Anda di halaman 1dari 11

CASE REPORT SESSION

DIARE AKUT

Disusun oleh :
Aghni Qalbi Imansyah
Athira Rafida Hanum
Aviyani

Pembimbing :
Indira Saraswati, dr., SpA., M.Kes

ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2019
I. IDENTITAS

Pasien

 Nama : An. I

 Jenis Kelamin : Laki-laki

 Usia : 4 bulan 2 minggu

 Alamat : Cikacung

 Tanggal masuk rumah sakit : 11 Februari 2019

 Tanggal pemeriksaan : 13 Februari 2019

II. ANAMNESIS

Keluhan Utama: BAB cair

Anamnesis:

Pasien mengeluhkan BAB cair sejak satu hari SMRS. BAB cair sebanyak 4

kali dalam sehari, sekitar setengah gelas, berwarna kuning, berbau sama seperti

biasanya, dan tidak disertai darah maupun lendir. Keluhan BAB cair sudah dirasakan

dua hari SMRS bersamaan dengan batuk dan pilek. Pasien juga mengeluhkan muntah

satu hari SMRS sebanyak 4 kali, sekitar ¼ gelas, dan berupa air susu. Pasien rewel

dan banyak minum susu. Keluhan tidak disertai demam, sesak, kemerahan di bokong,

kejang, maupun penurunan kesadaran. BAK pasien tidak ada keluhan. Pasien

menyangkal adanya alergi maupun riwayat alergi pada keluarga pasien.

Awalnya, pasien dibawa ke bidan dan mendapatkan Lacto B. Pasien kemudian

dibawa ke IGD RSUD Majalaya karena tidak ada perbaikan.

Pasien tidak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya. Keluhan yang

sama pada keluarga pasien juga tidak ada. Pasien merupakan anak kedua dari ibu

P2A0, lahir cukup bulan, di bidan, dan tanpa ada penyulit. Riwayat imunisasi dasar
pasien lengkap. Riwayat tumbuh kembang sesuai usianya. Pasien mendapat ASI

sampai usia dua bulan, lalu selanjutnya diganti susu formula. Ibu pasien mengaku

bahwa botol susu anaknya sering jatuh ke lantai dan ibu sering lupa mencuci tangan

ketika menyiapkan susu.

III. PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : Sehat

Kesadaran : Compos mentis

Nadi : 130 kali/menit

Respirasi : 30 kali/menit

Suhu : 36,8oC

BB : 8,5 kg

TB : 57 cm

BB/U : > 3 SD

TB/U : normal

BB/TB : > 3 SD (obese)

Kepala : UUB datar

Kelopak mata cekung (-), air mata (+), konjungtiva

anemis (-), sklera ikterik (-)

Pernapasan cuping hidung (-), sekret (-)

Perioral cyanosis (-)

Mukosa mulut dan lidah basah


Leher dan ketiak : Retraksi suprasternal (-)

KGB tidak teraba

Thoraks : Bentuk dan gerak simetris

Retraksi interkostal -/-

Cor: bunyi jantung murni reguler,

bunyi jantung tambahan tidak ada

Pulmo: suara pernapasan normal, VBS kiri=kanan

suara pernapasan tambahan tidak ada

Abdomen : Datar lembut, BU (+) normal

Nyeri tekan (-)

Retraksi epigastrium (-)

Turgor baik

Hepar dan lien tidak teraba

Ekstremitas : Akral hangat

CRT < 2 detik

Edema (-)

Sianosis (-)

Genitalia : Laki-laki

Anus : Perianal rash (-)

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hemoglobin : 12,9 (13,2 – 17,3) gr/dL

Leukosit : 16.100 (3.800 – 10.600) /uL

Hematokrit : 41 (40-52) %

Trombosit : 472.000 (150.000 – 440.000) /uL


V. USULAN PEMERIKSAAN

- Feses rutin

- Kultur dan resistensi feses

VI. DIAGNOSIS BANDING

Diare akut non disentri dengan dehidrasi ringan-sedang

Diare akut disentri dengan dehidrasi ringan-sedang

VII. DIAGNOSIS KERJA

Diare akut non disentri dengan dehidrasi ringan-sedang (perbaikan)

VIII. TATALAKSANA

 Umum

 Edukasi mengenai penyakit dan terapi

 Edukasi mengenai kebersihan

 Khusus

 Rehidrasi dengan RL IV 50 cc/kg BB selama 3 jam. Selanjutnya jika tidak

ada dehidrasi, menjadi 1,5 cc/kg BB/jam

 Ondansentron 2x1 mg IV

 Cefotaxime 3x400 mg IV

IX. PROGNOSIS

 Quo ad vitam : ad bonam

 Quo ad functionam : ad bonam

 Quo ad sanationam : dubia ad bonam


PEMBAHASAN

a. Definisi Diare Akut

BAB dengan konsistensi yang lebih lunak atau cair dengan frekuensi tiga kali atau

lebih dalam 24 jam, dan berlangsung dalam waktu kurang dari 14 hari.

