method and questionnaires. Based on data in terbuka hijau pada taman jalur hijau. Terdapat
the field, RayMan’s method is more tiga pendekatan yang dilakukan dalam meng-
appropriate to measure the comfort level in kaji tingkat kenyamanan ruang terbuka hijau
comparison with THI method; the density of pada taman jalur hijau yang berada di Jalan
angsana (Pterocarpus indicus) tree can affect Raya Darmo Surabaya, yaitu metode THI
the level of comfort in Raya Darmo Road; and (Thermal Humidity Index) (Sham, 1986),
the increasing density of canopy on angsana metode RayMan (Matzarakis, Rutz dan
(Pterocarpus indicus) tree could reduce the Mayer, 2000) dan metode quisioner.
temperature linearly by the equation of y = - Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
0.03x + 30.04 and R2 = 0.96, as well as mendapatkan indeks kenyamanan dan meto-
increase humidity linearly by the equation of y de pengukuran yang tepat pada pedestrian
2
= 0.19x + 49.79 and R = 0.97. taman jalur hijau Jalan Raya Darmo Sura-
baya. Hipotesis dari penelitian ini adalah (1)
Keywords : Green Line Park, Pedestrian, Metode THI mempunyai akurasi yang tinggi
Thermal Humidity Index (THI), RayMan’s dalam mengukur tingkat kenyamanan di ta-
Method, Questionnaires Method. man jalur hijau Jalan Raya Darmo, dan (2)
semakin tinggi kerapatan tajuk tanaman
PENDAHULUAN angsana (Pterocarpus indicus), maka suhu di
taman jalur hijau Jalan Raya Darmo akan
Jalan Raya Darmo adalah salah satu semakin rendah.
pusat perekonomian di Kota Surabaya dan
berbagai aktivitas berlangsung di kawasan BAHAN DAN METODE PENELITIAN
tersebut, sehingga Jalan Raya Darmo akan
menjadi kawasan yang dapat memiliki daya Penelitian ini dilaksanakan selama 3
tarik bagi masyarakat untuk dapat tinggal dan bulan yaitu mulai bulan Agustus 2014 sampai
beraktivitas dengan nyaman. Keberadaan bulan Oktober 2014 pada ruang terbuka hijau
bukaan pada lanskap kota dalam bentuk khususnya pedestrian taman jalur hijau Jalan
ruang terbuka hijau (RTH) secara langsung Raya Darmo Surabaya sepanjang 660 meter.
dapat mempengaruhi iklim mikro pada kawas- Jalan Raya Darmo terletak pada Kota Sura-
an di sekitar tapak itu berada. Iklim mikro ter- baya berada pada dataran rendah dan secara
sebut akan mempengaruhi kenyamanan bagi geografis terletak pada 7o16’ – 7o17’ Lintang
masyarakat yang akan menjalankan berbagai Selatan dan 112o44’ Bujur Timur.
beraktivitas pada kawasan tersebut. Kenya- Alat yang digunakan pada penelitian ini
manan ialah segala sesuatu yang dapat adalah alat tulis, kertas millimeter block,
memperlihatkan kesesuaian dan harmonisasi kamera digital, thermohygrometer, anemome-
dengan penggunaan suatu ruang, baik ter dan quantum meter. Bahan yang diguna-
dengan ruang itu sendiri maupun dengan ber- kan dalam penelitian adalah quisioner, ruang
bagai bentuk, tekstur, warna, simbol, suara, terbuka hijau di Jalan Darmo Surabaya, data
warna cahaya dan lainnya. Zona kenyamanan klimatologi Kota Surabaya yang terdiri dari
untuk manusia akan terbentuk saat suhu data suhu, kelembaban, radiasi matahari dan
udara berkisar antara 21,1-26,7oC, kecepatan kecepatan angin.
