Anda di halaman 1dari 24

Metode Penelitian Eksperimen Kelompok 1

Fisika 6a

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Seorang peneliti pada prakteknya dilapangan akan memilih salah satu metode
yang dipandang paling cocok untuk penelitiannya, yaitu yang sesuai dengan data yang
akan diperoleh tujuan, dan masalah yang dipecahkan (efektifitas). Pertimbangan lainnya
adalah masalah efisiensi, yaitu seorang peneliti harus memperhatikan keterbatasan
dana, tenaga, waktu, dan kemampuan. Dengan demikian, metode penelitian yang dapat
menghasilkan informasi yang lengkap dan valid, dilakukan dengan cepat, sehingga
dapat menghemat biaya, tenaga, dan waktu.
Salah satu metode penelitian adalah metode penelitian eksperimen. Metode
penelitian eksperimen merupakan bagian dari metode kuantitatif dan memiliki ciri khas
tersendiri terutama dengan adanya kelompok kontrol. Dalam bidang sains penelitian
dapat menggunakan desain eksperimen karena variabel-variabel dapat dipilih dan
variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi proses eksperimen itu dapat dikontrol
secara ketat sehingga, dalam metode ini, peneliti memanipulasi paling sedikit satu
variabel, mengontrol variabel lain yang relevan, dan mengobservasi pengaruhnya
terhadap variabel terikat. Manipulasi variabel bebas inilah yang merupakan salah satu
karakteristik yang membedakan penelitian eksperimental dari penelitian- penelitian
lain.
Oleh karena itu, penting kiranya untuk dibahas salah satu metode penelitian
yaitu metode penelitian eksperimen ini dalam bentuk makalah dapat memberikan
gambaran secara umum tentang metode penelitian eksperimen tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan penelitian eksperimen?
2. Apa saja syarat-syarat penelitian eksperimen?
3. Apa tujuan penelitian eksperimen?
4. Apa saja prinsip penelitian eksperimen?
5. Bagaimana karakteristik penelitian eksperimen?
6. Apa validitas penelitian eksperimen?

Page | 1
Metode Penelitian Eksperimen Kelompok 1
Fisika 6a

7. Bagaimana desain penelitian eksperimen?


8. Bagaimana langkah-langkah untuk melakukan penelitian eksperimen?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi penelitian eksperimen?
2. Mengetahui apa saja syarat-syarat penelitian eksperimen?
3. Mengetahui tujuan penelitian eksperimen?
4. Mengetahui apa saja prinsip penelitian eksperimen?
5. Bagaimana karakteristik penelitian eksperimen?
6. Mengetahui validitas penelitian eksperimen?
7. Mengetahui desain penelitian eksperimen?
8. Mengetahui langkah-langkah untuk melakukan penelitian eksperimen?

1.4 Manfaat
Manfaat yang ingin dicapai dari penulisan makalah ini adalah bagi
mahasiswa dapat dijadikan panduan atau pedoman bagi mahasiswa yang ingin
mengambil topik skripsi atau tesis dengan menggunakan metodologi penelitian
eksperiman .

Page | 2
Metode Penelitian Eksperimen Kelompok 1
Fisika 6a

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Metode Penelitian Eksperimen

Bila dilihat dari tingkat kealamiahan (setting) tempat penelitian terdapat tiga
metode penelitian, yaitu penelitian eksperimen, survey dan naturalistik (kualitatif).
Penelitian eksperimen dilakukan di laboratorium sedangkan penelitian
naturalistik/kualitatif dilakukan pada kondisi yang alamiah. Dalam penelitian
eksperimen ada perlakuan (treatment), sedangkan dalam penelitian naturalistik tidak
ada perlakuan, dengan demikian metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap
yang lain dalam kondisi yang terkendali.1
Hakekat penelitian eksperimen (experimental research) adalah meneliti
pengaruh perlakuan terhadap perilaku yang timbul sebagai akibat perlakuan (Alsa
2004). Menurut Hadi (1985) penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan
untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan secara
sengaja oleh peneliti. Sejalan dengan hal tersebut, Latipun (2002) mengemukakan
bahwa penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan dengan melakukan
manipulasi yang bertujuan untuk mengetahui akibat manipulasi terhadap perilaku
individu yang diamati. Penelitian eksperimen pada prisipnya dapat didefinisikan
sebagai metode sistematis guna membangun hubungan yang mengandung fenomena
sebab akibat (causal-effect relationship) (Sukardi 2011:179). Selanjutnya, metode
eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan utuk mencari pengaruh perlakuan
tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono 2011:72).
Berdasarkan definisi dari beberapa ahli tersebut, dapat dipahami bahwa
penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh
pemberian suatu treatment atau perlakuan terhadap subjek penelitian. Jadi penelitian
eksperimen dalam pendidikan adalah kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai
pengaruh suatu perlakuan/tindakan/treatment pendidikan terhadap tingkah laku siswa

1
Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Alfabeta, Bandung, 2012, hal. 107.

