Anda di halaman 1dari 16

1.

Tujuan Praktikum
a. Menghitung tegangan gabungan yang terjadi pada batang yang diberi beban.
b. Menentukan criteria kegagalan energy distorsi maksimum ( von misses ) dengan kurva
persamaan tegangan pembanding.
c. Membuktikan bahwa persamaan rumus tegangan pembanding / ekivalen sama dengan
tegangan gabungan.
2. Landasan Teori
a. Tegangan Normal dan Tegangan Geser

Pada penampang batang akan mengalami tegangan bila suatu gaya dalam ditahan oleh
penampang. Tegangan adalah reaksi yang timbul di seluruh bagian specimen dalam rangka
menahan beban yang diberikan. Ditinjau dari arah gaya dalam yang terjadi, tegangan
diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu :

a) Tegangan Normal, adalah tegangan yang terjadi karena pengaruh dari gaya normal.
b) Tegangan Tangensial, adalah tegangan yang terjadi karena pengaruh dari gaya tangensial.

Sedangkan berdasarkan jenis pembabanan yang diberikan, tegangan diklasifikasikan menjadi:

a) Tegangan Tarik

b) Tegangan Tekan
c) Tegangan Geser

d) Tegangan Puntir

e) Tegangan Bengkok

b. Tegangan Gabungan

Tegangan gabungan terjadi apabila dalam satu penampang terjadi lebih dari satu jenis tegangan
pada waktu yang bersamaan. Berdasarkan jenisnya tegangan gabungan dibagi menjadi :

a) Tegangan Gabungan Normal

Tegangan gabungan normal merupakan gabungan dari tegangan-tegangan normal seperti tegangan
tarik, tekan dan bengkok.

Contohnya :
Maka : 𝜎𝑔𝑎𝑏 = 𝜎𝑡 + 𝜎𝑏

b) Tegangan Gabungan Tangensial

Tegangan gabungan tangensial merupakan gabungan dari tegangan-tegangan tangensial seperti


tegangan geser dan puntir.

Contohnya :

Maka : 𝜏𝑔𝑎𝑏 = 𝜏𝑔 + 𝜏𝑝

c) Tegangan Gabungan Normal

Tegangan normal dan tegangan tangensial tidak dapat digabungkan dengan cara
dijumlahkan secara aljabar / matematis biasa (penjumlahan). Hal ini memerlukan pemahaman
kedudukan tegangan / tegangan utama.

c. Kriteria Kegagalan
Material yang ulet akan patah jika tegangan akibat beban statik diatas kekuatan tarik ultimate-
nya. Kegagalan pad akomponen mesin terjadi bila tegangan akibat beban static diatas kekuatan
yield-nya.
Teori Energi Distorsi Maksimum ( Von Misses)
Teori kegagalan ini diperkenalkan oleh Huberb ( 1904 ) dan kemudian disempurnakan melalui
kontribusi Von Mises dan Hencky. Teori ini menyatakan bahwa “ Kegagalan diprediksi terjadi
pada keadaan tegangan multiaksial bilamana energy distorsi per unit volume sama atau lebih
besar dari energy distorsi per unit volume pada saat terjadinya kegagalan dalam pengujian
tegangan unaksial sederhana terhadap specimen dari material yang sama.”
3. Peralatan / Fasilitas yang Digunakan

Peralatan / fasilitas yang digunakan dalam praktikum Strength Of Material ini adalah sebagai
berikut

a. Unit komputer
b. Kalkulator
c. Alat tulis
d. Solid Work
e. Math CAD
f. MDSolid
g. AutoCAD
h. Ms Words
i. Ms. Excel
4. Bahan yang Digunakan

Pada praktikum kali ini diberikan persoalan persoalan mengenai tegangan gabungan dan criteria
kegagalan. Penyelesaian persoalan-persoalan tersebut guna untuk memahami mengenai tegangan
gabungan dan criteria kegagalan. Persoalan yang dikerjakan pada praktikum kali ini adalah sebagai
berikut

