BAB I
PENDAHULUAN
a. Diit Lambung I
Diet lambung ini diberikan kepada pasien gastritis akut, ulkus peptikum, paska perdarahan, dan
tifus abdominalis berat.
• Makanan diberikan dalam bentuk saring dan merupakan perpindahan dari Diet pasca
hematemesis-melena, atau setelah fase akut teratasi.
• Makanan diberikan setiap 3 jam selama 1-2 hari saja karena membosankan & kurang energi,
zat besi, tiamin,dan vitamin C.
b. Diet Lambung II
• Diet lambung II diberikan sebagai perpindahan dari diet lambung I, kepada pasien dengan
ulkus peptikum atau gastritis kronis dan tifus abdominalis ringan.
• Makanan berbebtuk lunak, porsi kecil serta diberikan berupa 3 kali makanan lengkap dan 2-3
kali makanan selingan.
• Makanan ini cukup energi, protein, vitamin C, tetapi kurang toamin.
c. Diet Lambung III
• Diet lambung III diberikan sebagai perpindahan dari diet lambung II pada pasien dengan ulkus
peptikum, gastritis kronik, atau tifus abdominalis yang hampir sembuh.
• Makanan berbentuk lunak atau biasa bergantung pada toleransi pasien dan Makanan ini cukup
energi dan zat gizi lainnya.
2.2.5 Makanan yang Dianjurkan
• Beras di bubur atau di tim, kentang, macaroni, roti dipanggang toast, biscuit, crackers, bihun,
mi, tepung2an dibuat bubur atau puding
Lauk hewani yang tidak diawetkan, lunak, rendah lemak, hati, ikan, daging ayam
digiling/cincang, telur
Lauk nabati tahu, tempe, lunak dan tidak digoreng, kacang hijau direbus dan dihaluskan
Sayuran rendah serat : wortel, labu siam, labu air, bayam ketimun tanpa kulit dan biji, oyong
tanpa kulit, zucchini, tomat
• Buah : pisang, melon, apel tanpa kulit, jeruk manis, pir, sari buah. Untuk pasien tifus yang
disertai dengan obstipasi /susah BAB boleh diberikan papaya
• Minuman : teh, sirup
• Lemak yang digunakan margarin dan mentega, minyak goreng hanya untuk menumis
• Bumbu yang boleh gula, garam, kunci, kencur, jahe, kunyit, laos, salam, sereh
2.2.6 Makanan yang Tidak Dianjurkan
Beras Ketan, Beras tumbuk, jagung, ubi, singkong, talas, cake, Dodol dan berbagai kue yang
terlalu manis dan berlemak tinggi
Daging/ ikan yang diawetkan, digoreng, daging babi, telur diceplok atau digoreng.
kacang merah, kacang ndul, kacang kedelai, kacang tanah, kacang tolo, (Tahu tempe) lauk
pauk digoreng
Sayuran mentah seperti lalap, salad, karedok, toge, kangkung, caesim.
Sayuran berserat tinggi dan menimbulkan gas seperti daun singkong, kacang panjang, kol,
lobak, sawi dan asparagus
Buah yang tinggi serat dan atau dapat menimbulkan gas seperti jambu biji, nanas, apel,
kedondong, durian, nangka, buah yang dikeringkan.
Makanan yang berlemak tidak dianjurkan lemak hewan, santan kental
Susu dan produk olahannya sebaiknya dihindari
Minuman yang mengandung soda dan alkohol, kopi, ice cream.
Cabe, bawang, merica, dsb yang tajam
2.3 Diit Pada Pasien Dengan Penyakit Pada Usus Halus dan Usus Besar
Penyakit usus adalah peradangan. terutama pada ileum dan usus besar dengan gejala diare,
disertai darah, lender, nyeri abdomen, berat badan berkurang, nafsu makan berkurang, demam,
dan kemungkinan terjadi steatorea (adanya lemak dalam feses).
Diet Rendah Sisa adalah makanan yang terdiri terdiri dari bahan makanan rendah serat dan
hanya sedikit meninggalkan sisa. sisa adalah bagian2 makanan yang tidak diserap seperti yang
terdapat dalam susu dan produk susu serta serat daging yang berserat kasar/liat. Disamping itu
makanan lain yang merangsang saluran cerna harus dibatasi
2.3.1 Tujuan diit penyakit usus
Untuk memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi yang sedikit mungkin meninggalkan sisa
sehingga dapat membatasi volume feses dan tidak merangsang saluran cerna.