Page | 3
Metode Penelitian Eksperimen Kelompok 1
Fisika 6a

atau menguji hipotesis tentang ada-tidaknya pengaruh tindakan itu jika dibandingkan
dengan tindakan lain.
Adapun perbedaan penelitian eksperimen dan non eksperimen (survei), yaitu :
1. Pemberian intervensi/perlakuan pada penelitian eksperimen diberikan
terhadap variabel bebas, kemudian semua kejadian dicatat yang
meliputi hasil akibat intervensi/perlakuan penelitian dan keadaan lain
yang terjadi selama proses penelitian. Pada penelitian survei peneliti
tidak melakukan intervensi apa-apa terhadap subjek/objek yang diteliti,
peneliti tinggal melakukan pengamatan, pengukuran terhadap variabel
yang sudah ada pada subjek (objek penelitian).
2. Penggunaan kontrol
Kontrol sering digunakan pada penelitian eksperimen, yaitu kelompok
yang tanpa perlakuan, sedangkan pada penelitian non eksperimen
sering tidak menggunakan kelompok kontrol. Penelitian survei
epidemiologi dengan rancangan kohort maupun kasus kontrol tetap
diharuskan menggunakan kelompok kontrol, walaupun tidak
melakukan eksperimen.
3. Penggunaan Analisis Statistik
Analisis statistik pada penelitian eksperimen dihunakan uji-uji statistik
yang peka (inferensial), yaitu statistik parametrik yang sesuai dengan
sifat data yang dikumpulkan serta didahuli dengan uji normalitas.
Analisis statistik pada penelitian non eksperimen misalnya penelitian
survei tidak harus menggunakan uji statistik inferensial, dapat saja
menggunakan statistik deskriptif (misalnya mena, median, analisis
presentase), dan apabila menggunakan statistik inferensial tidak harus
menggunakan statistik parametrik, tetapi dapat menggunakan statistik
non prametrik.
4. Ketepatan hasil/presisi
Presisi pada penelitian eksperimen peneliti mengunakan
presisi/ketepatan hasil yang besar dinyatakan dengan nila p (p value) <
0,01 atau 0,05 pada uji statistik yang menggunakan komputer dengan
paket program tertentu atau dinyatakan dengan penentuan alpha 0,01

Page | 4
Metode Penelitian Eksperimen Kelompok 1
Fisika 6a

atau 0,05 pada uji statistik normal. Presisi ketepatan hasil uji statistik
pada penelitian non eksperimen tidak terlalu diperhatikan.2

2.2 Syarat-syarat Penelitian Eksperimen


Sebuah penelitian dapat berjalan baik dan memberikan hasil yang akurat jika
dilaksanakan dengan mengikuti kaidah tertentu. Seperti halnya dengan penelitian
eksperimen, akan memberikan hasil yang valid jika dilaksanakan dengan mengikuti
syarat-syarat yang ada. Berkaitan dengan hal tersebut, Wilhelm Wundt dalam Alsa
(2004) mengemukakan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh peneliti dalam
melaksanakan penelitian eksperimental, yaitu:
1. Peneliti harus dapat menentukan secara sengaja kapan dan di mana ia akan
melakukan penelitian;
2. Penelitian terhadap hal yang sama harus dapat diulang dalam kondisi yang
sama;
3. Peneliti harus dapat memanipulasi (mengubah, mengontrol) variabel yang
diteliti sesuai dengan yang dikehendakinya;
4. Diperlukan kelompok pembanding (control group) selain kelompok yang diberi
perlakukan(experimental group).

2.3 Karakteristik Penelitian Eksperimen


Borg & Gall (1983), menyatakan bahwa penelitian eksperimen merupakan
penelitian yang paling dapat diandalkan keilmiahannya (paling valid) karena dilakukan
dengan pengontrolan secara ketat terhadap variabel variabel pengganggu di luar yang
dieksperimenkan. Penelitian eksperimen juga merupakan penelitian yang dilakukan
secara sengaja oleh peneliti dengan cara memberikan treatment/perlakuan tertentu
terhadap subjek penelitian guna membangkitkan sesuatu kejadian/keadaan yang akan
diteliti bagaimana akibatnya3

2
Sulistyaningsih, Metodologi Penelitian Kebidanan : Kuantitatif-Kualitatif, Graha Ilmu, Yogyakarta,
2011, hlm:93.
3
Amat Jaedun, 2011, Metodologi Penelitian Eksperimen,
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/drs-amat-jaedun-mpd/metode-penelitian-
eksperimen.pdf , di akses pada tanggal 26 April 2015, Pukul 21.00 WIB

Page | 5
Metode Penelitian Eksperimen Kelompok 1
Fisika 6a

Penelitian dengan metode eksperimen ini memiliki karakteristik sebagai


berikut:4
1. Adanya manipulasi variabel
Bila kita melakukan eksperimen, maka secara sengaja kita
mengintervensi terjadinya hubungan kausal Situasi (variabel bebas)
yang diasumsi sebagai penyebab munculnya gejala (variabel terikat)
secara sengaja dimanipulasi. Manipulasi variabel itu dilakukan
dengan menempatkan subjek pada situasi tersebut, dan mencegah
kemungkinan munculnya faktor lain yang dapat mencemari situasi itu.
2. Adanya kontrol
Kesimpulan tentang hubungan kausal antara variabel bebas
dan variabel terikat dengan valid bila dilakukan pengontrolan
pengaruh variabel lain terhadap variabel terikat. Pengontrolan ini
menggunakan apa yang disebut dengan kelompok kontrol. Dalam
berbagai segi, keberadaan kelompok kontrol sarna dengan kelompok
eksperimen. Satu-satunya perbedaan adalah, pada kelompok
eksperimen diberi perlakuan (treatment), sedangkan pada kelompok
kontrol tidak diberi perlakuan. Dengan demikian, bila muncul gejala
yang berbeda antara kedua kelompok, maka itu dianggap sebagai
pengaruh perlakuan atau treatment effect.

3. Penugasan Random ( Random Assignment)


Dalam konteks eksperimen, perandoman dilakukan dalam dua
kegiatan, yaitu dalam memilih subjek yang menjadi sampel
(pemilihan random atau random selection), dan dalam menugaskan
setiap subjek yang menjadi sampel kedalam salah satu dari kelompok
eksperimen atau kelompok kontrol, yang disebut dengan penugasan
random atau Random Assignment. Adapun pemilihan random
berfungsi membuat kelompok subjek yang menjadi sampel itu
refresentatif terhadap populasi. Sedangkan fungsi penugasan random

4
Tjutju Soendari,Metode Penelitian Eksperimen,
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195602141980032- di akses pada
tanggal 26 April 2015, Pukul 15.30 WIB.