angin berkisar antara 0,1-0,5 m.det-1 dan Metode yang digunakan untuk
kelembaban berkisar antara 20-70% mengetahui tingkat kenyamanan adalah
(Carpenter Walker and Lanphear, 1975). metode Thermal Humidity Index (THI) (Sham,
Untuk mengetahui tingkat kenyaman- 1986) dan metode RayMan (Matzarakis et al.,
an ruang terbuka hijau pada taman jalur hijau 2000). Analisis tingkat kenyamanan dengan
yang berada di Jalan Raya Darmo Surabaya, menggunakan pendekatan tingkat kenya-
maka perlu dilakukan sebuah penilaian manan yang dihitung dengan tiga cara, yaitu
kenyamanan melalui data iklim mikro ruang THI (Thermal Humidity Index), Model RayMan
42
dan quisioner. Data suhu, kelembaban, ra- Tanaman yang mendominasi pada
diasi matahari dan kecepatan diperoleh dari taman jalur hijau Jalan Raya Darmo adalah
pengamatan selama 5 kali dalam sehari, yaitu tanaman angsana (Pterocarpus indicus). Ta-
pada pukul 06.00, 09.00, 12.00, 15.00 dan naman angsana (Pterocarpus indicus) yang
18.00 WIB. Pengambilan data diperoleh dari 5 terdapat di taman jalur hijau Jalan Raya
kali pengamatan yang dilakukan setiap dua Darmo selain berfungsi sebagai peneduh atau
minggu sekali. Jumlah zona pengambilan shading dari radiasi matahari juga berfungsi
data adalah sebanyak 5 zona dengan 2 titik sebagai penyerap partikel Pb di tapak
pengamatan pada setiap zona. Pembagian (Gambar 1).
zona pengamatan berdasarkan persentase Tajuk tanaman angsana (Pterocarpus
kerapatan tajuk tanaman yang terdapat di indicus) pada setiap zona pengamatan di
taman jalur hijau Jalan Raya Darmo. Jalan pedestrian taman jalur hijau Jalan Raya Dar-
Raya Darmo dengan panjang 660 meter di- mo memiliki tingkat kerapatan yang berbeda.
bagi menjadi 5 zona dengan tingkat kerapat- Tingkat kerapatan tajuk tanaman angsana
an tajuk antara 0-20%; 20-40%; 40-60%; 60- (Pterocarpus indicus) pada zona 1 sebesar
80% dan 80-100%. Pembagian zona dila- 20-40%, zona 2 sebesar 40-60%, zona 3
kukan dengan mengambil gambar tajuk po- sebesar 0-20%, zona 4 sebesar 60-80% dan
hon angsana (Pterocarpus indicus) dari arah zona 5 sebesar 80-100%.
bawah menggunakan kamera digital.
Suhu
HASIL DAN PEMBAHASAN Pengamatan suhu di Jalan Raya
Darmo dilakukan sebanyak 5 minggu di bulan
Kondisi Umum Jalan Raya Darmo Agustus 2014 sampai bulan Oktober 2014.
Jalan Raya Darmo adalah jalan kembar Pada Gambar 2 dapat diketahui pada pukul
dengan jalur hijau yang merupakan kawasan 12.00 memiliki suhu yang tertinggi pada se-
strategis di Kota Surabaya. Jalan Raya tiap zona pengamatan. Suhu tertinggi adalah
Darmo terletak pada 3.6 km ke arah Selatan pada zona 3 (pukul 12.00) yaitu sebesar
dari Tugu Pahlawan (km 0) Kota Surabaya. 31.98 oC, sedangkan suhu terendah adalah
Panjang Jalan Raya Darmo secara kese- pada zona 5 (pukul 06.00) yaitu sebesar
luruhan adalah 2.3 km. Jalan Raya Darmo 22.93oC. Rata-rata suhu tertinggi pada semua
terletak di Kecamatan Tegalsari yang berada zona adalah pada pukul 12.00 yaitu sebesar
pada ketinggian 5 m dpl. Topografi di Jalan 30.73oC, sedangkan rata-rata suhu terendah
Raya Darmo adalah datar dengan sudut pada semua zona adalah pada pukul 06.00
kemiringan 0o. yaitu sebesar 23.93oC.
Kondisi iklim mikro di Jalan Raya
Darmo sangat dipengaruhi oleh kondisi di se- Kelembaban
kitar tapak. Tata guna lahan di Jalan Raya Pada Gambar 2 dapat diketahui bahwa
Darmo terdiri atas beberapa macam peng- nilai kelembaban udara di dalam ka-wasan
gunaan lahan seperti perumahan, taman kota, pedestrian mengalami perubahan pa-da
fasilitas kota, saran dan prasarana. Perubah- setiap jam pengamatan. Pukul 06.00 me-miliki
an tata guna lahan yang terjadi di Jalan Raya kelembaban udara yang tertinggi pada setiap
Darmo dapat menyebabkan semakin tinggi- zona pengamatan. Kelembaban udara ter-
nya suhu udara di tapak tersebut. Selain itu tinggi adalah pada zona 5 (pukul 06.00) yaitu
disebabkan oleh mobilitas kendaraan ber- sebesar 82.6%, sedangkan kelembaban
motor yang cukup padat di Jalan Raya udara terendah adalah pada zona 3 (pukul
Darmo. Salah satu cara agar dapat menu- 18.00) yaitu sebesar 38.0%. Rata-rata kelem-
runkan suhu udara di Jalan Raya Darmo baban udara tertinggi pada semua zona
adalah dengan mempertahankan vegetasi adalah pada pukul 06.00 yaitu sebesar
yang terdapat di tapak tersebut. 76.8%, sedangkan rata-rata kelembaban
43
a. b.
Gambar 1 Lokasi Jalan Raya Darmo Surabaya (a) tampak atas; dan (b) tampak depan
a. b.
Gambar 2 Grafik (a) suhu udara dan (b) kelembaban udara di taman jalur hijau Jalan Raya Darmo
udara terendah pada semua zona adalah cus) 80-100% minggu pengamatan ke-3 yaitu
pada pukul 18.00 yaitu sebesar 46.1% sebesar 25.97oC. Pada zona 3 dengan tingkat
kerapatan tajuk pohon angsana (Pterocarpus
Hubungan suhu dengan kerapatan tajuk indicus) 0-20% memiliki nilai suhu udara
pohon tertinggi daripada zona 1, 2, 4 dan 5 pada se-
Hasil analisis kerapatan tajuk tanaman tiap ulangan. Pada analisis regresi linier dapat
di Jalan Raya Darmo memperlihatkan per- diketahui persamaan regresi dari hubungan
bedaan terhadap suhu udara yang terbentuk tingkat kerapatan tajuk pohon angsana
pada setiap zona pengamatan. Perbedaan (Pterocarpus indicus) dengan suhu udara
suhu udara pada setiap zona juga terjadi adalah y = -0.03x + 30.04 dengan koefisien
pada setiap minggu pengamatan. Pada determinasi (R2) = 0.96. Hal ini menunjukkan
Gambar 3 dapat diketahui bahwa suhu udara bahwa 96% suhu udara yang diperoleh pada
tertinggi terdapat pada zona 3 dengan kera- penelitian dipengaruhi oleh kerapatan tajuk
patan tajuk pohon angsana (Pterocarpus pohon angsana (Pterocarpus indicus).
indicus) 0-20% minggu pengamatan ke-4 Penyebab semakin rendah suhu udara
yaitu sebesar 29.59oC dan suhu udara di pedestrian taman jalur hijau Jalan Raya
terendah terdapat pada zona 5 dengan kera- Darmo adalah adanya vegetasi yang terdapat
patan tajuk pohon angsana (Pterocarpus indi- di sepanjang Jalan Raya Darmo, sehingga
44
radiasi matahari di Jalan Raya Darmo lebih pengamatan pertama yaitu sebesar 53.2%.
banyak yang diserap oleh vegetasi dari-pada Pada zona 3 memiliki nilai kelembaban udara
dipantulkan pada perkerasan yang ada. terendah daripada zona 1, 2, 4 dan 5 pada
Semakin rapat tutupan tajuk pohon angsana setiap ulangan. Pada analisis regresi linier
(Pterocarpus indicus) yang terdapat di Jalan dapat diketahui persamaan regresi dari
Raya Darmo, maka semakin besar peng- kelembaban udara adalah y = 0.19x + 49.79
halang radiasi matahari yang akan diterima dan koefisien determinasi (KD) R2 = 0.97. Hal
oleh permukaan, sehingga suhu udara yang ini menunjukkan bahwa 97% kelembaban
terbentuk di Jalan Raya Darmo akan semakin udara yang diperoleh pada penelitian dipe-
rendah. Menurut Sitawati, Sitompul, Bambang ngaruhi oleh kerapatan tajuk pohon angsana
dan Agus (2011), pohon angsana (Pterocar- (Pterocarpus indicus).
pus indicus) termasuk salah satu jenis pohon Rendahnya nilai kelembaban udara
yang memiliki kemampuan untuk menurunkan pada pukul 18.00 disebabkan oleh perkeras-
suhu udara yang berasal dari luar tajuk ta- an pada pedestrian yang terbuat dari beton
naman hingga 2oC. Menurut Carpentar et al. dan perkerasan jalan raya berbahan aspal.
(1975) zona kenyamanan manusia terbentuk Perkerasan pada pedestrian yang terbuat dari
saat suhu udara berkisar antara 21.1-26.7oC. beton dan perkerasan jalan raya berbahan
Apabila suhu udara berada diatas 26.7oC atau aspal di taman jalur hijau Jalan Raya Darmo
dibawah 21.1oC maka kondisi tapak dikate- dapat menurunkan kelembaban udara, ka-
gorikan tidak nyaman untuk manusia. rena perkerasan aspal dapat mempengaruhi
evaporasi yang terjadi pada tapak. Per-
Hubungan kelembaban udara dengan kerasan berupa aspal dan beton adalah jenis
kerapatan tajuk perkerasan yang kurang baik dalam menye-
Pada Gambar 3 dapat diketahui bahwa rap air dan radiasi matahari, sehingga evapo-
kelembaban udara tertinggi terdapat pada rasi yang terjadi cukup rendah. Selain itu
zona 5 dengan kerapatan tajuk pohon evaporasi tanaman angsana (Pterocarpus
angsana (Pterocarpus indicus) 80-100% indicus) yang terdapat di taman jalur hijau
minggu pengamatan ke-4 yaitu sebesar Jalan Raya Darmo tidak dapat mempengaruhi
70.7% dan kelembaban udara terendah pada kelembaban di tapak tersebut, karena hasil
zona 3 dengan kerapatan tajuk pohon ang- evaporasi tanaman angsana (Pterocarpus
sana (Pterocarpus indicus) 0-20% minggu indicus) terbawa oleh angin, sehingga uap air
a. b.
Gambar 3 Hubungan antara tingkat kerapatan tajuk tanaman angsana (Pterocarpus indicus)
dengan (a) suhu udara dan (b) kelembaban udara di taman jalur hijau Jalan Raya
Darmo
45
yang merupakan hasil dari proses evaporasi puti lokasi pengamatan, longitude, altitude,
tidak dapat meningkatkan kelembaban udara ketinggian tempat dan zona waktu penga-
yang terdapat di taman jalur hijau Jalan Raya matan. Sedangkan data iklim meliputi data
Darmo. Menurut Pinty, Verstraete dan suhu udara (oC), kelembaban (%), radiasi ma-
Govaerts (1997) radiasi matahari yang sam- tahari (W.m-2) dan kecepatan angin (m.s-1).
pai pada kanopi tanaman sebagian ada yang Data personal meliputi tinggi badan, berat
diserap, dipantulkan dan sebagian lagi akan badan, umur dan jenis kelamin pengamat.
diteruskan atau masuk melalui celah daun Pada Gambar 4 dapat diketahui peru-
hingga sampai pada permukaan tanah. Selain bahan nilai Physiological Equivalent Tempe-
itu menurut Hardy, Melloh, Koenig, Marks, rature (PET) pada setiap jam pengamatan di
Winstral, Pomeroy dan Link (2004), radiasi Jalan Raya Darmo. Nilai PET terendah pada
yang diserap, dipantulkan dan yang diterus- pengamatan pukul 06.00 yaitu sebesar
kan oleh kanopi bervariasi menurut waktu dan 18.84oC, sedangkan nilai PET tertinggi adalah
tempat. Selain itu, sangat dipengaruhi oleh pada pengamatan pukul 12.00 yaitu sebesar
arsitektur kanopi pohon, spesies tanaman, 27.78oC. Pada metode RayMan, suatu tapak
ukuran dan lokasi celah kanopi, dan sudut dapat dikatakan nyaman apabila memiliki nilai
datang matahari, sehingga dapat mempe- PET antara 18-23oC. Berdasarkan hasil pene-
ngaruhi suhu udara kelembaban udara pada litian yang dilakukan di pedestrian taman jalur
suatu tapak. Hal ini diperkuat oleh pendapat hijau Jalan Raya Darmo pada pukul 06.00,
Saputro (2010) bahwa pada daerah per- 09.00 dan 18.00 termasuk dalam kategori
kotaan yang sebagian besar bahan pemben- nyaman, sedangkan pada pukul 12.00 dan
tuknya memiliki daya hantar dan bahan 15.00 termasuk dalam kategori tidak nyaman.
penguap yang tinggi menyebabkan kelem- Zona nyaman dengan menggunakan Metode
baban udara di perkotaan lebih rendah dari- RayMan dapat diketahui terjadi pada pukul
pada kelembaban udara di pedesaan yang 06.00 sampai pukul 09.15 dan pukul 16.53
didominasi oleh vegetasi. sampai 18.00. Sedangkan zona tidak nyaman
terjadi pada pukul 09.15 sampai 16.53.
Metode THI (Thermal Humidity Index)
Metode THI (Thermal Humidity Index) Metode Quisioner
adalah salah satu metode yang digunakan Hasil analisis tingkat kenyamanan
untuk menganalisis tingkat kenyamanan pada taman jalur hijau Jalan Raya Darmo Surabaya
suatu lanskap. Dari hasil penelitian yang dila- dari metode THI (Thermal Humidity Index)
kukan di pedestrian taman jalur hijau Jalan dan model RayMan akan dibandingkan
Raya Darmo pada pukul 06.00, 09.00, 15.00 dengan hasil dari tabulasi quisioner yang di-
dan 18.00 termasuk dalam kategori nyaman, gunakan sebagai kontrol terhadap kondisi
sedangkan pada pukul 12.00 termasuk dalam kenyamanan di pedestrian taman jalur hijau
kategori tidak nyaman. Zona nyaman dengan Jalan Raya Darmo Surabaya. Dari hasil
menggunakan Metode THI dapat diketahui penelitian yang dilakukan di pedestrian taman
terjadi pada pukul 06.00 sampai pukul 09.39 jalur hijau Jalan Raya Darmo pada pukul
dan pukul 14.44 sampai 18.00. Sedangkan 06.00, 09.00 dan 18.00 WIB termasuk dalam
zona tidak nyaman terjadi pada pukul 09.39 kategori nyaman, sedangkan pada pukul
sampai 14.44 (Gambar 4). 12.00 dan 15.00 WIB termasuk dalam kate-
gori tidak nyaman (Gambar 5).
Metode RayMan Pada metode quisioner, tingkat ke-
Pada pengaplikasian software Ray- nyamanan diperoleh dari persepsi responden
Man, data yang dibutuhkan adalah tanggal pada setiap jam pengamatan, sedangkan pa-
dan jam pengamatan, data geografis, data da metode RayMan dan metode THI terdapat
iklim, data personal dan pakaian pengamat standar tersendiri dalam memperoleh tingkat
serta aktivitas pengamat. Data geografis meli- kenyamanan pada suatu lanskap. Pada me-
46
Gambar 4 Perubahan nilai kenyamanan taman jalur hijau Jalan Raya Darmo dengan (a) Metode
THI dan (b) Metode RayMan
tode RayMan, data yang dibutuhkan lebih terbentuk apabila nilai THI di pedestrian ta-
lengkap yaitu tanggal dan jam pengamatan, man jalur hijau Jalan Raya Darmo antara
data geografis, data iklim, data personal dan 19.9–27. Dari hasil analisis tingkat kenyaman-
pakaian pengamat serta aktivitas pengamat. an dengan metode quisioner di pedestrian ta-
Data geografis meliputi lokasi pengamatan, man jalur hijau Jalan Raya Darmo, pukul
longitude, altitude, ketinggian tempat dan zo- 06.00 memiliki nilai kenyamanan yang ter-
na waktu pengamatan. Sedangkan data iklim tinggi. Nilai kenyamanan pada pukul 06.00
meliputi data suhu udara ( oC), kelembaban sampai pukul 12.00 mengalami penurunan
(%), radiasi matahari (W.m-2) dan kecepatan pada setiap jam pengamatan. Nilai kenya-
angin (m.s-1). Zona nyaman pada metode manan kembali meningkat pada pukul 15.00
RayMan akan terbentuk apabila nilai dari PET dan 18.00. Persepsi responden di pedestrian
antara 18-23oC. Sedangkan pada data yang taman jalur hijau Jalan Raya Darmo dalam
dibutuhkan pada metode THI adalah data kategori nyaman adalah suhu udara nyaman
suhu udara (oC) dan kelembaban (%) di (18-20oC), radiasi matahari yang dirasakan
pedestrian taman jalur hijau Jalan Raya antara sejuk dan agak sejuk, kecepatan angin
Darmo. Zona nyaman pada metode THI akan yang dirasakan adalah sedang (3,06 - 5,28
47
Tabel 1 Hasil tingkat kenyamanan dengan Metode THI, RayMan dan Quisioner
Nilai Kenyamanan
Metode
06.00 09.00 12.00 15.00 18.00
THI 22.81 N 26.50 N 28.40 TN 26.90 N 24.91 N
o
RayMan ( C) 18.84 N 22.46 N 27.78 TN 25.46 TN 21.32 N
Responden
100 N 60 N 20 TN 30 TN 90 N
(%)
o
Keterangan : zona nyaman metode THI = 19.9-27; zona nyaman metode RayMan = 18-23 C; zona nyaman
metode quisioner > 50%; N = nyaman; dan TN = tidak nyaman.