2.3.2 Indikasi Pemberian
Diit ini Diberikan kepada pasien dengan :
• Diare berat
• Peradangan saluran cerna akut
• Divertikulitis akut
• Obstipasi spastik
• Penyumbatan sebagian saluran cerna
• Hemoroid berat
• Pra dan Pasca bedah saluran cerna
2.3.3 Syarat-syarat Diit penyakit lambung :
1. Energi cukup
2. Protein cukup yaitu 10-15%
3. Lemak sedang yaitu 10-25%
4. Karbohidrat cukup
5. Menghindari makanan berserat tinggi (Asupan serat maksimal 8g/hari)
6. Menghindari susu, produk susu, dan daging berserat kasar sesuai dengan toleransi perorangan
7. Menghindari makanan yang terlalu berlemak, terlalu manis, terlalu asam, dan berbumbu
tajam
8. Makanan dimasak hingga lunak
9. Porsi kecil tapi sering
10. Jangka waktu lama ditambah suplemen vitamin dan mineral.
2.3.4 Macam-Macam Diet Pada Penyakit Usus
1. Diet Rendah Sisa. Dibagi ada Dua yaitu :
1. Diet Rendah Sisa I
2. Diet Rendah Sisa II
DIET RENDAH SISA I
Diet ini rendah energi dan sebagian zat gizi. Makanan yang diberikan dalam bentuk disaring atau
diblender. Makanan ini menghindari makanan berserat tinggi dan sedang, bumbu yang tajam,
susu, daging berserat kasar/liat. Harus Membatasi penggunaan gula dan lemak dan Kandungan
serat maksimal 4 gram.
Bahan Makanan Yang Dianjurkan
• Bubur saring, roti bakar, pure kentang, mi, bihun direbus, krakers, tepung2an dipuding/dibubur
• Daging empuk, hati ayam, ikan digiling halus, telur rebus/ceplok air.
• Tahu ditim dan direbus, susu kedelai
• Sari sayuran
• Sari buah
• Teh, sirup
• Garam, gula
Bahan Makanan Yang Tidak Dianjurkan
• Nasi, ketan, jagung, ubi, singkong, tales, cake, tarcis, dodol, tepung2an yang dibuat kue manis.
• Daging berserat kasar, Ayam, ikan yang diawet, digoreng kering, telor ceplok, udang, kerang,
susu dan produk susu
• Kacang tanah, kacang merah, kacang tolo, kacang hijau, kacang kedelai, tempe dan oncom
• Sayuran utuh
• Buah utuh
• Teh kental, kopi, minuman beralkohol dan bersoda
Contoh Menu Sehari
PAGI SIANG MALAM
Bubur saring bubur saring Bubur saring
Telur ½ masak semur daging (diblender) Ayam cincang
Kecap Tim tahu Sup Tahu
Sari tomat Sari jeruk Sari Jeruk
Rata-Rata Nilai Gizi Diet Rendah Sisa I
• Energi : 1441 kkal
• Protein : 40 g
• Lemak : 58 g
• KH : 188 g
• Kalsium : 100 mg
• Besi : 6,5 mg
• Vit C : 118 mg
• Serat : 1,5 mg
DIET RENDAH SISA II
Diet rendah sisa II merupakan peralihan dari diet rendah sisa I ke makanan biasa. Diet ini
Diberikan bila penyakit mulai membaik atau bila penyakit bersifat kronis. Makanan diberikan
dalam bentuk cincang atau lunak. Sedangkan Makanan berserat sedang diperbolehkan dalam
jumlah terbatas. Susu maksimal 2 gelas sehari. Lemak dan gula diberikan dlm bentuk mudah
cerna dan Kandungan serat maksimal 4-8 gram
Bahan Makanan yang Dianjurkan
• Bubur/nasi tim, roti bakar, kentang rebus, mi, bihun direbus, krakers, tepung2an
dipuding/dibubur
• Daging empuk, hati ayam, ikan direbus,ditumis,diungkep,dipanggang, telur rebus/ceplok air.
• Tahu, tempe ditim dan direbus, ditumis, susu kedelai
• Sayuran berserat rendah : kacang panjang, buncis,bayam labu siam,wortel rebus, tomat masak
Bahan Makanan Yang Dianjurkan
• Buah-buahan : Semua sari buah, Buah segar yg matang (tanpa kulit dan biji) dan tidak
menimbulkan gas, seperti : Pepaya, pisang, jeruk, Avokad dan Nanas.
• Lemak : Margarin, mentega dan minyak dlm jumlah terbatas untuk menumis, mengoles dan
setup.
• Minuman : teh encer, kopi, sirup
• Bumbu : Garam, gula, cuka, salam, laos, kunyit, kunci, dlm jumlah terbatas.
