1704114098
BAB 10
PICUNGAN
tradisional yang diolah dengan menggunakan biji picung (Pangium edule) yang
rangka menciptakan pasar produk yang lebih luas, pemasaran tidak terbatas
hanya pada daerah tempat produk tersebut dibuat, tetapi juga menjangkau daerah
Kabupaten Lebak dan Kabupaten Serang. Daerah produsen utama ikan picungan
Bahan Mentah
Sebagian besar bahan mentah yang digunakan adalah ikan laut, terutama ikan
layang, ikan kembung, teri, layur, tiga wajah, pari dan cucut. Ikan harus dalam
picung mengandung asam sianida yang berasal dari aktivitas ginokardase yang
biji picung pada pengolahan picungan masih belum diketahui secara pasti, tetapi
picungan, yaitu 5,26 (Tabel 14). Disamping itu, biji picung diduga memiliki
Teknologi Pengolahan
cara yang dapat diterapkan untuk membebaskan asam sianida dari biji picung.
Cara pertama, picung dikupas kulitnya dan kemudian dibelah menjadi dua, setelah
itu direndam dalam air mengalir atau pada sungai selama dua hari.Cara kedua
dilakukan dengan menjemur picung yang telah dikupas dan dibelah dua selama
dua hari. Sebelum digunakan, picung yang telah bebas dari sianida dicacah atau
diparut.
pengolahan picungan, insang dan isi perut ikan dibuang. Ikan yang telah disiangi
dicuci. Ikan yang berukuran besar, seperti ikan pari dan ikan cucut, dibelah atau
dipotong menjadi beberapa potong dengan ukuran sesuai yang diinginkan. Untuk
mendapatkan proses fermentasi yang efektif, ikan difillet dengan ketebalan 1 – 1,5
cm. Untuk ikan yang panjang, seperti ikan layur, dapat diolah dalam bentuk ikan
Pada proses fermentasi, ikan dicampur secara merata dengan picung dan
berfungsi untuk memberikan rasa produk picungan dan bila produk tidak
segera dijual garam juga berperan pada penurunan aW yang membantu dalam
seperti ikan kembung, tiga wajah dan bentong, campuran picung dan garam
Setelah itu pada bagian permukaan ikan ditaburi dengan campuran picung
dan garam.Jika picungan diolah dari potongan ikan, seperti ikan pari dan cucut,
potongan ikan langsung ditaburi dengan campuran picung dan garam. Ikan yang
telah dicampur dengan picung dan garam telah siap untuk dipasarkan. Tetapi bagi
picungan yang tidak untuk dijual pada hari pengolahan atau akan dijual ke daerah
lain harus dikemas dan disusun berlapis – lapis dalam keranjang yang telah
dilapisi dengan daun pisang. Diantara lapisan ikan diberi taburan campuran
picung dan garam. Sisa campuran picungan dan garam ditaburkan pada lapisan
paling atas.
produk tersebut tidak segera dipasarkan atau dijual. Selama proses fermentasi,
keranjang ditutup yang rapat untuk menghindarkan dari lalat, karena lalat
kepada jenis ikan yang digunakan. Bagi pengolah, lama fermentasi tidak
optimum adalah 3 – 7 hari. Selama waktu tersebut, tekstur ikan masih dalam
keadaan kenyal.
terutama pada insang dan rongga perut, dengan cara mencucinya, tetapi sebagian
Lactobacillus murinus. Sedangkan untuk koloni bakteri asam laktat yang lain
bahan
mentah, jumlah picungan yang ditambahkan dan lama fermentasi. Oleh karena
itu, karakteristik produk akhir sangat spesifik menurut jenis ikan yang digunakan