Anda di halaman 1dari 3

2.1.

1 Stimulus hormone (chorionic gonadotropin (hCG) dan estrogen)

2.1.2 Adaptasi evolusi


Teori ini mengemukakan, bahwa mual dan muntah kehamilan adalah adaptasi evolusi yang
dikembangkan untuk melindungi wanita dan janinnya dari makanan yang mungkin berpotensi
berbahaya. Teori ini juga dapat menjelaskan keengganan sementara terhadap rasa dan aroma yang
dialami wanita hamil. Pendukung teori adaptasi mengungkapkan mual dan muntah kehamilan
sebagai respons protektif yang sehat terhadap kehamilan. Walapun demikian, aplikasi klinis dari
teori ini, dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup akibat mual dan muntah kehamilan.

2.1.3 Kecenderungan psikologis


Gangguan psikologis sebagai faktor predisposisi atau komplikasi dari hiperemesis
gravidarum masih diperdebatkan hingga kini. Sebuah tinjauan teori psikologi yang menjelaskan
tentang etiologi mual dan muntah kehamilan, menyimpulkan bukti bahwa mual dan muntah dalam
kehamilan disebabkan oleh gangguan konversi atau respons abnormal terhadap stress, namun
masih perku diteliti.

Hiperemesis gravidarum memiliki berbagai dampak, termasuk dehidrasi, gangguan


elektrolit, ketonuria, defisiensi nutrisi, dan penurunan berat badan. Dengan demikian,
diperlukan terapi nutrisi yang sesuai untuk memperbaiki keadaan.
Untuk wanita dengan hyperemesis gravidarum, tidak ada standar kebutuhan energi yang
lebih tinggi. Penyusunan terapi nutrisi disesuaikan dengan hasil pemeriksaan fisik yang
berfokus pada nutrisi, evaluasi kehilangan lemak, pengecilan otot, edema, dan defisiensi
mikronutrien, sehingga mendukung rencana perawatan nutrisi yang efektif.
Kalori tambahan dibutuhkan selama kehamilan untuk mendukung pertumbuhan janin,
plasenta, cairan ketuban, dan deposisi jaringan ibu. Total kebutuhan kalori harian untuk setiap
trimester diperkirakan menggunakan rumus Estimated Energy Requirement (EER) untuk
kehamilan. Rumus EER biasanya tidak digunakan untuk kelebihan berat badan, obesitas, atau
kehamilan ganda. Untuk kehamilan ganda, kebutuhan kalori umumnya meningkat sampai
trimester kedua dan ketiga. Diperkirakan bahwa 340 dan 452 kkal / hari tambahan masing-
masing diperlukan selama trimester kedua dan ketiga, untuk wanita hamil yang sehat ≥19
tahun.
Buku Pedoman Perawatan Gizi dan Dietetik Nutrisi merekomendasikan 24 kkal/kg
berat badan sebelum hamil, untuk wanita hamil dengan berat badan > 120%. Untuk kehamilan
kehamilan ganda, kebutuhan energi didasarkan pada berat badan sebelum hamil, dengan 40–
45 kkal/kg/hari untuk BMI normal, 42–50 kkal/kg/ hari untuk BMI kurang, dan 30–35 kkal/
kg/hari untuk kelebihan berat badan.
Wanita dengan hyperemesis gravidarum, beresiko kekurangan mikronutrien sekunder
akibat asupan makanan dan elektrolit yang tidak memadai. Jika multivitamin pranatal standar
tidak ditoleransi, persiapan tanpa zat besi mungkin lebih baik ditoleransi, terutama saat
diminum menjelang tidur. Jika multivitamin oral gagal, asam folat menjadi mikronutrien
prioritas karena kaitan antara defisiensi asam folat dan defek tuba neural janin, dan dapat
diambil secara tunggal. RDA untuk asam folat pada wanita hamil ≥19 tahun adalah 600 μg /
d. Zat gizi mikro yang berisiko mengalami defisiensi selama kehamilan dan asupan yang
direkomendasikan, dapat dilihat pada table berikut. Untuk wanita dengan HG yang
membutuhkan rehidrasi IV, multivitamin harus diberikan secara intravena dan tambahan asam
folat jika diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai