H411 09 278
JURUSAN BIOLOGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
.
H411 09 278
JURUSAN BIOLOGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
i
.
LEMBAR PENGESAHAN
SULAWESI SELATAN
Disetujui oleh :
ii
.
PRAKATA
sesuai yang diharapkan. Salam dan shalawat penulis ucapkan kepada junjungan
Nabi besar Muhammad SAW yang menjadi sosok panutan bagi umatnya.
Skripsi ini penulis susun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
tahun 2013. Penyusunan skripsi ini, tentunya masih terdapat kesalahan sehingga
Penyelesaian skripsi ini tak lepas dari bantuan dari pihak-pihak yang
orang tua tercinta, ayahanda Drs. Muh Nagir, M.Si dan ibunda Dra. Inurlaela yang
telah mencurahkan kasih sayang dan cinta penuh ikhlas, dan terus memacu dan
membimbing saya, mendoakan penulis setiap saat, dan banyak hal yang membuat
penulis menjadi lebih baik. Kepada adik satu-satunya Muh Tri Sandi Nagir yang
selalu membantu. Terima kasih untuk kasih sayang yang tak pernah usai. Ucapan
iii
.
pertama, yang telah membagi ilmu yang bermanfaat, memberi motivasi dengan
4. Dr. Fachruddin, M.Si, Dr. Sjafaraenan, M.Si, Drs. Muh. Ruslan Umar,
M.Si dan Dr. Eddyman W. Ferial, M.Si selaku tim penguji yang telah
memberikan masukan dan arahan untuk kebaikan penulis. Minta maaf jika
setinggi langit.
iv
.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini hanyalah sebuah tulisan yang masih
jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis senantiasa mengharapkan saran
Penulis
v
.
ABSTRAK
Kerang darah Anadara granosa L adalah salah satu jenis bivalvia yang sering
dijual di pasar rakyat Makassar. Telah dilakukan penelitian tentang Morfometri
Kerang darah A.granosa pada beberapa Pasar Rakyat Makassar pada bulan
Oktober – Desember 2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
korelasi antara panjang cangkang, lebar cangkang, tebal cangkang, berat daging
dan berat total serta mengetahui ukuran layak tangkap A.granosa di Makassar.
Hubungan morfometri dianalisis menggunakan analisis regresi. Hasil penelitian
menunjukkan panjang dan lebar cangkang, panjang dan tebal cangkang serta
panjang dan berat total berkorelasi kuat positif (0.80 ≤ r ≤ 1.00); sedangkang
panjang dan berat daging berkorelasi sedang positif (0.50 ≤ r ≤ 0.79). Ukuran
A.granosa yang dijual di TPI Rajawali, pasar Sentral dan pasar Tanjung berkisar
umumnya telah memenuhi standar ukuran layak tangkap yaitu > 3 cm.
vi
.
ABSTRACT
The Blood shell Anadara granosa is one of the bivalves that often sold in public
markets Makassar. The research on Morphometry of Shells A.granosa has been
done in public markets Makassar from October – December 2012. The purpose
of this study was to determine the correlation between shell length, shell width,
shell thickness, and weight of the total weight of the meat as well as knowing the
size of a decent catch A.granosa in Makassar. Morphometric relationships were
analyzed using regression analysis. The results show the length and width of
shell, the length and shell thickness, the length and weight total showed positive
correlaration (0.80 ≤ r ≤ 1.00); the length and weight of meat have moderate
positive correlation (0.50 ≤ r ≤ 0.79). A.granosa size sold in TPI Rajawali,
Sentral market and Tanjung market has met the standards of a decent sized
greater than3 cm.
vii
.
DAFTAR ISI
Prakata................................................................................................................ iii
Abstrak ............................................................................................................... vi
viii
.
ix
.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
.
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
11. Korelasi panjang – lebar cangkang A.granosa (a) TPI Rajawali (b) pasar
12. Korelasi panjang – lebar cangkang A.granosa (a) TPI Rajawali (b) pasar
13. Korelasi panjang – lebar cangkang A.granosa (a) TPI Rajawali (b) pasar
xi
.
14. Korelasi panjang – lebar cangkang A.granosa (a) TPI Rajawali (b) pasar
15. Korelasi panjang – tebal cangkang A.granosa (a) TPI Rajawali (b) pasar
16. Korelasi panjang – tebal cangkang A.granosa (a) TPI Rajawali (b) pasar
17. Korelasi panjang – tebal cangkang A.granosa (a) TPI Rajawali (b) pasar
18. Korelasi panjang – tebal cangkang A.granosa (a) TPI Rajawali (b) pasar
19. Korelasi panjang – berat daging A.granosa (a) TPI Rajawali (b) pasar
20. Korelasi panjang – berat daging A.granosa (a) TPI Rajawali (b) pasar
21. Korelasi panjang – berat daging A.granosa (a) TPI Rajawali (b) pasar
22. Korelasi panjang – berat daging A.granosa (a) TPI Rajawali (b) pasar
23. Korelasi panjang – berat total A.granosa (a) TPI Rajawali (b) pasar Sentral
24. Korelasi panjang – berat total A.granosa (a) TPI Rajawali (b) pasar Sentral
xii
.
25. Korelasi panjang – berat total A.granosa (a) TPI Rajawali (b) pasar Sentral
26. Korelasi panjang – berat total A.granosa (a) TPI Rajawali (b) pasar Sentral
27. Korelasi berat daging – berat total A.granosa (a) TPI Rajawali (b) pasar
28. Korelasi berat daging – berat total A.granosa (a) TPI Rajawali (b) pasar
29. Korelasi berat daging – berat total A.granosa (a) TPI Rajawali (b) pasar
30. Korelasi berat daging – berat total A.granosa (a) TPI Rajawali (b) pasar
xiii
.
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
xiv
.
