Anda di halaman 1dari 7

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN

TINGGI PROGRAM STUDI GEOFISIKA JURUSAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS GADJAH MADA

TUGAS KELOMPOK IV
MEKANIKA FLUIDA
ALIRAN FLUIDA DALAM MEDIUM BERPORI

DISUSUN OLEH :

IMMANATUL HUDA (15/378032/PA/16507)


MILYA AFLAH ULUL ALBAB(16/398479/PA/17439)

DOSEN PENGAMPU :
IMAM SUYANTO

YOGYAKARTA
MARET
2017
ALIRAN FLUIDA DALAM MEDIUM BERPORI

A. Pendahuluan

Fluida adalah semua bahan yang cenderung berubah bentuknya walaupun mengalami
gaya-luar yang sangat kecil, sedangkan mekanika fluida merupakan cabang ilmu fisika yang
mempelajari keseimbangan dan gerakan gas maupun zat cair serta gaya tarik dengan benda-
benda disekitarnya atau yang dilalui saat mengalir.

Media berpori (porous medium) merupakan suatu fasa padat kontinu yang memiliki banyak
ruang kosong atau pori- pori di dalamnya. Ruang kosong tersebut dapat terhubung
(interconnected) atau tidak terhubung (non- interconnected). Contoh media berpori ialah :
sponge, kertas, batuan, arang, dan lain – lain.

Perbedaan aliran fluida biasa dengan aliran fluida melalui media berpori adalah:

a. Media berpori friksi jauh lebih besar.


b. V2 << friksi (F)
c. Sebagian ruang kosong masih terisi oleh udara, meskipun ada fluida dialirkan melaluinya.

Friksi dikenal juga sebagai gaya gesek yaitu gaya yang berarah melawan gerak benda atau
arah kecenderungan benda bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan.
Pada prinsipnya ada 2 jenis gaya gesek antara dua buah benda yang padat saling bergerak lurus
yaitu statis (sebelum benda bergerak) dan kinetis (ketika dua benda bergerak relatif satu sama
lainnya dan saling bergesekan). Adapun gaya gesek untuk benda menggelinding, berputar atau
antara benda padat dan fluida, merupakan turunan dari kedua jenis gaya gesek tersebut.

B. Porositas
• Pengertian
Porositas didefinisikan sebagai perbandingan antara volume pori batuan
terhadap volume batuan secara keseluruhan.
• Fungsi Porositas
i. Menentukan OOIP (original oil in place).
ii. Menentukan probable recovery / recovery factor.
iii. Mengambil keputusan apakah minyak yang terdapat pada reservoir tersebut layak
diproduksi atau tidak dilihat dari segi ekonomi.
iv. Mengetahui posisi kedalaman reservoir.
v. Menentukan jenis batuan.
vi. Menentukan kemungkinan susunan butir pada batuan reservoir.

• Persamaan Dari porositas


• Jenis porositas
➢ Berdasarkan sifat batuan resevoir maka porositas dibagi menjadi dua yaitu
porositas efektif dan porisitas absolut.
1. Porositas efektif yaitu perbandingan volume pori-pori yang saling
berhubungan terhadap volume batuan secara keseluruhan.

2. Porositas absolut adalah perbandingan volume pori-pori total tanpa


memandang saling berhubungan atau tidak , terhadap volume batuan
secara keseluruhan.

➢ Berdasarkan waktu dan cara terjadinya, maka porositas dapat juga


diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
1. Porositas primer, yaitu porositas yang terbentuk pada waktu yang
bersamaan dengan proses pengendapan berlangsung.
2. Porositas sekunder, yaitu porositas batuan yang terbentuk setelah proses
pengendapan. Besar kecilnya porositas dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu ukuran butir, susunan butir, sudut kemiringan dan
komposisi mineral pembentuk batuan.
➢ Faktor Faktor yang mempengaruhi porositas
1. Ukuran butir atau grain size
Semakin kecil ukuran butir maka rongga yang terbentuk akan semakin
kecil pula dan sebaliknya jika ukuran butir besar maka rongga yang
terbentuk juga semakin besar.
2. Bentuk butir atau sphericity
Batuan dengan bentuk butir jelek akan memiliki porositas yang
besar,sedangkan kalau bentuk butir baik maka akan memiliki porositas
yang kecil.
C. Permeabilitas
➢ Permeabilitas didefinisikan sebagai ukuran media berpori untuk
meloloskan/melewatkan fluida. Apabila media berporinya tidak saling
berhubungan maka batuan tersebut tidak mempunyai permeabilitas.
Persamaan Permeabilitas:
➢ Jenis Jenis Permeabilitas

Berdasarkan jumlah fasa yang mengalir dalam batuan reservoir, permeabilitas


dibedakan menjadi tiga, yaitu :

a. Permeabilitas absolute (Kabs) Yaitu kemampuan batuan untuk melewatkan


fluida dimana fluida yang mengalir melalui media berpori tersebut hanya
satu fasa atau disaturasi 100% fluida, misalnya hanya minyak atau gas
saja.
b. Permeabilitas efektif (Keff) Yaitu kemampuan batuan untuk melewatkan
fluida dimana fluida yang mengalir lebih dari satu fasa, misalnya (minyak
dan air), (air dan gas), (gas dan minyak) atau ketiga-tiganya. Harga
permeabilitas efektif dinyatakan sebagai ko, kg, kw, dimana masing-
masing untuk minyak, gas dan air.
c. Permeabilitas relatif (Krel) Yaitu perbandingan antara permeabilitas efektif
pada kondisi saturasi tertentu terhadap permeabilitas absolute.
➢ Faktor faktor yang mempengaruhi permeabilitas
a. Porositas
b. Ukuran pori dan Distribusinya
c. Susunan pori dan rongga pori
d. Bentuk pori, morfologi permukaan pori, permukaan internal khusus
D. Saturasi
 Saturasi adalah perbandingan antara volume pori-pori batuan yang terisi fluida
formasi tertentu terhadap total volume pori-pori batuan yang terisi fluida.
➢ Faktor faktor yang mempengaruhi saturasi pada reservoir
1. Ukuran dan distribusi pori-pori batuan
2. Ketinggian di atas free water level
3. Adanya perbedaan tekanan kapiler

Di dalam kenyataan, fluida reservoir tidak dapat diproduksi semuanya. Hal


ini disebabkan adanya saturasi minimum fluida yang tidak dapat diproduksi lagi atau
disebut dengan irreducible saturation sehingga berapa besarnya fluida yang
diproduksi dapat dihitung dalam bentuk saturasi dengan persamaan berikut :

Anda mungkin juga menyukai