Page | 6
Metode Penelitian Eksperimen Kelompok 1
Fisika 6a

adalah agar sebelum pelaksanaan eksperimen, baik kelompok


eksperimen maupun kelompok kontrol keadaannya sama (homogen).
Sehingga bila setelah eksperimen terjadi perbedaan pada kedua
kelompok itu, perbedaan yang terjadi adalah pengaruh dari perlakuan.
4. Adanya Perlakuan (Treatment)
Sebagaimana telah dijelaskan, bahwa eksperimen pada intinya
sam dengan observasi. Perbedaan antara keduanya terletak pada objek
yang diamati. Pada observasi yang bukan eksperimen, objek yang
diamati telah ada, sedangkan pada eksperimen objek yang diamati itu
diciptakan situasi munculnya oleh peneliti.

Danim (2002) menyebutkan beberapa karakteristik penelitian eksperimen, yaitu:


1. Variabel-veniabel penelitian dan kondisi eksperimen diatur secara tertib
ketat (rigorous management), baik dengan menetapkan kontrol,
memanipulasi langsung, maupun random (acak).
2. Adanya kelompok kontrol sebagai data dasar (base line) untuk
dibandingkan dengan kelompok eksperimen.
3. Penelitian ini memusatkan diri pada pengontrolan variansi, untuk
memaksimalkan variansi variabel yang berkaitan dengan hipotesis
penelitian, meminimalkan variansi variabel pengganggu yang mungkin
mempengaruhi hasil eksperimen, tetapi tidak menjadi tujuan penelitian. Di
samping itu, penelitian ini meminimalkan variansi kekeliruan, termasuk
kekeliruan pengukuran. Untuk itu, sebaiknya pemilihan dan penentuan
subjek, serta penempatan subjek dalarn kelompok-kelompok dilakukan
secara acak.
4. Validitas internal (internal validity) mutlak diperlukan pada rancangan
penelitian eksperimen, untuk mengetahui apakah manipulasi eksperimen
yang dilakukan pada saat studi ini memang benar-benar menimbulkan
perbedaan.
5. Validitas eksternalnya (external validity) berkaitan dengan bagaimana
kerepresentatifan penemuan penelitian dan berkaitan pula dengan
menggeneralisasikan pada kondisi yang sama.

Page | 7
Metode Penelitian Eksperimen Kelompok 1
Fisika 6a

6. Semua variabel penting diusahakan konstan, kecuali variabel perlakuan


yang secara sengaja dimanipulasikan atau dibiarkan bervariasi.
Selain itu, dalam penelitian eksperimen ada tiga unsur penting yang
harus diperhatikan dalam melakukan penelitian ini, yaitu kontrol, manipulasi,
dan pengamatan. Variabel kontrol disini adalah inti dari metode eksperimental,
karena variabel control inilah yang akan menjadi standar dalam melihat apakah
ada perubahan, maupun perbedaan yan terjadi akibat perbedaan perlakuan yang
diberikan. Sedangkan manipulasi disini adalah operasi yang sengaja dilakukan
dalam penelitian eksperimen.Dalam penelitian ini, yang dimanipulasi adalah
variabel independent dengan melibatkan kelompok-kelompok perlakuan yang
kondisinya berbeda. Setelah peneliti menerapkan perlakuan eksperimen, ia harus
mengamati untuk menentukan apakah hipotesis perubahan telah terjadi
(Observasi).5
Dari beberapa penjelasan diatas secara garis besar dapat kita simpulkan
karakteristik penelitian eksperimen adalah antara lain :
1. Menggunakan kelompok kontrol sebagai garis dasar untuk dibandingkan
dengan kelompok yang dikenai perlakuan eksperimental.
2. Menggunakan sedikitnya dua kelompok
3. Harus mempertimbangkan kesahihan ke dalam (internal validity).
4. Harus mempertimbangkan kesahihan keluar (external validity).
Menurut Ary (1985), ada tiga karakteristik penting dalam penelitian eksperimen,
anatara lain:6
1. Variabel bebas yang dimanipulasi.
Memanipulasi variabel adalah tindakan yang dilakukan oleh peneliti atas
dasar pertimbangan ilmiah. Perlakuan tersebut dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka untuk memperoleh perbedaan efek
dalam variabel yang terkait.
2. Variabel lain yang berpengaruh dikontrol agar tetap konstan.

5
Anonim, Rancangan Penelitian Eksperimental,
http://fkm.unair.ac.id/s2k3/files/mk/metpen/3.Rancangan Penelitian Eksperimental.pdf, di akses pada
tanggal 27 April 2015, pukul 14.00 WIB
6
Farida nursyahidah, 2012, Penelitian Eksperimen,
https://faridanursyahidah.files.wordpress.com/2012/05/penelitian-eksperimen_farida.pdf
Di akses pada tanggal 26 April 2015 , pukul 22.00 WIB

Page | 8
Metode Penelitian Eksperimen Kelompok 1
Fisika 6a

Mengontrol merupakan usaha peneliti untuk memindahkan pengaruh


variabel lain yang mungkin dapat mempengaruhi variabel terkait. Dalam
pelaksanaan eksperimen, group eksperimen dan group kontrol sebaiknya
diatur secara intensif agar karakteristik keduanya mendekati sama.
3. Observasi langsung oleh peneliti.
Tujuan dari kegiatan observasi dalam penelitian eksperimen adalah untuk
melihat dan mencatat segala fenomena yang muncul yang menyebabkan
adanya perbedaan diantara dua group.

2.4 Validitas Penelitian Eksperimen


Kata validitas berarti dapat diterima atau absah. Istilah ini mengandung
pengertian bahwa sesuatu yang dinyatakan valid atau absah berarti telah sesuai dengan
kebenaran yang diharapkan sehingga dapat diterima dalam suatu kriteria tertentu.
Dalam penelitian ekperimen terdapat dua tipe validitas yaitu validitas internal dan
validitas eksternal.7
1. Validitas Internal
Validitas intenal adalah validitas yang mengacu pad afek utama dari
perlakuan (treatment), terhadap kelompok eksperimen, agar perbedaannya
dengan kelompok kontrol, nampak secara nyata. Untuk mempertimbangkan
validitas internal, perlu di pertanyakan apakah peneliti bisa percaya bahwa
eksperimennya benar-benar menjadi penyebab, atau apakah ada faktor lain
dalam melakukan eskperimen yang merusak tujuan sebenarnya dari ada
faktor lain dalam melakukan eskperimen yang merusak tujuan sebenarnya
dari eksperimen.
2. Validitas Eksternal
Validitas Eksternal adalah kemampuan hasil eksperimen untuk
digeneralisir. Rintangan terhadap validitas eksternal suatu eksperimen
memunculkan pertanyaan mengenai seberapa jauh eksperimen itu bisa
digeneralisasikan pada setting yang lain, pada perlakuan yang lain, dan pada
subyek yang lain. Salah satu masalahnya adalah bahwa subyek biasanya

7
Suwarto, Penelitian Eksperimen,http://documentstore.weebly.com/uploads/4/2/2/7/4227221/ l.pdf di
akses pada tanggal 25 April 2015, pukul 20.30 WIB.

Page | 9
Metode Penelitian Eksperimen Kelompok 1
Fisika 6a

menyadari bahwa dirinya berada pada lingkungan eksperimental yang


sangat terkontrol, dan menjadi sangat menaruh perhatian terhadap apa yang
dicoba untuk dibuktikan oleh peneliti.
Dalam setiap penelitian ekperimental yang berkaitan dengan validitas internal
mengandung beberapa kelemahan. Menurut Cambell dan Stanley dalam Ross dan
Morrison (2003 :1024) ada beberapa kelemahan dalam validitas internal, antara lain:8
1. History
Banyak kejadian di masa lampau yang dapat mempengaruhi validitas penelitian
eksperimental yang disebabkan oleh adanya interaksi antar individu.
2. Maturation
Beberapa perubahan dapat terjadi pada dependent variable yang berfungsi
dalam kurun waktu dan bukannya kejadian yang spesifik ataupun kondisi
tertentu. Terutama berkaitan dnegan jangka waktu pengamatan yang memakan
waktu lama.
3. Testing
Proses pengujian juga dapat menimbulkan distorsi yang akan mempengaruhi
hasil-hasil eksperimen.
4. Instrumentation
Instrumen yang digunakan dalam penelitian eksperimen kadang kala sudah tidak
sesuai lagi dengan standar yang berlaku.
5. Selection
Peneliti kadang masih menggunakan unsur subjektifitas dalam memilih orang
yang akan dijadikan objek eksperimen yang baik.
6. Statistical Regretion
Peneliti kadangkala dihadapkan pada kesulitan apabila hasil yang diperoleh
dalam penelitian menghasilkan skor yang ekstrim.
7. Experiment mortality

8
Farida nursyahidah, 2012, Penelitian Eksperimen,
https://faridanursyahidah.files.wordpress.com/2012/05/penelitian-eksperimen_farida.pdf
Di akses pada tanggal 26 April 2015 , pukul 22.00 WIB

Page | 10
Metode Penelitian Eksperimen Kelompok 1
Fisika 6a

Dalam penelitian eksperimen seringkali terjadi perubahan komposisi kelompok


yang diobservasi. Ada anggota kelompok yang harus didrop karena tidak sesuai
dengan situasi pengetesan saat tertentu.

Selain dipengaruhi oleh validitas internal, eksperimen juga dipengaruhi oleh


validitas eksternal, antara lain:
1. Interaction of treatments and treatments
Kelemahan ini terjadi apabila pengalaman responden lebih dari satu treatment.
Seseorang yang dipilih sebagai objek eksperimen mungkin pernah mengalami
eksperimen yang sama maka pengamatan kedua terhadap si responden tersebut
akan menjadi bias.
2. Interaction of testing and treatment
Dalam eksperimen pretest, responden harus dipekekan agar mendorong
eksperimen dengan alternatif yang berbeda.
3. Interaction of selection and treatment
Hal ini menimbulkan pertanyaan dalam membuat generalisasi antara beberapa
kategori manusia antar grup. Sebab diantara mereka telah terjadi hubungan
original yang telah terbentuk sebelumnya.
4. Interaction of setting and treatment
Antara setting penelitian dengan treatment yang dilakukan akan terjadi interaksi
diantara keduanya. Dengan demikian interaksi keduanya akan mendukung
jalannya proses penelitian yang sedang dilakukan.
5. Interaction of history and treatment
Kadangkala terjadi hubungan sebab akibat antara kejadian masa lalu dan masa
sekarang yang merupakan kejadian tak biasa dan berpotensi tidak dapat diukur
dalam penelitian.
Selanjutnya, untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut, ada empat
strategi umum yang dapat digunakan untuk memperbaiki validitas eksternal, antara
lain:9
1. Menggunakan pilihan acak (randomly) untuk memilih orang, setting, atau waktu
yang digunakan dari populasi yangada agar generalisasi menjadi lebih baik.

9
Farida Nursyahidah, Loc.cit

Page | 11
Metode Penelitian Eksperimen Kelompok 1
Fisika 6a

2. Membuat agar grup individu, manusia ataupun settingnya dibuat heterogen.


Langkah ini ditempuh jika pendekatan random tidak dapat digunakan.
3. Individu, setting, dan waktu dikonsentrasikan agar memperoleh satu grup modal
populasi.
4. Menggunakan terget populasi yang spesifik (individu, seting, waktu) untuk
memenuhi target yang ingin dicapai.

2.5 Prinsip-prinsip Penelitian Eksperimen

Analisis statistik yang cocok untuk penelitian eksperimen adalah analisis


statistik parametik, yang didahului uji normalitas. Prinsip dasar penelitian eksperimen
adalah:
1. Peneliti mulai dapat membuat hipotesis kasual (korelasi) yang menyatakan
bahwa variabel bebas menyebabkan terjadinya perubahan pada variabel terikat.
2. Mengukur variabel bebas (pretest)
3. Memberikan perlakuan atau memasukkan variabel bebas pada suatu
keadaan/kondisi tertentu atau mengubah dosis atau level dari variabel bebas
apabila sudah ada sebelumnya.
4. Mengukur variabel terikat (posttest) untuk mengetahui adanya perubahan akibat
perlakuan yang telah dilakukan10.

2.6 Tujuan Penelitian Eksperimen


Tujuan umum penelitian eksperimen adalah untuk meneliti pengaruh dari suatu
perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibanding dengan kelompok
lain yang menggunakan perlakuan yang berbeda. Misalnya, suatu eksperimen dalam
bidang pendidikan dimaksudkan untuk menilai/membuktikan pengaruh perlakuan
pendidikan (pembelajaran dengan metode problem solving) terhadap prestasi belajar
dan kemampuan komunikasi matematika pada siswa SMP atau untuk menguji hipotesis
tentang ada-tidaknya pengaruh perlakuan tersebut jika dibandingkan dengan metode
konvensional.
Selanjutnya, tindakan di dalam eksperimen disebut treatment, dan diartikan
sebagai semua tindakan, semua variasi atau pemberian kondisi yang akan

10
Notoatmojo Soekidjo, Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakart : PT Rineka Cipta

Page | 12
Metode Penelitian Eksperimen Kelompok 1
Fisika 6a

dinilai/diketahui pengaruhnya. Sedangkan yang dimaksud dengan menilai tidak terbatas


pada mengukur atau melakukan deskripsi atas pengaruh treatment yang dicobakan
tetapi juga ingin menguji sampai seberapa besar tingkat signifikansinya (kebermaknaan
atau berarti tidaknya) pengaruh tersebut jika dibandingkan dengan kelompok yang sama
tetapi diberi perlakuan yang berbeda.

2.7 Bentuk-bentuk Desain Experimen


Terdapat beberapa bentuk desain eksperimen yang dapat digunakan dalam
penelitian bisnis, yaitu : Pre-Experimen Design, True Experimen Design, Factorial
Design, dan Quasi Experimental Design. Hal ini dapat digambarkan seperti gambar
gambar berikut ini :11

One-shot case study


Pre-
Intec-group comparison
Eksperimental
One-group pretest-postest

True Posttest only control design


Eksperimental
Macam-macam
Desain Pretest-control group design
Eksperimen
Factorial
Eksperimental
Time-series design
Quasi
Eksperimental
Nonequivalent control group design

Gambar. 2.1 Macam-macam Metode Eksperimen12

2.7.1 Pre-Experimen Design (nondesigns)

Dikatakan Pre-experimen design, karena desain ini belum merupakan


eksperimen sungguh-sungguh. Mengapa? Karena masih terdapat variabel luar yang
ikut berpengaruh terhadap bentuknya variabel dependen. Jadi hasil eksperimen

11
Moh. Nazir, Metodologi Penelitian, Yogyakarta, Ghalia Indonesia, 2009, hal. 108-109
12
Moh. Nazir, Loc. cit

Page | 13
Metode Penelitian Eksperimen Kelompok 1
Fisika 6a

yang merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh


variabel independen. Hal ini dapat terjadi, karena tidak adanya variabel control, dan
sampel tidak dipilih secara random.13
Bentuk pre-experimen designs ada beberapa macam yaitu : One-Shot Case
Study, One-Group Pretest-Postest, dan Intec-Group Comparison.
a. One-Shot Case Study
Paradigma dalam penelitian eksperimen model ini dapat digambarkan
seperti berikut:

X O X = treatment yang diberikan


(variabel independen)
O = Observasi (variabel dependen)

Paradigma itu dapat dibaca sebagai berikut : terdapat suatu kelompok


diberi treatment/perlakuan, dan selanjutnya diobservasi hasilnya (Treatment
adalah sebagai variabel independen, dan hasil adalah sebagai variabel
dependen).

Contoh: Pengaruh Ruang Kelas ber AC (X) terhadap daya tahan


belajar murid (O).

Terdapat kelompok murid yang menggunakan ruang ber-AC kemudian


setelah diukur daya tahan belajarnya. Pengaruh ruang kelas ber-AC terhadap
daya tahan belajar diukur dengan membandingkan daya tahan sebelum
menggunakan AC dengan daya tahan belajar setelah menggunakan ruang kelas
AC (misalnya sebelum menggunakan kelas ber-AC daya tahan belajar setiap
hari 4 jam, setelah menggunakan AC daya tahan belajar menjadi 6 jam. Jadi
pengaruh ruang kelas AC terhadap daya tahan belajar murid 6 – 4 = 2 jam.14

b. One-Group Pretest-Postest

13
Moh. Nazir, Loc. cit
14
Ibid, hal. 110

Page | 14
Metode Penelitian Eksperimen Kelompok 1
Fisika 6a

Kalau pada desain no. a, tidak ada pretest, maka pada desain ini terdapat
pretest, sebelumnya diberikan perlakuan, dengan demikian hasil perlakuan dapat
diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum
diberi perlakuan. Desain ini dapat digambarkan seperti berikut:

O1 =
O1 = nilai pretest (sebelum diberikan diklat)
O1 X O2 nilai
O2 = nilai posttest (setelah diberikan pretest
diklat)
(sebelum
Pengaruh diklat terhadap prestasi kerja pegawai = (O2- O1)

c. Intect-Group Comparison.
Pada desain ini terdapat satu kelompok yang digunakan untuk penelitian,
tetapi dibagi dua, yaitu setengah kelompok untuk eksperimen (yang diberi
perlakuan) dan setengah untuk kelompok control (yang tidak diberi perlakuan).
Paradigma penelitiannya dapat digambarkan sebagai berikut.

O1 = Hasil pengukuran setengah kelompok yang diberi


X O1 perlakuan
O2
O2 = Hasil pengukuran setengah kelompok yang diberi
perlakuan
Pengaruh perlakukan = (O2- O1)

Contoh :
Dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh metode demonstrasi
terhadap prestasi belajar murid dalam pelajaran praktek mengelas pada SMK.
Terdapat empat kelas yang praktek las. Dari empat kelas tersebut, dua kelas
diberi pelajaran dengan metode demonstrasi (O1) dan duan kelas dengan
metode ceramah (O2). Setelah 3 bulan, prestasi belajar diukur. Bila
prestasi/kompetensi murid yang diajar dengan metode ceramah, maka metode
demonstrasi berpengaruh positif untuk pembelajaran praktek mengelas. (O1 –
O2).15
Seperti telah dikemukakan bahwa, ketiga bentuk desain preexperiment
itu bila diterapkan untuk penelitian, akan banyak variabel-variabel luar yang

15
Ibid, hal. 111

Page | 15
Metode Penelitian Eksperimen Kelompok 1
Fisika 6a

masih berpengaruh dan sulit dikontrol, sehingga validitas internal penelitian


menjadi rendah.

2.7.2 True Eksperimen Design


Dikatakan true eksperimen (eksperimen yang betul-betul), karena dalam
desain ini, peneliti dapat dapat mengontrol semua variabel luar yang
mempengaruhi jalanya eksperimen, dengan demikian validitas internal (kualitas
pelaksanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi. Ciri utama dari true
eksperimen adalah bahwa sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun
sebagai kelompok control diambil secara random dari populasi tertentu. Jadi
cirinya adalah adanya kelompok control dan sampel dipilih secara random.
Disini dikemukakan dua bentuk design true eksperimental yaitu :
Posttest Only Control Design dan Pretest Group Design.
a. Posttest Only Control Design

R X O2
R X O4

Dalam design ini terdapat


R dua kelompok yang O4 masing-masing dipilih
secara random (R). Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dn kelompok yang
lain tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan
kelompok yang tidak diberi perlakua disebut kelompok control. Pengaruh
adanya perlakuan (treatment) adalah (O1 : O2). Dalam penelitian yang
sesungguhnya pengaruh treatment dianalisis dengan uji beda, pakai statistik t-
test misalnya, kalau terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok
eksperimen dan kelompok control, maka perlakuan yang diberikan berpengaruh
secara signifikan.
b. Pretest-Posttest Control Group Design

R O1 X O2

R O3 O4

Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random,
kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaaan awal adakah perbedaan
antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretest yang baik bila

Page | 16
Metode Penelitian Eksperimen Kelompok 1
Fisika 6a

nilai eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Pengaruh perlakuan adalah (O2
– O1) – (O4 – O3). 16

2.7.3 Factorial Design


Desain Faktorial merupakan modifikasi dari design true experimental,
yaitu dengan memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang
mempengaruhi perlakuan (variabel independen) terhadap hasil (variabel

R O1 X Y1 O2

R O3 Y1 O4

R O5 X Y2 O6

R O7 Y2 O8

dependen). Paradigma factorial dapat digambarkan seperti berikut.


Pada design ini semua kelompok dipilih secara random, kemudian
masing-masing diberi pretest. Kelompok untuk penelitian dinyatakan baik, bila
setiap kelompok dinilai pretestnya sama. Jadi O1 = O3 = O5 = O7. Dalam hal ini
variabel moderatornya adalah Y1 dan Y2.

Contoh :
Dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh prosedur kerja baru
terhadap kepuasan pelayanan pada masyarakat, untuk itu dipilih empat kelompok
secara random. Variabel moderatornya adalah jenis kelamin, yaitu laki-laki (Y1)
dan perempuan (Y2).
Treatment/perlakuan (prosedur kerja baru) dicobakan pada kelompok
eksperimen pertama yang telah diberi pretest (O1 = kelompok laki-laki) dan
kelompok eksperimen ke dua yang telah diberi pretest (O5 = kelompok
perempuan). Pengaruh perlakuan (X) terhadap kepuasan pelayanan untuk
kelompok laki-laki = (O2 – O1) – (O4 – O3). Pengaruh perlakuan (prosedur kerja
baru) terhadap nilai penjualan barang untuk kelompok perempuan = (O6 – O5) –
(O8 – O7)