1.Tegangan gabungan 1. Sebuah batang diameter 40 mm dengan


bentuk seperti yang terlihat pada gambar
disamping, pada ujungnya diberi gaya Py
= 2200 N searah sumbu Y. dimensi batang
lihat gambar.
Tentukan secara analitis:
a. Tegangan normal (bengkok) pada
lokasi A
b. Tegangan tangensial(puntir) pada
lokasi A
c. Tegangan gabungan dengan rumus
3. Kriteria kegagalan energi distorsi maksimum 2. Untuk kasus soal 1,
(von misses) Tentukan secara analitis :
a. Tegangan utama (principal stresses)
b. Tegangan
gabungan/ekivalen/pembanding
menurut von misses untuk bahan St 37

3. Diagram von Misses


4. Diagram von Misses
a. Gambarkan kurva pers. teg.
pembanding menurut von misses
dengan Mathcad atau Ms. Excel untuk
material st 37
b. Tentukan safety of factor untuk soal no.
2
c. Berikan komentar terhadap besaran
safety of factor tersebut

5. Pers. Tegangan ekuivalen = Tegangan gabungan a. Bandingkan teg. gabungan hasil soal
1 dan dan tegangan ekivalen soal 2,
berapa presen perbedaannya?
= b. b. Buktikan (diturunkan) bahwa rumus
pers. teg. Pembanding menurut von
misses dengan tegangan gabungan
yang anda pelajari di program D3

6. Prosedur Praktikum

Dalam praktikum ini dilakukan beberapa cara dalam menghitung besarnya momen inersia utama
dan tegangan bengkok miring. Perhitungan pertama dilakukan dengan cara metoda grafis menggunakan
lingkaran Mohr. Kedua dilakukan dengan metoda analitis menggunakan rumus yang merupakan hasil
penurunan dari lingkaran Mohr. Selanjutnya dilakukan validasi / evaluasi dari metoda grafis dan anlitis
menggunakan software MDSolids.
Berikut prosedur pelaksanaan praktikum :

a. Metoda Grafis

Untuk metoda grafis, digunakan software MathCAD atau Ms. Excel yaitu untuk pembuatan
grafik/kurva untuk kurva persamaan tegangan pembanding. Berikut prosedur pelaksanaan :

1. Pelajari soal.
2. Gambarkan tegangan normal yang terjadi dari titik origin kea rah kanan horizontal dan
tentukan titik tengah M.
3. Gambarkan tegangan tangesial dari titik akhir garis pertama keatas.
4. Buat lingkaran dari titik tengah M ke ujun garis tegangan tangensial.
5. Buat garis tegak lurus dengan sumbu-x dimulai dari titik D hingga memotong sumbu σ
6. Tegangan tangensial maksimum terbentuk di sudut 45o.
7. Dari lingkaran tersebut didapatkan tegangan utama 1 dan 2.
b. Metoda analitis (Rumus)

Untuk menentukan tegangan gabungan pada batang, maka tahapan yang perlu dilakukan
antara lain:

1) Pelajari soal
2) Hitung tegangan normal (bengkok) pada lokasi A
3) Hitung tegangan tangensial (puntir) pada lokasi A

4) Hitung tegangan gabungan dengan rumus : 𝜎𝑔𝑎𝑏 = √𝜎𝑥 2 + 3 ∙ 𝜏𝑥𝑦 2

5) Lakukan perhitungan tegangan utama (principal stresses)


6) Lakukan perhitungan tegangan pembanding / ekivalen menurut von misses.
Perhitungan menggunakan rumus : 𝜎𝑣 = √𝜎1 2 − 𝜎1 + 𝜎2 + 𝜎2 2
7) Gambarkan kurva persamaan tegangan pembanding menurut von misses dengan Ms.
Excel untuk material St.37.
8) Lakukan perhitungan untuk mendapatkan safety of factor actual ( yang didapat
sekarang).
9) Tuliskan komentar berdasarkan safety of factor yang didapat.
10) Lakukan pembadingan antara tegangan gabungan dan teganga ekivalen yang
didapatkan, lalu hitung persentase perbedaanya.
11) Buktikan bahwa rumus persamaan tegangan pembanding / ekivalen menurut von
misses sama dengan rumus tegangan gabungan yang dipelajari sewaktu D3.
c. Evaluasi / Validasi MDSolids

Setelah menggunakan metode analitis dan grafis maka dilakukan evaluasi untuk menentukan
tegangan sambungan batang, maka tahapan yang perlu dilakukan antara lain:

1. Aktifkan software MDSolid, kemudian pilih Combined Loadings.

2. Klik tab Configuration -› Solid Shaft -› Bend Left.


3. Masukan nilai-nilai yang sudah tersedia pada persoalan, rubanh satuan sesuai dengan
satuan dari persoalan. Lalu Compute.

