Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH ETIKA KEPRIBADIAN II

PERAN, FUNGSI,TUGAS DAN TINDAKAN SERTA CAKUPAN PERAWAT


PROFESIONAL

Dosen Pengampu: Aries Wahyuh, S.Kep., Ns., M.kes

Kelompok 3
Adellia Irma Pratiwi (01.2.17.00590)
Gidion Krisma (01.2.17.00607)
Indriyani Eka Lani Oematan (01.2.17.00609)
Marthasari Permata Dewi (01.2.17.00616)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RS BAPTIS KEDIRI


PRODI KEPERAWATAN STRATA 1
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Tuhan yang maha Esa atas segala rahmatNya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Harapan kami semoga makalah
ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca,untuk ke
depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi
lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini,oleh karena itu saya sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membengun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Kediri, September 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 4
1.1. Latar Belakang .................................................................................... 4
1.2. Rumusan Masalah .............................................................................. 4
1.3. Tujuan .................................................................................................. 5
BAB II. PEMBAHASAN ....................................................................................... 6
2.1 Pengertian Perawat .............................................................................. 6
2.2 Peran dan Fungsi Perawat Profesional .............................................. 6
2.2.1 Peran Perawat Profesional ...................................................... 6
2.2.2 Fungsi Perawat Profesional .................................................... 8
2.3 Tugas dan Tindakan Keperawatan ................................................... 9
2.3.1 Tugas Perawat ........................................................................ 9
2.3.2 Kategori Tindakan Keperawatan ........................................... 10
2.4 Cakupan Etika Profesi Keperawatan ............................................... 15
BAB III. PENUTUP ............................................................................................. 16
3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 16
3.2 Saran .................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keperawatan merupakan salah satu profesi yang mempunyai bidang


garap pada kesejahteraan manusia yaitu dengan memberikan bantuan kepada
individu yang sehat maupun yang sakit untuk dapat menjalankan fungsi hidup
sehari-hariya. Salah satu yang mengatur hubungan antara perawat pasien
adalah etika. Istilah etika dan moral sering digunakan secara bergantian.
Etika dan moral merupakan sumber dalam merumuskan standar dan
prinsip-prinsip yang menjadi penuntun dalam berprilaku serta membuat
keputusan untuk melindungi hak-hak manusia. Etika diperlukan oleh semua
profesi termasuk juga keperawatan yang mendasari prinsip-prinsip suatu
profesi dan tercermin dalam standar praktek profesional. (Doheny et all,
1982).
Profesi keperawatan mempunyai kontrak sosial dengan masyarakat,
yang berarti masyarakat memberi kepercayaan kepada profesi keperawatan
untuk memberikan pelayanan yang dibutuhkan. Konsekwensi dari hal tersebut
tentunya setiap keputusan dari tindakan keperawatan harus mampu
dipertanggungjawabkan dan dipertanggunggugatkan dan setiap penganbilan
keputusan tentunya tidak hanya berdasarkan pada pertimbangan ilmiah semata
tetapi juga dengan mempertimbangkan etika.
Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai
acuan bagi perlaku seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan
buruk yang dilakukan seseorang dan merupakan suatu kewajiban dan
tanggungjawanb moral.(Nila Ismani, 2001)
Sehingga dalam bekerja, perawat harus mengetahui tentang prinsip-
prinsip etika keperawatan, ethical issue dalam praktik keperawatan, dan
prinsip-prinsip legal dalam praktik keperawatan.

1.2 Rumusan Masalah


1 Apa Pengertian Perawat ?
2 Apa saja Peran dan Fungsi Perawat Profesional ?
3 Apa Tugas dan Tindakan Keperawatan ?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa saja prinsip-prinsip etika keperawatan
2. Untuk mengetahui apa saja ethical issue dalam praktik keperawatan
3. Untuk mengetahui apa saja prinsip-prinsip legal dalam praktik
keperawatan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perawat

Perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan


tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimiliki diperoleh melalui pendidikan
keperawatan, sebagaimana yang tertuang dalam UU RI. No. 23 tahun 1992 tentang
kesehatan.

