PENDAHULUAN
bersifat fisis yang mencakup proses, produk dan sikap ilmiah yang bersifat siklik,
sudah semestinya ilmu fisika dipahami dengan benar dan terus dikembangkan,
terutama oleh generasi muda, baik siswa maupun mahasiswa. Dan yang terpenting
sebagian besar siswa kelas X8 memiliki nilai di bawah standar KKM, sehingga guru
guru lebih aktif dibanding siswa, sehingga siswa kurang memahami materi yang
diajarkan.
Para peneliti bidang pendidikan fisika di Indonesia menyebutan bermacam
penyebab kurangnya pemahaman fisika siswa adalah guru yang tidak qualified,
fasilitas praktikum yang kurang memadai, jumlah mata pelajaran yang banyak,
silabus yang terlalu padat, gaji guru yang kecil sehingga memaksanya mencari
pekerjaan lain, dan lain-lain (Berg: 1991 ). Lain halnya dengan Suparno (2005: 29),
yang menyatakan bahwa kemampuan dan cara mengajar guru ditengarai sebagai
sehari-hari dan dapat memahami berbagai konsep yang diajarkan, sehingga siswa
dapat menggunakan dan mengingat konsep fisika lebih lama. Hal ini sesuai dengan
langkah pendekatan saintifik mencakup: (1) mengamati; (2) menanya; (3) mencoba;
2013:8). Dengan demikian sains khususnya fisika berkaitan tentang cara mencari
tahu tentang alam, bukan hanya kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,
konsep-konsep, prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan
(Wilujeng, 2014:).
atau prinsip
siswa
pemahaman konsep fisika siswa khususnya pada materi suhu dan kalor dengan
C. Batasan Masalah
1. Materi yang di analisis dalam penelitian ini di batasi pada materi suhu
dan kalor
Ilmiah
3. Sampel pada penelitian ini adalah siswa siswi kelas X SMA di Kota
Maumere
D. Rumusan Masalah
pemahaman konsep fisika siswa khususnya pada materi suhu dan kalor
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui perbandingan antara siswa yang memahami
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian penelitian ini adalah
sebagai berikut:
ISSN 2599-