BAB I
PENDAHULUAN
banyak manfaat, utamanya bidang konsumsi dan ekonomi. Produk hasil laut
Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I) pada tahun 2012
menyatakan bahwa ekspor produk hasil laut seperti ikan dan udang asal Indonesia
masih paling besar di dunia, urutan ketiga setelah Thailand dan Vietnam. Negara
tujuan ekspor yang menyerap produk hasil laut, terbesar adalah AS dan Jepang.
Selain ikan dan udang, kekerangan adalah salah satu jenis biota laut yang
memiliki nilai gizi yang tinggi dan digemari oleh masyarakat sebagai bahan
diketahui bahwa tingkat penjualan kekerangan juga terbilang sering dan jenisnya
dan ukuran yang berbeda-beda, baik itu dari ukuran panjang, lebar, berat isi, berat
cangkang dan berat totalnya meskipun kekerangan tersebut masih berada dalam
spesies yang sama. Hal ini terjadi salah satunya karena penangkapan kekerangan
dari kelas bivalvia atau pelecypoda. Ukuran yang ditemukan di tiap pasar pun
berbeda-beda, hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik itu faktor dari
1
.
kerang itu sendiri maupun faktor dari lingkungan sekitarnya. Kekerangan yang
dijual di pasaran pun memiliki harga yang terjangkau oleh masyarakat sehingga
banyak.
Makassar, salah satu jenis kerang yang sering terdapat di pasaran Makassar adalah
kerang darah A.granosa yang merupakan salah satu hasil laut yang memiliki nilai
Spesies ini mudah ditemukan oleh nelayan sehingga sering terdapat di pasaran
ada sepanjang tahun tersebut. Produksi kerang darah terbanyak adalah pada tahun
2007 sebanyak 660,6 ton per tahun. Selama tahun 2007-2011, produksi A.granosa
kadang naik dan kadang turun. Meskipun hasil produksinya tidak menentu, namun
ketersediaan kerang darah setiap tahun menunjukkan bahwa kerang darah adalah
kerang ekonomis di daerah Sulawesi Selatan yang dibeli oleh masyarakat untuk
penyebab sering tersedianya A.granosa di pasaran. Dalam hal ini, menuntut para
selayaknya ditangkap.
2
.
1.2.Tujuan Penelitian
terkait tentang ukuran A.granosa yang telah layak untuk ditangkap dan dipasarkan
A.granosa selanjutnya.
dilakukan pengambilan sampel pada 3 lokasi pasar yang berbeda yaitu TPI
3
.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Toxodonta, memiliki gigi pada hinge yang banyak dan sama, kedua otot aduktor
berukuran kurang lebih sama, pertautan antar filamen insang tidak ada.
Menurut Pratt (1935) dan Barnes (1974) dalam Latifah (2011), klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Mollusca
Subkelas : Lamellibranchia
Ordo : Taxodonta
Famili : Arcidae
Genus : Anadara
Kerang darah memiliki cangkang yang tebal, lebih kasar, lebih bulat dan
cangkang bulat kipas, agak lonjong, terdiri dari dua belahan yang sama (simetris),
4
.
mempunyai garis palial pada cangkang sebelah dalam yang lengkap dan garis
palial bagian luar beralur. Bagian dalam halus dengan warna putih mengkilat.
Warna dasar kerang putih kemerahan (merah darah) dan bagian dagingnya merah
di bagian dorsal dengan adanya hinge ligamen, yaitu semacam pita elastik yang
terdiri dari bahan organik seperti zat tanduk. Kedua keping cangkang pada bagian
dalam juga ditautkan oleh satu atau dua buah otot aduktor yang bekerja secara
antagonis dengan hinge ligamen. Bila otot dalam keadaan istirahat, kedua keping
cangkang akan terbuka oleh ligamen yang terdapat pada belakang umbo. Kerang
darah adalah mempunyai 2 keping cangkang yang tebal, elips dan kedua sisi
sama, kurang lebih 20 rib, cangkang berwarna putih ditutupi periostrakum yang
5
.
paling dalam yang disebut lapisan nakreas atau hypostracum yang sering disebut
Tubuh A.granosa terdiri atas tiga bagian utama yaitu bagian kaki, mantel
dan massa visceral. Mantel adalah bagian yang membungkus massa visceral, yang
merupakan organ yang aktif dan berbentuk silindris yang dapat digerakkan
memendek dengan menariknya ke dalam oleh sepasang otot retractor anterior dan
posterior, dapat pula dijulurkan keluar dengan kombinasi antara tekanan darah dan
kontraksi otot protraktor anterior dan posterior. Pada bagian dalam tubuh terdapat
saluran pencernaan, gonad, jantung, hati, aorta, otot daging penutup yang
berfungsi untuk mengatupkan cangkang, dan otot daging penarik yang berfungsi
untuk menarik kaki ke dalam tubuh (Asikin 1982 dalam Astrini, 2004).
6
.
Pertukaran O2 dan CO2 terjadi pada insang dan sebagian mantel. Mantel terdapat
di bagian dorsal meliputi seluruh permukaan dari cangkang dan bagian tepi.
Antara mantel dan cangkang terdapat rongga yang di dalamnya terdapat dua
pasang keping insang, alat dalam dan kaki. Alat peredaran darah sudah agak
lengkap dengan pembuluh darah terbuka. Sistem pencernaan dari mulut sampai
anus A.granosa memiliki sistem saraf yang terdiri dari 3 pasang ganglion yang
ganglion pedal terdapat pada kaki dan ganglion posterior terdapat disebelah
fitoplankton. A.granosa merupakan salah satu jenis kerang dari kelas Bivalvia
7
.
Indonesia. A.granosa terdapat di pantai laut pada substrat lumpur berpasir dengan
berpasir. A.granosa merupakan salah satu jenis kerang yang berpotensi dan
bernilai ekonomis untuk dikembangkan sebagai sumber protein dan mineral untuk
ditemukan pada substrat yang berlumpur di muara sungai dengan topografi pantai
yang landai sampai kedalaman 20 m. Kerang darah bersifat infauna yaitu hidup
A.granosa adalah sejenis kerang yang biasa dimakan oleh warga Asia
Timur dan Asia Tenggara. Anggota famili arcidae ini disebut kerang darah karena
terutama di daerah litoral, dasar perairan yang berlumpur atau berpasir (Nurjanah,
dkk, 2005).