Perawat Profesional adalah perawat yang bertanggung jawab dan berwewenang


memberikan pelayanan keperawatan secara mandiri dan atau berkolaborasi dengan
tenaga kesehatan lain sesuai dengan kewenagannya (Depkes RI, 2002 dalam Aisiyah
2004).

2.2 Peran dan Fungsi Perawat Profesional


2.2.1 Peran Perawat Profesional

Dalam menjalankan praktik keperawatan harus senantiasa meningkatkan mutu


pelayanan profesinya, dengan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi melalui pendidikan dan pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya. Dalam
melaksanakan praktik keperawatan, perawat juga dituntut melakukan peran dan
fungsi sebagaimana yang diharapakan oleh profesi dan masyarakat sebagai pengguna
jasa pelayanan keperawatan.

1. Peran Perawat
Peran merupakan seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh
orang lain terhadap seseorang, sesuai kedudukannya dalam suatu
sistem. Peran perawat dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari
dalam maupun dari luar profesi keperawatan dan bersifat konstan.
Ada beberapa elemen peran perawat profesional, meliputi:
 Care giver, sebagai asuhan keperawatan
Perawat dapat memberikan pelayanan keperawatan secara
langsung dan tidak langsung kepada klien, menggunakan
pendekatan proses keperawatan yang meliputi: melakukan
pengkajian, dalam upaya mengumpulkan data dan informasi
yang benar, menrgakan diagnosis keperawatan berdasarkan
hasil analisis.
 Client advocate, sebagai pembela untuk melindungi klien
Perawat berfungsi sebagai penghubung antar klien dengan tim
kesehatan lain dalam upaya pemenuhan kebutuhan kllien,
membela kepentingan klien, dan membantu klien memahami
semua informasi dan membantu klien memahami semua
informasi dan upaya kesehatan yang diberikan oleh tim
kesehatan dengan pendekatan profesional. Selain itu perawat
juga harus dapat mempertahankan dan melindungi hak-hak
klien, seperti dibawah ini:
a. Hak atas informasi
Pasien berhak memperoleh informasi mengenai
tata tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah
Sakit/sarana pelayanan kesehatan tempat klien
menjalani perawatan
b. Hak mendapat informasi
Pasien berhak mendapatinformasi mengenai:
penyakit yang dideritanya, tindakan medis apa
yang hendak dilakukan, alternatif terapi lain
beserta risikonya, prognosis penyakitnya,
perkiraan biaya pengobatan, hak atas pelayanan
yang manusiawi, hak atas keamanan,
 Counsellor, sebagai pemberi bimbingan/konseling klien
Tugas utama perawat adalah mengidentifikasi perubahan pola
interaksi klien terhadap keadaan sehat sakitnya. Memberikan
konselling/bimbingan kepada klien, keluarga, dan masyarakat
tentang masalah kesehatan sesuai prioritas. Konseling
diberikan kepada individu/keluarga dalam mengintegrasikan
pengalaman kesehatan dengan pengalaman yang lalu.
 Educator, sebagai pendidik klien
Perawat membantu klien meningkatkan kesehatannya melalui
pemberian pengetahuan yang terkait dengan keperawatan dan
tindakan medik yang diterima sehingga klien/keluarga dapat
menerima tanggung jawab terhadap hal-hak yang
diketahuinya.
 Collaborator, sebagai anggota tim kesehatan yang dituntut
untuk dapat bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain
Perawat bekerja sama dengan tim kesehatan lain dan keluarga
dalam menentukan rencana maupun pelaksanan asuhan
keperawatan guna memenuhi kebutuhaan kesehatanklien.
 Coordinator, sebagai koordinator agar dapat memanfaatkan
sumber-sumber dan potensi klien
Perawat memanfaatkan semua sumber-sumber dan potensi
yang ada, baik materi maupun kemampuan klien secara
terkoordinasi sehingga tidak ada intervensi yang terlewatkan
maupun tumpang tindih.
 Change agent, sebagai pembaru yang selalu dituntut untuk
mengadakan perubahan-perubahan
Perawat mengadakan inovasi dalam cara berpikir, bersikap,
bertingkah laku dan meningkatkan ketrampilan klien/keluarga
agar menjadi sehat.
 Consultant, sebagai sumber informasi yang dapat membantu
memecahkan masalah klien
Elemen ini secara tiudak langsung berkaitan dengan
permintaan klilen terhadap informasi tentang tujuan
keperawatan yang diberikan. Dengan peran ini dapat
dikatakan, perawat adalah sumber informasi yang berkaitan
dengan kondisi spesifik klien.

