Anda di halaman 1dari 3

A.

Pelayanan kesehatan ibu dan anak


Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945, bahwa negara wajib
melayani setiap warga negara untuk memenuhi kebutuhan dasarnya
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk
pelayanan kesehatan ibu dan anak. Berangkat dari persoalan KIA,
penelitian dimulai dengan mengkaji dan memfokuskan kondisi KIA pada
masyarakat migran miskin yang tertinggal diperkotaan. Penelitian ini
berangkat dari kondisi kesehatan ibu dan anak di Indonesia. (Noer KU,
2015)
WHO, 2003 rendahnya derajat kesehatan ibu dan anak serta
angka kematian balita masih terkendala. Kondisi ini memungkinkan akan
lebih buruk ditemukan pada penduduk perkotaan. Program pemerintah
seperti Askeskin, Jamkesmas belum tercantum dalam program
pemerintah, akses kesehatan di tingkat dasar juga masih belum optimal.
Berdasarkan hasil penelitian, Bandung dalam pemeriksaan kehamilan di
puskesmas belum mencapai target hanya mencapai angka 79, 55%
sedangkan Makassar baru sekitar 40%. (Noer KU, 2015)
Faktor yang kemungkinan membuat rendah dan menurunnya
angka cakupan pemeriksaan ibu hamil di puskesmas tahun 2010 adalah
tidak semua ibu memiliki kesadaran yang tinggi untuk memeriksakan
kehamilannya, system pendeteksian dan pencacatan di puskesmas yang
tidak terkoordinasi, ibu hamil yang migran sehingga tidak melaporkan.
(Noer KU, 2015)
Sifat kesehatan yang dipengaruhi juga orang lain dan lingkungan
yang diluar kendali orang tersebut, maka pemerintahh harus melindungi
orang per orang yang tidak sanggup melindungi dirinya sendiri seperti
anak-anak. Dalam pembukaan UUD 1945 tugas atau kewajiban
pemerintah untuk melindungi segenap bangsa, baik bencana datang dari
luar negeri, dari dalam negeri, maupun dari dalam diri seseorang telah
jelas dirumuskan. (Thabrany H, 2014)
Salah satu kewajiban pemerintah adalah melindungi seluruh
penduduk dari risiko lingkungan yang dapat menimbulkan bencana sakit.
Mencegah atau meniadakan polusi, memeriksa makanan dan lingkungan
yang terkontaminasi, memeriksa dan menilah impor barang berbahaya
bagi kesehtan, dan sebagainya adalah kewajiban pemerintah. Termasuk
kewajiban pemerintah adalah mengatur, mengawasi dan melakukan
penegakan hukum terdapat program pelayanan kesehatan. (Thabrany H,
2014)
Hak atas pelayanan dan perlindungan kesehatan bagi ibu dan
anak di Indonesia merupakan hak dasar sebagaimana terdapat dalam
UUD 1945 Pasal 28 H. Negara bertanggungjawab atas penyediaan
fasilitas pelayanan kesehatan yang layak. Pemerintah mengatur hak atas
pelayanan dan perlindungan kesehatan bagi ibu dan anak di dalam pasal
126 dan pasal 131 UU No 36 Tahun 2009 tentang kesehatan. Adapun
dalam pelaksanaannya, hak tersebut diarahkan melalui kebijakan strategi
dan aktivitas untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Anak (AKA), antara lain melalui peningkatan program upaya
kesehatan perorangan, program upaya kesehatan masyarakat, program
pencegahan dan pemberantasan penyakit dan program promosi
kesehatan. Pencantuman hak terhadap pelayanan kesehatan tersebut,
bertujuan untuk menjamin hak-hak kesehatan yang fundamental seperti
tertuang dalam declaration of human right 1948, bahwa health is a
fundamental human right. (Sudrajat T, 2011)
Berdasarkan hal diatas, pemantapan sistem kesehatan
dimaksudkan unutk menjamin akses terhadap intervensi yang cost
effective berdasarkan bukti ilmiah yang berkualitas, memberdayakan
wanita, keluarga dan masyarakat melalui kegiatan yang mempromosikan
kesehatan ibu dan bayi baru lahir dan menjamin agar kesehatan maternal
dan neonatal dipromosikan dan dilestarikan sebagai prioritas program
pembangunan nasional. (Sudrajat T, 2011)
Pada kenyataannya pelayanan kesehatan masih belum memenuhi
sasaran karena factor-faktor seperti kurangnya sarana prasarana
penunjang kesehatan, cara pandang masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan, kurangnya koordinasi antar sector kesehatan dan kendala
geografis. Karena itu, perencana kebijakan di daerah harus dapat
mempertimbangkan aspek kebutuhan sarana-prasarana riil dari
masyarakat. (Sudrajat T, 2011)
Pelayanan kesehatan maternal khususnya fase kehamilan sangat
esensial bagi ibu. Fase kehamilan menjadi perhatian khusus tenaga
kesehatan terutama bidan karena pada fase ini kemungkinan buruk bisa
terjadi yang dapat berakibat membahayakan ibu dan bayinya. Pada fase
ini seorang ibu hamil dapat mengalami komplikasi kehamilan bila dari
awal kehamilan tidak dilaksanakan pelayanan kesehatan ibu hamil dan
bayinya sesuai dengan pedoman standar yang telah ditetapkan.
(Syahrianti Dan Mikrajab AM, 2013)

Sudrajat T. Hak Atas pelayanan dan perlindungan kesehatan ibu dan anak
(implementasi kebijakan di kabupaten banyumas). Jurnal Dinamika Hukum. Vol.
12 (2), Mei 2012

Thabrany H. 2014. Jaminan Kesehatan Nasional. Jakarta: rajawali persada

Noer KU. 2015. Prosiding PKWG seminar series: kebijakan kesehatan dan
pelibatan komunitas dalam menurunkan AKI/AKB di Indonesia. Jakarta: kampus
UI salelmba.

Syahrianti Dan Mikrajab AM. Utilisasi Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil Melalui
Integrasi Program Perencanaan Persalinan Dan Pencegahan Komplikasi Dan
Antenatal Care Di Posyandu Kota Mojokerto, Provinsi Jawa Timur. Buletin
Penelitian Sistem Kesehatan – Vol. 16 No. 2 April 2013: 203–16.

Anda mungkin juga menyukai