8
.
faktor kimia air lainnya yang berbeda-beda pada masing-masing daerah (Nurdin,
2006).
Kerr (1995) dalam Dody (2011) menyatakan bahwa siltasi yang tinggi di
dapat menyebabkan kematian. Hal ini juga dapat dipengaruhi oleh tingginya
meningkatnya partikel terlarut dan tersuspensi dalam kolom laut dan akan
berakibat pada rendahnya kadar oksigen dalam sedimen (Borja, et.al, 2000 dalam
Dody, 2011).
jantan dan betina terlihat jelas serta alat kelaminnya terpisah. Fertilisasi terjadi
secara eksternal atau pembuahan di luar tubuh yang diawali dengan pemijahan
sperma oleh individu jantan. Sperma yang dikeluarkan oleh jantan akan menuju
glosidium yang terlindung oleh dua buah katup. Ada beberapa jenis yang dari
katupnya keluar larva panjang dan hidup sebagai parasit pada hewan lain,
misalnya pada ikan. Namun pada daur reproduksi kerang, tetap ada faktor-faktor
makanan, dan cahaya, sedangkan faktor dari dalam berupa koordinasi proses
9
.
darah A.granosa dimulai pada ukuran 5-7 µ. Pada organogenesis, terdapat tahap
oogenesis yaitu pembelahan secara mitosis pada sel-sel germinal primordial pada
dinding folikel. Sebelum oogenesis, terlebih dahulu oosit menuju ke lumen folikel
oogonia primer. Oogonia mengalami mitosis sehingga terbentuk dua sel yang
berdiferensiasi menjadi oosit matang (Bayne 1976 dalam Astrini 2004). Namun,
memiliki ovarium dan testis secara bersamaan dalam folikel yang sama. Kondisi
hermaprodit pada bivalvia ini dianggap suatu hal yang luar biasa dan jarang
terjadi yaitu hanya 1,43% dan 1,45% untuk populasi A.granosa di Wedung dan
10
.
kelamin, umur, dan habitat. Pada umumnya kerang kaya akan asam suksinat, asam
sitrat, asam glikolat yang erat kaitannya dengan cita rasa dan memberikan energi
sebagai kalori. Selain itu kerang juga mengandung enzim tiaminase dalam jumlah
yang besar sehingga dapat merusak vitamin B1 bila dikonsumsi dalam keadaan
A.granosa memiliki kandungan protein 9-13%, lemak 0-2%, glikogen 1-7% dan
memiliki nilai kalori sebanyak 80 kalori dalam 100 gram daging segar. Selain itu
terdapat komponen mineral tertentu yang berfungsi sebagai antioksidan antara lain
Cu, Fe, Zn, dan Se. Pernyataan ini diperkuat oleh hasil penelitian kandungan
mineral proksimat daging A.granosa mentah dan rebus oleh Nurjanah, dkk tahun
2005, bahwa nilai proksimat daging kerang mentah terdiri dari protein 19,48%,
lemak 2,5%, abu 2,24%, dan air 74,37%. Jika dibandingkan dengan penelitian
sebelumnya, maka diketahui bahwa kadar protein kerang darah hasil penelitian
II.3. Morfometri
mengetahui variasi morfologi dari beberapa spesies yang berbeda, atau spesies
yang sama dari populasi yang berbeda. Studi morfometri telah banyak digunakan
untuk berbagai jenis keperluan, misalnya analisa morfometri DAS (Daerah Aliran
Sungai), analisis morfometri ikan, variasi morfometri pada katak Rana hoosi,
11
.
analisis morfometri pada kepala burung dara, dan sebagainya. Pada umumnya,
tujuan dari pengukuran morfometri adalah untuk mengetahui variasi ukuran dari
morfologi suatu individu, hanya saja perbedaannya terletak pada sampel yang
Hal ini dipertegas Hubbs & Lagler (1964) dalam Saputra 2010,
antara lain panjang standar, panjang moncong atau bibir, panjang sirip punggung
atau tinggi batang ekor. Pada pengukuran ikan yang sedang mengalami
pertumbuhan digunakan rasio dari panjang standar. Ikan yang digunakan adalah
ikan yang diperkirakan mempunyai ukuran dan kelamin yang sama. Hal ini
hoosi terjadi perbedaan pada bagian yang akan diukur, tapi tetap memiliki satu
tujuan pengukuran yaitu mengetahui keragaman dari satu spesies atau populasi.
Pada Amphibi karakter morfologi standar yang biasa diukur adalah panjang
badan, panjang kepala, lebar kepala, diameter mata, jarak interorbital, jarak
internares, panjang moncong, panjang kaki depan, panjang kaki belakang, panjang
femur, panjang tibia fibula (Veith, 2001 cit Fauzan, 2009 dalam Agesi, 2011).
pada beberapa bagian atau organ tubuh yang telah diukur yang telah dibandingkan
12
.
dengan hasil pengukuran pada sampel lain. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa
kerang antara lain panjang, lebar dan tebal cangkang kerang. Panjang kerang
adalah dimensi atau ukuran terpanjang suatu garis yang sejajar dengan hinge
ligamen. Tinggi kerang adalah jarak terjauh antara ujung umbo dengan batas
ventral, di mana garis ini ditarik dari pertemuan sudut kanan dengan garis hinge
ligamen. Sedangkan tebal kerang adalah ukuran dari jarak terjauh antara cangkang
yang satu dengan yang lainnya (Werner, 1995, Rees , 2951, Loosanoff et.al, 1966
tubuh suatu organisme. Pada moluska, ciri morfometri yang umumnya diamati
meliputi panjang cangkang, lebar cangkang, dan tebal umbo kedua cangkang.
