SISTEM UROGENITALIA
KELOMPOK 1
Andi Usmussaadah Potto (70600116001)
Nur Fadhila Jaharuddin (70600116015)
Muh. Edward Huznan Rafid (70600116030)
Andi Rara Pramei (70600116043)
2018
PERUBAHAN FISIOLOGIS UROGENITAL PADA KERUSAKAN NEFRON
AKIBAT INFEKSI
Ginjal merupakan organ penting yang berfungsi menjaga komposisi darah dengan
mencegah menumpuknya limbah dan mengendalikan keseimbangan cairan dalam tubuh,
menjaga level elektrolit seperti sodium, potassium dan fosfat tetap stabil, serta memproduksi
hormone enzim yang dapat membantu mengendalikan dalam tekanan darah memproduksi sel
darah merah serta menjaga susunan tulang menjadi lebih kuat. Setiap hari kedua ginjal
menyaring sekitar 120-150 liter darah dan menghasilkan sekitar 1-2 liter urin. Ginjal tersusun
atas unit penyaring yang dinamakan nefron. Nefron terdiri dari glomerulus dan tubulus.
Glomelurus menyaring cairan dan limbah untuk dikeluarkan serta mencegah keluarnya sel
darah dan molekul besar yang sebagian besar berupa protein. Selanjutnya melewati tubulus
yang mengambil kembali mineral yang dibutuhkan tubuh dan membuang limbahnya. Oleh
karena itu peran ginjal sangatlah penting, bila terjadi kerusakan pada nefron ginjal maka
fungsi dari ginjal akan terganggu.1
7. Asidosis metabolik
Ginjal memegang peranan penting dalam pengaturan asam dan basa. Pada gangguan
nefron atau ginjal terjadi penurunan LFG yang dapat mengakibatkan terjadinya
penimbunan anion organic. Akibat gangguan reabsorbsi dan regenerasi, produksi
bikarbonat menurun. Kedua mekanisme ini akan menimbulkan komplikasi metabolic
asidosis pada penderita gangguan nefron.7
8. Gagal jantung
Akibat kelebihan cairan intravaskuler dapat terjadi edema perifer, asites atau efusi
pleura apabila terjadi kerusakan nefron yang lama atau kronik. Bila fungsi jantung
memburuk maka akan menimbulkan gagal jantung akut dengan edema paru yang dapat
disertai hipertensi pada sindrom kardio-renal atau hipotensi pada syok kardiogenik.7
1. Sherwood, L. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi VI. Jakarta: EGC; 2012
2. Silbernagl S, Lang F. Color Atlas of Pathophysiology. New York: Thieme; 2000
3. Prodjosujaji, Wiguno. Glomerulonefritis dalam Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Jakarta:
Iinterna Publishing; 2014
4. Irendem K. A. Loho, dkk. Gambaran kadar ureum pada pasien penyakit ginjal kronik
stadium 5 non dialysis. Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. Jurnal
e-Biomedik (eBm). Volume 4. Nomor 2. 2016
5. Switra, Ketut. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 2. Jakarta: Interna Publishing. 2006
6. Daugirdas JT, Greene T, Rocco MV, Kaysen GA, Depner TA, Levin NW, et al. Effect of
frequent hemodialysis on residual kidney function. Kidney International. 2013;83:949-58.
7. Rubin G surachno, Gangguan ginjal, buku ajar ilmu penyakit dalam jilid 2, edisi VI.
Internapublishing, Jakarta; 2014
8.
Pembagian Tugas