b. Etiologi

1. Infeksi :

a. Bakteri : E. coli, Salmonella, Shigella, Vibrio, Yersinia, Campylobacter

b. Virus : Rotavirus, Norwalkvirus, Adenovirus

c. Parasit : Protozoa, amoeba

2. Malabsorbsi : karbohidrat, lemak, asam amino

3. Alergi : alergi susu sapi

4. Keracunan atau intoleransi

5. Imunodefisiensi

c. Klasifikasi dan Manifestasi klinis

Pemeriksaan
Klasifikasi Kerusakan Contoh Penyakit
Feses
Cholera, toxigenic
Escherichia coli;
Penurunan absorpsi, Berair, carcinoid, Clostridium
Sekretorik peningkatan sekresi, osmolalitas difficile,
transport elektrolit normal cryptosporidiosis
(AIDS)

Lactase deficiency,
Berair, pH asam, glucose-galactose
Maldigestion, transport
peningkatan malabsorption,
Osmotik dari makanan yang tidak
osmolalitas lactulose, laxative
dapat diserap
abuse

Normal-sedikit
Peningkatan Irritable bowel
Penurunan waktu transit berair
Motilitas syndrome,
thyrotoxicosis

Pseudo-obstruction
Normal-sedikit
Penurunan Defek pada unit
berair
Motilitas neuromuskular, statis

Penurunan Luas Short bowel syndrome,


Permukaan Penurunan kapasitas celiac disease, rotavirus
Berair
Usus (osmotik, fungsional enteritis
motilitas)
Salmonella, Shigella,
Inflamasi, penurunan infection; amebiasis;
Terdapat darah
Invasi Mukosa absorpsi usus, Yersinia,
dan peningkatan
Usus peningkatan motilitas Campylobacter
WBC
usus infections

d. Patomekanisme

 Diare Sekretorik

Vibrio cholera
ETEC Toksin
Clostridium
Salmonella
Campylobacter
Enzim Adenil Siklase cAMP
ATP intraseluler 

Sekresi aktif air, ion klorida,


natrium, kalium, bikarbonat
 Diare Osmotik

 Diare Invasif

- Non disentri  paling sering disebabkan oleh rotavirus

Patogen masuk dan berkembang biak ke dalam apikal usus halus 

kerusakan bagian apikal dari vili  digantikan oleh kripta yang belum

matang  tidak dapat memproduksi laktamase, maldigesti

- Disentri  Shigella, salmonella, EIEC

Bakteri berkembang biak di usus halus dan mengeluarkan enterotoksin 

enterotoksin merangsang enzim adenil siklase mengubah ATP menjadi

cAMP  diare sekretorik

Bakteri selanjutnya akan sampai di usus besar  menginvasi dan

membentuk mikroulkus yang disertai dengan datangnya sel radang PMN 

BAB berlendir dan berdarah


e. Tanda dan Gejala Klinis Dehidrasi

e. Terapi

Lima Pilar Manajemen Diare

1) Rehidrasi  ORS, IV

2) Suplemen Zinc  10 hari

3) Lanjutkan ASI dan makanan

4) Antibiotik selektif bila perlu

5) Konseling kepada orang tua pasien

 Diare akut tanpa dehidrasi (Rencana Terapi A)

Dilakukan terapi dengan empat aturan perawatan di rumah sebagai berikut:

o Berikan cairan tambahan lebih sering dan lama misalnya ASI eksklusif, oralit,

air matang, atau cairan makanan

o Jumlah cairan yang diberikan setiap habis BAB yaitu :

 Anak usia < 2 tahun : 50-100ml


 Anak usia 2-10 tahun : 100-200ml

 Anak >10 tahun atau dewasa : sebanyak yang diinginkan

o Beri tablet zink selama 10-14 hari

 < 6 bulan: ½ tablet (10 mg)/hari

 > 6 bulan: 1 tablet (20 mg)/hari

o Beri makanan segera setelah anak dapat makan dengan pola sedikit tapi sering

o Edukasi tanda bahaya dehidrasi seperti keadaan umum anak memburuk, tidak

dapat/malas minum, timbul demam, timbul darah dalam tinja, tidak membaik

dalam 5 hari.

 Diare akut dehidrasi ringan sedang (Rencana Terapi B)

o Pasien dipantau di puskesmas/rumah sakit

o Berikan larutan oralit dalam waktu 3 jam pertama sebanyak 75 mL/kgBB.

Diberikan sedikit-sedikit tapi sering

o Lanjutkan pemberian ASI

o Periksa kembali dan klasifikasikan ulang setelah 3 jam

 Diare akut dehidrasi berat (Rencana Terapi C)

o Rehidrasi intravena 100 mL/kgBB cairan ringer laktat atau ringer asetat

dengan ketentuan sebagai berikut

30 mL/kgBB dalam 70 mL/kgBB dalam


Umur < 12 bulan 1 jam 5 jam
Umur > 12 bulan 30 menit 2,5 jam
Diikuti rehidrasi oral jika sudah dapat minum dimulai 5 mL/kgBB/jam selama

proses rehidrasi

o Periksa kembali status hidrasi anak setiap 15-30 menit, klasifikasikan ulang

derajat dehidrasi setelah 3 jam (untuk anak) dan 6 jam (untuk bayi)
o Jika tidak ada fasilitas intravena, pasang pipa nasogastrik dan beri 20

mL/kgBB/jam selama 6 jam atau rujuk segera ke rumah sakit.

 Pemilihan Antibiotik

Antibiotik diberikan pada diare disentri berdasarkan hasil pemeriksaan

penunjang: feses rutin, makroskopik (warna, konsistensi, darah, lendir, nanah),

mikroskopik (eritrosit, leukosit, telur cacing, amoeba, lemak) dan hasil kultur.

Anda mungkin juga menyukai