• Beras, beras ketan, beras merah, jagung, ubi, singkong, tales, cake, tarcis, dodol, tepung2an
yang manis & gurih
• Daging berserat kasar, Ayam, ikan yang diawet, digoreng kering, telor dadar, udang, kerang.
• Kacang merah, Kacang tanah, kacang merah, kacang tolo, kacang hijau, kacang kedelai.
• Sayuran yang berserat tinggi : daun singkong, daun katuk, daun pepaya, daun dan buah
melinjo, oyong, pare, serta semua sayuran yang dimakan mentah.
• Buah-buahan : Buah yang dimakan dengan kulit, seperti apel, jambu biji, dan pir serta jeruk
yang dimakan dg kulit ari. Buah yang menimbulkan gas seperti durian, dan nangka
• Lemak : Minyak untuk menggoreng, lemak hewani, kelapa dan santan.
• Miuman : Kopi, teh kental, minuman yg mengandung soda dan alkohol.
• Bumbu : Cabe dan merica
CONTOH MENU SEHARI
PAGI SIANG MALAM
Roti bakar Nasi Tim Nasi tim
Orak arik telur semur daging giling+tahu Sup bola-bola ayam
susu Tumis labu siam Tim tahu
Pepaya setup wortel
buah pepaya
Rata-Rata Nilai Gizi Diet Rendah Sisa II
• Energi : 1750 kkal
• Protein : 61 g
• Lemak : 60 g
• KH : 281 g
• Kalsium : 800 mg
• Besi : 16 mg
• Vit C : 117 mg
• Serat : 6,3 mg
2. Diet Tinggi Serat
Serat makanan adalah polisakarida nonpati yang terdapat dalam semua makanan nabati. Serat
tidak dapat dicernakan oleh enzim cerna tapi berpengaruh baik untuk kesehatan.
Serat ada dua yaitu : Serat larut air dan serat tidak larut air.
• Serat tidak larut air adalah selulosa, hemiselulosa, dan lignin yang banyak terdapat dalam
dedak beras, gandum, sayuran, dan buahan.
Serat golongan ini dapat melancarkan defekasi sehingga mencegah obstipasi, hemoroid, dan
divertikulosis.
• Serat larut air yaitu Pektin, Gum dan mukilase yang terdapat dalam Havermout, kacang-
kacangan, sayur, dan buah-buahan
Serat golongan ini dapat mengikat asam empedu sehingga dpt menurunkan absorbsi lemak dan
kolesterol darah shg menurunkan resiko atau mencegah atau meringankan penyakit jantung
koroner dan dislipidemia.
• Serat dapat mencegah kanker kolon dengan mengikat dan mengeluarkan bahan-bahan
karsinogen dalam usus.
• Makanan serat tinggi mengandung energi rendah shg dpt membantu menurunkan BB
• Diet tinggi serat menimbulkan rasa kenyang sehingga menunda rasa lapar.
Tujuan Diet
Untuk memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi yang tinggi serat sehingga dapat merangsang
peristaltik usus agar defekasi berjalan normal.
Syarat Diet
1. Energi cukup sesuai umur, gender, aktivitas
2. Protein cukup yaitu 10-15% dari energi total
3. Lemak sedang yaitu 10-25% dari energi total
4. Karbohidrat cukup
5. Vitamin dan mineral tinggi terutama vit B untuk memelihara kekuatan otot saluran cerna
6. Cairan tinggi yaitu 2-2,5 ltr untuk membantu defekasi.
7. Serat tinggi 30-50g/hr terutama serat tidak larut air
Indikasi Pemberian
Diberikan kepada pasien dengan :
Konstipasi kronis
Penyakit Divertikulosis
Nilai Gizi
• Energi : 2100 kkal
• Protein : 79 g
• KH : 329 g
• Kalsium : 700 mg
• Besi : 23 mg
• Vit C : 186 mg
• Tiamin : 1,5 mg
• Serat : 41 mg
Bahan Makanan yang Dianjurkan
• Beras tumbuk/merah, Havermout, roti whole wheat
• Kacang-kacangan yang dikonsumsi dengan kulitnya seperti kacang kedelai, kacang tanah,
kacang hijau, dan hasil olahannya seperti tempe
• Sayuran yang serat tinggi seperti : daun singkong, daun kacang panjang, daun pepaya, brokoli,
jagung muda, oyong, pare, kacang panjang, buncis, dan ketimun.
• Buah-buahan yang serat tinggi seperti : jeruk dimakan dengan selaputnya, Nenas, Mangga,
Salak, Pisang, pepaya, sirsak, serta buah yang dimakan dengan kulitnya seperti apel, anggur,
belimbing, pir, dan jambu biji.
• Minum air putih 8-10 gelas sehari
Pemberian minum sebelum makan dan sesudah bangun tidur akan membantu merangssang
peristaltik usus.
