Anda di halaman 1dari 4

I.

Data anamnesa
A. Identitas klien
1. Nama : Ny. N
2. Umur : 34 tahun
3. Alamat : Samarang
4. Pendidikan : SD
5. Agama : Islam
6. Pekerjaan : IRT
7. Suku/Bangsa : Sunda/WNI
8. Status Perkawinan : Kawin
9. No. Medrek : 01063393
10. Diagnosa medis : Kista endometriosis ovarium kanan

B. Identitas Penanggung Jawab


1. Nama : Tn. A
2. Umur : 42 tahun
3. Alamat : Samarang
4. Pendidikan : SD
5. Agama : Islam
6. Hub. dg klien : Suami

C. Keluhan utama saat pengkajian : Pasien menggigil


D. Riwayat kesehatan sekarang : Pasien pada tahun 2017 datang ke RSU Dr.
Slamet Garut karena mengeluh nyeri saat menstruasi, menstruasi tidak teratur dan
tidak menggunakan alat kontrasepsi. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter,
pasien terdiagnosa kista endometriosis ovarium kanan. Pasien dijadwalkan operasi
tahun 2018 bulan oktober, namun pasien mengatakan operasi diundur pada bulan
nopember 2018 dengan alasan obat anastesi habis. Pasien dirawat di ruang kalimaya
bawah dengan diagnosa medis Kista endometriosis ovarium kanan dan telah
dilakukan operasi kistektomi. Pasien selesai dilakukan kistektomi pada tanggal 5
Nopember 2018 jam 12.15 WIB dengan keluhan menggigil TD 100/60 mmHg, N:
90x/mnt, S: 38,9 C, RR: 21 x/mnt.
E. Riwayat kesehatan lalu : Pasien mengatakan belum pernah dirawat di
rumah sakit sebelumnya
F. Riwayat kesehatan keluarga : keluarga tidak punya riwayat penyakit menurun
seperti hipertensi, DM, jantung, asma serta tidak punya penyakit menular seksual.

G. GENOGRAM
Keterangan:
: laki-laki

: perempuan

: pasien

: tinggal serumah
: menikah
: anak

H. Status nutrisi
TB : 160 cm
BB : 55 kg
IMT : 21,48 kg/m2, BB ideal

II. Pengkajian Fisik


A. TANDA-TANDA VITAL
1. Kesadaran :
Kualitatif : Composmentis
GCS : Respon Motorik :6
Respon Verbal :5
Respon membuka mata : 4, Jumlah= 15
2. Tekanan darah : 100/60 mmHg
3. Suhu : 38,90C
4. Pernafasan : 22x/menit
5. Nadi : 90x/menit

B. PEMERIKSAAN FISIK
1. Rambut : Bersih, tidak ada ketombe, rambut tidak rontok, distribusi
merata
2. Kepala : Simetris, tidak ada benjolan atau luka di area kepala
3. Mata : Konjungtiva tidak anemis, pupil isokor
4. Hidung : Bersih, tidak ada benjolan
5. Mulut : Bersih, mukosa lembab, karies gigi (+), gigi tanggal (-)
6. Telinga : Bersih, tidak ada serumen, tidak mengalami penurunan
pendengaran
7. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
8. Dada :
Paru
Inspeksi : tidak ada jejas
Palpasi : vokal premitus teraba
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler, suara nafas tidak ada ronkhi
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat di ICS 5 mid clavicula
Palpasi : teraba ictus cordis di ICS 5 mid clavicula
Perkusi : pekak
Auskultasi : bunyi jantung normal, tidak ada bunyi tambahan
Abdomen
Inspeksi : perut cembung, asites (-), terdapat luka post operasi ± 10 cm
Auskultasi : bising usus tak terdengar
Palpasi : nyeri tekan di seluruh kuadran
Perkusi : timpani
9. Kulit : bersih, elastis, turgor kulit baik, akral dingin,
10. Genetalia : bersih, terpasang kateter
11. Ekstremitas : ekstremitas atas kiri terpasang infus RL 20 tpm
5555 5555