2.2.2 Fungsi Perawat Profesional

Dalam menjalan kan perannya, perawat akan melaksanakan berbagai fungsi


diantaranya:

a. Fungsi Independent

Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana
perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan
sendiri dalam melakukan tindakan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia
seperti pemenuhan kebutuhan fisiologis (pemenuhan kebutuhan oksigenasi,
pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit, pemenuhan kebutuhan nutrisi,
pemenuhan kebutuhan aktifitas dan lain-lain), pemenuhan kebutuhan keamanan dan
kenyamanan, pemenuhan cinta mencintai, pemenuhan kebutuhan harga diri dan
aktualisasi diri.

b. Fungsi Dependen

Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatan atas pesan atau


instruksidari perawat lain. Sehingga sebagian tindakan pelimpahan tugas yang di
berikan. Hal ini biasanya dilakukan oleh perawat spesialis kepada perawat umum atau
dari perawat primer ke perawat pelaksana.

c. Fungsi Interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan
di antara tim satu dengan yang lainnya. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk
pelayanan membutuhkan kerja sama tim dalam pemberian pelayanan seperti dalam
memberikan asuhan keperawatan pada penderita yang mempunyapenyakit kompleks.
Keadaan ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja melainkan juga dari dokter
ataupun yang lainnya.

2.3 Tugas dan Tindakan Keperawatan

2.3.1 Tugas seorang perawat adalah menjalankan perannya sebagai


seorang perawat yang memberikan perawatan sesuai dengan tahapan
proses keperawatan. Berikut ini uraian tugas perawat :
 Pelaksana Keperawatan

Seorang perawat bertugas memberikan pelayanan keperawatan kepada


individu, keluarga, kelompok atau masyarakat mulai dari yang sederhana sampai
yang kompleks sesuai dengan diagnosa masalah yang terjadi.

 Pengelola (Administrator)

Tugas seorang perawat sebagai administrator yang dimaksud di sini adalah


perawat sebagai tenaga kesehatan yang spesifik dalam sistem pelayanan kesehatan
tetap bersatu dengan profesi lain dalam pelayanan kesehatan yang dapat mengatur,
merancanankan, melaksanakan dan menilai tindakan yang diberikan kepada pasien.
Karena perawat sebagai anggota profesional yang paling lama bertemu dengan
pasien, maka perawat harus mengatur ,merencanakan dan melaksanakan berbagai
alternatif penanganan keperawatan yang harus diterima oleh pasien.

 Pendidik

Tugas perawat sebagai pendidik, yaitu membantu pasien mempertinggi


pengetahuan dalam upaya meningkatkan kesehatan, gejala penyakit sesuai kondisi
dan tindakan spesifik yang dilakukan kepada pasien, keluarga dan team kesehatan
lainnya baik secara spontan (saat interaksi) maupun formal (disiapkan).

 Peneliti

Tugas seorang perawat sebagai peneliti disini adalah bahwa seorang perawat
bertugas melakukan evaluasi, mengukur kemampuan, menilai dan
mempertimbangkan sejauh mana efektifitas tindakan yang telah diberikan kepada
pasien. Seorang perawat diharapkan dapat menjadi inovator dalam ilmu keperawatan
agar dapat mengembangkan ilmu keperawatan dan meningkatkan praktek profesi
keperawatan.
Dari uraian tugas perawat di atas, dapat kita simpulkan tugas pokok perawat dalam
menjalankan profesinya. Berikut ini tugas pokok perawat :

1. Mengumpulkan, mengalisis dan mengintrepetasi data


2. Mengembangkan rencana tindakan keperawatan
3. Melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan konsep-konsep dan prinsip-
prinsip ilmu perilaku, sosial budaya, ilmu biomedik
4. Mengevaluasi data permasalahan keperawatan
5. Mencatat data dalam proses keperawatan
6. Menggunakan catatan pasien untuk memonitor kualitas asuhan keperawatan
7. Mengidentifikasi masalah-masalah penelitian dibidang keperawatan
8. Menerapkan hasil penelitian dalam praktek keperawatan
9. Merencanakan, membuat dan mengevaluasi penyuluhan kesehatan
10. Ikut serta dalam pelayanan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat.