4. Maka tegangan hasil analisa software tersedia dalam block yang memuat semua hasil dari
tegangan yang terjadi dari persoalan.b.
5. Untuk mendapatkan kurva criteria kegagalan von misses, Back lalu klik Mohr’s Circle.
6. Masukan data berdasarkan perhitungan yang telah didapatkan pada kolom yang tersedia
kemudian klik Compute lalu Details.
7. Kemudian untuk mengetahui kurva von misses maka klik Failure Theories.

8. Masukan besaran Yield Stress pada kolom yang disediakan dan kemudian check pada
Maximum-Distorsion-Energi Theory (Huber/Von Misses/Hecky) dan Compute.
7. Hasil Praktikum

a. Hasil praktikum berdasarkan persoalan yang dihadapi sebagai berikut :

b. Hasil perhitungan berdasarkan MDSolids:


c. Hasil perhitungan berdasarkan metode grafis mengacu pada data yang telah didapatkan:
8. Pembahasan

Dari hasil perhitungan menggunakan metoda grafis dan analitis, serta evaluasi/validasi dengan
menggunakan MDSolid mengenai tegangan gabungan dan tegangan ekivalen dihasilkan :

Hasil Perhitungan
Tegangan
yang Metoda Grafis Metoda Analitis Evaluasi MDSolid
dihitung
σx 175.07 N/mm2 175.07 N/mm2 175.07 N/mm2
σy 0 N/mm2 0 N/mm2 0 N/mm2
σgab 231.596 N/mm2 231.596 N/mm2 231.596 N/mm2
τxy 27.063 N/mm2 27.063 N/mm2 27.063 N/mm2
σ1 211.329 N/mm2 211.329 N/mm2 211.329 N/mm2
σ2 -36.258 N/mm2 -36.258 N/mm2 -36.258 N/mm2
σv 231.596 N/mm2 231.596 N/mm2 231.596 N/mm2
Sf 1.036 1.036 1.036

Dari tabel diatas didapatkan tegangan gabungan baik menggunakan teori von misses maupun dengan
menggunakan rumus yang dipelajari sebelumnya .Berdasarkan perhitungan tersebut didapatkan nilai / hasil
yang sama antara menggunakan rumus tegangan gabungan dan tegangan ekivalen. Hal ini dikarenakan rumus
tegangan gabungan adalah hasil turunan dari rumus tegangan ekivalen sehingga masing-masing cara
menghasilkan nilai yang sama.

9. Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan metoda analitis, grafis dan evaluasi dengan MDsolid

didapat hasil yang sama. Berdasarkan Rumus tegangan gabungan dengan rumus : σgab = √σx 2 + 3 ∙ τxy 2

merupakan turunan dari persamaan tegangan pembanding / ekivalen dengan rumus 𝜎𝑣 = √𝜎𝑥 2 + 3 ∙ 𝜏𝑥𝑦 2 .

Sehingga masing-masing cara menghasilkan nilai yang sama.

Pada persoalan yang dikerjakan, dalam teori von misses hasil perhitungan menghasilkan tegangan
yang terjadi dibawah tegangan izin, tetapi safety of factor yang digunakan sangat kecil dan mendekati ke
teganagn izin nya. Pada pembebanan statis safety of factor minimum adalah 1.25 dengan catatan baik akurasi
yang tinggi dari segi perhitungan dan perkiraan beban yang diterima. Sehingga adanya beban tambahan yang
tidak terduga dan dapat meyebabkan kegagalan dalam konstruksi tersebut dapat dihindari, walaupun bebannya
sangat kecil.
10. Daftar Pustaka

Beer, Ferdinand P, Jr, E. Russel Johnston, Dewolf, John T. and Mazurek, David F. 2012. Mechanics of
Material Sixth Edition. New York : McGraw-Hill.

Anda mungkin juga menyukai