Dalam pemecahan masalah yang ada pada suatu penelitian diperlukan penyelidikan
yang hati-hati, teratur dan terus-menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana
seharusnya langkah-langkah penelitian yang dilakukan maka digunakan metode penelitian.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mix methode dengan
menggabungkan analisis kuantitatif dan kualitatif terhadap kajian untuk memahami
bagaimana sistem pengelolaan sampah di TPS Cibeunying Kidul. Metodologi yang
digunakan terbagi menjadi tiga yaitu jenis data, tahapan pengumpulan data dan analisis
penelitian.
Analisis Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif.
Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti setatus sekelompok manusia, suatu
obyek, suatu set kondisi, suatu sistempeikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa
sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskipsi, gambaran atau
lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan
antar fenomena yang diselidiki.
Berdasarkan jenisnya, data dibagi benjadi 2 yaitu data primer dan data sekunder. Data
primer yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan secara langsung dari sumber datanya.
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari berbagai sumber yang telah
ada (seperti pemerintahan).
1. Data Primer
Sugiyono (2013) menjelaskan mengenai data primer. Data Primer adalah data yang
diperoleh secara langsung meliputi dokumen-dokumen perusahaan berupa sejarah
perkembangan perusahaan, struktur organisasi dan lain-lain yang berhubungan dengan
penelitian. Data primer merupakan data sendiri didapat dari survey lapangan langsung serta
wawancara dengan pihak yang terkait serta masyarakat sekitar. Data primer yang dibutuhkan
dalam penelitian ini berupa kondisi tempat pembuangan sampah sementara di Kecamatan
Cibeunying Kidul, dan bentuk pengelolaan dan bentuk perhatian pemeritah terhadap TPS-
TPS di Kecamatan Cibeunying Kidul.
2. Data Sekunder
Sugiyono (2013) menjelaskan mengenai data sekunder Data sekunder adalah data
yang diperlukan untuk mendukung hasil penelitian berasal dari literatur, artikel dan berbagai
sumber lainnya yang berhubungan dengan penelitian. Data sekunder juga bisa didapat dari
instansi yang terkait dengan penelitian. Penelitian ini membutuhkan data sekunder yakni data
mengenai gambaran umum Kecamatan Cibeunying Kidul, pengertian sampah, materi dan
pengertian tentang Tempat Pembuangan Sampah (TPS), dan materi pengelolaan sampah.
1.6.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan untuk
pengumpulan data. Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
proses penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik
pengumpulan data yang diperlukan adalah teknik pengumpulan data yang paling tepat,
sehingga benar-benar didapat data yang valid. Penelitian ini menggunakan metode mix
method yaitu metode yang menggabungkan metode kualitatif dan metode kuantitatif.
Untuk memperoleh hasil sesuai dengan tujuan penelitian maka digunakan data primer
yang meliputi observasi lapangan pada lokasi penelitian dan data sekunder yang berupa: peta
administrasi Kabupaten Bangkalan, peta hidrogeologi Kabupaten Bangkalan, peta jenis tanah
Kabupaten Bangkalan, peta topografi Kabupaten Bangkalan, dan peta penggunaan lahan
Kabupaten Bangkalan.
Aplikasi SIG dipakai pada tahap regional yaitu menggunakan metode scoring dan
aplikasi SIG yang dianggap sebagai alat screening dalam proses seleksi lokasi untuk
mempersempit jumlah calon lokasi kemudian mengarah ke satu atau lebih lokasi TPA di
Kabupaten Bangkalan. Sehingga yang semula objek penelitian adalah seluruh kabupaten
Bangkalan, dapat diseleksi mana yang mendapat nilai paling baik untuk kemudian didapat
calon lokasi yang akan diteruskan melalui tahap penyisih.
2. Analisis Tahapan Penyisih Analisis tahapan penyisih merupakan kelanjutan dari analisis
tahapan regional. Analisis tahapan penyisih ini dilakukan berdasarkan 8 (delapan) variabel
kemudian dilakukan analisis secara menyeluruh yaitu dengan menggunakan metode scoring
berdasarkan hasil penilaian dan pembobotan dengan menggunakan data wawancara,
observasi maupun data sekunder yang didapat. Dasar seleksi calon lokasi TPA pada tahap
penyisih dapat dilihat pada Tabel 2 berikut:
TPA memerlukan lokasi yang mudah dalam hal pembebasan dan pengelolaan
3. Analisis Tahapan Penetapan Lokasi terpilih ditentukan dengan penjumlahan dari hasil
mengalikan masing-masing nilai dengan bobot variable regional dan penyisih. Setelah hasil
perhitungan tahap regional dan tahap penyisih selesai, akan didapat lokasi dengan bobot nilai
tertinggi. Lokasi dengan nilai tertinggi inilah yang menjadi lokasi rekomendasi untuk
perencanaan pembangunan lokasi TPA.