2.3.2 KATEGORI TINDAKAN KEPERAWATAN

Tindakan Keperawatan Dasar Kategori I

1. Menyiapkan dahak untuk 13. Desinfeksi


pemeriksaan 14. Sterilisasi
2. Menyiapkan hapusan tenggorok 15. Memelihara peralatan dari logam
dan hidung 16. Memelihara peralatan dari gelas
3. Menyiapkan hapusan mata 17. Memelihara peralatan dari karet
4. Meyiapkan hasil biopsi untuk 18. Menimbang berat badan
pemeriksaan 19. Menolong memberikan urinal
5. Menyiapkan cairan luka (pus) 20. Memberikan obat melalui kulit
untuk pemeriksaan) 21. Meneteskan obat tetes hidung
6. Membersihkan tempat tidur 22. Memberikan obat via selaput
7. Membuat larutan sabun lendir saluran pencernaan
8. membuat larutan lysol 23. Pengambilan urine biasa
9. Membuat larutan saflon 24. Memasang manset.
10. Mencuci tangan dengan cara biasa
11. Mencuci tangan dengan cara
desinfeksi
12. Mencucui tangan dengan cara
steril
Tindakan Keperawatan Dasar Kategori 2

1. Memberikan obat tetes mata 41. Memberikan huknah rendah


2. Memberikan obat mata 42. Memberikan huknah tinggi
3. Irigasi mata 43. Memasang pembalut pada luka
4. Pemberian obat tetes telinga 44. Mengganti balutan
5. Pemberian obat tetes hidung 45. Mengangkat jahitan luka
6. Pemberian obat supositoria 46. Memberikan kompres panas
melalui anus 47. Memberikan kompres basah
7. Menyiapkan alat untuk 48. Memberikan kirbet es
mengumbah lambung 49. Memasang bantal angin
8. Menyiapkan alat untuk 50. Perawatan pasien yang akan
mengumbah kandung kemih meninggal
9. Menyiapkan cairan otak untuk 51. Memberikan obat melalui mulut
pemeriksaan 52. Pengumbahan dengan
10. Menyiapkan cairan lambung mempergunakan spuit
11. Menyiapkan cairan rongga pleura 53. Pengumbahan dengan cara
12. Menyiapkan alat peraga tetesan
penyuluhan kesehatan individu 54. Meneteskan obat pada mata
13. Menyiapkan alat peraga 55. Memberikan salf mata
penyuluhan kesehatan keluarga 56. Meneteskan obat tetes telinga
14. Menyiapkan alat peraga 57. Pemberian obat melalui vagina
penyuluhan kesehatan kelompok 58. Pemberian obat melalui anus
15. Menyiapkan alat peraga 59. Pemeriksaan kadar gula dalam
penyuluhan kes. masyarakat urine
16. Merapihkan tempat tidur 60. Benedict Test
17. Memindahkan pasien berjalan 61. Pemeriksaan dengan
menuju kursi menggunakan pita test
18. Mengatur posisi berbaring pasien 62. Pengambilan bahan UCT
(fowler) 63. Pengumpulan urine selama 24
19. Mengatur posisi berbaring pasien jam
(sim) 64. Penyediaan faeces untuk kultur
20. Mengatur posisi berbaring pasien 65. Mengambil darah perifer
(trendelenburg) 66. Penyuluhan kesehatan pada
21. Mengatur posisi berbaring pasien individu
(dorsal recumbant) 67. Mengisi sensus harian
22. Mengatur posisi berbaring pasien 68. Mengisi formulir permintaan
(genu postural) barang
23. Mengganti alat tenun kotor tanpa 69. Mengisi formulir permintaan
memindahkan pasien makanan pasien baru
24. Mengukur suhu badan 70. Mengisi formulir permintaan
25. Menghitung pernafasan obat-obatan rutin
26. Mengukur tekanan darah 71. Mengisi formulir permintaan
27. Memandikan pasien di tempat instrumen insidental
tidur 72. Mengisi formulir perbaikan alat
28. Menyisir rambut 73. Mengisi formulir permintaan
29. Mencuci rambut pemeriksaan laboratorium
30. Memasang kap kutu 74. Mendampingi pasien konsul
31. Menyikat gigi 75. Menyuapi pasien
32. Membersihkan mulut 76. Melatih pasien bernafas dalam
33. Memelihara gigi palsu dan batuk
34. Memelihara mulut pasien yang 77. Melaksanakan program orientasi
patah tulang rahang atau minimal pada pasien
menjalani operasi rahang 78. Observasi pasien yang sedang di
35. Memotong kuku manset
36. Membantu memberikan makan 79. Menolong pasien pindah dari satu
dan minuman pada pasien ruang ke ruang lain.
37. Menghidangkan makanan dan
minuman kepada pasien yang
dapat makan sendiri
38. Menghidangkan makanan dan
minuman kepada pasien yang
tidak dapat makan sendiri
39. Memelihara kebersihan Vulva dan
Perineum
40. Memberi gliserin dengan spuit

Tindakan keperawatan dasar kategori 3

adalah tindakan keperawatan dasar yang memiliki kesulitan sedang, tanpa


mengandung resiko dan perlu pengalaman kerja. Beberapa yang termasuk dalam
Tindakan Keperawatan Dasar Kategori 3 adalah sebagai berikut :

1. Pemberian obat melalui pernafasan instalasi zat asam (oksigen)

2. Memberikan suntikan intracutan

3. Memberikan suntikan subcutan

4. Memberikan suntikan intramuskuler

5. Mengambil darah vena


6. Penyuluhan kesehatan kepada keluarga

Tindakan keperawatan dasar kategori 4

adalah tindakan keperawatan dasar yang memiliki kesulitan sedang, perlu


pengalaman, dapat menimbulkan gangguan fisik dan psikis, perlu tambahan
pengetahuan. Beberapa yang termasuk dalam Tindakan Keperawatan Dasar Kategori
4 adalah sebagai berikut :

1. Memberikan suntikan intravena

2. Memberikan infus

3. Tranfusi darah

4. Menyiapkan alat DC Shock dalam keadaan siap pakai (ICU,ICCU)

5. Melakukan EKG

TINDAKAN PERAWATAN KOMPLEKS

Tindakan Perawatan Komplek Kategori 1

Masih seputar kategori tindakan keperawatan yang disusun oleh Tim Penyusun
Revisi Jabatan Fungsional Tenaga Keperawatan Direktorat Keperawatan dan
Keteknisan Medis Kemenkes 1997, sekedar sebagai reverensi.

Masuk dalam tindakan keperawatan komplek kategori 1 adalah sbb:

1. Pengambilan urine steril 11. Pemeriksaan oedema di sekitar


2. Mengukur berat jenis urine luka operasi
3. Pemeriksaan jumlah protein 12. Pemeriksaan naso gastric tube
dalam urine pasien
4. Pengujian pemekatan 13. Pemeriksaan ketepatan tinggi alat
(Concentrate Test) bantu jalan
5. Pemeriksaan Creatinin Clearence 14. Deteksi skin test positif
(CCT) 15. Observasi keluhan gatal
6. Pengambilan darah arteri 16. Mengeluarkan ASI secara manual
7. Auskultasi abdomen 17. Persiapan alat anastesi
8. Pemeriksaan infiltrasi cairan 18. Menyiapkan alat temporary
subcutan pacemaker
9. Pemeriksaan fungsi peralatan 19. Melakukan auskultasi dada
suction 20. Dll pemeriksaan komplek
10. Pemeiksaan kebebasan traksi
Tindakan Keperawatan Komplek Kategori 2

Masih seputar kategori tindakan keperawatan yang disusun oleh Tim Penyusun
Revisi Jabatan Fungsional Tenaga Keperawatan Direktorat Keperawatan dan
Keteknisan Medis Kemenkes 1997, sekedar sebagai reverensi.

Masuk dalam tindakan keperawatan komplek kategori 2 adalah sbb:


1. Memberi makan pada pasien bayi melalui NGT
2. Menolong pasien bayi dengan epistaksis
3. Menolong bayi dengan perdarahan tali pusat
4. Irigasi telinga
5. Perawatan pasien dengan racheostomi
6. Pemberian obat inhalasi
7. Pemberian obat melalui saluran kemih
8. Menolong memberikan minuman pada pasien khusus
9. Vena sectie
1. Mengumbah lambung
11. Mengumbah kandung kemih
12. Irigasi mata
13. Jahit luka
14. Tindakan observasi fisiologis dan patologis lainnya.

Tindakan Keperawatan Komplek 3 dan 4

Walaupun menurut saya kurang sempurna, tapi ini adalah hasil kerja keras para
pendahulu perawat Indonesia yang sampai hari ini belum dilakukan revisi. Mudah-
mudahan direktorat keperawatan Kemkes segera melakukan revisi dengan megacu
kepada Standar Bahasa Keperawatan (SNL)

Komplek kategori 3

1. Memasang NGT

2. Memberikan makan pasien dg labioschisiz

3. Penyuluhan kesehatan kelompok

4. Mengobservasi perdarahan

5. Mengobservasi dehidrasi

6. Mengobservasi masuknya benda asing ke dalam tubuh

7. Mengobservasi gangguan sirkulasi

8. Mengobservasi presentase dari bagian tubuh yang terbakar

9. Mengobservasi reaksi tranfusi darah


10. Mengobservasi dehidrasi adekuat

11. Mengobservasi obstruksi jalan nafas

12. Mengobservasi sianosis

13. Megobservasi diare

14. Mengobservasi hilangnya kemampuan berbicara

15. Membuat jadwal dinas

Komplek kategori 4

1. Penyuluhan kesehatan masyarakat

2. Menyusun rencana tahunan

2.4 Cakupan Etika Profesi Keperawatan

Etik dalam keperawatan mencakup dua hal penting, yaitu etik dalam hal
kemampuan penampilan kerja dan etik dalam hal perilaku manusiawi. Etik yang
berkaitan dengan penampilan kerja merupakan respons terhadap tuntutan profesi lain,
yang mengharapkan bahwa sesuatu yang dilakukan oleh tenaga keperawatan
memenuhi standar pelayanan yang telah ditetapkan oleh keperawatan sendiri,
sedangkan etik yang berkaitan dengan perilaku manusiawi merupakan reaksi terhadap
tekanan dari luar, yang biasanya adalah individu atau masyarakat yang dilayani. Etik
dalam penampilan kerja dinyatakan dengan kata-kata teknis dan etik dalam perilaku
manusia yang diwujudkan dalam bentuk kebutuhan yang ada dan nilai kehidupan
manusia yang konkret.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa sebagai seorang
perawat yang professional dalam bertugas dalam bidang pelayanan
masyarakat harus memahami dan menerapkan etika keperawatan yang
digunakan sebagai acuan bagi perlaku seseorang yang berkaitan dengan
tindakan yang baik dan buruk yang dilakukan seseorang dan merupakan suatu
kewajiban dan tanggungjawanb moral.
Selain berpedoman pada etika keperawatan, dalam memberikan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat, perawat juga harus mengetahui prinsip-
prinsip etika keperawatan, ethical issue dalam praktik keperawatan dan
prinsip-prinsip legal dalam praktik keperawatan, sehingga nantinya dalam
memberikan pelayanan kesehatan, seorang perawat dapat meberikan
pelayanan terbaik kepada klien.

3.2 SARAN
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah yang penulis buat
sangat jauh dari kesempurnaan. Olehnya, Kritik dan saran yang membangun
sangat penulis harapkan, demi perbaikan untuk pembuatan kedepan.
DAFTAR PUSTAKA

Suhaemi, Emi.2004.Etika Keperawatan.Jakarta.Kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai