisasi
m. Pengukuran dan pemeriksaan
n. Pemeriksaan mata
o. Pemeriksaan THT
p. Pemeriksaan status gigi permanen
q. Pengambilan spesimen darah dan sampel urin.
r. EKG
s. Spirometer
t. Konsumsi makanan.
20
Uji coba peralatan yang digunakan untuk pengumpulan data kesehatan
masyarakat maupun biomedis dengan melihat fisibilitas dan validitas alat.
Uji coba proses data entry
Manajemen dan pengorganisasian lapangan, termasuk administrasi dan
logistik.
21
KESEHATAN GIGI MULUT
- Riskesdas 2013 mengumpulkan data kesehatan gigi secara komprehensif yang
meliputi indikator status kesehatan gigi, indikator jangkauan pelayanan dan
perilaku kesehatan gigi. Pengumpulan data melalui wawancara maupun
pemeriksaan gigi dan mulut dengan jumlah sampel keseluruhan 1.027.763
responden.
- Pemeriksaan gigi dan mulut dilakukan pada kelompok umur ≥12 tahun.
- Perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut (umur ≥10 tahun) jumlah
sampel 835.256 responden,
- Pemeriksaan gigi dan kondisi gigi dan mulut (umur ≥12 tahun) jumlah
sampel 789.771 responden.
- kemampuan untuk mendapatkan pelayanan dari tenaga medis gigi sebesar 8,1
persen (EMD) EMD meningkat
- Indeks DMF-T lebih tinggi pada perempuan (5,0) dibanding laki-laki (4,1).
23
24
25
26
RISKESDAS
2018
27