Kajian morfometri juga dapat memberi gambaran tentang sebaran populasi kerang
ukuran kerang yang dapat diambil atau dijaring untuk dipasarkan, dalam hal ini
13
.
memiliki banyak kandungan yang dibutuhkan oleh tubuh sebagai sumber vitamin.
produksi A.granosa. Hal ini didukung oleh data statistik dinas kelautan dan
perikanan Provinsi Sulawesi Selatan selama tahun 2007-2011. Pada tahun 2007,
tercatat jumlah produksi A.granosa terbanyak selama lima tahun terakhir yaitu
660,6 ton dengan daerah asal Jeneponto 1,2 ton, Luwu 6,2 ton, Luwu utara 106,4
ton, Luwu Timur 36,4 ton dan Palopo 510,4 ton dengan total nilai produksi
menjadi 2,0 ton yang berasal dari Luwu, dengan nilai produksi Rp 17. 800,-.
cuaca yang kurang baik, air laut pasang, kurangnya ketersediaan kerang darah di
14
.
peningkatan produksi kerang darah menjadi 2,1 ton yang berasal dari daerah
Luwu dengan nilai produksi Rp 16.800,-. Pada tahun 2010-2011 juga terjadi
peningkatan jumlah dan nilai produksi kerang darah. Pada tahun 2010, jumlah
produksi kerang darah adalah 6,0 ton yang berasal dari Luwu 2,2 ton dan
Makassar 3,8 ton. Nilai produksi kerang darah provinsi Sulawesi Selatan pada
tahun 2010 adalah Rp 44.400,-. Jumlah produksi kerang darah pada tahun 2011
adalah 10,6 ton yang seluruhnya berasal dari Makassar dengan nilai produksi
adalah Rp 53.000,-. Pada data statistik dinas kelautan dan perikanan disebutkan
bahwa produksi kerang darah pada tahun 2011 hanya berasal dari daerah
hasil laut yang memiliki produksi yang sangat tinggi dengan hasil rata-rata 80 juta
15
.
BAB III
METODE PENELITIAN
III.1. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi jangka sorong dengan
ketelitian 0.05 mm dan neraca digital dengan ketelitian dua angka dibelakang
koma.
III.2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kerang darah Anadara
granosa.
yaitu pasar kerang Tanjung, TPI Rajawali dan Pasar Sentral. Sampel A.granosa
yang diambil berjumlah 100 biji dan pengambilannya dilakukan secara random.
Pengambilan sampel dilakukan selama satu kali dalam seminggu selama empat
cangkang serta berat daging dan berat total Sampel A.granosa diukur panjang
cangkang kerang dari ujung anterior sampai ujung posterior, lebar cangkangnya
16
.
Pengukuran berat isi, berat cangkang dan berat total A.granosa dengan
berat cangkang dengan cara menimbang daging kerang setelah dipisahkan dari
cangkangnya.
A.granosa.
17
.
BAB IV
IV.1. Hasil
pasar Tanjung berasal dari perairan yang sama yakni pada perairan di Kabupaten
Maros sedangkan A.granosa yang dijual di pasar Sentral berasal dari perairan di
Kabupaten Pangkep.
a. Panjang cangkang
18
.
keempat adalah 3.94 cm, 2.71 cm, 2.94 cm dan 3.82 cm sedangkan panjang
adalah 3.00 cm, 3.41 cm, 2.74 cm dan 3.03 cm sedangkan panjang maksimum
keempat adalah 3.93 cm, 2.81 cm, 4.02 cm dan 3.03 cm sedangkan panjang
b. Tebal cangkang
menunjukkan tebal minimum minggu pertama, kedua, ketiga dan keempat adalah
19
.
2.93 cm, 1.85 cm, 1.85 cm dan 2.83 cm sedangkan tebal maksimum 4.93 cm, 4.05
menunjukkan tebal minimum minggu pertama, kedua, ketiga dan keempat adalah
2.00 gram, 2.42 gram, 1.92 gram dan 1.94 gram sedangkan tebal maksimum 3.45
menunjukkan tebal minimum minggu pertama, kedua, ketiga dan keempat adalah
2.80 cm, 1.91 cm, 2.72 cm dan 1.91 cm sedangkan tebal maksimum 4.22 cm, 3.91
c. Berat daging
menunjukkan berat minimum minggu pertama, kedua, ketiga dan keempat adalah
20
.
3.30 gram, 1.22 gram, 1.02 gram dan 3.00 gram sedangkan berat maksimum
menunjukkan berat minimum minggu pertama, kedua, ketiga dan keempat adalah
1.32 gram, 3.18 gram, 1.22 gram dan 3.18 gram sedangkan berat maksimum
menunjukkan berat minimum minggu pertama, kedua, ketiga dan keempat adalah
1.64 gram, 3.12 gram, 1.8 gram dan 0.04 gram sedangkan berat maksimum 7.24
cangkang yang dijual di TPI Rajawali, pasar Sentral dan pasar Tanjung disajikan
21
.
4,50 – 4,99 cm di TPI Rajawali pada minggu pertama adalah 52%. Pada minggu
4,00 – 4,49 sebanyak 42%. Pada minggu tiga, frekuensi ukuran klas/kelompok
22
.
A.granosa tertinggi dengan ukuran 4,00 – 4,49 adalah 38%. Pada minggu
dengan ukuran 3,50– 3,99 sebanyak 48%. Pada minggu kedua Frekuensi ukuran
klas/kelompok A.granosa tertinggi dengan ukuran 4,00 - 4,49 adalah 51%. Pada
ukuran 4,50 – 4,99 sebanyak 35%. Pada minggu keempat, frekuensi ukuran
pertama dengan ukuran panjang 4,50 – 4,99 sebanyak 56%. Pada minggu
4,49 adalah 42%. Pada minggu ketiga, frekuensi ukuran klas/kelompok A.granosa
tertinggi dengan ukuran 4,50 – 4,99 sebanyak 56%. Pada minggu keempat,
adalah 39%.
Korelasi antara panjang dan lebar cangkang A.granosa yang dijual pada
tiga lokasi yaitu TPI rajawali, pasar Sentral, dan pasar Tanjung dapat dilihat pada
Gambar 11.