CONTOH MENU SEHARI
PAGI SIANG Pukul 10.00
Nasi Nasi sambal
Telur mata sapi semur daging buah Jeruk
Setup wortel+buncis Opor tempe
Sayur asem
Bubur kacang hijau
SNACK MENU MALAM
PUKUL 16.00 Nasi
Urap-urap dan setup nanas Ikan bb. kuning
Setup nanas Tahu goreng
Setup brokoli Sayur lodeh
Sambal
Buah apel
2.4 Diet Pada Pasien dengan Penyakit Hati
Hati (liver) merupakan organ terbesar dalam tubuh manusia. Di dalam hati terjadi proses-proses
penting bagi kehidupan yaitu proses penyimpanan energi, pembentukan protein dan asam
empedu, pengaturan metabolisme kolesterol, dan penetralan racun/obat yang masuk dalm tubuh .
Hati yang sehat bisa menyaring racun dan melakukan proses detoksifikasi secara optimal. Bila
hati sakit, otomatis racun bakal tertumpuk dan tubuh rentan terkena penyakit serius.
Hati (liver) merupakan organ Yang berperan dalam metabolisme KH, Lemak dan Protein. Hati
juga sebagai tempat penyimpanan mineral yang berupa zat besi dan tembaga yang dibutuhkan
untuk pembentukan sel darah merah serta vitamin2 larut lemak A,D,E,K. Kelainan atau
kerusakan pada hati berpengaruh terhadap fungsi saluran cerna dan penggunaan makanan dalam
tubuh sehingga sering menyebabkan gangguan gizi.
• Dua jenis penyakit Hati yang sering ditemukan adalah Hepatitis dan Sirosis hati.
Hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh keracunan toksin tertentu atau karena
infeksi virus.
Penyakit ini disertai anoreksia, demam, rasa mual dan muntah, serta junndice (kuning).
Hepatitis bisa bersifat akut atau kronis.
Sirosis Hati adalah kerusakan hati yang menetap, jaringan hati secara merata rusak akibat
pengerutan dan pengerasan sehingga fungsinya terganggu.
• Beberapa penyebab penyakit hati antara lain:
1. Penyakit hati karena infeksi
2. Penyakit hati karena racun
3. Genetika atau keturunan
4. Gangguan imun
5. Kanker
Tujuan Diet
• Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal tanpa memberatkan fungsi hati, dengan
cara:
• Meningkatkan regenerasi jaringan hati dan mencegah kerusakan lebih lanjut dan/atau
meningkatkan fungsi jaringan hati yang tersisa.
• Mencegah katabolisme protein.
• Mencegah penurunan BB atau meningkatkan BB bila kurang.
• Mencegah atau mengurangi asites, varises esophagus, dan hipertensi portal.
• Mencegah koma hepatik.
3.1 Kesimpulan
Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem
tubuh, pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan (Wikipedia, 2008).
Jenis Nutrisi : Karbohidrat, Lemak, Protein, Vitamin, Air dan Mineral
Diit Pada Pasien Penyakit Lambung bertujuan untuk memberikan makan dan cairan secukupnya
yang tidak memberatkan lambung serta mencegah dan menetralkan sekresi asam lambung yang
berlebihan.
Diit Pada Pasien Dengan Penyakit Pada Usus Halus dan Usus Besar bertujuan untuk
Memperbaiki ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, Mengganti kehilangan zat gizi dan
memperbaiki status gizi kurang.
Diit pada kandung empedu bertujuan memberikan istirahat pada kandung empedu dan
mengurangi rasa sakit serta memberi makanan dan minuman secukupnya untuk memelihara
berat badan normal dan keseimbangan carian tubuh.
3.2 Saran
Dari makalah ini kami bisa menyarankan bahwa khususnya pada pembaca untuk menjaga
keseimbangan nutrisi dan cairan dalam tubuh. Sehingga supaya tidak menimbulkan penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, Azis. (2003). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika
http://hilmn.blogspot.co.id/2013/05/diit-pada-penyakit-pencernaan.html
http://pendidikans1-keperawatan.blogspot.co.id/2013/02/makalah-diit-penyakit-hati-dan-
kandung.html
http://pendidikans1-keperawatan.blogspot.co.id/2013/02/makalah-diit-penyakit-hati-dan-
kandung.html
http://hilmn.blogspot.co.id/2013/05/diit-pada-penyakit-pencernaan.html
http://giziwebster.blogspot.co.id/2013/05/diit-pada-penyakit-kandung-empedu.html
https://yayanakhyar.wordpress.com/2009/10/14/diit-pada-penyakit-lambung/