16
Ibid, hal. 112-113

Page | 17
Metode Penelitian Eksperimen Kelompok 1
Fisika 6a

Bila terdapat perbedaan pengaruh prosedur kerja baru terhadap


kepuasan masyarakat antara kelompok kerja pria dan wanita, maka penyebab
utamanya adalah bukan (karena treatment yang diberikan sama), tetapi karena
adanya variabel moderator, yang dalam hal ini adalah jenis kelamin. Pria dan
wanita menggunakan prosedur kerja baru yang sama, tempat kerja yang sama
nyamannya, tetapi pada umunya, kelompok wanita lebih ramah dalam
memberikan pelayanan, sehingga dapat meningkatkan kepuasan masyarakat.17

2.7.4 Quasi Eksperimen Design


Bentuk desain ekperimen ini merupakan pengembangan dari true
experimen design, yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok
control, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-
variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan ekperimen. Walaupun demikian
desain ini lebih baik dari pre-experimental design. Quasi eksperimental design,
digunakan karena pada kenyataannya sulit mendapatkan kelompok control yang
digunakan untuk penelitian.
Dalam suatu kegiatan administrasi atau manajemen, sering tidak
mungkin menggunakan sebagian para karyawannya untuk eksperimen dan
sebagian tidak. Sebagian menggunakan prosedur kerja baru yang lain tidak. Oleh
karena itu, untuk mengatasi kesulitan dalam menentukan kelompok control
dalam penelitian, maka dikembangkan desain Quasi Experimental.
Berikut ini dikemukakan dua bentuk desain quasi eksperimen yaitu Time
–Series Design dan Nonequivalent Control Group Design..

a. Time Series Design


Dalam desain ini kelompok yang digunakan untuk penelitian tidak
dapat dipilih secara random. Sebelum diberi diperlakuan, kelompok diberi
pretest sampai empat kali dengan maksud untuk mengetahui kestabilan dan
kejelasan keadaan kelompok sebelum diberi perlakuan. Bila hasil pretest
selama empat kali ternyata nilainya berbeda-beda, berarti kelompok tersebut
keadaanya labil, tidak menentu, dan tidak konsisten. Setelah kestabilan
keadaan kelompok dapat diketahui dengan jelas, maka baru diberi
17
Ibid, hal. 114

Page | 18
Metode Penelitian Eksperimen Kelompok 1
Fisika 6a

treatment. Desain penelitian ini hanya menggunakan satu kelompok saja,


sehingga tidak memerlukan kelompok kontrol.

O1 O2 O3 O4 X O5 O6 O7 O8

Hasil pretest yang baik adalah O1 = O2 = O3 = O4


Jasil perlakuan yang baik adalah O5 = O6 = O7 = O8.
Besarnya pengaruh perlakuan adalah = (O5 + O6 + O7 + O8) – (O1 +
O2 + O3 + O4).18

Kemungkinan hasil penelitian dari desain in ditunjukkan pada


gambar berikut ini. Dari 1.2 terlihat bahwa terdapat berbagai kemungkinan
hasil penelitian yang menggunakan desain time series.
A

O1 O2 O3 O4 O5 O6 O7 O8

Gambar. 2.2 Berbagai kemungkinan hasil penelitian yang menggunakan desain


Time series19
Hasil penelitian yang paling baik adaah ditunjukkan pada grafik A.
hasil pretest menunjukkan keadaan kelompok stabil dan konsisten (O1 = O2
= O3 = O4) setelah diberi perlakuan keadaannya meningkat secara konsisten
(O5 = O6 = O7 = O7 = O8).

18
Ibid, hal. 115
19
Moh. Nazir, Loc. cit

Page | 19
Metode Penelitian Eksperimen Kelompok 1
Fisika 6a

Grafik B memperlihatkan ada pengaruh perlakuan terhadap


kelompok yang sedang dieksperimen, tetapi setelah itu kembali lagi pada
posisi semula. Jadi pengaruh perlakuan hanya sebagai contoh : pada waktu
penataran, pengetahuan dan ketrampilannya kembali seperti semula. Grafik
memperlihatkan pengaruh luar lebih berperan dari pada pengaruh
perlakuan, sehingga grafiknya naik terus. Grafik D menunjukkan keadaan
kelompok tidak menentu.20

b. Nonequivalent Control Group Design

Desain ini hampir sama dengan pretest-postest control group


design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok
control tidak dipilih secara random.

O1 X O2
𝑂3 𝑂4

Contoh :
Dilakukan penelitian untuk mencari pengaruh perlakuan senam
pagi terhadap derajat kesehatan karyawan sekolah. Desain penelitian dipilih
satu kelompok karyawan. Selanjutnya dari satu kelompok tersebut yang
setengah diberi perlakuan senam pagi setiap hari dan yang setengah lagi
tidak. O1 dan O3 merupakan derajad kesehatan karyawan sebelum ada
perlakuan senam pagi. O2 adalah derajad kesehatan karyawan setelah senam
pagi selama 1tahun. O4 adalah derajad kesehatan karyawan yang tidak
diberi perlakuan senam pagi. Pengaruh senam pagi terhadap derajad
kesehatan karyawan adalah (O2 – O1) – (O4 – O3).21

2.8 Langkah-langkah dalam melakukan metode penelitian eksperimen


Pada umumnya, penelitian eksperirnent dilakukan dengan menempuh langkah-
langkah seperti berikut, yaitu,