23
.
Korelasi antara panjang dan lebar cangkang A.granosa yang dijual di TPI
(r = 0.867). Korelasi antara panjang dan lebar cangkang A.granosa yang dijual di
24
.
Rajawali, Pasar Sentral, dan Pasar Tanjung dapat dilihat pada Gambar 12
25
.
dan nilai R2 = 0.857 (r = 0.925). Korelasi panjang dan lebar cangkang A.granosa
Rajawali, pasar Sentral, dan pasar Tanjung dapat dilihat pada Gambar 13
26
.
dijual di pasar Sentral membentuk persamaan garis y = 0,8274x + 0,1 dengan nilai
Rajawali, pasar Sentral, dan pasar Tanjung dapat dilihat pada Gambar 14
27
.
Rajawali, pasar Sentral, dan pasar Tanjung dapat dilihat pada Gambar 15
28
.
(r = 0.558). Korelasi panjang dan tebal cangkang A.granosa yang dijual di pasar
Rajawali, pasar Sentral, dan pasar Tanjung dapat dilihat pada Gambar 16
29
.
(r = 0.804), korelasi panjang dan tebal cangkang A.granosa yang dijual di Pasar
Rajawali, pasar Sentral, dan pasar Tanjung dapat dilihat pada Gambar 17
30
.
(0.804), korelasi panjang dan tebal cangkang A.granosa yang dijual di Pasar
Rajawali, pasar Sentral, dan pasar Tanjung dapat dilihat pada Gambar 18
31
.
(0.704), korelasi panjang dan tebal cangkang A.granosa yang dijual di Pasar
Korelasi panjang dan tebal cangkang A.granosa yang dijual di lokasi yakni
TPI Rajawali, pasar Sentral, dan pasar Tanjung dapat dilihat pada Gambar 19
32
.
Korelasi panjang dan berat daging A.granosa yang dijual di TPI Rajawali
(r = 0.717), korelasi panjang dan berat daging A.granosa yang dijual di pasar
Korelasi panjang dan berat daging A.granosa yang dijual di TPI Rajawali,
33
.
Korelasi panjang dan berat daging A.granosa yang dijual di TPI Rajawali
(r = 0.664), korelasi panjang dan berat daging A.granosa yang dijual di Pasar
Korelasi panjang dan berat daging A.granosa yang dijual di tiga lokasi
yakni TPI Rajawali, pasar Sentral, dan pasar Tanjung terlihat pada Gambar 21.
34
.
Korelasi panjang dan berat daging A.granosa yang dijual di TPI Rajawali
(r = 0.680), korelasi panjang dan berat daging A.granosa yang dijual di pasar
R2 = 0.220 (r = 0.469).
Korelasi panjang dan berat daging A.granosa yang dijual di TPI Rajawali,
35
.
Korelasi panjang dan berat daging A.granosa yang dijual di TPI Rajawali
(r = 0.336), korelasi panjang dan berat daging A.granosa yang dijual di pasar
Korelasi panjang dan berat total A.granosa yang dijual di TPI Rajawali,
36
.
Korelasi panjang dan berat total A.granosa yang dijual di TPI Rajawali
(r = 0.850), korelasi panjang dan berat total A.granosa yang dijual di pasar Sentral
Korelasi panjang dan berat total A.granosa yang dijual di TPI Rajawali,
37
.
Korelasi panjang dan berat total A.granosa yang dijual di TPI Rajawali
(r = 0.887), korelasi panjang dan berat total A.granosa yang dijual di Pasar sentral
Korelasi panjang dan berat total A.granosa yang dijual di TPI Rajawali,
38
.
Korelasi panjang dan berat total A.granosa yang dijual di TPI Rajawali
(r = 0.911), korelasi panjang dan berat total kerang darah A.granosa yang dijual di
Korelasi panjang dan berat total A.granosa yang dijual di TPI Rajawali,
39
.
Korelasi panjang dan berat total A.granosa yang dijual di TPI Rajawali
(r = 0.729), korelasi panjang dan berat total A.granosa yang dijual di pasar Sentral
Korelasi berat daging dan berat total A.granosa yang dijual di TPI
Rajawali, pasar Sentral, dan pasar Tanjung dapat dilihat pada Gambar 27
40
.
Korelasi berat daging dan berat total A.granosa yang dijual di TPI
R2 = 0.615 (r = 0.784), korelasi berat daging dan berat total A.granosa yang dijual
R2 = 0.432 (r = 0.657).
Korelasi berat daging dan berat total A.granosa yang dijual di TPI
Rajawali, pasar Sentral, dan pasar Tanjung dapat dilihat pada Gambar 28
41
.
Korelasi berat isi dan berat total A.granosa yang dijual di TPI Rajawali
(r = 0.738), korelasi berat isi dan berat total A.granosa yang dijual di pasar Sentral
(r = 0.730).
Korelasi berat daging dan berat total A.granosa yang dijual di TPI
Rajawali, Pasar Sentral, dan Pasar Tanjung dapat dilihat pada Gambar 29
42
.
Korelasi berat daging dan berat total kerang darah A.granosa yang dijual
R2 = 0.587 (r = 0.766), korelasi berat daging dan berat total A.granosa yang dijual
Korelasi berat daging dan berat total A.granosa yang dijual di TPI
Rajawali, pasar Sentral, dan pasar Tanjung dapat dilihat pada Gambar 30
43
.
Korelasi berat daging dan berat total A.granosa yang dijual di TPI
16.496 dengan nilai R2 = 0.421 (r = 0.648). Korelasi berat daging dan berat total
sedangkan korelasi berat daging dan berat total A.granosa yang dijual di pasar
dijual di TPI Rajawali, pasar Sentral dan pasar Tanjung diperlihatkan pada Tabel
1, 2 dan 3.
44
.
Minggu Panjang 0.788x+0.245 0.857 0.696x-0.042 0.648 2.256x-4.492 0.441 12.39x-30.352 0.788
2 Cangkang
Berat total - - - - 3.037x+6.65 0.546 - -
Minggu Panjang 0.829x+0.078 0.874 0.705x-0.055 0.684 2.057x-3.744 0.463 11.381x26.202 0.831
3 Cangkang
Berat - - - - 3.166x+4.990 0.587 - -
Total
Minggu Panjang 0.817x+0.169 0.805 0.548x+0.652 0.496 2.532x-3.661 0.113 10.06x-20.146 0.532
4 Cangkang
Berat - - - - 1.191x+16.49 0.421 - -
Total
45
.
46
.
Minggu Panjang 0.7608x+ 0.7965 0.7003x - 0.0536 0.66 1.9308x - 3.312 0.3448 10.755x - 24.274 0.7447
2 Cangkang
0.3842
Minggu Panjang 0.7795x+ 0.7275 0.4937x+ 0.9266 0.412 3.4953x - 8.4208 0.2203 11.746x - 28.044 0.5972
3 Cangkang
0.3537
47
.
IV.2. Pembahasan
Salah satu kerang yang umum dipasarkan di pasar rakyat Makassar adalah
A.granosa. Jenis kerang A.granosa sangat diminati karena selain dagingnya yang
tebal dan enak, kerang ini cukup mudah untuk didapatkan oleh pengumpul kerang di
perairan sekitar Makassar. Berdasarkan hasil wawancara dari tiga lokasi pengambilan
sampel yakni TPI Rajawali, pasar sentral, dan pasar Tanjung diketahui bahwa kerang
yang dijual di tempat tersebut berasal dari perairan yang berbeda-beda. A.granosa
yang dijual di TPI Rajawali dan pasar Tanjung berasal dari perairan Maros sedangkan
daging A.granosa beragam pada setiap pasar selama empat minggu pengambilan
sampel. A.granosa di TPI Rajawali memiliki ukuran terpanjang pada minggu pertama
yakni 5.84 cm dan ukuran terpendek pada minggu kedua dengan ukuran 2.71 cm.
A.granosadi pasar Sentral ukuran terpanjang terdapat pada minggu ketiga yakni 5.75
cm dan ukuran terpendek pada minggu ketiga dengan ukuran 2.74 cm sedangkan
dipasar Tanjung ukuran terpanjang A.granosa terdapat pada minggu pertama yakni
5.93 cm dan ukuran terpendek pada minggu kedua dengan ukuran 2.81 cm. Jika
dibandingkan penelitian yang dilakukan oleh Prasojo (2012) di Perairan Genuk, Kota
Semarang, maka ukuran A.granosa yang ada di pasaran Makassar lebih besar. Ukuran
kerang yang terdapat di perairan Genuk, Kota Semarang umumnya berkisar antara 1-3
cm, dan beberapa individu > 3 cm. Berdasarkan penelitian tersebut, diketahui bahwa
A. granosa di Perairan Genuk biasanya lebih banyak dijumpai pada daerah yang lebih
jauh dari muara sungai karena muara sungai merupakan daerah yang paling banyak
terkena dampak dari menurunnya kualitas perairan, tingginya bahan pencemar, dan
48
.
penelitian yang dilakukan oleh Komala dkk, (2011) di Teluk Lada perairan Selat
Sunda bahwa ukuran terpanjang A. granosa yaitu 31.84 mm, artinya lebih kecil
Ukuran tebal cangkang A.granosadi TPI Rajawali yang paling tebal terdapat
pada minggu kedua dengan ukuran 4.05 cm, sedangkan ukuran A.granosa paling tipis
terdapat pada minggu kedua dan ketiga dengan ukuran 1,85 cm. Pada pasar Sentral
A.granosa yang paling tebal terdapat pada minggu kedua dengan ukuran 4.22 cm,
sedangkan ukuran A.granosa paling tipis terdapat pada minggu ketiga dengan ukuran
1,92 cm. Pada pasar tanjung A.granosa yang paling tebal terdapat pada minggu
pertama dengan ukuran 4.22 cm, sedangkan ukuran A.granosa paling tipis terdapat
pada minggu kedua dan keempat dengan ukuran 1,91 cm. A.granosa yang dijual di
TPI Rajawali memiliki ukuran daging paling berat terdapat pada minggu pertama
yaitu 20.10 gram dan paling ringan terdapat pada minggu ketiga yaitu 1.02 gram. Di
pasar Sentral A.granosa memiliki ukuran daging paling berat pada minggu ketiga
yaitu 17.83 gram dan paling ringan terdapat pada minggu keempat yaitu 0.04 gram.
Pada pasar Tanjung A.granosa yang memiliki ukuran daging paling berat terdapat
pada minggu ketiga yaitu 17.41 gram dan paling ringan terdapat pada minggu ketiga
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain kondisi perairan, ketersediaan makanan,
waktu pemijahan dan eksploitasi secara terus menerus. Pada ketiga pasar tersebut
tidak menunjukkan perbedaan yang mencolok dari panjang cangkang, tebal cangkang,
dan berat daging yang disebabkan oleh kondisi perairan yang hampir sama pada
49
.
substrat lumpur dan pasir dengan suhu sekitar 300C akan merangsang Anadara betina
untuk bertelur. Sesuai dengan penjelasan Parenrengi, et al. (1998) mengatakan bahwa
suhu yang sesuai untuk bivalvia berkisar antara 28 0C-310C. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa panjang A.granosa berkisar antara 2.70 cm - 5.93 cm, tebal
cangkang berkisar 3.00 – 4.50 cm, dan berat daging berkisar 0.04 – 20.10 gram.
pada tiga pasar tersebut juga bervariasi, selalu ada perbedaan ukuran A.granosa yang
dijual di pasar setiap minggu (Gambar 8, 9 dan 10). Di TPI Rajawali, ukuran
A.granosa yang dijual selama empat minggu berkisar antara 2.50 cm – 5.99 cm, dan
ukuran terbanyak yang sering dijual adalah 4.00 cm – 4.49 cm dan ukuran yang paling
sedikit dijual adalah 2.50 – 2.99 dan 5.50 cm – 5.99 cm. Di pasar Sentral, ukuran
A.granosa yang terjual selama empat minggu berkisar 2.50 cm – 5.99 cm dengan
ukuran yang paling sering dijual adalah 3.50 cm – 3.99 cm dan yang paling sedikit
adalah ukuran 5.50 cm – 5.99 cm. Sedangkan di pasar Tanjung, ukuran A.granosa
yang terjual selama 4 minggu adalah 2.50 cm – 5.99 cm dan ukuran yang paling
sering terjual adalah 4.50 cm – 4.99 cm dan yang paling sedikit dengan ukuran 2.50
cm – 2.99 cm.
