Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan
Pada kasus ini Otitis Eksterna difus dekstra ditegakan berdasarkan hasil
anamnesis gejala klinis dan pemeriksaan fisik. Pada hasil anamnesis didapatkan
pasien mengeluh nyeri telinga kanan sejak 3 jam yang lalu. Nyeri dirasakan
berdenyut dan hilang timbul semakin terasa. Pasien juga mengeluh telinga kanan
teras berdenging. Sesuai dengan teori bahwa gejala pada otitis eksterna difus yaitu
gejalanya rasa nyeri. Hal ini disebabkan karena bahwa kulit dari liang telinga luar
langsung berhubungan dengan periosteum dan perikondrium, sehingga edema
dermis menekan serabut saraf yang mengakibatkan rasa sakit yang hebat.
Pasien mengatakan jika dirinya telah mengorek telinganya menggunakan
cotton bud. Keluar cairan disangka, gatal disangkal, telinga terasa penuh dan gatal
disangkal. Kebiasaan pasien mengorek telinga kemungkinan dapat meyebabkan
trauma telinga ringan sehingga terjadinya perubahan pada struktur liang telinga
yang memudahkan terjadinya inflamasi pada liang telinga.
Pada pemeriksaan fisik teklinga pasien juga di dapatkan gejala klinis pada
telinga kanan pada meatus akustikus ekternus sempit, odeme, hiperemis,
pembengkakan, cerume plug berwarna putih tetapi tidak berbau. Pada membrane
timpani warna hipermis, bentuk sulit dinilai. Pada hasil pemeriksaan menggunakan
garpu tala tidak ditemukan kelainan.
Pada otitis eksterna dapat antibiotik harus berkontak seluruhnya dengan kulit
liang telinga secara efektif. Bila terdapat saluran yang baik dengan membrana
timpani, pasien disuruh berbaring pada satu sisi tubuhnya, kemudian diteteskan
antibiotika dan dipasang sumbat kapas dalam telinga. Harus diberikan 4 atau 5 tetes
ke dalam telinga setiap 4 jam untuk 48 jam pertama, setelah itu liang diperiksa
kembali. Biasanya terjadi perbaikan dramatis. Kemudian tetesan antibiotika harus
diberikan 3 kali sehari selama 1 minggu.

32
33

Kadang-kadang terdapat pembengkakkan sedemikian rupa sehingga tetesan


tersebut tidak dapat masuk ke liang telinga. Pada keadaan ini, masukkan dengan
hati-hati gumpalan kapas tipis 5-7,5cm dan ditekan hati-hati ke dalam liang telinga
deengan forsep bayonet atau forsep buaya. Ujung dalam gumpalan ini harus sedikit
mungkin ke membran timapani dan ujung luarnya harus menonjol ke luar dari liang
telinga. Dengan pasien pada salah satu sisinya, gumpalan tersebut harus dibasahi
dengan larutan antibiotika setiap 3-4 jam. Setelah kapas tersebut dibasahi, pasang
sumbatan kapas ke dalam telinga. Dua puluh empat jam setelah itu kapas harus
diangkat dan telinga dibersihkan, serta kemudian dimasukkan gumpalan kapas yang
lebih besar. Biasanya dalam waktu 48 jam, edema akan mengurai sedemikian rupa
sehingga tetesan antibiotika dapat langsung masuk ke dalam telinga.
Suatu antibiotika yang mengandung neomisin bersama polimiksin B sulfat
(cortisporin) atau kolistin (colymiysin) akan efektif untuk sekitar 99 % pasien, pada
pasien diberikan antibiotik clindamycin 3x100mg/oral untuk anafilaksis. Biasanya
terapi yang tepat menyebabkan penurunan dramatis bagi nyeri dalam 34-48 jam.
Untuk nyeri dapat diberikan asam mefenamat sebagain obat NSAID untuk
mengobati rasa nyeri. Pasien-pasien ini harus diinstruksikan untuk menghindari
masuknya air, busa sabun dan smprotan rambut ke dalam telinga. Mereka dapat
membersihkan telinganya dengan alkohol.
Pasien harus diingatkan mengenai kemungkinan kekambuhan yang mungkin
terjadi pada pasien, terutama setelah berenang. Untuk menghindarinya pasien harus
menjaga agar telinganya selalu kering, dengan cara menggunakan alkohol encer
secara rutin tiga kali seminggu. Pasien juga harus diingatkan agar tidak menggaruk
/ membersihkan telinga dengan cotton bud terlalu sering.

Anda mungkin juga menyukai