DIARE AKUT
Disusun oleh :
Aghni Qalbi Imansyah
Athira Rafida Hanum
Aviyani
Pembimbing :
Indira Saraswati, dr., SpA., M.Kes
Pasien
Nama : An. I
Alamat : Cikacung
II. ANAMNESIS
Anamnesis:
Pasien mengeluhkan BAB cair sejak satu hari SMRS. BAB cair sebanyak 4
kali dalam sehari, sekitar setengah gelas, berwarna kuning, berbau sama seperti
biasanya, dan tidak disertai darah maupun lendir. Keluhan BAB cair sudah dirasakan
dua hari SMRS bersamaan dengan batuk dan pilek. Pasien juga mengeluhkan muntah
satu hari SMRS sebanyak 4 kali, sekitar ¼ gelas, dan berupa air susu. Pasien rewel
dan banyak minum susu. Keluhan tidak disertai demam, sesak, kemerahan di bokong,
kejang, maupun penurunan kesadaran. BAK pasien tidak ada keluhan. Pasien
Pasien tidak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya. Keluhan yang
sama pada keluarga pasien juga tidak ada. Pasien merupakan anak kedua dari ibu
P2A0, lahir cukup bulan, di bidan, dan tanpa ada penyulit. Riwayat imunisasi dasar
pasien lengkap. Riwayat tumbuh kembang sesuai usianya. Pasien mendapat ASI
sampai usia dua bulan, lalu selanjutnya diganti susu formula. Ibu pasien mengaku
bahwa botol susu anaknya sering jatuh ke lantai dan ibu sering lupa mencuci tangan
Respirasi : 30 kali/menit
Suhu : 36,8oC
BB : 8,5 kg
TB : 57 cm
BB/U : > 3 SD
TB/U : normal
Turgor baik
Edema (-)
Sianosis (-)
Genitalia : Laki-laki
Hematokrit : 41 (40-52) %
- Feses rutin
VIII. TATALAKSANA
Umum
Khusus
Ondansentron 2x1 mg IV
Cefotaxime 3x400 mg IV
IX. PROGNOSIS
BAB dengan konsistensi yang lebih lunak atau cair dengan frekuensi tiga kali atau
lebih dalam 24 jam, dan berlangsung dalam waktu kurang dari 14 hari.
b. Etiologi
1. Infeksi :
5. Imunodefisiensi
Pemeriksaan
Klasifikasi Kerusakan Contoh Penyakit
Feses
Cholera, toxigenic
Escherichia coli;
Penurunan absorpsi, Berair, carcinoid, Clostridium
Sekretorik peningkatan sekresi, osmolalitas difficile,
transport elektrolit normal cryptosporidiosis
(AIDS)
Lactase deficiency,
Berair, pH asam, glucose-galactose
Maldigestion, transport
peningkatan malabsorption,
Osmotik dari makanan yang tidak
osmolalitas lactulose, laxative
dapat diserap
abuse
Normal-sedikit
Peningkatan Irritable bowel
Penurunan waktu transit berair
Motilitas syndrome,
thyrotoxicosis
Pseudo-obstruction
Normal-sedikit
Penurunan Defek pada unit
berair
Motilitas neuromuskular, statis
d. Patomekanisme
Diare Sekretorik
Vibrio cholera
ETEC Toksin
Clostridium
Salmonella
Campylobacter
Enzim Adenil Siklase cAMP
ATP intraseluler
Diare Invasif
kerusakan bagian apikal dari vili digantikan oleh kripta yang belum
e. Terapi
1) Rehidrasi ORS, IV
o Berikan cairan tambahan lebih sering dan lama misalnya ASI eksklusif, oralit,
o Beri makanan segera setelah anak dapat makan dengan pola sedikit tapi sering
o Edukasi tanda bahaya dehidrasi seperti keadaan umum anak memburuk, tidak
dapat/malas minum, timbul demam, timbul darah dalam tinja, tidak membaik
dalam 5 hari.
o Rehidrasi intravena 100 mL/kgBB cairan ringer laktat atau ringer asetat
proses rehidrasi
o Periksa kembali status hidrasi anak setiap 15-30 menit, klasifikasikan ulang
derajat dehidrasi setelah 3 jam (untuk anak) dan 6 jam (untuk bayi)
o Jika tidak ada fasilitas intravena, pasang pipa nasogastrik dan beri 20
Pemilihan Antibiotik
mikroskopik (eritrosit, leukosit, telur cacing, amoeba, lemak) dan hasil kultur.