Hasil wawancara dengan responden (penjual kerang) pada tiga pasar tersebut
menyatakan bahwa variasi ukuran A.granosa yang terjual terjadi karena adanya
pengambilan secara acak oleh pengumpul kerang dan pengambilan kerang secara
terus menerus.Selain karena mata pencaharian utama, tingginya daya beli masyarakat
A.granosa secara terus menerus oleh para pengumpul kerang. Menurut Aldrich (1986)
dalam Komala, dkk (2011) bahwa perbedaan panjang maksimun yang diperoleh dapat
50
.
contoh yang diambil, dan adanya tekanan penangkapan yang tinggi atau terdapat
faktor yang sulit dikontrol seperti keturunan, umur, parasit, dan penyakit, selain itu
faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan cangkang yaitu suhu dan makanan.
Cole (1983) dalam Prasojo (2012) menyatakan bahwa bahan organik yang terlarut
dalam perairan merupakan sumber nutrisi utama bagi hewan benthos, sehingga minim
atau maksimumnya bahan organik dalam suatu perairan merupakan salah satu faktor
Rekamunandar (2012) juga menyatakan bahwa beberapa hal seperti umur, jenis
kelamin, makanan yang cukup, persentase unsur kimia dalam laut dan keadaan
Korelasi antara panjang cangkang dan lebar cangkang dari tiga pasar
pengambilan sampel didapatkan bahwa di TPI Rajawali, pasar Sentral, dan pasar
Tanjung menunjukkan korelasi yang sangat erat (kuat secara positif). Hal tersebut
ditandai dengan nilai R2 yang tinggi salah satu contohnya yakni pada minggu pertama
pada ketiga pasar tersebut didapat nilai R2 pada TPI Rajawali, pasar Sentral, dan pasar
Tanjung secara berturut-turut yaitu 0.753, 0.899 dan 0.772 (Gambar 11) Koefisien
tak bebas y yang dapat dijelaskan atau diterangkan oleh variabel bebas x. Pada nilai
R2 0.753 angka tersebut menunjukkan bahwa data pada TPI Rajawali sebesar 75%
lurus terhadap pertambahan lebar cangkang, jadi ada data sebanyak 25% yang tidak
51
.
sesuai dengan persamaan regresi yang diperoleh disebabkan oleh beberapa faktor
(Mariani et al. 2002). Begitupun pada tiga minggu berikutnya menunjukkan data nilai
R2 yang tinggi. Sedangkan untuk melihat derajat hubungan antara variabel yang satu
dengan yang lain maka digunakan koefisien korelasi (r) yang didapatkan dengan
rumus 𝑅2 . Pada minggu pertama pada ketiga pasar tersebut didapat nilai r pada TPI
Rajawali, pasar Sentral, dan pasar Tanjung secara berturut-turut yaitu 0.867, 0.946
dan 0.878 yang menunjukkan korelasi positif. Begitupun pada tiga minggu berikutnya
diperolehh nilai 0.80 ≤ r ≤ 1.00 yang menunjukkan korelasi positif antara panjang
dapat diketahui dari nilai r yang dihasilkan. Korelasi kuat secara positif jika 0.80 ≤ r ≤
1.00, korelasi sedang secara positif jika 0.50 ≤ r ≤ 0.79 dan korelasi lemah jika 0.49 ≤
Korelasi antara panjang cangkang dan tebal cangkang pada minggu pertama
pada ketiga pasar tersebut didapatkan nilai R2 pada TPI Rajawali, pasar Sentral dan
pasar Tanjung secara berturut-turut yaitu 0.312, 0.673 dan 0.511 (Gambar 15). Pada
TPI rajawali didapatkan nilai R2 yang rendah yakni 0.3123 ini menyatakan bahwa
hanya sebesar 31% variabel xyakni panjang cangkang mempengaruhi variabel y yakni
cangkang berbanding lurus dengan pertambahan tebal cangkang, dan nilai r sebesar
0.558 yang artinya adanya korelasi positif yang tidak terlalu erat. Begitu juga pada
minggu kedua pasar Sentral didapatkan nilai R2 yakni 0.247 dan nilai r sebesar 0.496
artinya korelasi positif yang lemah. Hal ini diduga disebabkan karena dalam
pengambilan sampel secara acak tidak dipisahkan antara kerang jantan dan kerang
52
.
betinanya. Pada fase pemijahan, kerang betina pada umumnya lebih tebal dibanding
dengan kerang jantan walaupun dengan ukuran panjang yang sama karena kerang
betina lebih banyak membutuhkan ruang dalam perkembangan gonad sesuai yang
dikemukakan oleh Broom (1980) dalam Komala (2011) bahwa peningkaan faktor
kondisi dapat terjadi karena perkembangan gonad yang akan mencapai puncak
sebelum memijah.
