Anda di halaman 1dari 8

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

PROGRAM STUDI GEOFISIKA JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS GADJAH MADA

LAPORAN PRAKTIKUM SEISMOLOGI

ACARA IV – PERHITUNGAN
EPICENTER

DISUSUN OLEH:
LIVIA AYU ERINA (16/394062/PA/17153)

YOGYAKARTA
APRIL

2019
1. Pengolahan data metode ritcher
1.1 Perhitungan epicenter

Tabel 1.1 Perhitungan Epicenter

1.2 Penghitungan jarak episenter ke stasiun berdasarkan data waktu tiba gelombang P dan
menggunakan tabel seismologi Jeffrey-Bullen

Tabel 1.2 Penghitungan Jarak Episenter Ke Stasiun Berdasarkan Arival Time dan Tabel Seismologi Jeffrey-Bullen

1.3 Penghitungan sudut azimuth dari gempa ke stasiun AES berdasarkan data posisi-posisi
stasiun dan episenter.

Tabel 1.3 Penghitungan Sudut Azimuth dari Gempa ke Stasiun AES


1.4 Pembuatan grafik hubungan antara ( E – E0 ) (sebagai ordinat atau sumbu tegak)
dengan Aes (sebagai absis atau sumbu horizontal).

Tabel 1.4 Pembuatan grafik hubungan antara ( E – E0 ) dan Aes.

Network stasion X(Aes) y(E-E0)


IU DAV 89.60332186 2.577529816
MS BTDF 90.24354612 0.482326824
IU PMG 90.73454861 7.922839671
IU CTAO 91.31919793 1.32470466
IU KAPI 92.25900476 3.981126536
IU MBWA 95.48765398 11.66475717

1.5 Hasil Grafik X(Aes) vs y(E-E0)

Grafik X(Aes) vs Y(E-E0)


14
12
10
8
6
4
2
0
89 90 91 92 93 94 95 96

Grafik 1.5 Hasil Hubungan X(Aes) dan Y(E-E0)


1.6 Koreksi Origin time

Tabel 1.6 koreksi

Koreksi
E0 7.92
dho 0 2.68
alfa(nilai Aes di Y tertinggi) 90.73 derajat = 1.583
dalam radian radian
dho delta(E0/2) 3.96
-3.9596785
dho x(-dho delta *sin alfa)
0.050452613
dho y(-dho delta *cos alfa)
Keterangan :
Dho x = Longitude
Dho y = latitude

Tabel 1.6 Koreksi Nilai dho t

Delta
Station Travel Time (s)
Network (derajat) dT/d(delta) dho t (s)
IU KAPI 7 0.5 14 37.52
IU MBWA 13 1 13 34.84
IU DAV 13 1 13 34.84
MS BTDF 12 1 12 32.16
IU PMG 12 1 12 32.16
IU CTAO 12 1 12 32.16
rata-rata 33.94666667
Pembahasan

Pada praktikum ini, praktikan melakukan perhitungan epicenter. Perhitungan epicenter


terdapat empat metode diantaranya metode galitzin, metode hiperbola, metode lingkaran, dan
metode ritcher. Praktikan menggunakan metode ritcher untuk perhitungan epicenter di Pulau
Banda dengan magnitude Mww 6.3 di kedalaman 10,6 km yang didapatkan dari iris. Metode
ritcher merupakan metode yang kuantitatif dan lebih kompleks perhitungannya. Metode ini
menggunakan banyak stasiun untuk mengukur titik epicenter. Praktikan menggunakan 6 stasiun
yaitu KAPI, BTDF, MBWA, DAV, PMG, CTAO untuk menganalisa grafik yang di dapat di Pulau
Banda.

Jika dilihat dari hasil grafik X(Aes) vs Y(E-E0) maka grafik tersebut tidak menunjukkan
hasil yang akurat jika dibandingkan dengan hasil yang di dapatkan dari teori. Ini terjadi karena
faktor kurangnya data stasiun dan perhitungan pada stasiun (human error).

160
Grafik X(Aes) vs Y(E-E0)
140
14 120
12 100
10
80
8 Series1
6 60
4 40
2
0 20
88 90 92 94 96 0
0 50 100 150
Grafik 1.5 Hasil Perhitungan Praktikan Grafik Hasil dari Asisten Praktikum Seismologi, 2019

Jika dari data X(Aes) dan Y(E-E0) di stasiun DAV dan stasiun MBWA dihilangkan maka
akan di dapatkan hasil grafik yang sama dengan hasil grafik dari teori.
160
Grafik X(Aes) vs Y(E-E0) 140
10
120
8 100
6 80 Series1
4 60
40
2
20
0 0
90 90.5 91 91.5 92 92.5
0 50 100 150
Grafik 1.5 Hasil Perhitungan Praktikan Grafik Hasil dari Asisten Praktikum Seismologi, 2019

Ini membuktikan bahwa dari hasil banyak data dari stasiun sangat diperlukan untuk
meperhitungkan titik epicenter yang akurat. Semakin banyak data stasiun maka perhitungan
epicenter semakin akurat.
Kesimpulan

- Semakin banyak data stasiun, maka akan semakin akurat.


- Metode perhitungan epicenter yang paling akurat adalah metode ritcher.
- Metode ritcher adalah metode kuantitafif yang lebih kompleks jika dibandingkan
dengan metode yang lain.
Referensi :

- IRIS. n.d. Data Services Products: EMC-ReferenceModels.


https://ds.iris.edu/ds/products/emc-referencemodels/. Diakses pada 20 April 2019.
- Asisten Praktikum Seismologi. 2019. Materi Acara 4: Perhitungan Epicenter.
Yogyakarta: Laboratorium Geofisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Gadjah Mada.

Anda mungkin juga menyukai