Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang (Kurangnya pemahaman konsep fisika siswa)

Fisika amerupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari kejadian-kejadian yang

bersifat fisis yang mencakup proses, produk dan sikap ilmiah yang bersifat siklik,

saling berhubungan, dan menerangkan bagaimana gejala-gejala alam tersebut

terukur melalui pengamatan dan penelitian (Yuliani et al 2012:208).

Mengingat begitu pentingnya peranan ilmu fisika pada kehidupan manusia,

sudah semestinya ilmu fisika dipahami dengan benar dan terus dikembangkan,

terutama oleh generasi muda, baik siswa maupun mahasiswa. Dan yang terpenting

ketika mempelajari fisika adalah pemahaman konsep yang benar.

hal ini di tegaskan oleh Elisa,et al (2017;15) yang menyatakan bahwa

“Pemahaman konsep adalah proses perbuatan untuk mengerti benar tentang


suatu rancangan atau suatu ide abstrak yang memungkinkan seseorang untuk
menggolongkan suatu objek atau kejadian, dan pemahaman konsep diperoleh
melalui proses belajar.”
Fakta di lapangan menurut Abriani dan Nursalam (2016:40), sebagian besar

sebagian besar siswa kelas X8 memiliki nilai di bawah standar KKM, sehingga guru

perlu memberikan remidial hingga mencapai KKM.

Hal ini disebabkan karena dalam proses pembelajaran

guru lebih aktif dibanding siswa, sehingga siswa kurang memahami materi yang

diajarkan.
Para peneliti bidang pendidikan fisika di Indonesia menyebutan bermacam

alasan kurangnya pemahaman fisika siswa. Banyak pihak mengatakan bahwa

penyebab kurangnya pemahaman fisika siswa adalah guru yang tidak qualified,

fasilitas praktikum yang kurang memadai, jumlah mata pelajaran yang banyak,

silabus yang terlalu padat, gaji guru yang kecil sehingga memaksanya mencari

pekerjaan lain, dan lain-lain (Berg: 1991 ). Lain halnya dengan Suparno (2005: 29),

yang menyatakan bahwa kemampuan dan cara mengajar guru ditengarai sebagai

penyebab lemahnya pemahaman konsep fisika siswa.

Berdasarkan permasalahan di atas, salah satu upaya untuk menciptakan

pembelajaran fisika yang menarik dan menyenangkan sehingga siswa lebih

bersemangat ketika pembelajaran berlangsung, salah satu alternatif yang dapat

digunakan untuk mengatasi kesulitan siswa dalam belajar adalah dengan

menciptakan suasana pembelajaran yang langsung berhubungan dengan kehidupan

sehari-hari dan dapat memahami berbagai konsep yang diajarkan, sehingga siswa

dapat menggunakan dan mengingat konsep fisika lebih lama. Hal ini sesuai dengan

Pelaksanaan Kurikulum 2013, pembelajaran IPA dan fisika di semua tingkat

pendidikan menekankan penggunaan Pendekatan saintifik dengan metode ilmiah

dan sikap ilmiah. Kurikulum 2013 menganjurkan penerapan dengan Langkah-

langkah pendekatan saintifik mencakup: (1) mengamati; (2) menanya; (3) mencoba;

(4) menalar; (5) mempresentasikan (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,

2013:8). Dengan demikian sains khususnya fisika berkaitan tentang cara mencari

tahu tentang alam, bukan hanya kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,
konsep-konsep, prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan

(Wilujeng, 2014:).

Menurut Daryanto (2014:53) pembelajaran dengan Pendekatan saintifik memiliki

karakteristik sebagai berikut:

 Berpusat pada siswa

 Melibatkan keterampilan proses sains dalam mengkontruksi konsep, hukum

atau prinsip

 Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang

perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi

siswa

 Dapat meningkatkan karakter siswa

Menurut Sugiyarti et al (2015:35) “Pendekatan ilmiah dimaksudkan untuk


memberikan pemahaman pada peserta didik dalam mengenal, memahami barnagai
materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana
saja tidak bergantung pada informasi searah dari guru.” Sugiyarto juga menjelaskan
bahwa
Hal ini memperlihatkan bahwa dengan menggunakan metode ilmiah dapat

meningkatkan pemahaman kosep fisika siswa di bandingkan pembelajaran

konvensional seperti biasanya.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis bermaksud maningkatkan

pemahaman konsep fisika siswa khususnya pada materi suhu dan kalor dengan

metode Pendekatan Ilmiah.


B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi

masalah-masalah yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hasil mata pelajaran Fisika yang masih rendah

2. Pemahaman konsep fisika yang masih rendah

C. Batasan Masalah

Mengingat bahwa luasnya permasalahan, maka perlu dilakukan pembatasan

dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut :

1. Materi yang di analisis dalam penelitian ini di batasi pada materi suhu

dan kalor

2. Meningkatkan pemahaman konsep fisika dengan metode pendekan

Ilmiah

3. Sampel pada penelitian ini adalah siswa siswi kelas X SMA di Kota

Maumere

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini dinyatakan sebagai berikut:

1. Bagaimana perbandingan antara siswa yang memahami konsep fisika

dan yang tidak memahami konsep fisika?

2. Apakah penggunaan metode pendekatan ilmiah dapat meningkatkan

pemahaman konsep fisika siswa khususnya pada materi suhu dan kalor
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui perbandingan antara siswa yang memahami

konsep fisika dan yang tidak memahami konsep fisika

2. Untuk mengetahui peningkatan pemahamn kosep fisika siswa

dengan menggunakan metode pendekatan ilmiah

F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Sebagai tambahan pengetahuan dan memperluas wawasan peneliti

tentang konsep fisika pada mata pelajaran fisika.

2. Sebagai pegangan sekaligus masukkan bagi peneliti untuk lebih

memperhatikan pemahaman konsep fisika siswa dalam proses

belajar mengajar ketika melaksanakan tugas mengajar nantinya.

3. Sebagai bahan informasi untuk pembaca termasuk para guru mata

pelajaran fisika tentang kurangnya pemahaman konsep yang terjadi

pada materi fisika di Kota Maumere.

4. Sebagai bahan pertimbangan serta masukkan bagi guru dan calon

guru bidang studi fisika untuk menemukan perlakuan yang sesuai

untuk meminimalisir kurangnya pemahaaman konsep fisika siswa.

5. Sebagai pedoman penelitian lanjutan bagi peneliti selanjutnya


DAFTAR PUSTAKA

Abriani, A. et al (2016). “Peningkatan Pemahaman Konsep Mata Pelajaran Fisika

Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Evidence Based

Learning Dalam Pelaksanaan Guided Inquiry”. Jurnal Pendidikan Fisika.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, ISSN 2355-5785, 4, (1), 40-43

Elisa, et al (2017). “ Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika dan Aktifitas

Mahasiswa Melalui Phet Simulation”. Jurnal Penelitian indakan Kelas dan

Pengembangan Pembelajaran. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

ISSN 2599-

ISSN 2599-1132, 1 (1), 15-20

Anda mungkin juga menyukai