Hubungan panjang dan berat daging kerang mempunyai pola yang tersebar
karena pertambahan panjang belum tentu diikuti oleh pertambahan berat daging A.
granosa. Korelasi antara panjang cangkang dan berat daging pada minggu pertama
pada ketiga pasar tersebut didapat nilai R2 pada TPI Rajawali, pasar Sentral, dan pasar
Tanjung secara berturut-turut yaitu 0.515, 0.3 dan0.232 dan dengan nilai r berturut-
turut yaitu 0.717, 0.547 dan 0.481 (Gambar 19). Pada minggu-minggu berikutnya
didapatkan nilai r yang rendah yakni pada minggu keempat pada TPI Rajawali dengan
panjang dan berat A. Granosa di perairan sunda yakni 0.334 dan nilai r yakni 0.58
yang artinya adanya hubungan yang tidak terlalu erat. Hal ini diperkirakan akibat
lebih besar dibandingkan pertambahan beratnya karena adanya proses pemijahan. Hal
ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Rueda dan Urban (1998) diacu dalam
Gimin et al. (2004), yang menyatakan bahwa faktor reproduksi dapat mempengaruhi
Selain itu, hal tersebut diduga bahwa sampel yang diukur tidak membedakan antara
kerang jantan dan kerang betina. Kerang betina akan berukuran lebih berat jika belum
terjadi pemijahan dan akan lebih ringan jika sudah terjadi pemijahan.Menurut
53
.
Mzighani (2005) kerang darah dewasa memiliki tipe pemijahan parsial artinya
melakukan pemijahan secara bertahap atau tidak sekaligus dan dalam periode yang
panjang, bahkan hampir setiap bulan, masih ditemukan kerang yang memijah.
meningkatkan jumlah larva yang cukup dan dapat bertahan dalam populasi tersebut.
Korelasi antara berat isi dan berat total A. granosa menunjukkan hubungan
yang tidak terlalu erat. Korelasi antara berat isi dan berat total pada minggu pertama
pada ketiga pasar tersebut didapat nilai R2 pada TPI Rajawali, pasar Sentral, dan pasar
Tanjung secara berturut-turut yaitu 0.615, 0771 dan 0.432 dengan nilai r yakni 0.784,
0.878 dan 0.657 (Gambar 27). Tetapi pada minggu ketiga dan keempat menunjukkan
nilai r yang tinggi pada minggu ketiga di pasar Sentral yakni 0.941 dan minggu
keempat nilai r pada pasar Senral dan pasar Tanjung adalah 0.819 dan 0.822. Nilai R2
yang rendah disebabkan karena pola grafik dengan data yang tersebar, yang
sampai 5 cm, dan ukuran ini sudah dapat ditangkap untuk keperluan konsumsi dan
lainnya, namun dalam jumlah pengambilan yang sewajarnya (Pelu, 2011). Hasil
yang dijual di tiga pasar di Makassar (TPI Rajawali, pasar Sentral dan pasar Tanjung)
adalah 5 cm, berarti ukuran kerang yang dijual telah layak untuk ditangkap, meskipun
masih ada juga yang belum layak ditangkap dan dijual karena ukurannya yang masih
kecil (≤ 3 cm). Menurut Narasimham (1969) dalam Broom (1982) bahwa panjang
total A.granosa dapat mencapai 49.5 mm. Hal ini juga diperkuat dengan Sahara
(2011), bahwa kematangan gonad terjadi pada saat A.granosa mencapai ukuran 18-20
54
.
mm dan kurang dari satu tahun, sedangkan ukuran dewasa mencapai ukuran 6-9 cm.
A.granosa yang dijual di tiga lokasi tersebut dibagi menjadi tiga kelas ukuran yakni
ukuran besar (> 3 cm), ukuran sedang (2 cm – 3 cm), dan ukuran kecil (1 cm – 2 cm).
A.granosa pada tiga tempat pengambilan sampel sebagian besar sudah layak untuk
dijualdan dikonsumsi tetapi ada beberapa ukuran A.granosa yang masih berukuran
sedang dan belum layak karena masih berukuran 2.70 cm – 3.00 cm. Hasil survei
cm ke atas kurang diminati karena selain terlalu besar, dagingnya terasa kenyal dan
sulit untuk di kunyah sedangkan kekerangan dengan ukuran panjang kurang dari 2 cm
55
.
BAB V
PENUTUP
V.1. Kesimpulan
berat total, dan berat dagingnya dan menghasilkan korelasi kuat (0.80 ≤ r ≤ 1)
kecuali pada korelasi panjang cangkang dan berat daging umumnya adalah korelasi
2. Ukuran A.granosa yang dijual di TPI Rajawali, pasar Sentral dan pasar Tanjung
V.2. Saran
Sebaiknya penangkapan A.granosa tetap memperhatikan ukuran dan siklus
56
.
DAFTAR PUSTAKA
Gimin R, Mohan R, Thinh LV, Griffiths AD. 2004. The relationship of shell
dimensions and shell volume to live weight and soft tissue weight in the
mangrove clam, Polymesoda erosa (Solander, 1786) From Northern
Australia. NAGA, WorldFish Center Quarterly Vol. 27 No. 3 & 4.
57
.
Nurdin J., J.Supriatna, M.P.Patria, dan A.Budiman, 2006. Kepadatan Populasi dan
Pertumbuhan Kerang Darah Anadara antiquata l. (bivalvia: arcidae) di
Teluk Sungai Pisang, Kota Padang, Sumatera Barat. Jurusan Biologi,
FMIPA, Universitas Andalas, Padang. Makara, Sains, vol. 10, no. 2,
November 2006: 96-101
Pelu, R., 2011. Anadara granosa (Kerang Darah).Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan. Universitas Khairun. Ternate.
Safar, D., 2011. Potensi dan Pemanfaatan Sumberdaya Kerang dan Siput di
Kepulauan Bangka Belitung. Pusat Penelitian Oseanografi LIPI. Jakarta.
Prosiding Seminar Nasional.Hal.27.
58
.
Suryaningrum, R., 2011. Analisi Histologi Kaki dan Sifon Kerang DarahAnadara
antiquata L. (Bivalvia : arcidae) pada Dua Tipe Substrat di Perairan
Laut Dangkal Sungai Pisang, Teluk Kabung, Sumatera
Barat.Skripsi.Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam. Universitas Andalas. Padang. Hal 6.
59
.
Lampiran
60
.
61
.
62
63