m.s-1) dan kelembaban udara dalam batas kemarau, sedangkan pada penelitian Wijaya
sedang. Persepsi responden tersebut dipe- (2011) dilakukan pada awal musim kemarau,
ngaruhi oleh adanya tutupan tajuk pohon ang- sehingga dari waktu pengamatan yang ber-
sana (Pterocarpus indicus) di kawasan pe- beda akan menghasilkan metode pengukuran
destrian taman jalur hijau Jalan Raya Darmo. tingkat kenyamanan yang berbeda pula.
Pada metode RayMan pukul 06.00, Berdasarkan hasil penelitian dapat
09.00 dan 18.00 di pedestrian taman jalur diketahui bahwa keberadaan taman jalur hijau
hijau Jalan Raya Darmo termasuk dalam ka- di perkotaan sangat penting dalam upaya me-
tegori nyaman, sedangkan pada pukul 12.00 ngendalikan iklim di perkotaan dan mendu-
dan 15.00 termasuk dalam kategori tidak kung keberlanjutan sebuah kota. Menurut
nyaman. Selain itu, pada metode THI pukul Hadi (2012), adanya tanaman atau vegetasi
06.00, 09.00, 15.00 dan 18.00 di pedestrian dalam suatu RTH akan membuat lingkungan
taman jalur hijau Jalan Raya Darmo termasuk di sekitar terasa nyaman karena keberadaan
dalam kategori nyaman, sedangkan pada vegetasi tersebut selain untuk memperindah
pukul 12.00 termasuk dalam kategori tidak dan dapat memodifikasi iklim mikro di kawas-
nyaman. Perbedaan hasil yang diperoleh dari an tersebut. Vegetasi tersebut tidak mengu-
metode RayMan dengan metode THI adalah bah iklim mikro secara drastis, tetapi peru-
disebabkan oleh data yang dibutuhkan dalam bahan iklim mikro yang dihasilkan sangat
metode RayMan lebih lengkap dari data yang terasa bagi manusia.
dibutuhkan dalam metode THI, sehingga hasil
tingkat kenyamanan pada metode RayMan KESIMPULAN
lebih akurat. Hasil tingkat kenyamanan yang
diperoleh pada metode RayMan sama de- Hasil evaluasi kenyamanan taman jalur
ngan metode quisioner yang digunakan hijau dapat disimpulkan bahwa pengukuran
sebagai kontrol (Tabel 1), sehingga metode tingkat kenyamanan yang mempunyai akurasi
pengukuran tingkat kenyamanan yang tepat yang tinggi adalah bukan dengan meng-
adalah metode RayMan. Hal ini sesuai gunakan Metode THI, melainkan Metode
dengan penelitian Zahra (2014) bahwa me- RayMan; dan semakin tinggi kerapatan tajuk
tode pengukuran tingkat kenyamanan yang tanaman angsana (Pterocarpus indi-cus),
tepat dilakukan di daerah tropis adalah maka suhu di taman jalur hijau Jalan Raya
dengan metode RayMan. Namun pada Darmo akan semakin rendah secara linier
penelitian Wijaya (2011) menyatakan bahwa dengan persamaan y = -0.03x + 30.04 dan R2
metode pengukuran tingkat kenyamanan = 0.96 serta meningkatkan kelembaban udara
yang tepat untuk daerah tropis adalah metode secara linier dengan persamaan y = 0.19x +
THI. Perbedaan hasil tersebut dapat terjadi 49.79 dan R2 = 0.97.
karena faktor waktu pengamatan yang
berbeda. Pada penelitian yang telah dilaku-
kan dan penelitian Zahra (2014), tingkat ke-
nyamanan dilaksanakan pada akhir musim
48