5555 5555

C. PSIKOLOGIS DAN SOSIAL


1. Pengkajian psikologis : pasien dan keluarga nampak cemas karena
pasien menggigil setelah operasi.
2. Ketakutan akan pengobatan : keluarga mengatakan siap untuk operasi agar
cepet sembuh sakitnya dan tidak mengkonsumsi obat saat nyeri datang.
3. Ketakutan pada nyeri : saat menstruasi pasien kesakitan sehingga harus
mengkonsumsi obat (keluarga tidak tahu nama obatnya), pasien takut saat pasien
merasakan nyeri ketika menstruasi.
4. Apakah pasien mengalami stress: keluarga mengatakan pasien stress karena
sudah dari tahun lalu mengalami nyeri haid, haid tidak teratur dan terdapat kista
dalam tubuhnya.
5. Pengetahuan tentang penyakit, terapi, perawatan: keluarga dan pasien hanya tahu
penyakit kista itu ada yang bisa keluar saat melahirkan dan ada yang tidak bisa
sehingga harus dioperasi.
6. Peran diri sebagai ibu : sehari-hari pasien berperan sebagai istri dan ibu
rumah tangga merawat 1 orang anak.
D. Pengkajian spiritual : kepercayaan keluarga dan pasien datangnya
penyakit dari Tuhan sehingga setiap hari berdoa untuk kesembuhannya
E. Pengkajian seksual : tidak ada perdarahan saat berhubungan seksual
dan tidak ada gangguan saat berhubungan seksual.
F. Kegiatan sehari-hari
1. Pola Nutrisi Metabolik
Dirumah : Pasien mengatakan makan 3x sehari dengan nasi, lauk, sayur, habis 1
porsi, minum ± 1000-1500 cc perhari. Pasien tidak ada alergi makanan.
Di RS : Pasien mengatakan puasa karena baru selesai operasi
2. Pola Eliminasi
Dirumah : Pasien mengatakan BAB 1x sehari, konsistensi lunak, bau khas, warna
kuning kecoklatan. Bak ± 5-6 x sehari, warna kuning.
Di RS : Pasien mengatakan belum BAB, BAK dipasang kateter
3. Pola Aktivitas Dan Latihan
Dirumah : Pasien mengatakan dirumah sebagai ibu rumah tangga dan mengasuh
1 anak
Di RS : Pasien mengatakan tidak bisa miring, berdiri maupun duduk dan
berjalan, semua aktivitas dibantu keluarga dan petugas kesehatan. Selama di
rumah sakit pasien tidak mandi, tidak gosok gigi dan tidak BAB tidak cuci muka,
belum ganti pakaian. Saat pengkajian rambut pasien acak-acakan, penampilan
diri nampak tidak rapi.
4. Pola Istirahat Tidur
Dirumah : Pasien mengatakan tidur ± 5-6 jam pada malam hari dan tidur siang ±
1 jam perhari
Di RS : -
5. Oksigenasi
Di RS: RR= 22x/mnt, tidak menggunakan otot bantu napas, dapat bernafas secara
spontan, tidak menggunakan bantuan O2, CRT <2 detik
6. Pola Peran Dan Hubungan Dengan Sesama
Dirumah : Pasien mengatakan hubungannya dengan anggota keluarga dan
masyarakat baik
Di RS : Pasien mengatakan hubungan dengan perawat dan tim medis baik. Pasien
dapat bekerjasama dengan baik dengan tim medis dan mengikuti terapi yang
diberikan.
7. Pola Mekanisme Koping Dan Toleransi Terhadap Stress
Dirumah : Pasien mengatakan jika ada masalah dalam keluarga melakukan
musyawarah dengan seluruh anggota keluarga
Di RS : Pasien hanya terlihat terlentang di tempat tidur
8. Pola Sistem Kepercayaan
Dirumah : Pasien mengatakan selalu beribadah
Di RS : Pasien mengatakan pasrah dengan maha pencipta bahwa penyakitnya
akan sembuh

Perawatan diri pasien dibantu oleh perawat karena pasien post operasi (0 hari)

Komunikasi perawat
Perawat melakukan komunikasi terapeutik untuk mengajarkan pasien mobilisasi
post operasi dengan miring kanan kiri, 24 jam post operasi untuk latihan duduk,
berjalan dan memenuhi kebutuhan dasar secara mandiri.

G. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Hemoglobin 13,6 g/dl
Trombosit 314.000 /mm3
Hematokrit 40 %
Leukosit 9910/mm3
Eritrosit 4,52 juta/mm3
HIV Non reaktif
HbsAg Non reaktif
GDS 79 mg/Dl
USG  Kista endometriosis ovarium kanan
H. Terapi
Infus frutolit 500 cc + fentanyl 100 mg, 15 tpm
Cefotaxime 2x1 gr
Metronidazole 3x500 mg
Kaltrofen supp 3x1

Anda mungkin juga menyukai