20
Ibid, hal. 116
21
Moh. Nazir, Loc. cit

Page | 20
Metode Penelitian Eksperimen Kelompok 1
Fisika 6a

1. Melakukan kajian secara induktif yang berkait erat dengan permasalahan yang
hendak dipecahkan.
2. Mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah.
3. Melakukan studi literatur dan beberapa sumber yang relevan,
memformulasikan hipotesis penelitian, menentukan variabel, dan merumuskan
definisi operasional dan definisi istilah.
4. Membuat rencana penelitian yang didalamnya mencakup kegiatan:
a. Mengidentifikasi variabel luar yang tidak diperlukan, tetapi
memungkinkan terjadinya kontaminasi proses eksperimen;
b. Menentukan cara mengontrol;
c. Memilih rancangan penelitian yang tepat;
d. Menentukan populasi, memilih sampel (contoh) yang mewakili serta
memilih sejumlah subjek penelitian;
e. Membagi subjek dalam kelompok kontrol maupun kelompok
eksperimen;
f. Membuat instrumen, memvalidasi instrumen dan melakukan studi
pendahuluan agar diperoleh instrumen yang memenuhi persyaratan
untuk mengambil data yang diperlukan;
g. Mengidentifikasi prosedur pengumpulan data. dan menentukan
hipotesis.
5. Melaksanakan eksperimen.
6. Mengumpulkan data kasar dan proses eksperimen.
7. Mengorganisasikan dan mendeskripsikan data sesuai dengan vaniabel yang
telah ditentukan.
8. Menganalisis data dan melakukan tes signifikansi dengan teknik statistika yang
relevan untuk menentukan tahap signifikasi hasilnya.
9. Menginterpretasikan basil, perumusan kesimpulan, pembahasan, dan
pembuatan laporan (Sukardi, 2003).

Kempthorne (1962) memberikan langkah-langkah dalam merencanakan


eksperimen sebagai berikut:
1. Rumusan permasalahan.
2. Formulasikan hipotesa.

Page | 21
Metode Penelitian Eksperimen Kelompok 1
Fisika 6a

3. Pengaturan teknik serta desain eksperimen.

Penyelidikan atas kemungkinan-kemungkinan hasil yang diperoleh dari


percobaan dan menghubungkan kembali kepada alasan-alasan mengapa percobaan
harus dilakukan. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan bahwa eksperimen-eksperimen
yang akan dilakukan benar-benar akan memberikan keterangan-keterangan yang
dikehendaki.
Memberikan pertimbangan-pertimbangan terhadap teknik dan prosedur
statistik yang akan digunakan untuk meyakinkan bahwa kondisi yang diperlukan untuk
menggunakan teknik di atas cukup valid dan dapat dipertanggungjawabkan.
1. Laksanakan percobaan.
2. Aplikasikan teknik statistik tehadap eksperimen tersebut.

Tarik kesimpulan dari estimasi-estimasi yang diperoleh serta dari tiap kuantitas
yang diperoleh serta dari tiap kuantitas yang dievaluasikan dengan ukuran-ukuran
reliabilitas yang lazim digunakan. Pertimbangan secara hati-hati validitas dari
kesimpulan serta pada populasi mana kesimpulan tersebut ingin diinferensikan.
Berikan evaluasi terhadap seluruh penelitian dan bandingkan dengan
eksperimen-eksperimen lain yang telah dilakukan dengan masalah yang serupa atau
hampir serupa.

Page | 22
Metode Penelitian Eksperimen Kelompok 1
Fisika 6a

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian metode
penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap
yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Metode penelitian eksperimen
memiliki karakteristik diantaranya adalah variabel-variabel penelitian dan
kondisi eksperimental diatur secara tertib ketat (rigorous management), baik
dengan menetapkan control, memanipulasi langsung, maupun random
(rembang). Adanya kelompok kontrol sebagai sebagai data dasar (base line)
untuk dibandingkan dengan kelompok eksperimental. Bentuk desain penelitian
eksperimen adalah Pre Exsperimental, One Shot Case Study, One Group
Pretest-Posttets, Intec Group Comparation, True Exsperimen Posttest Control
Design, Pretest Control Group Design, Faktorial Exsperimental, Quasi
Exsperimental, Time Series Design, Nonequivalent Control Group Design.

3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan,
diantaranya adalah minimnya contoh-contoh penelitian khususnya penelitian
dibidang pendidikan. Oleh karena itu, saran penulis kepada para pembaca yang
ingin mengembangkan makalah ini dalah diharapkan dapat menambah beberapa
contoh permasalahan penelitian yang menggunakan desain metode penelitian
eksperimen, sehingga memberikan gambaran secara lebih lengkap dan nyata
tentang metode penelitian eksperimen.

Page | 23
Metode Penelitian Eksperimen Kelompok 1
Fisika 6a

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, Rancangan Penelitian Eksperimental. http://fkm.unair.ac.id/s2k3/


files/mk/metpen/3.RancanganPenelitian Eksperimental.pdf, di akses pada
tanggal 27 April 2015, pukul 14.00 WIB
Jaedun Amat. 2011. Metodologi Penelitian Eksperimen. http://staff.uny.ac.
id/sites/default/files/pengabdian/drs-amat-jaedun-mpd/metode-penelitian-
eksperimen.pdf , di akses pada tanggal 26 April 2015, Pukul 21.00 WIB
Nazir Moh. 2009. Metodologi Penelitian. Yogyakarta. Ghalia Indonesia.
Nursyahidah Farida. 2012. Penelitian Eksperimen, https://faridanursyahidah.files.
wordpress.com/2012/05/penelitian-eksperimen farida.pdf
Soekidjo Notoatmojo. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta
Soendari Tjutju. Metode Penelitian Eksperimen. http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR.
PEND._LUAR_BIASA/195602141980032- di akses pada tanggal 26 April
2015, Pukul 15.30 WIB.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : Alfabeta
Sulistyaningsih. 2011. Metodologi Penelitian Kebidanan : Kuantitatif-Kualitatif.
Yogyakarta: Graha Ilmu
Suwarto. Penelitian Eksperimen. http://documentstore.weebly.com/uploads/4/2/2/
7/4227221/ l.pdf di akses pada tanggal 25 April 2015, pukul 20.30 WIB.

Page | 24

Anda mungkin juga menyukai